Professional Documents
Culture Documents
com
sentra-ebooks.blogspot.com
mengelola perasaan. Di kesempatan lain, dia mungkin jadi lebih berani. Jika dipaksa, anak bisa terbebani dan stress. Waktu serta tenaga yang anda berikan pun terbuang percuma. Untuk memahami anak, anda tentu harus dekat dengan mereka. Dan menjadikan diri anda sebagai orang dekat hingga jadi tempat curhat juga perlu trik. Jika anak sedang bermasalah, berikan rasa empati dan perhatian. Tunjukkan bahwa anda peduli dan ingin dia kembali ceria. Jika karakter anak anda tertutup jangan paksa dia untuk segera to the point menceritakan masalahnya. Anak malah semakin bungkam. Dekati sedikit demi sedikit, ajak dia ngobrol dari hati ke hati, dari situ anda bisa masuk ke pokok masalahnya. Meski sibuk, jadilah pendengar yang aktif. Jangan pura-pura mendengarkan padahal tidak dan masih bekerja. Alihkan konsentrasi ke dia atau minta untuk menunda pembicaraan sesaat lagi. . 2. POSITIVE PARENTING Terapkan positive parenting yaitu menghargai setiap perilaku baik anak sebanyak-banyaknya dan usahakan untk menghukumnya sesedikit mungkin. Jika anak melakukan kesalahan, jangan langsung dimarahi. Tapi gali alasan dia melakukannya, serta ajak dia berpikir apakah itu baik atau tidak. Bersikaplah tenang, karena pada dasarnya setiap perilaku anak adalah proses menemukan jati diri atau identitas dirinya. Dengan cara ini, anak mengerti dan anda bebas stress. Anak usia satu sampai dua tahun adalah usia yang segala perilakunya masih bersifat eksplorasi. Maka berikanlah kesempatan itu, karena ini sangat bermanfaat untuk perkembangan otaknya. LIBATKAN DAN AJAK DISKUSI Ingin anak yang pemberani dan punya sifat memimpin? libatkan dalam diskusi keluarga, dengarkan dan hargai pendapatnya. Lakukan itu sejak dia kecil, agar ingatan itu tertancap di memorinya. Diskusikan banyak hal dengannya mulai dari memilih makanan, baju, berwisata ke mana, sampai sekolahnya sendiri. Hal ini penting untuk membentuk rasa percaya dirinya. Dengan kebiasaan ini, anak juga akan terbiasa dengan penyelesaian masalah secara demokratis. Mulailah melibatkan mereka ke dalam tugas-tugas rumah tangga sehari-hari, tentunya dengan menyesuaikan dengan usia mereka. Anak biasanya akan merasa senang jika ia merasa dibutuhkan oleh orang lain dan berguna bagi orang lain. . 4. MANFAATKAN SETIAP KESEMPATAN Jika anda adalah orangtua bekerja, maka pintar-pintarlah mempergunakan kesempatan terbatas untuk berkomunikasi dengan anak anda seefektif mungkin. Sambil bercanda, usahakan mendapatkan pembicaaan yang berisi.
. 3.
sentra-ebooks.blogspot.com
Misalnya, ajaklah anak mengobrol dengan santai tentang berbagai hal ketika anda mengantar dia ke sekolah. Gunakan juga kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai positif ketika anda menemani dia menonton televisi. Mengajak diskusi selalu bisa diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang unik dan mungkin bikin dia geli. Misalnya, Nak, kenapa ya manusia itu kadangkadang sakit? Apa kuman itu juga bisa sakit ya? . 5. SEDIAKAN WAKTU KHUSUS Meluangkan waktu khusus untuk berdua dengan anak merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan ikatan batin antara anda dan anak. Manfaatkan kesempatan berdua untuk memahami dan mendekatkan diri dengan anak. Anda bisa memanfaatkan waktu tersebut mulai dari saat membangunkan atau mengantarkannya tidur, bermain bersama, menonton televisi bersama, pergi bersama ke tempat-tempat menarik, dan banyak lagi. Usahakan setiap hari ada waktu khusus untuk setiap anak. Akan lebih baik jika waktu libur dimanfaatkan untuk bersama keluarga. . 6. TEGAKKAN DISIPLIN Jika anak sedari kecil dibiasakan untuk disiplin, maka dia akan menjadi pribadi yang teratur setelah dewasa. Terapkan mulai dari hal-hal yang kecil seperti gosok gigi, cuci kaki, merapikan tempat tidur setelah bangun pagi, sangat baik untuk membiasakan hidup mereka lebih teratur setelah dewasa. Terapkan disiplin secara konsisten. Jika anak melalaikannya, tidak ada salahnya anda memberikan sanksi. Tak perlu sambil marah-marah, malah bagus jika anda dan anak melakukannya sambil tertawa. Berikan sanksi yang bersifat mendidik, misalnya menyuruhnya untuk mengerjakan tugas rumah dan perlu diingat. Jangan berikan sanksi di beberapa kelalaian pertamanya. Berikan jika anak berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama. . 7. BERILAH CONTOH YANG BAIK Anak adalah peniru ulung, maka berhati-hatilah dalam bertingkah laku dan menjalankan kebiasaan. Anak usia emas (0-5 Tahun) memiliki daya ingat yang sangat kuat, jadi apapun yang anda lakukan bisa menjadi modalnya dalam berperilaku di saat dewasa. Dia belajar berperilaku melalui pengamatannya pada perilaku orang tuanya. Maka berperilakulah yang baik dan hindarkan kata-kata kotor, karena apa yang kita ucapkan dan kita lakukan merupakan modal bagi anak kita dalam berperilaku dan berucap.
sentra-ebooks.blogspot.com
8.
UNGKAPKAN KASIH SAYANG Setiap orang tua pasti menyayangi anaknya, begitu pula sebaliknya. Namun tak jarang orang tua menganggap hal itu tak penting. Padahal, mendapatkan kasih sayang adalah hak setiap anak. Termasuk dalam bentuk verbal, seperti mama sayang kamu. Ini berpengaruh sangat besar kepada anak. Karena merasa diperhatikan dan disayang, sehingga anak memiliki kedekatan emosi yang dalam terhadap orang tuanya. Anak juga memiliki perasaan yang halus, lembut dan penuh kasih sayang terhadap sesama. Ungkapkan kasih sayang dengan ucapan sayang, belaian, pelukan dan ciuman dalam setiap kesempatan.
. 9. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Komunikasikan dengan jelas dan lembut ketika anda memberikan perintah kepada anak. Berikan perintah yang spesifik dengan kalimat yang jelas untuk menghindari kebingungannya. Stop memberikan ceramah, memarahi atau mengomeli anak dengan panjang lebar apalagi dengan teriak-teriak. Sebaliknya, seringlah mengajak mereka berdiskusi. Jangan sekali-kali berbicara dengan keras dan kasar terhadap anak, kalau anda tak ingin mereka meniru. . 10. SAAT MARAH, ANAK JANGAN DIJADIKAN PELAMPIASAN Perilaku anak kadang membuat orangtua kesal dan jengkel. Apalagi kalau pekerjaan dan kekalutan di kantor di bawa ke rumah. Jika anda mengalami hal ini, jangan sekali-kali menjadikan anak sebagai pelampiasan kekesalan. Karena marah, anak menjadi objek omelan, luapan emosi atau bahkan sampai membuat kita tak menghiraukan dan memperhatikannya. Saat marah, kontrol diri memang cenderung lebih rendah tapi jangan sekalikali melampiaskannya kepada anak. Di depan mereka, tetaplah bersikap seperti biasa. Sempatkan waktu luang sejenak untuk berpikir dan introspeksi diri. Ambil napas panjang dan coba berpikir untuk mencari solusi terbaik bagi masalah anda. Satu hal yang penting, orang tua yang efektif juga butuh waktu untuk dirinya sendiri. .
Source : pakarbayi.com