You are on page 1of 2

ANALISA GAYA KEPEMIMPINAN TOKOH NASIONAL / REGIONAL SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO X

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi prilaku orang agar bekerja sama menuju pada suatu tujuan tertentu yang mereka inginkan bersama ( Siagian ) Yah...mungkin pendat diatas memeng benar adanya bila kita telah mengenal lebih jauh tentang Sultan Hamengku Buwuno mengenai gaya kepemimpinannya dalam memimpin pemerintahan di Jogjakarta. Disini penulis mencoba mengulas mengenai gaya kepemimpinan Raja Jogjakarta ini. Siapa yang tidak mengenal sosok Sri Sultan Hamengku Buwono X ini,khususnya untuk rakyat Jogjakarta mulai dari orang kaya hingga orang miskin pasti sudah mengenal beliau, selain beliau sudah jumeneng dalem mengayomi rakyat Jogjakarta selama hampir 10 tahun, beliau adalah pemimpin yang dekat dengan rakyatnya. Terlahir dari keluarga Kraton tidak membuat beliau menjadi anak yang jumawa atas kekuasaan dari Ayahandanya Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang juga merupakan Raja Jogjakarta. Setelah beliau beranjak dewasa beliau banyak memikirkan tentang rakyatnya,terlahir dari keturunan Kraton membuat beliau dituntut untuk menggantikan Ayahandanya mengayomi rakyat Jogjakarta. Gaya kepemimpinan beliau sudah terlihat dari sebelum menjadi Gubernur Jogjakarta, setiap tutuir kata yang beliau ucapkan kepada rakyatnya maka akan ditepatinya, terbukti dengan pidatonya saat masa reformasi diwilayah Jogjakarta, beliau menyatakan keberpihakannya kepada rakyat yang menuntut akan reformasi setelah lama rakyat Indonesia merasakan penderitaan atas penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan atas kepentingan individu maupun kelompok yang didukungnya. Sultan Hamengku Buwono X menyatakan keberpihakannya pada rakyat untuk reformasi negara ini kembali menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya mensejahterakan kehidupan bangsa Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1989 beliau ikut turun ke jalan untuk menyuarakan reformasi. Dan hingga akhirnya beliaulah yang dapat meredam pergolakan antara massa pemerintah dan mahasiswa perguruan tinggi di Jogjakarta.

Setelah Sultan Hamengku Buwono IX wafat, posisi Kasultanan Jogja diserahkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada saat inilah banyak perubahan di berbagai bidang. Masa kepemimpinan beliau termasuk dalam masa dimana sang pemimpin benar-benar melakukan perannya sebagai pengayom rakyatnya. Gaya kepemimpinan beliau yang bersahaja dengan merangkul semua golongan, entah itu orang Kraton, pejabat hingga wong cilik membuat beliau dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya. Pada suatu ketika saya mengunjungi Jogja untuk sekedar berlibur, ternyata disana ada event musik di Alun-alun Utara Jogjakarta yang menampilkan band Superman Is Dead. Tang saya kagumkan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X

You might also like