You are on page 1of 15

PERGOLAKAN POLITIK PADA MASA KHALIFAH USMAN IBNU AFFAN

Disusun oleh:M.Bahrudin(09120043)

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011/2012
1

Abstract
Lahir dan berkembanganya Islam sulit sekali untuk dilepaskan dari unsur dan rona perpolitikan yang sering memunculkan perpeloncoan di antara actor-aktor utama pemuka kaum muslim.Berkaitan dengan kajian sejarah tentunya suatu fakta dan dinamika sejarah yang telah ada,terlebih dahulu perlu adanya analisa kritis agar terwujud suatu penjelasan sejarah yang objektif.Objektifikasi kajian sejarah menjadi titik tumpuan utama untuk menjelaskan bagaimana sebenaranya fakta dan realita yang telah dialami oleh Islam semenjak kelahirannya 14 abad yang lalu hingga sekarang.Masa kepemimpinan pasca Rosul wafat menjadi daya tarik banyak sejarawan dan ahli untuk mengambil konklusi bagaimana pola dan perkembangan politik Islam.Pemerintahan Usman merupakan salah satu sub bagian dari sejarah panjang perpolitikan Islam setelah Rosul wafat yang masih banyak mengandung unsur teka-teki dan mainstream yang perlu dipecahkan.Studi ilmu politik sangat membantu dalam memahami gejala yang terjadi pada masa khilafah Usman,sehingga unsur yang muncul sebagai suatu konklusi merupakan kajian yang pada tempatnya tidak memberikan penjelasan yang bias dan sederhana tanpa makna.

A.Pendahuluan. Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam yang diamatkan kepada manusia melalui uswah hasan kita Muhammad saw yang termaktub dalam al Quran dan Sunnah akan selamanya menjadi pedoman kehidupan umat muslim sepanjang zaman.Kewafatan Nabi pada 632 M menjadi awal kebingungan umat muslim,siapakah yang akan memimpin umat ini selanjutnya?Perdebatan demi perdebatan muncul di kalangan umat Islam,perselisihan antar kafilah mulai muncul dalam memperebutkan siap pemimpin selanjutnya yang berhak menggantikan perjuangan Nabi dalam memperjuangkan Islam.Perdebatan-perdebatan yang cukup tegang menghasilkan keputusan bersama dengan diangkatnya Abu Bakar sebagai pengganti kepemimpinan Nabi,selama kepemimpinan beliau banyak terjadi peristiwa peristiwa yang cukup krusial yang melanda Islam baik peristiwa politik maupun masalah aqidah dan ajaran Islam sendiri.Kemelut yang muncul pada masa ini belum mencapai tahap yang cukup
2

riskan,begitu juga pasca kewafatan Abu Bakkar dengan dipilih nya Umar sebagai penerus problem umta mulai muncul baik dari segi internal dan eksternal.Munculnya problem ini belum begitu menarik perhatian para ahli karena kondisi umat masih cukup stabil.Baru pada masa Usman terpilih sebagai khalifah mulai muncul benih-benih penyakit umat yang cukup riskan terhadap disintegrasi umat. Kepemimpinan Usman penulis angkat sebagai topic utama karena memang topic ini cukup menarik untuk dijadikan studi kasus dalam kajian ini.Banyak isu-isu yang muncul berkaitan dengan masa kepemimpinan Usman yang sangat menggemparkan kondisi umat pada waktu itu.Berangkat dari hal ini penulis mencoba menggali lebih jauh tentang bagaiamn dinamika yang menggumuli pemerintahan Usman terutama perihal perpolitikan.Pembahasan yang dilakukan oleh berbagai macam pihak kadang memberikan kesan berat sebelah terutama kalangan orientalis meskipun banyak juga hasil karya orientalis yang dapat

dipertanggungjawabkan.Posisi penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai masalah ini bagaimana sebenarnya dinamika yang mengelilingi seputar pemerintahan Islam pada masa Usman ibn Affan.Objektifikasi penulisan sejarah sangat diperlukan sebagai instrument utama dalam understanding Islam berkaitan semakin merebaknya isu-isu tidak mengenakan tentang Islam di mata public yang sebenarnya wacana semacam itu perlu pengkajian yang lebih komprehensif agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan segregasi di berbagai pihak baik kalangan internal maupun kalangan eksternal. B.Pokok Pembahasan. Cangkupan yang begitu luas mengenai maslah ini tentunya penu;is akan mengalami kendala yang berat untuk mengeksplanasikan peristiwa sejarah mengenai kajian ini.Dengan demikian penulis mebuat rambu-rambu outama dalam kajian ini agar kajian tidak memberikan gambaran yang rancu dan kacau balau.Kegunaan utama dari batasan maslah ini tentunya agar pembahasan dapat terfokus dan mampu menjangkau titik utama dari permsalah yang diusung oleh penulis.Penulis juga menyadari akan kekurangan yang dimiliknya sehingga penulis lebih mengutamakan kemaksimalan kajian dengan fokus tertentu.Kesimpulannya penulis menetapkan beberapa hal pokok yang menjadi bahasan utama dalam kajian ini yakni: 1. Terpilihnya Usman sebagai khalifah.
3

2. System dan pemerintahan Usman. 3. Konflik yang muncul pada masa Usman. 4. Akhir dari pemerintahan Usman. Pemfokusan pembahsan tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penulis dalam pengakajiannya,sehingga harapan dan tujuan utama dari kajian ini tercapai dengan mudah dan hasil yang memuaskan. C.Metodologi. Sepanjang sejarah peradaban umat manusia yang hidup dalam lingkungan taatanan system dan struktur berbentuk rezim penguasa selalu muncul pro dan kontra antara pihak penguasa dengan masa.Ketegangan dan kerjasama merupakan hal yang biasa muncul dalam lingkup kekuasaan.Kekuasaan yang dominan sangat berpengaruh terhadap masa,yang mana kepentingan penguasa berusaha untuk diterapakan di atas kepentingan masa.Artinya kalangan penguasa mencoba mengkooptasi kalangan masa untuk menerima apa yang penguasa mau.Memang jika kita pahami makna kekuasaan dari madzhab Steven Lukes ini cenderung mendeskreditkan pihak masa yang secara kuantitas lebih dominan,seolah penguasa memegang kendali yang sangat mutlak sehingga unsur perimbangan menjadi nihil.Mencoba memandang pada pemahaman lain mengenai kekuasaan menurut madzhab James L,March bahwa kekuasaan bukanlah suatu alat kendali yang mutlak dan bersifat memaksa,melainkan kemampuan untuk mengarahkan orientasi masa kepada orientasi yang sesuai dengan penguasa dengan tawarantawaran maupun dorongan tanpa adanya unsure pemaksaan.1Dengan demikian konklusi yang lebih mudah untuk digunakan memahami makna kekuasaan,bahwa kekuasaan bukanlah sesuatu yang harus menekankan unsur paksaan,melainkan lebih cenderung kepada hal yang lebih akomodatif dan mengayomi ketimbang menampilkan rona yang kaku dan statis.Pemahaman kekuasaan semacam ini dapat memetakan kasus yang dihadapi berupa pergulatan antar penguasa dan masa sehingga arah akan fungsi dari kekuasaan itu dapat terpetakan dengan jelas begitu juga perihal kisruh yang terjadi antara penguasa dengan masa dapat digali sabab

musababnya.Kekuasaan erat hubungannya dengan dominasi kelompok tertentu Weber berpendapat bahwa dominasi merupakan sebagian instrument yang paling utama dalam perilaku

Robert Dahl.Analisis Politik Modern,terj.Mustafa Kamil Ridwan(Jakarta:Bumi Aksara.1994)hlm.38

sosial,hal ini terjadi karena dalam kenyataannya perilaku sosial sangat terpengaruh oleh adanya dominasi yang tertata.2 Ketegangan yang terjadi di kalangan birokrasi dan masyarakat sering kali terjadi akibat perebutan pengaruh yang terjadi secara massif dalam berbagai unsure elemen pemerintahan maupun masyarakat.Pengaruh sebagai sebuah bentuk komunikasi berbagai individu maupun kelompok berupa keinginan,kehendak,ketertarikan,maupaun niat baik individu maupun kelompok yang berdampak pada tindakan individu maupun kelompok.3Bentuk dari dorongan ini beragam diantaranya adalah bujukan rasional yang mengedepankan adanya nilai dan etika untuk memanusiakan manusia.Maksudnya adalah bentuk jalinan komunikasi dengan memperlakukan orang lain atau partner seperti bagaimana kita ingin diperlakukam oleh mereka.Bentuk lain dari pengaruh bisa juga berupa dorongan yang berusaha membelokan orientasi pihak sasaran sesuai dengan apa yang kita inginkan,dengan membubuhkan daya tarik dan ajakan agar mereka tertarik dan mengikuti pola yang kita inginkan.Ada pula bentuk pendekatan yang cukup menegangkan yakni berupa paksaan.Paksaan merupakan pengkodisian pihak lain dalam keadaan terjepit dan tidak ada pilihan lain selain mengikuti atau menolak skenario yang diciptakan tentunya dengan berbagai konsekuensi masing-masing.4Jadi jelaslah betapa pentingnya posisi pengaruh sebagai intrumen system politik. Instrument kepemimpunan penting lainnya yang tak kalah menarik adalah adanya system sangat berpengaruh dalam jalannya roda pemerintahan.Sistem

yang

kepemimpinan ini prospeknya cukup signfikan dalam memetakan permasalahan yang terjadi di lingkup birokrasi dan masa.Secara garis besar system kepemimpinan yang diambil dari pandangan Weber terbagi dalam tiga bentuk yakni: 1. Tradisional,merupakan system kepemimpinan yang berlandaskan pada traktat tradisional yang sudah me njadi kebiasaan atau tradisi kelompokl masyrakat tertentu hal ini dapat dianalogkan dengan siapa yang kuat dilah yang berkuasa karena masa tunduk akan system yang tengah berjalan.,

2 3

Pip Jones.Pengantar Teori-Teoi Sosial(Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.2009)hlm.116 Ibid.,hlm.42 4 Ibid.,hlm.52-56

2. Kharismatik,popularitas pamor menjadi motor utama untuk mensugesti masyarakat agar sepakat dengfan apa yang dilakukan oleh penguasa,sugesti yang telah tertanam dalam pikiran masa mendorong mereka untuk sepenuhnya percaya bahwa ikon utama tersebut dapat membawa pada perubahan kehidupan yang lebih baik. 3. Legal rasional,terjadinya regulasi kepemimpinan dalam hal ini menjadi sorotan utama,system kepemimpinan yang terbentuk melakukan suatu konsekuensi logis dari adanya kompetisi menuju tampuk kekuasaan,sehingga pandangan masa terhadap pola ini berasas pada keteraturan system sebagai pranata kehidupan.5 Adanya orintasi kekuasaan,pengaruh,dan system kepemimpinan,ikon lain yang tak kalah penting adalah adanya kebijakan publik sebagai hasil dari kerja system.Arti kebijakan banyak para ahli yang mengeluarkan pendapat,sering kebijakan dimaknai sebagai suatu konklusi bersama baik antar individu atau kelompok guna menerapakan atau tidak suatu hasil keputusan dalam dunia aksi guna pencapaian tujuan tertentu.6Akan tetapi itu hanya ada dalam tataran ide saja.Dalam aplikasi nyata sesungguhnya kebijakan merupakan suatu retorika keputusan yang telah disusun oleh elit dan birokrasi untuk diterpakan dalam pranata kehidupan,masyrakat sebelumnya telah dikondisikan sedemikian rupa untuk mengikuti alur pemahaman klangan elit birokrat,jadi kebijakan pada hakikatnya adalah tatanan system yang polanya sangat vertical dan mengabaikan adanya aspirasi horizontal.7Pola yang telah terbangun cenderung vertical ada asumsi lain yang mengindikasikan munculnya pergolakan,kemungkinan besar bukan hanya datang dari arah atas,bisa jadi situasi tersebut datang dari kalangan akar rumput yang merasa

terdiskriminasi.Tindakan sosial ini berdasarakan pada pertimbangan yang matang untuk mencapai aspirasi.8Dengan bangunan tersebut diharapkan akan muncul suatu pemahaman yang lebih komprehensif dan objektif. D.Pembahasan. 1.Kekhalifahan Usman Ibn Affan.

5 6

Pip Jones,.hlm.117 Wayne Peson.Public Policy:Pengantar Teori Dan Analisis Kebijakan.Ter,Tri Wibowo Budi Sastro(Jakarta:Prenada Media Group.2006)Hlm.18 7 Budi Winarno.Kebijakan Public Teori Dan Proses(Yogyakarta:Medpress.2008)hlm.42 8 Pip Jones,.hlm.115

Tragedy yang mengenaskan menimpa pemimipin umat yang teladannya sulit untuk dicarikan penggantinya yakni Khalifah Umar ibn Khatab di tangan seorang munafik Abu Luluah sontak membuat gempar dunia Islam.Isu-isu dan provokasi kian banyak dan makin meruncing.Munculnya isu-isu pembunuhan terhadap sejumlah petinggi Islam memang sudah bergema di kalangan masyarakat Madinah.Isu perlakuan pembunuhan muncul dari kalangan bangsa Persia yang sebagian besar adalah para budak meski ada pula yang yang menjadi bangsawan ternama seperti Hurmuzan.Indikasi gerakan bawah tanah yang dilakuakan bangsa Persia merupakan serangkaian alasan balas dendam tatkala umat muslim masa Umar menaklukan wilayah mereka.Meski mereka secara lahir telah Islam namun belum tentu batin mereka demikain,hingga berujung pada peristiwa pembunuhan yang menimpa khalifah.9Keadan yang demikian genting mendorong khalifah untuk membentuk suatu forum dalam membahas siapa pemegang tampuk kekuasaan selanjutnya.Forum tersebut diisi oleh enam orang ternama yakni:Usman Ibn Affan,Ali Ibn Abi Thalib,Thalhah Ibn Ubaidilla,Zubair Ibn Awwam,Saad Ibn Abi Waqash,dan Abdurrahman ibn Auf,yang diketengahi oleh Abdullah ibn Umar.Keputusan dari forum itu mengangkat Usman sebagai penerus Umar,bermula dari hal inilah benih-benih fitnah telah muncul,banyaknya kecemburuan dan rayuan selalu mengiringi aktifitas politik Usman. Terpilihnya Usman sebagai pemegang tampuk kekhalifahan selanjutanya makin memperkokoh kedudukan Islam di mata internasional dengan berbagai perluasan wilayah untuk siar Islam.Berbagi macaam pretasi telah banyak dikantongi Usman diantaranya: 1) Meredam kudeta internal. Munculnya kerusuhan-kerusuhan yang merongrong pemerintahan seprti Iskandariyah dan Khurasan sebagi momentum vakum of power bagi mereka.Perlawanna yang terjadi di Khurasan merupakan salah satu indikasi adanya kekecewaan terhadap Usman yang telah jauh melenceng dari pola kepemimpinan sebelumnya,banyak tokoh yang berada di Khurasan melakukan pembelotan terhadap Usman dalm melakukan pemerintahananya.Sedangkan gejolak yang muncul di Iskandariyah adalah pendudukan Romawi atas wilayah tersebut,meliaht kondisi yang

Hamka.Sejarah Umat Islam II(Jakarta:Bulan Bintang.1975)hlm.40,lihat juga A.Syalabi.Sejarah & Kebudayaan Islam Jilid I,terj.Mukhtar Yahya(Jakarta:pustaka al husna baru.2003)hlm226-227

demikian khalifah langsung memberikan respon dengan mengirimkan bala tentara untuk meredam kerusuhan di masing masing wilayah.10 2) Perluasan wilayah. Perluassan wilayah yang dilakukan oleh Usman cukup luas seperti ke wilayah Thabaristan di bawah panglima Said ibn Ash berhasil ditundukan.Tak lupa dalam pertempuran ini banyak tokoh muslim gterkemuka yng ikut berperan serta seperti Hasan,Husein ibn Ali,Abulolah ibn Abbas,Amr ibn Ash dan Az Zubair ibn Awwam kemengan gemilang bepihak pada kaum muslim yang beroleh setoran rutin dari kaisar Jurjan sebanyak 200.000 dirham yang disetor setiap tahunnya.11Penyerangan terhadap bangsa Turki di wilayah Kalanjar, di Ghazar di bawah Abdur Rahman ibn Rabiah Albahilly,namun naas kekuatan yang beimbang membuat muslimin menderita kekalahan,akibat dri kekalan ini terjai pecah kongsi sebagian bergerak kearah Jarjan dan Jailan sebagian lagi pulang dan bertemu dengan pasukan Salaman ibn Rabiah,kemudian berbalik kembali menyerang bangsa Turki bersama kawan mereka yang bertahan hingga pada ahiranya kemenangan diperoleh kaum muslimin.Wilayah Persia yang sering bergolak bahkan gubernur Ubaidillah ibn Mamar tewas dibunuh oleh orang Persia.Pukulan ini dibalas oleh Abdullah ibn Amir dengan melakukan serangan telak terhadap Persia dan berhasil menundukan kekaisaran Sasania dengan tewasnya Yazdagirkaisar terahir Sasania.Menuju kea rah barat di laut Tengah Muawwiyah gubernur Syam melakukan penaklukan terhadap Syprus langkah awal ini membukan jalan untuk penaklukan terhadapa wilayah Byzntium berikutnya.12 3) Perapian mushaf al Quran. Tatkala umat muslim sibuk dengan perluasn wilayah perhatian untuk penataan umat tak lupa menjadi perhatian utamanya diantaranya adalah perapian kembali mushaf al Quran.Banyak perbedaan dalm qiroah di berbagai wilayah menjadi kegalauan utama jangan sampai hal ini mengakibatkan perpecahan di internal umat.Dengan membentuk kepanitian penataan mushaf ulang yang diketuai oleh Zaid ibn Tsabit al quran dirapikan dengan bahasa yang sama dan qiraah yang seragam yakni qiraah Sabah,Hasil dari upaya ini klazim dikenal dengan mushaf Usmani sebagi standar mushaf yang digunakan umat muslim secara umum.Administari umum
10 11

Syalabi,.hlm.232 Hasan Ibrahim Hasan.Sejarah dan Kebudayaan Islam.terj.A.Bahauddin(Jakarta:Kalam Mulia.2009)hlm.492 12 Hamka,.hlm.52

juga tak luput dari upaya pengebangan seperti pembangunan infrasstruktur terutama perluasan masjid Nabawi untuk pertam kalinya.13 2.Birokrasi pada masa Usman. Pengangkatan usman secara aklamasi merupakan poal kepemimpinan yang memilki kedudukan kuat secara legal formal.dari segi kepemimpinannya tidak banyak memunculkan sorotan dan kontroversi meski banyak orang yang tidak senang dengan naiknya Usman ke tampuk kekhalifahan.Peombakkan birokrasi secra massif dilakukan oleh Usman banyak pos-pos pemerintahan strategis yang mengalami perombakan diantaranya: 1. Pergeseran wali wilayah Kufah. Pergeseran kepimpinan di wilayah Irak yang berpusat di Khuarasan semula dipimpin oleh panglima Mughirah,yang pada masa Umar ia adalah orang yang sangat dipercaya,namun beberapa waktu kemudian pada masa Usman ia dipanggil ke Madinah dan diberhentikan dari jabatannya,berarti dengan ini Usman telah menyalahi amanat yang diberikan Umar kepadanya agar mempercayakan wilayah itu kepada Mughirah.Sebagai penggantinya ia menempatakan Saad ibn Abi Waqaash,namun tak lama Saad memerintah wilayah itu ia dipanggil pulang untuk meletakan jabatannya.Dalam suatu riwayat Saad salah satu sahabat yang mendapat jaminan dari Nabi untuk masuk syurga.14Perilakau Usman yang semacam ini memberikan citra buruk terhadap dirinya sendiri,sikap yang demikian menggambarakan egonya yang terlalu berlebiahan.Setelah Saad diberhentikan ia mengangkat pemuka setempat yang berasal dari Mosul yakni Walid ibn Uqbah ibn Abi Muayyath yang memilki hubungan saudara seibu dengan Usman ibn Affan.Sepintas kilas dapat dilihat bagaimana sikap Usman yang makin kacau dalam menata birokrasi dengan bongkar pasang yang tak kunjung usai. Suatu riwayat yang cukup jelas menjelaskan siapa kiranya sosok Ibn Uqbah ialah ia diklaim sebagai pengecut yang naf.Hal tersebut terungkap tatkala Rosul mengutusnya untuk mengunjungi bani Musthalak guna memeriksa bagaimana kondisi keislaman bani tersebut,namun tatkala bani Musthalak tahu kedatangan utusan Rosul,Ibn Uqbah mendadak suudzan bahwa ia dalam kondisi terdesak dan berbahaya,maka ia langsung melarikan diri.Kejadian ini dilaporkan Ibn Uqbah kepada Rosul bahwa bani Mustahalak telah keluar dari Islam.Tatkala itu pula turunlah
13 14

Dedi Supriyadi.Sejarah Peradaban Islam(Bandung:Pustaka Setia.2008)92 Joesoef Suyob.Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin(Jakarta:Bulan Bintang.1979)hlm.363

ayat Surat al Hujurat ayat 6 yang artinya:Wahai orang-orang yang beriman!jika datang seorang fasik kepadamu dengan membawa suatu berita maka telitilah kebenerannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu ,meneyesali perbuatanmu itu mendapat wahyu ini Rosul langsung mengutus Khalid ibn Walid mengecek kebenarannya,ternyata bani Musthalak masih istiqomah dengan keislamannya. 15Keputusan Usman yang begitu meragukan dan mencengangkan tampak nyata dalam aplikasi perpolitikan beliau. 2. Penggantian pejabat di Basrah. Kepemimpinan di wilayah Basrah yang semula dipimpin oleh Abu Musa Al Asyari digeser oleh Usman dan diagantikan oleh Abdullah ibn Amir.Sama halnya itu bentuk nepotisme karena ayah dari Abdullah ibnu Amir adalah saudara dari ibunda Usman.Perilaku ini makin meruncingkan pergesekan di wilayah Basrah terutama kecemburuan mereka terhadap Usman.Sejumlah pejabat lainpun banyak yang dicopot dan diganti seperti pemimpin Fars Usman ibn Abil Ash diganti oleh Ubaidillah ibn Muammir,Alhakam ibn Amir at Taghlabi pemimpin Mukran diganti oleh Amir ibn Usman,Suhail ibn Adi al Khazraji pemimpin Kerman diganti oleh Abdurahman ibn Ubais,Gubernur kebanggaan warga mesir Amr ibn Ash diganti Abdullah ibn Saad Ibn Sarrah,merupakan saudara sesusuan Usman.16Perilaku Usman makin lama menyulut kebencian di hati masyarakat terutama mereka yang berada di wilayah-wilayah yang mengalami pergantian pengausa. Peristiwa politik di atas sulit pula diidentifikasikan sesuai dengan pola structural fungsional yang normatif,apalagi secara factual kekecewaan masyarakat kian meluas.Hal itu merupakan permasalahan,jika Usman dianggap pemimpin yang demokratis kenapa pemboikotan sepihak selalu terjadi dan mengabaikan suara rakyat?Memang ada kemungkinan bahwa keputusan dan tindakan yang dilakukan Usman adalah jalan alternatifnya untuk mensitematisasi struktur birokrasi agar komunikasi bisa berjalan lebih mudah.Begitu juga dengan artikulasi kepentingan yang padu dapat dengan mudah dicapai.Namun sayang beribu sayang kenyataan yang terjadi justru sebaliknya,Usman tidak mampu menjalankan fungsi outputnya sebagai pemimpin,sehingga ketimpanagn politik tidak terelakan.Sikapa Usman yan g tidak begitu tegas memberikan berbbagai macam peluang untuk lobi politik.Sebagai perbandingan nya ialah para
15

Ibid,.hlm.364,lihat juga M.Abdul Karim.Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam(Yogyakarta:BAGASKARA.2010)hlm.91 16 Karim,.hlm.92

10

pendahulunya Abu Bakar dan Umar yang secara tegas dalam mengambil alih keputusan dan tindakan serta sikap yang sederhana,memang terlihat kaku namuan hasilnya adalah control kekuasaan yang terkendali dapat dengan mudah tercapai.Bebrbeda dengan masa Usman yang perangainya lemah lembut,pada mulanya banyak yang simpati dan segan dengan

beliau.Keterbukaan yang berlebihan ternyata mebawa musibah,Sistem pemerintahan tidak berfungsi secara optimal,setiap struktur masyarakat mulai sibuk dengan dirinya sendiri,maka tampak nyata praktik kapitalisme dimana yang kuat makin meraja dan yang melarat makin tersiksa.Sahabat yang dahulu terkenal dengan speakernya orang-orang dhoif Abu Dzar al Ghifari dikucilkan dari tatanan komunikasi politik ke wilayah al Rahzab.Kehidupan sederhana yang begitu disemangatkan Islam mulai pudar dengan gemerlapnya kemewahan hidup para penguasa yang makin gila harta.17 Kepemimpinan Usman yang terkenal dengan kelembutannya mennjadi boomerang bagi kredibilitasnya.Ia lemah dalam control keuasaan tidak seperti kepemimpian terdahulu yang sangat tegas dalam keputusan dan keras dalam kebijakan.Usman yang dilingkupi kalangan kerabatnya banyak terpengaruh oleh poal perilaku politik mereka yang mendorong Usman untuk ketok palu dalam setiap kebijakn yang akan diambilnya.Disadri pula bagaiamana luasnya wilayah yang telah dicapai membeikan pengaruh yang besar terhadap

kepemimpinannya.kesibukan khalifah akn kehidupan istana menjadikan ia percaya sepenuhnya akan laporan birokrtanya di amsing-masing wilayah ia tidak mendengar langsung aspirasi masyrakat di bawah kepemimpinan para amir di masing-masing wilayah.Kehidupan politik yang kotor dan jauh dari norma dan etika Islam menjadi catatn hitam untuk pemerintahan Usman. 3.Munculnya konflik. Seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa munculnya konflik merupakan kesalahan fatal yang dilakuakn oleh system bukan pada Usmannya memang konflik itu muncul sebagi suatu symbol perlawan terhadpa symbol pula yakni rakayat melawan penguasa.namun perlu diketahui terlebih dahulu mengapa konflik itu muncul dan bagaimana konflik itu berlangsung. .Perlu kejelian dalam memahami tindakan politik Usman,yaitu dimana dan dengan siapa Usman berkomunikasi politik?Berbagai kalangan sudah sejak awal saling berebut pengaruh terhadap Usman supaya aspirasi mereka diterima dan ditetapkan oleh Usman.Kelompok yang paling getol dalam berebut pengaruh politik adalah bani Umayyah dan bani Hasyim.Pergolakan ashobiyah ini
17

Soyub,.hlm.331

11

sebenaranya telah bergulir pasca Rosul wafat,hampir saja kekhalifahan jatuh ke tangan bani Hasyim,namun jamaah telah mengetahui lebih dahulu,jika tampuk kekuasaan jatuh ke tangan bani hasyim sulitlah jalan untuk menariknya kembali mengingat bani Hasyim adalah yang terkuat.18Kemelut antar kabilah itu mulai meruncing setelah wafatnya Umar.Kecenderungan Usman yang behubungan dekat dengan keluarganya bani Umayyah tidak mengherankan jika sebagian besar mereka banyak yang berhasil merebut hati khalifah dengan mendapat kedudukan tertentu.Kemelut yang terjadi pad hakikatnya bukan pada symbol keuasaan melainkan pada system yang kacau akibat sikap glamour birokrat.Usman seabagai symbol kekuasan menjadi sasaran empuk kelompok perlawanan.Kelompok perlawanan mendeklair Usman sebagai penguasn yang nepotism dengan mengusung system birokrasi dari kalngan familinya sendiri,sikap yang sperti ini ternyata mendorong pergelutan yang pelik. Untuk lebih adil perlu kita lihat apa sebenarnya yang terjadi dalam pemrintahan Usman apakah memangan benara penghakiman terhadap Usman sebagai pemimpin yang Nepotis.bvanyak fakta sejrah mengatakan telah terjadi kekeliruan pemahamn dan penjelasan sejarah. Bermula dari penjelasan tersebut kiranya tidak tepat jika menjustifikasi Usman sebagai dalang

nepotisme.Perihal pengangkatan pejabat penting yang terlihat sepihak dan nepotism sebenaranya Usman sangat memperhatikan sitem input yang teliti.Permasalahan itu dapat pula terjelaskan dalam bebrapa peristiwa yang mlatar belakangi pengambil keputusan Usman.Peristiwa itu seperti terlihat tatkala Usman mengangkat Abdulah ibn Saad Ibn Sarrah alasannya adalah profesionalisme mereka.Pada saat Amr menjabat sebagai gubernur ia juga menjabat sebagai amil di bagian utara sedangkan Abdullah menjadi amil di bagian Mesir selatan daerah Nubia,tatkala Usman meminta pertanggungjawaban perpajakan Abdullah lebih suskses ketimbang Amr yang gagal dalam mengumpulkan pajak.Saat itulah Usman berharap agar Amr focus menjadi panglima seluruh Mesir dan Abdullah sebagai amil seluruh Mesir.Amr merasa keberatan atas putusan itu,iapun menghujat khalifah hingga akhirnya ia dipecat sebagai amir Mesir dan dingkatalah Abdullah menjadi amir yang berkuasa penuh di Mesir.19 Pengangkatan Muawiyah sebagai gebernur Damaskus juga atas pertimbangan krdibilitasnya,Muawiyah mampu menumpas angkatan laut Romawi di pulau Rodes,ia juga
18 19

Syalabi,. hlm.235 Kekesalan Amr terlihat dari ungkapanya terhadap khalifah sebagia berikut Jadi posisiku adalah seperti orang yang memegang sapi di kedua tnduknya,sementara orang lain memerah susunyaPhilip K.Hitti.History of the Arab,terj.R.Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi(Jakarta:Serambi Ilmu Semesta.2010)hlm.207

12

mampu menennagkan sengketa anatar warga arab selatan dan utara,melihat pernaganianya yang cekatan Umar tertarik untuk mengangkatnya sebagai gubernur di wilayah Syam,sedangkan Usman hanya memperpanjang masa jabatannya.Pencopotan Abu Musa al Asy Ari sebagai kepala daerah Basrah adalah akibat sikapnya yang kikir namun glamour sehingga rakyat merasa risih dengannya.Khaliafah mengembaliakn hak pemilihan gubernur kepada mereka namun

rakyat mengembalikan hak itu sepenuhnya kepada khalifah,kemudian ditunjuklah Abdullah ibn Amr yang pernah menaklukan wilayah Persia.Kontroversi pemecatan Mughirah seabagi gubernur Basrah sebenaranya suadah semenjak masa Umar namun terlaksana pada masa Usman.Kedudukan Marwan sebagai menteri Negara berhubung dia ulung dalam hal administarasi kenegaraan padahal hubungan mereka tidaklah berlebihan dan juga tidak glamour.20Pemahaman dengan kaca mata yang buruk nampaknya telah mendorong sebagian besar kalangan untuk memojokan diri Usman sebagai khalifah.Sikap Usman yang lemah lembut dan terlalu terbuka ditafsirkan sebagai sikap yang mudah dilobi demi kepentingan golongan tertentu. Telah dijelaskan lebih awal bahwasanya benih penyakit sudah ada semenjak awal Usman memerintah,namun Usman yang sikap lemah lembutnya kurang tegas dalam menindak suatu pelanggaran,menjadikan para birokrator terlena dan makin menikmati dengan keuntungan pelanggaran yang mereka dapatkan.Banyak sahabat yang simpati terhadapnya dengan memberikan nasihat agar ia meletakan tampuk kekuasannya karena factor usia dan fisik,namun akibat kesalahan komunikasi Usman menanggapinya dengan nada kesal kenapa aku akan menanggalkan pakaian yang telah dipakaikan Tuhan kepadakuakibatnya masyarakat makin marah dan sakit hati.21Tanggapan masyakat yang kian seriau menyebar keberbagai wilayah,sebagian besar birokrator telah yang menduakan Usman yang tinggal dalam kerentaan dan sendirian tanpa ada sandaran dan teman berfikir.Kondisi yang makin kacau akibat rancunya administrasi oleh kalangan birokrat yang tidak bertanggungjawab.Naasnya keluarga Umayyah hanya menganggap angin lalu peristiwa politik yang sedang bergejolak mengguncang dunia Islam.Posisi empuk ini diamanfaatkan keluarga Umayyah untuk makin otiriter meski tidak semuanya. Di pihak lawan telah muncul upaya untuk mengadu domba umat Islam seperti oleh Abdullah ibn Saba seorang Yahudi yang mengaku Islam mempengaruhi beberapa sahabat

20 21

Karim,.hlm.97 Syalabi,.hlm.238

13

seperti Abu Dzar al Ghifari,Ammar ibn Yasir,dan Abdullah ibn Masud untuk melakukan perlawanan.Adu domba ini berhasil memecah umat terutama mereka kalangan bani Hasyim yang tertekan oleh bani Umayyah diprovokasi agar mendukung dan mengkultuskan Ali karena itu adalah wasiat Nabi,peristiwa ini mendorong munculnya aliran al Wishayah. 3.kekacauan yang memuncak dan berakhirnya kepemimpinan Usman. Kondisi politik yang kian rumit dan memanas menjadikan pergulatan internal umat makin meruncingumat muslim di depan ambang pintu perpecahan.Sayangnya pergtengkaran tersebut tak dapat dihindari.Upaya saling menuduh dan menjadikan pihak lain sebagi tameng untukmenutupi borok dan menuntut pihak lain untuk mengalah.Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan bagaimana pola konflik itu muncul dan merebak. Kekacauan yang dilakukan oleh kelompok oposisi kian parah dan makin berani untuk melakukan kekerasan terhadap khalifah,tinggalah bebarapa sahabat yang masih loyal terhadap khalifah bermaksud menghentikan gerakan yang kian brutal tersebut.Kemarahan dan kekecewaan yang telah memuncak sudah tak terbendung lagi masa dari berbagai wilayah datang mngunjungi kediaman Usman dengan berbekal senjata untuk menghabisinya.,karena kalah jumlah mereka merangsek masuk dengan menghujamkan senjata ke tubuh kahlifah maka tatkala Ali dan kedau putaranya beserta bebrapa sahabat berjejer menghalangai gerakan itu,namun akibat kalah jumlah mereka merangsek masuk dan menghujamkan senjata ke tubuh khalifah maka berpulanglah Usman ke rahmatullah dengan cara yang tragis.22Noda Islam telah nampak dalam perjalanan sejarah akibat keserakahan dan kecurangan,sungguh rugi umat Islam akibat tragedi semacam itu.Kesalahan dan ketidakpahaman dalam memahami komunikasi politik menajdikan umat Islam tercerai berai,maka orang-orang kafir dan munafiklah yang tertawa terbahak menikmati penghancuran umat Islam oleh umat Islam sendiri. E.Kesimpulan. Konflik yang tejadi di kalangfan muslim pada mas Usman Ibn Affan merupakn konflik politis sebagi akibat tidak teraturnya system birokrasi dalm menjalankan tugas sebagiaman mestinya wakil rakyat.Egoisme yang begitu besar yang berlatar belaakang keashobiyahan menjaadi pemantik yang sangat efektif untuk terjadinya konflik vertical mengingat khalifah merupakan bagian dari salah satu pihak yang terlibat konflik.Pergolakan ini bukanlah muncul

22

Gerakan itu terhimpun dari berbgai wilaayah seperti Baasrah,Kufah,Mesir yang berdemo ke Mainah untuk menuntut tuntutan mereka.Syalabi,.hlm.241 lihat juga.Ahmad,.hlm.162

14

dari system dan pola pemerintahan yang diberlakuakn khalifah melainkan murni dari kroni-kroni khalifah yang tak taat asas politik Islam.Bergemanya isu nepotism yang dilakukan Usman merupakan salah satu kesalahan penafsiran tanpa melihat situasi dan kondisi pada zamannya.Pemahaman semacam ini memeng sering kali memunculkan perdebatan di kalngan Ahli.Memang kealahan fatal yang terjadi pada masa Usman adalah bukan dating dari khalifah sendiri namun mau tidak mau dalm kancah politik komunikasi dan kebijakan politim merupakan produk system bersama bukan produk inividu.Bagiamanapun juga Usman tetap ikut bertanggung jawab atas konflik yang muncul akibat unsitemastis perpolitiknnya.

Daftar Pustaka

Ahmad.Zainal Abidin.H.Ilmu Politik Islam III,Sejarah Islam dan Umatnya Sampai Sekarang,Perkembangan dari Zaman ke Zaman.Jakarta:Bulan Bintang.1977 Chilcote.Ronald H.Teori Perbandinngan Pollitik:Penelusuran Paradigma.terj.Haris Munanndar,Dedi Priatna.ed.Jakarta:Rajawali Press.2010 Dahl Robert.Analisis Politik Modern,terj.Mustafa Kamil Ridwan.Jakarta:Bumi Aksara.1994 Hamka.Sejarah Umat Islam II.Jakarta:Bulan Bintang.1975 Hitti.Philip K. History of the Arab,terj.R.Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi.Jakarta:Serambi Ilmu Semesta.2010 Karim .M.Abdul.Prof.Dr.Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam.Yogyakarta:Bagaskara.2010 Jones,Pip.Pengantar Teori Sosial.Dari Teori Fungsionalisme Hingga Post Modernism,Terj.Achmad Fedyani Saefuddin.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.2009 Suyob.Joesoef.Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin.Jakarta:Bulan Bintang.1979 Syalabi. A.Sejarah&Kebudayaan Islam jilid I,terj.Mukhtar Yahya.Jakarta:Pustaka al Husna Baru.2003

15

You might also like