Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN Setelah mendapat kuliah Hukum Bisnis, mahasiswa mengenal hukum secara umum dan meningkat kemampuan dalam bidang ekonominya karena ditunjang pengetahuan ekonomi dipandang dari sudut hukum bisnis.
MATERI POKOK BAHASAN 1.Pendahuluan 2.Subyek dan Obyek Hukum 3.Hukum Perjanjian 4.Hukum Benda 5.Lembaga Pembiayaan 6.Pasar Modal 7.Hak atas Kekayaan Milik Intelektual 8.Perlindungan Konsumen 9.Kepailitan 10.Hukum Asuransi 11.Penyelesaian Sengketa Bisnis
KONFLIK
KAEDAH/NILAI
Kaedah Kesusilaan
Kaedah Kaedah Sopan santun Hukum Perbuatan yang konkrit; ketertiban masyarakat; Jangan sampai ada korban Ditujukan kepada sikap lahir Kekuasaan luar yang memaksa Dari masyarakat secara tdk resmi Membebani kewajiban Dari masyarakat secara resmi Membebani kewajiban dan memberi hak
Umat Manuasia; Penyempurnaan manusia; Jangan sampai manusia jahat Ditujukan kepada sikap batin Dari Tuhan Dari Tuhan Diri sendiri Dari diri sendiri
Daya Kerja
Membebani kewajiban
Membebani kewajiban
APAKAH HUKUM ?
Tujuan hukum: Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan dengan harapan terlindungi kepentingan manusia.
Hukum meliputi beberapa unsur: 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat 2. Peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa 3. Peraturan itu diadakan oleh badan hukum resmi 4. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakan sanksi yang tegas
Sepihak
Perbuatan Hukum Ganda Perbuatan Subyek Hukum Sah Peristiwa Hukum Peristiwa Bukan Perbuatan Subyek Hukum Bukan Peristiwa Hukum dengan Akibat Hukum Perbuatan Subyek Hukum Lainnya Melawan Hukum Lainnya
Perjanjian
Hukum Publik: Mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat negara atau antara negara dengan warga negaranya.
Hukum Private (Perdata): Mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan atau pribadi.
SUMBER HUKUM :
1. UNDANG-UNDANG 2. PERATURAN LAIN 3. KEBIASAAN 4. YURISPRUDENSI 5. PERJANJIAN 6. DOKTRIN
Lex superiori derogat legi posteori
Subyek Hukum:
Subyek hukum terdiri dari: 1. Manusia 2. Badan Hukum
Segala sesuatu yang dapat memperoleh , mempunyai atau menyandang hak dan kewajiban dari hukum
Kecakapan manusia dapat dilihat dari: (Pasal 1330 KUHPer) 1. Dewasa (21 Th) 2. Tidak dibawah pengampuan Badan Hukum dibedakan menjadi: 1. Badan hukum Publik (Pemerintah, BUMN/D, dll) 2. Badan hukum Private (PT, Koperasi, yayasan, dll)
Unsur-unsur Perusahaan
Terus menerus 2. Secara terang-terangan 3. Dalam kualias tertentu (perniagaan) 4. Mengadakan perjanjian perdagangan 5. Memperoleh laba dan 6. Mengadakan pembukuan (KUHD)
1.
Persekutuan Perdata: Persekutuan yang dibentuk atas suatu perjanjian, dimana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan. Unsur Persekutuan Perdata: 1. Adanya inbreng (uang, barang atau tenaga/pikiran) 2. Adanya pembagian keuntungan Persekutuan Firma adalah persekutuan perdata dengan menggunakan nama bersama. Hal penting dar Firma: 1. Menjalankan usaha bersama 2. Menggunakan nama bersama 3. Tanggung jawab sekutu pribadi untuk keseluruhan
Persekutuan komanditer (Comanditaire Venootschaaf= CV) Adalah Firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer.
CV mempunyai 2 sekutu: 1. Sekutu Komplementer (aktif) 2. Sekutu Komanditer (pasif) Perbedaan CV dan Firma: 1. Syarat pembentukan dan pendirian 2. Jumlah sekutu 3. Tanggung jawab sekutu 4. Kepailitan
Perseroan Terbatas (PT) = Naamloze Vennootschap (NV) Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham PT adalah BADAN HUKUM sebagai subyek hukum kekayaan yang terpisah (modal) Syarat pendirian: Perjanjian 2 orang atau lebih Dibuat dengan akta autentik Modal dasar minimal 20 jt (25 % modal ditempatkan, 50 % modal disetor) Pendiri ambil bagian dalam saham
Prosedur pendirian PT: Akta pendirian di notaris Mengajukan permohonan ke Menteri Kehakiman Dalam jangka waktu 60 hari akan disahkan Setelah disahkan oleh Menteri Kehakiman Mendaftarkan dalam daftar perusahaan jangka waktu 30 hari Mengajukan pengumuman di Tambahan Berita Negara jangka waktu 30 hari
Konsekuensi terhadap tindakan hukum yang diambil sebelum diumumkan; segala perbuatan hukum dan akibatnya akan menjadi hak dan kewajiban mereka yang melakukannya sendiri atau tanggung jawabnya secara pribadi untuk keseluruhan
Pengecualian dari konsekuensi tersebut diatas bila: (pasal 11 UU No. 1/1995) 1. Perseroan secara tegas menerima 2. Perseroan mengambil alih (walaupun tdk atas nama perseroan) 3. Perseroan mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan hukum yang dilakukan atas nama perseroan
KEWAJIBAN DIREKSI
Wajib membuat dan memelihara daftar pemegang saham, Risalah RUPS dan risalah rapat direksi. Wajib menyelenggarakan pembukuan perseroan Wajib melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya Wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan
PERSEROAN GO PUBLIK
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Penunjukan Pejamin Emisi Laporan keuangan diaudit akuntan publik dal 2 tahun terakhir Hubungan dengan badan koordinasi penanam modal dan instansi terkait Perubahan Anggaran Dasar Masalah lain (merger) Pengajuan pernyataan kehendak (Leter of intent) kepada BAPEPAM
KEUNTUNGAN GO PUBLIK
Masuknya dana segar Network akan lebih baik Bisa ekspansi perseroan Lebih terkenal Likuiditas perseroan dan saham lebih baik Adanya kontrol publik, perseroan lebih baik
KELEMAHAN GO PUBLIK
Semua informasi persero harus terbuka Pemilik bisnis tidak leluasa Alternatif bisnis menyempit Tambah pekerjaan dan biaya pada awal go publik Kecenderungan membayar deviden besar maka pajak tinggi dan investmen perseroan mengecil
Bubarnya PT
Pembubaran diiukuti dengan likuidasi oleh likuidator, likuidator bertugas melakukan pemberesan.
Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Penentuan tata cara pembagian kekayaan Pembayaran kepada para kreditor Pembayaran kepada pemegang saham Tindakan lain dalam rangka pemberesan
YAYASAN
PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM (UU NO. 16/2001)
1. 2. 3.
4.
Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan Tujuan bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan Yayasan tidak memiliki anggota
ORGAN YAYASAN
PEMBINA PENGURUS PENGAWAS
PEMBINA
Keputusan Anggaran Dasar Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas Menetapkan kebijakan umum Pengesahan program kerja dan anggaran Keputusan pengabungan, pembubaran yayasan
PENGURUS
PEMBUBARAN YAYASAN
Jangka waktu AD berakhir Tujuan tercapai atau tidak tercapai Putusan pengadilan denganalasan:
o o
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan. UU Nomor 25 tahun 1992
PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengelolaan dilakukan secara demokratis Pembagian SHU secara adil Pemberian balas jasa sesuai modal Kemandirian
RAPAT ANGGOTA pemegang kekuasaan tertinggi dilaksanakan min 1 kali setahun keputusan scr musyawarah mufakat PENGURUS KOPERASI PENGAWAS
MODAL KOPERASI
SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn biaya, penyusutan dan kewajiban lain dlm tahun buku ybs.
PERBEDAAN KOPERASI DGN BADAN USAHA LAIN NO 1. UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN
Para Pihak
Orang-orang yang tidak bermodal Tidak perlu banyak sehingga untuk mendapatkan jumlahnya, masingmodal yang besar harus banyak masing mempunyai anggotanya modal yang besar Untuk kemakmuran bersama, kebutuhan masing anggota Dikumpulkan dari simpanansimpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha, termasuk dana cadangan, serta sumber lain yang sah Untuk mencari keuntungan Terdiri atas masukanmasukan para sekutu yang dilakukan sekali saja dengan jumlah yang besar Pembagian hasil usaha atau keuntungan akan dibagi sebanding dengan jumlah pemasukan modal
2. 3.
Tujuan Modal
4.
Pembagian hasil Pembagian SHU dibagikan kepada usaha semua anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota setelah dikurangi dengan dana cadangan
Pengertian Benda Benda adalah obyek hukum. Sesuai pasal 499 KUHPerdata, benda merupakan segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik. Jenis benda dibedakan menjadi; 1. Benda berwujud dan benda tak berwujud 2. Benda bergerak dan benda tak bergerak 3. Benda yang dipakai habis dan tidak dapat dipakai habis 4. Benda yang sudah ada dan benda yang masih akan ada.
Benda bergerak, dibedakan menjadi; a. Benda bergerak karena sifatnya (pasal 509 KUHPer) artinya benda yang dapat dipindahkan atau pindah dengan sendirinya. Contoh: Meja, kursi, mobil, dll. b. Benda bergerak karena Undang-Undang (pasal 511 KUHPer) artinya hak-hak atas benda yang bergerak. Contoh : Hak memungut hasil atas benda bergerak, hak pemakaian, dll. Benda tak bergerak, dibedakan menjadi; a. Benda tak bergerak karena sifatnya. Contohnya: Tanah dan yang melekat diatasnya. b. Benda tak bergerak karena tujuannya. Contohnya mesin alat-alat yang dipakai oleh pabrik. c. Benda tak bergerak menurut Undang-Undang, maksudnya berwujud hak-hak atas benda yang tak bergerak. Contoh: Hak memungut hasil atas benda tak bergerak, hak memakai benda tak bergerak, hipotik, dll.
Levering (penyerahan)
Verjaring (kadaluarsa) Bezwaring (pembebanan)
Penyerahan nyata
Balik nama
Hak Kebendaan (Zakelijkrecht): Hak mutlak atas suatu benda di mana hak itu memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga.
Sifat hak kebendaan, yaitu; 1. Merupakan hak yang mutlak, artinya dapat dipertahankan terhadap siapapun juga. 2. Merupakan hak yang mengikuti, artinya hak itu mengikuti bendanya. 3. Hak yang lebih dulu ada, tingkatnya lebih tinggi. 4. Hak terlebih dahulu (droit de preference). 5. Hak untuk memindahkan hak kebendaan dapat secara sepenuhnya.
Asas Hukum Benda, antara lain; 1.Merupakan hukum pemaksa, artinya tidak dapat disimpangi. 2.Dapat dipindahkan. 3.Asas Individuliteit, obyeknya adalah barang yang dapat ditentukan. 4.Asas Totaliteit, hak melekat atas seluruh bendanya. 5.Asas prioriteit, artinya kewenangan penuh. 6.Asas publiciteit, artinya penyerahan benda tak bergerak dengan pendaftaran
Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu benda dengan sepenuhnya dan untuk menguasai benda itu dengan sebebas-bebasnya, asal tidak dipergunakan bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum (pasal 570 KUHPer).
Ciri-ciri hak milik, antara lain; 1. Hak induk dari hak kebendaan lain. 2. Hak yang selengkap-lengkapnya. 3. Tetap sifatnya, tidak kalah karena hak kebendaan lain. 4. Mengandung inti dari semua hak kebendaan yang lain, hak kebendaan lain hanya bagian dari hak milik.
3.
4. 5.
Pendakuan (toeiigening) Ikutan (natrekking) Kadaluarsa (verjaring) Pewarisan (erfopvolging) Penyerahan (levering)
Sifat memperoleh hak milik, yaitu; 1. Dapat secara asli (originair) 2. Dapat secara derivatief (berasal dari orang lain).
Cara hilangnya hak milik, karena; 1.Pindah pada orang lain. 2.Hapusnya benda. 3.Pemilik melepas haknya.
Hak milik bersama (medeeigendom), dibedakan 1. Hak milik bersama yang bebas, misalnya harta perkawinan. 2. Hak milik bersama yang terikat, misalnya dalam badan hukum.
Hak gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diberikan oleh debitur atau orang lain atas namanya untuk menjamin suatu hutang, dan yang memberikan kewenangan kepada kreditur untuk mendapatkan pelunasan terlebih dahulu (pasal 1150 KUHPer).
Hak gadai mempunyai beberapa sifat antara lain; 1. Hak gadai bersifat accessoir (tambahan dari perjanjian pokok). 2. Hak gadai bersifat memberi jaminan.
Hak gadai tidak termasuk hak memakai, hak menikmati atau memungut hasil barang.
Syarat mengadakan hak gadai untuk benda berwujud dan hak piutang atas bawa, yaitu; 1. Ada perjanjiannya, baik tertulis maupun lisan. 2. Barang yang digadaikan harus lepas atau di luar kekuasaan pemberi gadai.
Hak pemegang hak gadai; 1. Apabila debitur wanprestasi, pemegang gadai dapat menjual benda gadai dengan cara di muka umum, dan syarat yang lazim. Kemudian dari hasil penjualan itu diambil sebagian untuk melunasi hutang debitur dan sisanya dikembalikan kepada debitur. 2. Pemegang gadai berhak atas biaya pemeliharaan. 3. Hak untuk menahan barang apabila ada beberapa piutang atas barang tersebut (hak retentie). Kewajiban pemegang gadai adalah; 1. Bertanggungjawab atas hilangnya barang, merosotnya nilai jual barang apabila akibat kelalaiannya. 2. Tidak boleh menyalahgunakan barang gadai. Gadai bisa terhapus jika; 1. Hutang pokoknya telah dibayar/lunas. 2. Barang gadai telah keluar dari kekuasaan pemegang gadai.
SUATU PERISTIWA DIMANA SESEORANG BERJANJI KEPADA SESEORANG LAIN ATAU DIMANA DUA ORANG ITU SALING BERJANJI UNTUK MELAKSANAKAN SESUATU HAL.
(pasal 1313 KUHPer)
PERJANJIAN
PRESTASI dapat berupa: 1. Menyerahkan sesuatu 2. Melakukan sesuatu 3. Tidak melakukan sesuatu
1. Essentialia, artinya syarat sahnya perjanjian. 2. Naturalia, artinya lazimnya melekat pada perjanjian. 3. Accidentalia, artinya yang harus disebut tegas
Unsur Perjanjian
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN (pasal 1320 KUHPer) 1. Kesepakatan kedua belah pihak 2. Kecakapan kedua belah pihak 3. Sesuatu hal yang tertentu 4. Sebab yang halal (UU, ketertiban umum, kesusilaan)
Asas dalam perjanjian, antara lain; konsensualisme, artinya persesuaian kehendak. Kekuatan mengikat. Kebebasan berkontrak.
Hapusnya perjanjian;
1. Pembayaran. 2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan konsignasi atau penitipan. 3. Novasi. 4. Kompensasi. 5. Percampuran Hutang. 6. Penghapusan Hutang. 7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang. 8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.
Keadaan memaksa (force majeur) Tiga unsur yang harus dipenuhi; 1. Tidak penuhi prestasi. 2. Ada sebab yang terletak di luar kesalahan debitur. 3. Faktor penyebab tidak diduga sebelumnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur. Akibat keadaan memaksa; 1. Kreditur tidak dapat menuntut perikatan dipenuhi. 2. Tidak dapat dinyatakan dalam keadaan lalai dan tidak dapat menuntut. 3. Kreditur tidak dapat meminta pemutusan perjanjian. 4. Prestasi gugur (pada perjanjian timbal balik).
PASAR MODAL
Kegiatan yg berkaitan dgn penawaran umum dan perdagangan efek Perusahaan publik yg berkaitan dengan efek yg diterbitkannya Lembaga profesi yg berkaitan dgn efek utk melakukan transaksi jual beli
Pengembangan fungsi perbankan Pengembangan dunia usaha Pemerataan pendapatan Indikator krisis keuangan Patokan kebijakan suku bunga
EFEK
Surat berharga: Surat pengakuan hutang Surat berharga komersial Saham Obligasi Tanda bukti hutang Right issue
EMITEN
Badan hukum berbentuk PT dan berkedudukan di Indonesia Modal yg disetor penuh min. 200 juta. 2 th terakhir berturut PT laba min 10 % Laporan keuangan 2 th terakhir di audit Mengeluarkan buku prospektus
PENAWAR MODAL
MASYARAKAT/PERORANGAN WNI INVESTOR LEMBAGA KEUANGAN
KUSTODIAN
PROFESI PENUNJANG
1. 2. 3. 4. NOTARIS KONSULTAN HUKUM APRAISAL AKUNTAN PUBLIK
PRINSIP HAKI
PRINSIP EKONOMI
PRINSIP KEADILAN
PRINSIP KEBUDAYAAN
PRINSIP SOSIAL
HAK CIPTA
Untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil karya bidang ilmu, seni dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan bangsa (UU no. 19 tahun 2002)
tulis Ceramah, kuliah, pidato Alat peraga Lagu/musik, drama, seni rupa Arsitektur, peta Fotografi, sinematografi terjemahan
Putusan pengadilan
Keputusan badan arbitrase
HAK PATEN
Hak eksklusif yg diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi (UU No. 14 Tahun 2001)
MEREK
Tanda yang berupa gambar, nama, kata, hurufhuruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. UU no. 15 Tahun 2001
JENIS MEREK
MEREK DAGANG MEREK JASA MEREK KOLEKTIF
Merek tidak dapat didaftar karena; 1. Bertentangan dengan UU, moralitas agama, kesusilaan dan ketertiban umum. 2. Tidak memiliki pembeda. 3. Telah menjadi milik umum. 4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yg dimohonkan paten.
PERLINDUNGAN KONSUMEN
KONSUMEN Setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk lain, dan tidak untuk diperdagangkan UU No. 18 Tahun 1999
4.
5.
Asas Manfaat Asas Keadilan Asas Keseimbangan Asas Keamanan dan keselamatan konsumen Asas Kepastian Hukum
Hak Konsumen
Kenyamanan, keamanan & keselamatan Dpt barang/jasa sebanding dgn nilai tukar atau yg dijanjikan Dpt pendidikan konsumen Didengar pendapat/keluhan Dpt kompensasi, ganti rugi atau penggantian
Kewajiban Konsumen
Membaca, mengikuti petunjuk/prosedur Beritikad baik dalam transaksi Membayar sesuai dgn nilai tukar Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut
Kewajiban Pelaku
Beritikad baik Memberi info yg benar Melayani konsumen yg benar Menjamin mutu barang Memberi kesempatan konsumen menguji Memberi kompensasi, ganti rugi
Tidak sesuai standar baku Tidak sesuai dengan janji Tidak ada keterangan produk
Barang/jasa tsb tdk sesuai standar Seolah tidak mengandung cacat tersembunyi Tidak bermaksud menjual Jumlah barang hanya tertentu Menaikkan harga sebelum melakukan obral
Menyatakan pengalihan tanggung jawab Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen Menolak menyerahkan uang Memaksa akan aturan tambahan Melakukan perbuatan sepihak
HAL-HAL YG MEMBEBASKAN
1.
2.
3. 4. 5.
Barang tdk untuk diedarkan Cacat barang dikemudian hari Cacat akibat prosedur dilanggar Kelalaian konsumen Lewat jangka waktu penuntutan 4 th sejak barang dibeli
KEPAILITAN
KEADAAN BERHENTI MEMBAYAR SYARAT PAILIT: 1. Adanya debitur yg tidak membayar utang 2. Adanya lebih dari satu kreditur 3. Adanya lebih dari satu utang 4. Minimal satu utang sudah jatuh tempo 5. Minimal satu utang sudah dapat ditagih
UTANG
ARTI SEMPIT: suatu kewajiban yang timbul hanya dari adanya perjanjian utang piutang ARTI LUAS: seluruh kewajiban yg ada dalam suatu perikatan baik yg timbul karena UU atau perjanjian
UTANG adalah utang pokok dan bunganya
SEBELUM PUTUSAN
Kreditur dapat mengajukan permohonan: 1. Meletakkan sita jaminan terhadap sebagian atau seluruh kekayaan debitur 2. Menunjuk kurator sementara untuk:
Mengawasi pengelolaan usaha debitur Mengawasi pembubaran
HARTA KEKAYAAN :
SELURUH KEKAYAAN DEBITUR PADA SAAT PERNYATAAN PAILIT SERTA SEGALA APA YANG DIPEROLEH SELAMA KEPAILITAN Tidak termasuk: 1. Perlengkapan tidur 2. Perlengkapan dinas dan kerja 3. Persediaan makanan kurang lebih sebulan 4. Gaji, upah, uang jasa dan honor 5. Hak cipta 6. Uang untuk nafkah (ditetapkan hakim) 7. Buku-buku untuk bekerja
PARA PIHAK
HAKIM PENGAWAS KURATOR PANITIA PARA KREDITOR RAPAT PARA KREDITOR
HUKUM ASURANSI
ASURANSI: (Ps 246 KUHD) - Suatu perjanjian di mana seorang penanggung dengan menikmati suatu premi mengikatkan dirinya kepada tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian, karena kehilangan, kerusakan, ketiadaan keuntungan yg diharapkan, yg akan dideritanya karena kejadian yg tidak pasti
2.
3. 4.
Pihak tertanggung Pihak penanggung Peristiwa yg tidak tertentu (evenement) Kepentingan yg mungkin akan mengalami kerugian
MANFAAT ASURANSI
1.
2.
3. 4.
Memberikan rasa aman dan perlindungan Sebagai tabungan dan sumber pendapat lain Merupakan alat penyebaran risiko Pendistribusian biaya dan manfaat yg lebih adil
PENGGOLONGAN ASURANSI
Berdasarkan Perjanjian: Asuransi Kerugian Asuransi Jumlah Asuransi Varia Berdasarkan sifat pelaksanaannya: Asuransi Sukarela Asuransi Wajib Asuransi Kredit
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
INSURABLE INTEREST (adanya kepentingan) INDEMNITY (penempatan posisi semula) UTMOST GOOD FAITH (Itikad baik) SUBROGRATION (pengganti kedudukan) PROXIMA CAUSA (sebab kerugian) CONTRIBUTION (saling menutup)
MEDIASI
NEGOSIASI DGN MELIBATKAN PIHAK KETIGA MEDIATOR DITUJUK OLEH PARA PIHAK YG BERSENGKETA PUTUSANNYA BERUPA NILAI ATAU NORMA PUTUSAN TIDAK PUNYA TITEL EXECUTORIAL
ARBITRASE
PENYELESAIAN SENGKETA DILUAR PENGADILAN PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN WASIT PUTUSAN DPT MEMILIKI TITEL EXECUTORIAL BERSIFAT RAHASIA, CEPAT, MUDAH DAN MURAH
ARBITRASE INDONESIA
1.
BANI = BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA BAMUI = BADAN ARBITRASE MUAMALAT INDONESIA
2.
LEMBAGA PEMBIAYAAN
BADAN USAHA YANG MELAKUKAN KEGIATAN PEMBIAYAAN DALAM BENTUK PENYEDIAAN DANA ATAU BARANG MODAL DENGAN TIDAK MENARIK DANA SECARA LANGSUNG DARI MASYARAKAT (Kepres no.61 Tahun 1988)
Perbedaan dgn bank Pendanaan dari masyarakat Penyediaan dana atau barang modal Tidak memerlukan jaminan
LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. 2. 3. 4. 5. LEASING FACTORING MODAL VENTURA PEMBIAYAAN KONSUMEN KARTU KREDIT
KEUNTUNGAN LEASING
Proses pengadaan barang lebih cepat dan tidak memerlukan jaminan Pengadaan barang yg mahal lebih meringankan dari sisi cash flow karena pembayaran jangka panjang Posisi cash flow lebih baik dan biaya modal lebih menarik Perencanaan keuangan lebih mudah dan sederhana
BEDA DGN SEWA BELI DAN JUAL BELI PERALIHAN HAK MILIK JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT
CIRI-CIRI FACTORING
BERUPA PENGURUSAN PIUTANG TAGIHAN JANGKA PENDEK DAN BELUM JATUH TEMPO ADA 3 PIHAK :
FAKTORING COMPANY KLIEN (PENJUAL PIUTANG) NASABAH
KEUNTUNGAN FACTORING
PEMBAYARAN PIUTANG LEBIH CEPAT DARI JATUH TEMPO MENAMBAH DANA SEGAR DAPAT MEMBANTU PENINGKATAN KEUNTUNGAN ATAU LABA MENGALIHKAN RISIKO PIUTANG
MODAL VENTURA
BADAN USAHA YG MELAKUKAN PEMBIAYAAN MELALUI PENYERTAAN MODAL KE DALAM SUATU USAHA PERUSAHAAN PASANGAN USAHA UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU
PEMBIAYAAN KONSUMEN
LEMBAGA PEMBIAYAAN PENGADAAN BARANG UNTUK KEBUTUHAN KONSUMEN DILAKUKAN DGN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN ATAU BERKALA
KARTU KREDIT
BADAN USAHA YG MELAKUKAN PEMBIAYAAN UNTUK MEMBELI BARANG DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT