You are on page 1of 8

Makalah

Tema : bencana alam

Judul : Tanah longsor Disusun O L E H Sri suci mulia Kelas : 9 tiga Tahun ajaran : 2011/2012

Daftar isi :
1.BAP 1
Latar belakang Isi Penyebap

2. BAP 2
Akibat Tujuan

3.BAP 3
Simpulan

DAFTAR PUSTAKA

Bap 1
Latar belakang :
Latar belakang saya mengambil tema ini yaitu Karena saat ini sering kali terjad tanh longsor,apalagi pada saat musim penghujan.yang dapat menimbulkan kerugian pada masyarakat setempat Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, disamping menimbulkan kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat. Gerakan tanah adalah salah satu bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa dan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana lainnya yang membawa dampak sosial dan ekonomi. Bencana adalah sesuatu yang tidak kita harapkan, oleh karena itu pemahaman terhadap proses terjadinya gerakan tanah berikut faktor penyebabnya menjadi sangat penting bagi pemerintah maupun masyarakat. Alternatif penanggulangan bencana baik dari aspek pencegahan (preventif), pengurangan (mitigasi) maupun penanggulangan (rehabilitasi) perlu dikaji secara mendalam.

Isi :
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam

Umumnya, timbulnya tanah longsor dipicu oleh hujan lebat. Lereng gunung yang gundul dan rapuhnya bebatuan dan kondisi tanah yang tidak stabil membuat tanah-tanah ini tidak mampu menahan air di saat terjadi hujan lebat. Akan tetapi, tanah longsor juga bisa ditimbulkan oleh aktivitas gunung berapi atau gempa. Lereng-lereng yang lemah yang mendapat tekanan dari getaran gempa tentu saja membuat tanah yang terkena tekanan tadi menjadi longsor. Aktivitas gunung berapi yang menimbulkan hujan deras, simpanan debu yang lengang dan alirannya pun juga dapat menimbulkan tanah longsor. Penambangan tanah, batu, atau pasir yang tidak terkendali juga bisa menjadi pemicu bencana ini. Manusia seharusnya tidak menggunduli hutan, menambang tanah atau pasir atau bebatuan dalam jumlah besar yang akan mengganggu kestabilan tanah dan memicu terjadinya longsor. Selain faktor di atas, faktor lain yang memicu terjadinya tanah longsor adalah erosi akibat sungai dan gelombang laut menciptakan lereng yang curam. Bahkan petir, getaran mesin, dan penggunaan bahan peledak juga dapat menimbulkan tanah longsor. Gejala terjadinya tanah longsor: 1. 2. 3. 4. Munculnya retakan di lereng-lereng yang arahnya sejajar dengan tebing. Air sumur yang keruh di sekitar lereng. Munculnya air di permukaan tanah pada lokasi yang baru secara tiba-tiba. Rapuhnya tebing dan kerikil mulai berjatuhan.

Wilayah yang rawan longsor: 1. 2. 3. 4. Berada di daerah yang gundul dan terjal Pernah terjadi tanah longsor sebelumnya. Daerah yang dilalui aliran air hujan Kondisi tanah yang tebal atau sangat gembur pada lereng-lereng yang terkena hujan lebat dengan intensitas tinggi

Tindakan yang harus dilakukan ketika tertimpa tanah longsor: 1. Pindahlah ke daerah yang tanahnya stabil ketika tanah longsor terjadi 2. Bila tidak mampu melarikan diri, lingkarkan tubuh seperti bola untuk melindungi kepala tertimpa atap. Tindakan yang harus dilakukan setelah terjadi longsor: 1. Pergi dari daerah longsoran untuk menghindari terjadinya tanah longsor susulan. 2. Bantu arahkan SAR ke lokasi. 3. Bantu penduduk yang tertimpa longsoran, periksa lukanya, dan pindah ke tempat yang aman. 4. Waspada pada banjir dan aliran reruntuhan yang dapat terjadi setelah tanah longsor. 5. Laporkan fasilitas umum yang rusak ke pihak yang berwenang. 6. Periksa kerusakan fondasi rumah akibat longsor.

7. Tanamlah tumbuhan di daerah bekas longsoran untuk mencegah terjadinya erosi yang dapat menyebabkan banjir bandang.

Penyebap:

erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debudebu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju Bencana tanah longsor ini dapat terjadi jika gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan.Gaya pendorong diakibatkan oleh oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Sedangkan penyebab gaya penahan adalah kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Ini semua dimulai saat musim kering yang panjang, pada saat itu terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Akibatnya terjadi rongga-rongga dalam tanah yang kemudian disusul adanya retakan dan rekahan di dalam tanah. Di indonesia biasanya bencana tanah longsor terjadi pada bulan november. Tahu sendirikan di bulan itu intensitas curah hujan meningkat. Melalui tanah yang merekah pada musing kering itu, air hujan akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Ditambah sudut lereng yang terjal atau mencapai sekitar 180 derajat sehingga dapat menyebabkan tanah longsor. Dan sudah barang tentu akibat paling pahit akan dialami oleh orang yang tinggal di dekatnya. Akibat dari Tanah longsor sebenarnya bisa dihindari seperti membuat vegetasi atau tidak tinggal di tempat penyebab bencana ini dapat terjadi. Masih banyak kok tanah untuk tempat tinggal yang layak di indonesia. Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor_alami_dan_manusia:

Faktor_alam Kondisi alam yang menjadi faktor utama terjadinya longsor antara lain:

a. Kondisi geologi: batuan lapuk, kemiriringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi dan gunung_api. b. Iklim: curah hujan yang tinggi. c. Keadaan topografi: lereng yang curam. d. Keadaan tata air: kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika. e. Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misal tanah kritis.

Faktor manusia Ulah manusia yang tidak bersabat dengan alam antara lain: a. Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang terjal. b. Penimbunan tanah urugan di daerah lereng. c. Kegagalan struktur dinding penahan tanah. d. Penggundulan hutan. e. Budidaya kolam ikan diatas lereng. f. Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman. g. Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri. h. Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik. 2.2 Gejala Umum Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. 2.3 Pencegahan Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor - Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman. - Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun permukiman . - Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan - Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak - Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi - Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri) - Jangan membangun rumah di bawah tebing 2.4 Hal Hal Yang di Lakukan Selama dan sesudah Terjadi Bencana 1. Tanggap Darurat Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, 2. Rehabilitasi Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi

korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan. 3. Rekonstruksi Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.

Bap 2
Akibat:
Dampak dan Penanggulangan Longsor Di daerah yang terjal, kecepatan luncuran tanah longsor dapat mencapai 75 km/jam sehingga sulit bagi seseorang untuk menyelamatkan diri. Itulah sebabnya ketika tanah longsor terjadi, banyak rumah dan penduduk, binatang, fasilitas umum yang tertimbun longsoran. Bencana ini pun banyak memakan korban jiwa. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk menanggulanginya dengan menghindari penyebab timbulnya tanah longsor. Caranya dengan tidak menebangi hutan, menanam tumbuhan berakar kuat seperti lamtoro, bambu, akar wangi, dan tumbuhan lainnya pada lereng yang gundul, membuat saluran air hujan, memeriksa keadaan tanah secara rutin dan berkala, membangun tembok penahan di lereng yang terjal, juga mengukur tingkat kederasan air hujan. Menghindari bencana longsor: 1. Membangun pemukiman yang jauh dari area yang rawan longsor (seperti di dekat tebing yang curam dan terjal). 2. Berkonsultasi pada orang yang paham sebelum membangun pemukiman. 3.Melakukan deteksi dini pada area-area yang dicurigai rawan longsor 4.dapat menimbulkan korban jiwa 5.dapat menimbulkan kerugin 6.secara tidak langsug dapat menimbulkan penyakit 7.dapat menimbulkan keruakan lahan

Tujuan:
Agar masyarakat sadar akan bahaya,dan kerugian yang terjadi bila terjadi nya tanah longsor Tujuan penulis membuat makalah ini adalah : 1.Untuk mengetahui gejala umum terjadinya tanah lonsor dan penyebab terjadinya bencana alam tanah lonsor dan pencegahan terjadinya

bencana alam tanah longsor. 2.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Bap 3
Simpulan :
Dari makalah yang kami buat yang berjudul Bencana Alam Tanah Longsor dapat menarik kesimpulan, diantaranya: Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng ( tanah longsor) juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor_alami_dan_manusia. Terjadinya bencana alam tanah longsor ini dapat diminimalkan dengan memberdayakan masyarakat untuk mengenali tipologi lereng yang rawan longsor, gejala awal longsor, serta upaya antisipasi dini yang harus dilakukan, sehingga pengembangan dan penyempurnaan manajemen mitigasi gerakan tanah baik dalam skala nasional, regional maupun lokal secara berkelanjutan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menggalang kebersamaan segenap lapisan masyarakat.

Saran-saran :
1.agar tidak menebang hutan sembarangan 2.agar warga setempat mempedulikan lingkungannya

Daftar pustaka:
d.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor dangstars.blogspot.com/2011/11/akibat-tanah-longsor-dan.html blogbintang.com/penyebab-tanah-longsor-di-indonesia biroe88.cahbag.us Laporan dan Makalah

You might also like