You are on page 1of 115

HUKUM BISNIS

HANI SUBAGIO, SH.,KN.

TUJUAN Setelah mendapat kuliah Hukum Bisnis, mahasiswa mengenal hukum secara umum dan meningkat kemampuan dalam bidang ekonominya karena ditunjang pengetahuan ekonomi dipandang dari sudut hukum bisnis.

MATERI POKOK BAHASAN 1.Pendahuluan 2.Subyek dan Obyek Hukum 3.Hukum Perjanjian 4.Hukum Benda 5.Lembaga Pembiayaan 6.Pasar Modal 7.Hak atas Kekayaan Milik Intelektual 8.Perlindungan Konsumen 9.Kepailitan 10.Hukum Asuransi 11.Penyelesaian Sengketa Bisnis

MANUSIA --------- KEPENTINGAN --------- MANUSIA

KONFLIK

KAEDAH/NILAI

Kaedah kepercayaan Tujuan

Kaedah Kesusilaan

Kaedah Kaedah Sopan santun Hukum Perbuatan yang konkrit; ketertiban masyarakat; Jangan sampai ada korban Ditujukan kepada sikap lahir Kekuasaan luar yang memaksa Dari masyarakat secara tdk resmi Membebani kewajiban Dari masyarakat secara resmi Membebani kewajiban dan memberi hak

Umat Manuasia; Penyempurnaan manusia; Jangan sampai manusia jahat Ditujukan kepada sikap batin Dari Tuhan Dari Tuhan Diri sendiri Dari diri sendiri

Isi Asal Usul Sanksi

Daya Kerja

Membebani kewajiban

Membebani kewajiban

APAKAH HUKUM ?

ILMU PENGETAHUAN KAIDAH NILAI-NILAI KEPUTUSAN PENGUASA KEBIASAAN PETUGAS DISIPLIN

Tujuan hukum: Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan dengan harapan terlindungi kepentingan manusia.

Hukum meliputi beberapa unsur: 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat 2. Peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa 3. Peraturan itu diadakan oleh badan hukum resmi 4. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakan sanksi yang tegas

Sepihak
Perbuatan Hukum Ganda Perbuatan Subyek Hukum Sah Peristiwa Hukum Peristiwa Bukan Perbuatan Subyek Hukum Bukan Peristiwa Hukum dengan Akibat Hukum Perbuatan Subyek Hukum Lainnya Melawan Hukum Lainnya

Perjanjian

Kejadian Keadaan Lampaunya Waktu

Hukum (berdasarkan isinya) diklasifikasi menjadi: 1. Hukum Publik 2. Hukum Private

Hukum Publik: Mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat negara atau antara negara dengan warga negaranya.
Hukum Private (Perdata): Mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan atau pribadi.

SUMBER HUKUM :
1. UNDANG-UNDANG 2. PERATURAN LAIN 3. KEBIASAAN 4. YURISPRUDENSI 5. PERJANJIAN 6. DOKTRIN
Lex superiori derogat legi posteori

Subyek Hukum:
Subyek hukum terdiri dari: 1. Manusia 2. Badan Hukum

Segala sesuatu yang dapat memperoleh , mempunyai atau menyandang hak dan kewajiban dari hukum

Kecakapan manusia dapat dilihat dari: (Pasal 1330 KUHPer) 1. Dewasa (21 Th) 2. Tidak dibawah pengampuan Badan Hukum dibedakan menjadi: 1. Badan hukum Publik (Pemerintah, BUMN/D, dll) 2. Badan hukum Private (PT, Koperasi, yayasan, dll)

Perusahaan adalah setiap bentuk badan


usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba. (UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan)

Unsur-unsur Perusahaan
Terus menerus 2. Secara terang-terangan 3. Dalam kualias tertentu (perniagaan) 4. Mengadakan perjanjian perdagangan 5. Memperoleh laba dan 6. Mengadakan pembukuan (KUHD)
1.

Persekutuan Perdata: Persekutuan yang dibentuk atas suatu perjanjian, dimana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan. Unsur Persekutuan Perdata: 1. Adanya inbreng (uang, barang atau tenaga/pikiran) 2. Adanya pembagian keuntungan Persekutuan Firma adalah persekutuan perdata dengan menggunakan nama bersama. Hal penting dar Firma: 1. Menjalankan usaha bersama 2. Menggunakan nama bersama 3. Tanggung jawab sekutu pribadi untuk keseluruhan

Persekutuan komanditer (Comanditaire Venootschaaf= CV) Adalah Firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer.
CV mempunyai 2 sekutu: 1. Sekutu Komplementer (aktif) 2. Sekutu Komanditer (pasif) Perbedaan CV dan Firma: 1. Syarat pembentukan dan pendirian 2. Jumlah sekutu 3. Tanggung jawab sekutu 4. Kepailitan

Perseroan Terbatas (PT) = Naamloze Vennootschap (NV) Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham PT adalah BADAN HUKUM sebagai subyek hukum kekayaan yang terpisah (modal) Syarat pendirian: Perjanjian 2 orang atau lebih Dibuat dengan akta autentik Modal dasar minimal 20 jt (25 % modal ditempatkan, 50 % modal disetor) Pendiri ambil bagian dalam saham

Prosedur pendirian PT: Akta pendirian di notaris Mengajukan permohonan ke Menteri Kehakiman Dalam jangka waktu 60 hari akan disahkan Setelah disahkan oleh Menteri Kehakiman Mendaftarkan dalam daftar perusahaan jangka waktu 30 hari Mengajukan pengumuman di Tambahan Berita Negara jangka waktu 30 hari

Konsekuensi terhadap tindakan hukum yang diambil sebelum diumumkan; segala perbuatan hukum dan akibatnya akan menjadi hak dan kewajiban mereka yang melakukannya sendiri atau tanggung jawabnya secara pribadi untuk keseluruhan

Pengecualian dari konsekuensi tersebut diatas bila: (pasal 11 UU No. 1/1995) 1. Perseroan secara tegas menerima 2. Perseroan mengambil alih (walaupun tdk atas nama perseroan) 3. Perseroan mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan hukum yang dilakukan atas nama perseroan

KEWAJIBAN DIREKSI
Wajib membuat dan memelihara daftar pemegang saham, Risalah RUPS dan risalah rapat direksi. Wajib menyelenggarakan pembukuan perseroan Wajib melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya Wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan

PERSEROAN GO PUBLIK

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Penunjukan Pejamin Emisi Laporan keuangan diaudit akuntan publik dal 2 tahun terakhir Hubungan dengan badan koordinasi penanam modal dan instansi terkait Perubahan Anggaran Dasar Masalah lain (merger) Pengajuan pernyataan kehendak (Leter of intent) kepada BAPEPAM

KEUNTUNGAN GO PUBLIK
Masuknya dana segar Network akan lebih baik Bisa ekspansi perseroan Lebih terkenal Likuiditas perseroan dan saham lebih baik Adanya kontrol publik, perseroan lebih baik

KELEMAHAN GO PUBLIK
Semua informasi persero harus terbuka Pemilik bisnis tidak leluasa Alternatif bisnis menyempit Tambah pekerjaan dan biaya pada awal go publik Kecenderungan membayar deviden besar maka pajak tinggi dan investmen perseroan mengecil

Bubarnya PT

Keputusan RUPS Jangka waktunya berakhir Penetapan pengadilan

Pembubaran diiukuti dengan likuidasi oleh likuidator, likuidator bertugas melakukan pemberesan.

Tindakan pemberesan meliputi:

Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Penentuan tata cara pembagian kekayaan Pembayaran kepada para kreditor Pembayaran kepada pemegang saham Tindakan lain dalam rangka pemberesan

YAYASAN
PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM (UU NO. 16/2001)
1. 2. 3.

4.

Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan Tujuan bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan Yayasan tidak memiliki anggota

ORGAN YAYASAN
PEMBINA PENGURUS PENGAWAS

PEMBINA

Keputusan Anggaran Dasar Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas Menetapkan kebijakan umum Pengesahan program kerja dan anggaran Keputusan pengabungan, pembubaran yayasan

PENGURUS

MELAKSANAKAN PENGURUSAN YAYASAN MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN LUAR PENGADILAN

PEMBUBARAN YAYASAN

Jangka waktu AD berakhir Tujuan tercapai atau tidak tercapai Putusan pengadilan denganalasan:
o o

Melanggar ketertiban umum dan kesusilaan Dinyatakan pailit

KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan. UU Nomor 25 tahun 1992

PRINSIP KOPERASI

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengelolaan dilakukan secara demokratis Pembagian SHU secara adil Pemberian balas jasa sesuai modal Kemandirian

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

RAPAT ANGGOTA pemegang kekuasaan tertinggi dilaksanakan min 1 kali setahun keputusan scr musyawarah mufakat PENGURUS KOPERASI PENGAWAS

MODAL KOPERASI

SIMPANAN POKOK SIMPANAN WAJIB DANA CADANGAN HIBAH

SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn biaya, penyusutan dan kewajiban lain dlm tahun buku ybs.

PERBEDAAN KOPERASI DGN BADAN USAHA LAIN NO 1. UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN

Para Pihak

Orang-orang yang tidak bermodal Tidak perlu banyak sehingga untuk mendapatkan jumlahnya, masingmodal yang besar harus banyak masing mempunyai anggotanya modal yang besar Untuk kemakmuran bersama, kebutuhan masing anggota Dikumpulkan dari simpanansimpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha, termasuk dana cadangan, serta sumber lain yang sah Untuk mencari keuntungan Terdiri atas masukanmasukan para sekutu yang dilakukan sekali saja dengan jumlah yang besar Pembagian hasil usaha atau keuntungan akan dibagi sebanding dengan jumlah pemasukan modal

2. 3.

Tujuan Modal

4.

Pembagian hasil Pembagian SHU dibagikan kepada usaha semua anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota setelah dikurangi dengan dana cadangan

Pengertian Benda Benda adalah obyek hukum. Sesuai pasal 499 KUHPerdata, benda merupakan segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik. Jenis benda dibedakan menjadi; 1. Benda berwujud dan benda tak berwujud 2. Benda bergerak dan benda tak bergerak 3. Benda yang dipakai habis dan tidak dapat dipakai habis 4. Benda yang sudah ada dan benda yang masih akan ada.

Benda bergerak, dibedakan menjadi; a. Benda bergerak karena sifatnya (pasal 509 KUHPer) artinya benda yang dapat dipindahkan atau pindah dengan sendirinya. Contoh: Meja, kursi, mobil, dll. b. Benda bergerak karena Undang-Undang (pasal 511 KUHPer) artinya hak-hak atas benda yang bergerak. Contoh : Hak memungut hasil atas benda bergerak, hak pemakaian, dll. Benda tak bergerak, dibedakan menjadi; a. Benda tak bergerak karena sifatnya. Contohnya: Tanah dan yang melekat diatasnya. b. Benda tak bergerak karena tujuannya. Contohnya mesin alat-alat yang dipakai oleh pabrik. c. Benda tak bergerak menurut Undang-Undang, maksudnya berwujud hak-hak atas benda yang tak bergerak. Contoh: Hak memungut hasil atas benda tak bergerak, hak memakai benda tak bergerak, hipotik, dll.

Arti penting pembedaan benda bergerak dan benda tidak bergerak

Benda bergerak Bezit (kedudukan berkuasa) Beziter adalah pemilik

Benda tak bergerak Bukan

Levering (penyerahan)
Verjaring (kadaluarsa) Bezwaring (pembebanan)

Penyerahan nyata

Balik nama

Tidak ada Gadai

Dapat terjadi Hipotik

Hak Kebendaan (Zakelijkrecht): Hak mutlak atas suatu benda di mana hak itu memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga.
Sifat hak kebendaan, yaitu; 1. Merupakan hak yang mutlak, artinya dapat dipertahankan terhadap siapapun juga. 2. Merupakan hak yang mengikuti, artinya hak itu mengikuti bendanya. 3. Hak yang lebih dulu ada, tingkatnya lebih tinggi. 4. Hak terlebih dahulu (droit de preference). 5. Hak untuk memindahkan hak kebendaan dapat secara sepenuhnya.

Asas Hukum Benda, antara lain; 1.Merupakan hukum pemaksa, artinya tidak dapat disimpangi. 2.Dapat dipindahkan. 3.Asas Individuliteit, obyeknya adalah barang yang dapat ditentukan. 4.Asas Totaliteit, hak melekat atas seluruh bendanya. 5.Asas prioriteit, artinya kewenangan penuh. 6.Asas publiciteit, artinya penyerahan benda tak bergerak dengan pendaftaran

Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu benda dengan sepenuhnya dan untuk menguasai benda itu dengan sebebas-bebasnya, asal tidak dipergunakan bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum (pasal 570 KUHPer).
Ciri-ciri hak milik, antara lain; 1. Hak induk dari hak kebendaan lain. 2. Hak yang selengkap-lengkapnya. 3. Tetap sifatnya, tidak kalah karena hak kebendaan lain. 4. Mengandung inti dari semua hak kebendaan yang lain, hak kebendaan lain hanya bagian dari hak milik.

Cara memperoleh hak milik (pasal 584 KUHPer), antara lain;


1. 2.

3.
4. 5.

Pendakuan (toeiigening) Ikutan (natrekking) Kadaluarsa (verjaring) Pewarisan (erfopvolging) Penyerahan (levering)

Sifat memperoleh hak milik, yaitu; 1. Dapat secara asli (originair) 2. Dapat secara derivatief (berasal dari orang lain).

Cara hilangnya hak milik, karena; 1.Pindah pada orang lain. 2.Hapusnya benda. 3.Pemilik melepas haknya.
Hak milik bersama (medeeigendom), dibedakan 1. Hak milik bersama yang bebas, misalnya harta perkawinan. 2. Hak milik bersama yang terikat, misalnya dalam badan hukum.

Hak gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diberikan oleh debitur atau orang lain atas namanya untuk menjamin suatu hutang, dan yang memberikan kewenangan kepada kreditur untuk mendapatkan pelunasan terlebih dahulu (pasal 1150 KUHPer).
Hak gadai mempunyai beberapa sifat antara lain; 1. Hak gadai bersifat accessoir (tambahan dari perjanjian pokok). 2. Hak gadai bersifat memberi jaminan.

Hak gadai tidak termasuk hak memakai, hak menikmati atau memungut hasil barang.
Syarat mengadakan hak gadai untuk benda berwujud dan hak piutang atas bawa, yaitu; 1. Ada perjanjiannya, baik tertulis maupun lisan. 2. Barang yang digadaikan harus lepas atau di luar kekuasaan pemberi gadai.

Hak pemegang hak gadai; 1. Apabila debitur wanprestasi, pemegang gadai dapat menjual benda gadai dengan cara di muka umum, dan syarat yang lazim. Kemudian dari hasil penjualan itu diambil sebagian untuk melunasi hutang debitur dan sisanya dikembalikan kepada debitur. 2. Pemegang gadai berhak atas biaya pemeliharaan. 3. Hak untuk menahan barang apabila ada beberapa piutang atas barang tersebut (hak retentie). Kewajiban pemegang gadai adalah; 1. Bertanggungjawab atas hilangnya barang, merosotnya nilai jual barang apabila akibat kelalaiannya. 2. Tidak boleh menyalahgunakan barang gadai. Gadai bisa terhapus jika; 1. Hutang pokoknya telah dibayar/lunas. 2. Barang gadai telah keluar dari kekuasaan pemegang gadai.

SUATU PERISTIWA DIMANA SESEORANG BERJANJI KEPADA SESEORANG LAIN ATAU DIMANA DUA ORANG ITU SALING BERJANJI UNTUK MELAKSANAKAN SESUATU HAL.
(pasal 1313 KUHPer)

PERJANJIAN

SESUATU HAL ITU ADALAH PRESTASI

PRESTASI dapat berupa: 1. Menyerahkan sesuatu 2. Melakukan sesuatu 3. Tidak melakukan sesuatu

1. Essentialia, artinya syarat sahnya perjanjian. 2. Naturalia, artinya lazimnya melekat pada perjanjian. 3. Accidentalia, artinya yang harus disebut tegas

Unsur Perjanjian

SYARAT SAHNYA PERJANJIAN (pasal 1320 KUHPer) 1. Kesepakatan kedua belah pihak 2. Kecakapan kedua belah pihak 3. Sesuatu hal yang tertentu 4. Sebab yang halal (UU, ketertiban umum, kesusilaan)

Asas dalam perjanjian, antara lain; konsensualisme, artinya persesuaian kehendak. Kekuatan mengikat. Kebebasan berkontrak.

Hapusnya perjanjian;
1. Pembayaran. 2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan konsignasi atau penitipan. 3. Novasi. 4. Kompensasi. 5. Percampuran Hutang. 6. Penghapusan Hutang. 7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang. 8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.

Ingkar janji (Wanprestasi)


Debitur sama sekali tidak penuhi perikatan. Debitur terlambat memenuhi. Debitur keliru/tidak pantas memenuhi perikatan FORCE MAJEUR atau OVERMACHT atau keadaan memaksa, yaitu;
1. Bencana alam. 2. Kehilangan 3. Keadaan di luar kemampuan

Keadaan memaksa (force majeur) Tiga unsur yang harus dipenuhi; 1. Tidak penuhi prestasi. 2. Ada sebab yang terletak di luar kesalahan debitur. 3. Faktor penyebab tidak diduga sebelumnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur. Akibat keadaan memaksa; 1. Kreditur tidak dapat menuntut perikatan dipenuhi. 2. Tidak dapat dinyatakan dalam keadaan lalai dan tidak dapat menuntut. 3. Kreditur tidak dapat meminta pemutusan perjanjian. 4. Prestasi gugur (pada perjanjian timbal balik).

PASAR MODAL

Kegiatan yg berkaitan dgn penawaran umum dan perdagangan efek Perusahaan publik yg berkaitan dengan efek yg diterbitkannya Lembaga profesi yg berkaitan dgn efek utk melakukan transaksi jual beli

TEMPAT BERTEMUNYA PENJUAL DAN PEMBELI MODAL/DANA

TUJUAN PASAR MODAL


Untuk membiayai atau menunjang pembangunan dunia usaha umumnya biaya pembanguan nasional

PERANAN PASAR MODAL


Pengembangan fungsi perbankan Pengembangan dunia usaha Pemerataan pendapatan Indikator krisis keuangan Patokan kebijakan suku bunga

EFEK
Surat berharga: Surat pengakuan hutang Surat berharga komersial Saham Obligasi Tanda bukti hutang Right issue

4 UNSUR PASAR MODAL


Peminta modal (EMITEN)
Penawar modal

Lembaga penunjang pasar modal


Mekanisme pasar modal

EMITEN
Badan hukum berbentuk PT dan berkedudukan di Indonesia Modal yg disetor penuh min. 200 juta. 2 th terakhir berturut PT laba min 10 % Laporan keuangan 2 th terakhir di audit Mengeluarkan buku prospektus

PENAWAR MODAL
MASYARAKAT/PERORANGAN WNI INVESTOR LEMBAGA KEUANGAN

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

KUSTODIAN

BIRO ADMINISTRASI EFEK WALI AMANAT

MEKANISME PASAR MODAL


1. PROSES EMISI 2. PERDAGANGAN DI BURSA EFEK

PROFESI PENUNJANG
1. 2. 3. 4. NOTARIS KONSULTAN HUKUM APRAISAL AKUNTAN PUBLIK

HAK ATAS KEKAYAAN MILIK INTELEKTUAL


Perlindungan terhadap hasil karya manusia baik hasil karya yang berupa aktivitas dalam ilmu pengetahuan, industri, kesusasteraan maupun seni

PRINSIP HAKI
PRINSIP EKONOMI
PRINSIP KEADILAN

PRINSIP KEBUDAYAAN
PRINSIP SOSIAL

HAK CIPTA
Untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil karya bidang ilmu, seni dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan bangsa (UU no. 19 tahun 2002)

SIFAT HAK CIPTA

> Benda bergerak immateriel


> Dapat dibagi > Tidak dapat disita

HAK CIPTA TERDIRI ATAS


HAK EKONOMI: untuk mendapatkan manfaat

ekonomi dari hasil ciptaannya


HAK MORAL: hak yang melekat secara pribadi dan

tidak dapat dilepas dengan alasan apapun

CIPTA YANG DILINDUNGI


Buku, program, dan semua hasil karya

tulis Ceramah, kuliah, pidato Alat peraga Lagu/musik, drama, seni rupa Arsitektur, peta Fotografi, sinematografi terjemahan

Yang tidak ada hak cipta


Hasil rapat terbuka lembaga negara
Peraturan perundang-undangan Pidato kenegaraan

Putusan pengadilan
Keputusan badan arbitrase

HAK PATEN
Hak eksklusif yg diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi (UU No. 14 Tahun 2001)

JANGKA WAKTU PATEN 20 TAHUN

PATEN SEDERHANA 10 TAHUN

Penyelesaian Sengketa Tingkat I: Pengadilan Niaga Tingkat II: Mahkamah Agung


Arbitrase/Alternative Dispute Resolution

Pelanggaran Hak adalah Delik Aduan

MEREK
Tanda yang berupa gambar, nama, kata, hurufhuruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. UU no. 15 Tahun 2001

JENIS MEREK
MEREK DAGANG MEREK JASA MEREK KOLEKTIF

Merek tidak dapat didaftar karena; 1. Bertentangan dengan UU, moralitas agama, kesusilaan dan ketertiban umum. 2. Tidak memiliki pembeda. 3. Telah menjadi milik umum. 4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yg dimohonkan paten.

PERLINDUNGAN KONSUMEN
KONSUMEN Setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk lain, dan tidak untuk diperdagangkan UU No. 18 Tahun 1999

Asas Perlindungan Konsumen


1. 2. 3.

4.

5.

Asas Manfaat Asas Keadilan Asas Keseimbangan Asas Keamanan dan keselamatan konsumen Asas Kepastian Hukum

Hak Konsumen

Kenyamanan, keamanan & keselamatan Dpt barang/jasa sebanding dgn nilai tukar atau yg dijanjikan Dpt pendidikan konsumen Didengar pendapat/keluhan Dpt kompensasi, ganti rugi atau penggantian

Kewajiban Konsumen

Membaca, mengikuti petunjuk/prosedur Beritikad baik dalam transaksi Membayar sesuai dgn nilai tukar Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut

Hak Pelaku Usaha

Menerima pembayaran Perlindungan hukum Rehabilitasi

Kewajiban Pelaku

Beritikad baik Memberi info yg benar Melayani konsumen yg benar Menjamin mutu barang Memberi kesempatan konsumen menguji Memberi kompensasi, ganti rugi

Larangan dalam Memproduksi

Tidak sesuai standar baku Tidak sesuai dengan janji Tidak ada keterangan produk

Larangan dalam Mempromosikan


Menggunakan kalimat yg berlebihan Janji yg belum pasti Menjatuhkan produk lain

Larangan dalam Obral

Barang/jasa tsb tdk sesuai standar Seolah tidak mengandung cacat tersembunyi Tidak bermaksud menjual Jumlah barang hanya tertentu Menaikkan harga sebelum melakukan obral

Dilarang Mencantumkan Klausul Baku

Menyatakan pengalihan tanggung jawab Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen Menolak menyerahkan uang Memaksa akan aturan tambahan Melakukan perbuatan sepihak

Tanggungjawab Pelaku Usaha


Ganti kerugian atas; kerusakan, pencemaran dan kerugian konsumen BENTUK GANTI RUGI: Pengembalian uang, penggantian barang, atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yg sesuai dgn peraturan perundangundangan

HAL-HAL YG MEMBEBASKAN
1.

2.
3. 4. 5.

Barang tdk untuk diedarkan Cacat barang dikemudian hari Cacat akibat prosedur dilanggar Kelalaian konsumen Lewat jangka waktu penuntutan 4 th sejak barang dibeli

KEPAILITAN
KEADAAN BERHENTI MEMBAYAR SYARAT PAILIT: 1. Adanya debitur yg tidak membayar utang 2. Adanya lebih dari satu kreditur 3. Adanya lebih dari satu utang 4. Minimal satu utang sudah jatuh tempo 5. Minimal satu utang sudah dapat ditagih

KEPAILITAN UU No. 1 Tahun 1998


Kepailitan dapat diajukan apabila: Dalam keadaan berhenti membayar Lebih dari satu kreditur, dan 1 kreditur piutangnya dapat ditagih

PIHAK YG DAPAT MENGAJUKAN KEPAILITAN


1. 2. 3. 4. Debitur sendiri Seorang atau lebih kreditur Kejaksaan mewakili kepentingan umum Bank Indonesia apabila debiturnya bank 5. Bapepam

UTANG
ARTI SEMPIT: suatu kewajiban yang timbul hanya dari adanya perjanjian utang piutang ARTI LUAS: seluruh kewajiban yg ada dalam suatu perikatan baik yg timbul karena UU atau perjanjian
UTANG adalah utang pokok dan bunganya

PROSES PENYELESAIAN SENGKETA


Tingkat I: Pengadilan Niaga Tingkat II: Mahkamah Agung Peninjauan Kembali: Mahkamah Agung Pasal 6 (4) UU Kepailitan Putusan diambil maks. 30 hari setelah permohonan didaftarkan

SEBELUM PUTUSAN
Kreditur dapat mengajukan permohonan: 1. Meletakkan sita jaminan terhadap sebagian atau seluruh kekayaan debitur 2. Menunjuk kurator sementara untuk:
Mengawasi pengelolaan usaha debitur Mengawasi pembubaran

AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT


DEMI HUKUM DEBITUR KEHILANGAN HAKNYA UNTUK BERBUAT SESUATU TERHADAP PENGUASAAN DAN PENGURUSAN HARTA KEKAYAANNYA YANG TERMASUK DALAM KEPAILITAN

HARTA KEKAYAAN :
SELURUH KEKAYAAN DEBITUR PADA SAAT PERNYATAAN PAILIT SERTA SEGALA APA YANG DIPEROLEH SELAMA KEPAILITAN Tidak termasuk: 1. Perlengkapan tidur 2. Perlengkapan dinas dan kerja 3. Persediaan makanan kurang lebih sebulan 4. Gaji, upah, uang jasa dan honor 5. Hak cipta 6. Uang untuk nafkah (ditetapkan hakim) 7. Buku-buku untuk bekerja

PARA PIHAK
HAKIM PENGAWAS KURATOR PANITIA PARA KREDITOR RAPAT PARA KREDITOR

AKIBAT HUKUM PERNYATAAN PAILIT


Terjadi sitaan umum kekayaan debitur Kepailitan hanya kekayaan bukan pribadi Harta dikuasai kurator Tuntutan dan gugatan ke kurator Kreditur preference tetap dpt laksanakan haknya

UPAYA DLM KEPAILITAN


1. 2. 3. 4. 5. Penundaan pembayaran Verifikasi piutang Perdamaian (Akkoord) Insolvensi Rehabilitasi

HUKUM ASURANSI
ASURANSI: (Ps 246 KUHD) - Suatu perjanjian di mana seorang penanggung dengan menikmati suatu premi mengikatkan dirinya kepada tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian, karena kehilangan, kerusakan, ketiadaan keuntungan yg diharapkan, yg akan dideritanya karena kejadian yg tidak pasti

4 unsur dalam asuransi


1.

2.
3. 4.

Pihak tertanggung Pihak penanggung Peristiwa yg tidak tertentu (evenement) Kepentingan yg mungkin akan mengalami kerugian

MANFAAT ASURANSI
1.

2.

3. 4.

Memberikan rasa aman dan perlindungan Sebagai tabungan dan sumber pendapat lain Merupakan alat penyebaran risiko Pendistribusian biaya dan manfaat yg lebih adil

PENGGOLONGAN ASURANSI
Berdasarkan Perjanjian: Asuransi Kerugian Asuransi Jumlah Asuransi Varia Berdasarkan sifat pelaksanaannya: Asuransi Sukarela Asuransi Wajib Asuransi Kredit

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992


Usaha Asuransi terbagi: a. Asuransi Kerugian b. Asuransi Jiwa c. Reasuransi 2. Usaha Penunjang: a. Pialang Asuransi b. Pialang Reasuransi c. Penilai Kerugian Asuransi d. Agen Asuransi
1.

PRINSIP-PRINSIP ASURANSI

INSURABLE INTEREST (adanya kepentingan) INDEMNITY (penempatan posisi semula) UTMOST GOOD FAITH (Itikad baik) SUBROGRATION (pengganti kedudukan) PROXIMA CAUSA (sebab kerugian) CONTRIBUTION (saling menutup)

PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS


NEGOSIASI MEDIASI ARBITRASE

MEDIASI

NEGOSIASI DGN MELIBATKAN PIHAK KETIGA MEDIATOR DITUJUK OLEH PARA PIHAK YG BERSENGKETA PUTUSANNYA BERUPA NILAI ATAU NORMA PUTUSAN TIDAK PUNYA TITEL EXECUTORIAL

ARBITRASE

PENYELESAIAN SENGKETA DILUAR PENGADILAN PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN WASIT PUTUSAN DPT MEMILIKI TITEL EXECUTORIAL BERSIFAT RAHASIA, CEPAT, MUDAH DAN MURAH

ARBITRASE INDONESIA
1.

BANI = BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA BAMUI = BADAN ARBITRASE MUAMALAT INDONESIA

2.

LEMBAGA PEMBIAYAAN
BADAN USAHA YANG MELAKUKAN KEGIATAN PEMBIAYAAN DALAM BENTUK PENYEDIAAN DANA ATAU BARANG MODAL DENGAN TIDAK MENARIK DANA SECARA LANGSUNG DARI MASYARAKAT (Kepres no.61 Tahun 1988)

Perbedaan dgn bank Pendanaan dari masyarakat Penyediaan dana atau barang modal Tidak memerlukan jaminan

LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. 2. 3. 4. 5. LEASING FACTORING MODAL VENTURA PEMBIAYAAN KONSUMEN KARTU KREDIT

LEASING (sewa guna usaha)


Ciri-ciri leasing: Ada 3 pihak Lesse, lessor, supplier Pembayaran sewa dilakukan berkala Masa sewa guna usaha ditentukan Disertai dgn hak opsi Hak milik ada pada lessor Obyek leasing = benda-benda yg digunakan untuk menjalankan perusahaan

KEUNTUNGAN LEASING
Proses pengadaan barang lebih cepat dan tidak memerlukan jaminan Pengadaan barang yg mahal lebih meringankan dari sisi cash flow karena pembayaran jangka panjang Posisi cash flow lebih baik dan biaya modal lebih menarik Perencanaan keuangan lebih mudah dan sederhana

PERBEDAAN DGN SEWA


JANGKA WAKTU MENJADI FOKUS PARA PIHAK ADL BADAN USAHA PERLU JAMINAN TERTENTU ADANYA HAK OPSI

BEDA DGN SEWA BELI DAN JUAL BELI PERALIHAN HAK MILIK JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT

FACTORING (ANJAK PIUTANG)


USAHA PEMBIAYAAN DALAM BENTUK PEMBELIAN DAN/ATAU PENGALIHAN ATAU PENGURUSAN PIUTANG ATAU TAGIHAN JANGKA PENDEK SUATU PERUSAHAAN DARI TRANSAKSI DALAM DAN LUAR NEGERI

CIRI-CIRI FACTORING
BERUPA PENGURUSAN PIUTANG TAGIHAN JANGKA PENDEK DAN BELUM JATUH TEMPO ADA 3 PIHAK :
FAKTORING COMPANY KLIEN (PENJUAL PIUTANG) NASABAH

KEUNTUNGAN FACTORING
PEMBAYARAN PIUTANG LEBIH CEPAT DARI JATUH TEMPO MENAMBAH DANA SEGAR DAPAT MEMBANTU PENINGKATAN KEUNTUNGAN ATAU LABA MENGALIHKAN RISIKO PIUTANG

MODAL VENTURA
BADAN USAHA YG MELAKUKAN PEMBIAYAAN MELALUI PENYERTAAN MODAL KE DALAM SUATU USAHA PERUSAHAAN PASANGAN USAHA UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU

KEUNTUNGAN MODAL VENTURA


SUMBER DANA SELAIN BANK BANTUAN MANAJEMEN MEMPERLUAS JARINGAN USAHA

JENIS MODAL VENTURA


CONVENTIONAL LOAN CONDITIONAL LOAN (UNTUNG RUGI) EQUITY INVESTMENT (ADA BANTUAN MANAJEMEN)

PEMBIAYAAN KONSUMEN
LEMBAGA PEMBIAYAAN PENGADAAN BARANG UNTUK KEBUTUHAN KONSUMEN DILAKUKAN DGN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN ATAU BERKALA

KARTU KREDIT
BADAN USAHA YG MELAKUKAN PEMBIAYAAN UNTUK MEMBELI BARANG DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT

You might also like