You are on page 1of 4

Pelayanan publik Pengertian birokrasi lebih lazim digunakan juga sebagai bentuk administrasi.

Pada beberapa fakta yang menunjukkan buruknya kinerja administrasi pemerintahan atau pelayanan publik, maka birokrasi seringkali dipahami dengan kontasi negatif. Pejabat birokrasi biasa

disebut dengan birokrat. Di Negara demokrasi seperti Indonesia, birokrat adalah jabatan publik (pemerintahan) yang diangkat, dipertahankan,dan dipromosikan melalui sistem merit (prestasi atau kinerja). Berbeda dengan pejabat publik yang dipilih melalui mekanisme pemilihan umum secara langsung maka birokrat didefinisikan lebih kepada mereka yang menduduki jabatan eselon 1 kebawah dibawah di kementrian (departemen) atau lembaga-lembaga non departemen. Administrasi pemerintahan dalam kenegaraan memiliki fungsi utama sebagai penyelenggaraan pelayanan publik. Pelayanan publik ini dilaksanakan oleh aparatur pemerintahan di Indonesia yang disebut dengan pegawai negeri yang dikenal sebagai pelayan (abdi) masayarakat (public servants). Dalam kerangka Negara demokrasi, ada dua fungsi pokok pemerintahan Negara yang pelaksanaaanya diserahkan kepada aparatur pemerintahan atau birokrasi. Kedua fungsi itu adalah fungsi pengaturan dan fungsi pelayanan publik. Fungsi pengaturan bertujuan sebagai pemeliharaan sistem, yakni mewujudkan ketertiban sosial. Dalam rangka ini pemerintah mewujudkan ketertiban sosial melalui pemberlakuan peraturan-peraturan secara hukum mengikat seluruh warga Negara Indonesia. Fungsi pelayanan oleh birokrasi megacu pada konsepsi Negara kesejahteraan, bahwa pemerintahan Negara bertanggung jawan untuk meningkatkan

kesejahteraan hidup seluruh rakyatnya. Wujud nyata peningkatan kesejahteraan warga Negara dilakukan melalui pelayanan aparatur pemerintah kepada warga Negara yang memerlukannya. Nilai-nilai (values) membentuk fondasi pelayanan publik. Nilai adalah prinsip-prinsip atau standar-standar untuk menentukan apa yang benar dan patut atau yang penting bagi kehidupan kita. Dalam konteks pelayanan public, nilai-nilai dinyatakan secara secara resmi dan menyediakan dasar untuk mengetahui visi dan misi yang menjadi acuan bagi pelaksanaan aparatur pemerintahan dalam menjalankan tugasnya. Nilai-nilai dalam pelayanan publik bersumber pada konstitusi (UUD 1945), falsafah Negara (Pancasila), dan aturan-aturan khusus yang mengacu pada unit tugas yang bersangkutan seperti Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 (tentang pokok-pokok kepegawaian) dan peraturan pemerintah nomor 30 tahun 1980 (tentang

peraturan disiplin PNS) oleh karena PNS tergabung dalam wadah KORPRI maka PNS terikat juga dengan Panca Prasetya KORPRI sebagai panduan berperiaku PNS. Pegawai negeri sipil dalam lingkungan Kementrian Keuangan akan dibawah koordinasi dan kewenangan langsung Menteri Keuangan. Sekolah tinggi akuntansi Negara ang merupakan bagian dari eselon 1 dalam kementrian keuangan juga merupakan lembaga sekolah yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja yaitu pegawai negeri sipil yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidang akuntansi, maka dari itu mencetak pegawai negeri sipil atau pelayan public (public servants) akan berkaitan visi dan misi kementrian keuangan untuk mencapai tujuan memenuhi harapan masyarakat. Kementerian Keuangan memiliki lima nilai utama yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan. Nilai-nilai inilah yang akan mempengaruhi budaya Kementerian Keuangan dan harus di sosialisasikan kepada seluruh pegawai. Nilai-nilai penyelenggaraan pelayanan publik ini kemudian terwujud dalam panduan dan standarisasi penyelengaraan pelayanan publik oleh menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik, antara lain : Transparasi Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti Akuntabilitas Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebuthan dan harapan masyarakat. Kesamaan hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi. Keseimbangan hak dan kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Secara tekhnis pelayanan publik harus memenuhi kriteria berikut: Kesederhanaan Prosedur pelaksanaan public tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. Kejelasan Pelayanan publik harus memiliki kejelasan dalam hal : (1) persyaratan tekhnis dan administratif pelayanan publik, (2) unit kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; dan (3) rincian biaya pelayanan public dan tata cara pembayaran. Kepastian waktu Pelaksanaan pelayanan public harus diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah Kemanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggaraan pelayanan public atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan pelaksanaan pelayanan publik Kelengkapan sarana/prasarana dalam

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja, dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika) Kemudahan akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan Pemberi palayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan yang ikhlas. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parker, toilet, tempat ibadah dan lain-lain. Prinsip-prinsip dan kriteria pelayanan publik menjadi bagian dari fondasi penyelenggaraan praktik pelayanan publik. Nilai yang dihasilkan dari manifestasi prinsip dan kriteria sebagai pedoman akan menunjukkan budaya yang berkembang dan menjadi karakteristik suatu organisasi. budaya organisasi dalam hal ini sekolah tinggi akuntansi Negara akan mempengaruhi perilaku, karakter dan sikap individu.

You might also like