Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 - Andi Ersaldy Raisha Pakki - Carrissa Diljan - Chaelvin - Dea Yasmine Armando - Yonatan
Manusia
Bangsa
NEGARA Unsur-unsur Pembentuk Hakikat Faktual Asal Mula Teoritis Proses Perubahan Nagara Bentuk Tujuan Fungsi
Kenegaraan
HAKEKAT MANUSIA
Manusia manu (Sansekerta) , mens (Latin) yang artinya berfikir, berakal budi atau homo, yang Berarti manusia.
manusia
Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial A. Manusia sebagai makhluk individu.
Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disebutkan dalam Kitab Suci Al Quran bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya .
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan seharihari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA PENGERTIAN BANGSA Bangsa dalam arti etnis dapat disamakan dengan bangsa dalam arti rasial atau keturunan. Dalam arti kultural, bangsa merupakan sekelompok manusia yang menganut kebudayaan yang sama Dalam arti politis , bangsa merupakan kelompok manusia Yang mendukung suatu organisasi kekuasaan yang disebut Negara tanpa menyelidiki asal usul keturunannya
PENGERTIAN NEGARA
Kata negara yang lazim digunakan di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta nagari yang berarti wilayah, kota, atau penguasa. Pada umumnya ada 3 (tiga) pendekatan dalam mempelajari terjadinya negara, yaitu melalui proses pertumbuhan primer dan sekunder secara teoritis secara faktual
a. Pertumbuhan Primer dan Sekunder Terbentuknya negara secara primer Terjadinya negara berdasarkan pendekatan pertumbuhan primer secara ringkas adalah sebagai berikut:
pendekatan pertumbuhan sekunder, negara sebelumnya telah ada, namun karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, muncullah negara yang menggantikan negara yang ada tersebut.
Contoh: lahirnya negara Indonesia setelah melewati revolusi panjang yang mencapai klimaksnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Lahimya negara Indonesia otomatis mengakhiri pemerintahan Nederlands Indie (Hindia Belanda) di Indonesia, dan negara lain kemudian mengakuinya baik secara de facto maupun secara de jure.
b.Pendekatan Teoritis
Pendekatan teoritis pertumbuhan negara adalah pendekatan yang berdasarkan pada pendapatpendapat para ahli yang masuk akal dan berbagai hasil penelitian. c.Pendekatan faktual
Pendekatan faktual adalah pendekatan yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi, yang diungkap dalam sejarah (kenyataan historis).
Terjadinya negara secara faktual adalah sbb:accopatie (pendudukan), fusi(peleburan), cessie (penyerahan), accesie (penarikan), anexatie (pencaplokan), proklamation (kemer Dekaan), innovation (pembentukan baru), sparatisme (pemi Sahan).
Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang ada dalam wilayah suatu negara dan tunduk serta patuh pada peraturan dalam negara tersebut. (Warga negara yang mempunyai ikatan hukum dengan pemerintahnya)
Rakyat suatu negara dapat dibedakan menjadi : WARGA NEGARA PENDUDUK
Wilayah
Wilayah adalah landasan material/fisik negara tempat rakyatnya berpijak, dimana didalamnya terdapat batas-batas negara untuk menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang ada dalam wilayah itu. Wilayah suatu negara secara umum dapat dibedakan menjadi :
DARATAN
WILAYAH
LAUTAN
UDARA
EKSTRA-TERITORIAL
SEMPIT
Pemerintah Dalam Arti Sempit adalah keseluruhan alat kelengkapan negara yang melaksanakan fungsi pemerintahan saja
(hanya lembaga eksekutif saja)
Kedaulatan adalah kekuasan tertinggi dari suatu negara yang berlaku bagi seluruh wilayahnya maupun segenap rakyatnya. Menurut Jean Bodin, terdapat 4 sifat kedaulatan : 1. Asli, tidak berasal dari kekuasaan yang lebih tinggi 2. Permanen, kekuasaan akan tetap ada selama negara itu berdiri 3. Tunggal/Bulat, merupakan satu-satunya kedaulatan tertinggi dan tidak terbagi-bagi 4. Tidak Terbatas, kekuasaan tidak dibatasioleh kekuasaan lain.
2. Kedaulatan Keluar, pemerintah berkuasa bebas, tidak tunduk pada kekuasaaan lain.
PENGAKUAN DE FACTO adalah pengakuan yang didasarkan pada kondisi kenyataan sesungguhnya bahwa negara itu benar-benar ada
PENGAKUAN DE FACTO BERSIFAT TETAP adalah pengakuan dari suatu negara kepada negara lain yang hanya bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan ekonomi
PENGAKUAN DE FACTO BERSIFAT SEMENTARA adalah pengakuan yang diberikan kepada negara lain tanpa memperhatikan perkembangan negara tersebut. Apabila negara itu hancur, maka negara tersebut akan menarik kembali pengakuannya.
PENGAKUAN DE YURE adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut Hukum Internasional
PENGAKUAN DE YURE BERSIFAT TETAP adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang stabil
PENGAKUAN DE YURE BERSIFAT PENUH adalah terjadinya hubungan antar negara yang mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi, dan diplomatik.
Negara yang mengakui berhak menempati konsulat atau membuka kedutaan di negara yang diakui.
Asal mula terjadinya negara dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu :
1.
2. 3. 4.
5.
6. 7. 8.
Occupatie (Pendudukan) Cessie (Penyerahan) Accessie (Penaikan) Fusi (Peleburan) Proclamation Innovation (Pembentukan baru) Anexatie (Pencaplokan) Separatism (Pemisahan)
1. 2. 3. 4.
Teori Ketuhanan Teori Kekuasaan Teori Perjanjian Masyarakat (Kontrak Sosial) Teori Hukum Alam
1. 2. 3.
4.
Suku/Persekutuan Masyarakat (Genootschaft) Kerajaan (Rijk) Negara Nasional (Nation) Negara Demokrasi (Democratisce)
Negara telah ada sebelumnya, namun karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, maka timbullah negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut. Contoh : Karena revolusi di Uni Soviet, Usbekistan dan Chechnya menjadi negara merdeka. Indonesia merdeka dari Jepang setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
BENTUK NEGARA
KESATUAN [UNITARIS]
SERIKAT [FEDERASI]
SENTRALISASI
DESENTRALISASI
Protektorat Kolonial
Uni
TUJUAN NEGARA
Tujuan menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai suatu negara
TUJUAN NEGARA
1. Mencapai Kekuasaan 2. Perdamaian Dunia 3. Jaminan Atas Hak Dan Kebebasan
Mencapai Kekuasaan
1. 2. Shang Hyang : Tujuan negara adalah memperoleh kekuasaan yang sebesarbesarnya dgn cara menjadikan rakyatnya miskin, bodoh, dan lemah. Rakyat harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat melembutkan dan melemahkan hati. (Semata-mata mencapai kekuasaan) Machiavelli : Tujuan negara adalah kekuasaaan, tapi kekuasaan tersebut digunakan untuk mencapai kebesaran dan kehormatan negara, meski untuk mencapainya raja harus bertindak kejam dan licik (Mencapai kemakmuran bersama)
Perdamaian Dunia
Dante Aliegerie : Tujuan Negara adalah untuk mencapai perdamaian dunia, yang dapat dicapai apabila seluruh negara berada dalam satu kerajaan dunia (imperium) dengan undangundang yang seragam bagi semua negara
FUNGSI NEGARA
Fungsi adalah pelaksanaan citacita dalam kehidupan nyata
HAKIKAT
CITA-CITA
TUJUAN
VISI
N. Romantik
N. Kenegaraan N. Agama
P. Buta
P. Konstruktif
Hakikat NKRI :
Negara Kebangsaan Modern, yaitu negara yang terbentuk berdasarkan semangat kebangsaan (Nasionalisme) Artinya : masyarakat yang bertekad membangun masa depan bersama dibawah satu negara yang sama walaupun rakyatnya berbeda agama, ras, etnik, dan golongannya
Cita-Cita NKRI :
Terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Tujuan NKRI :
( Terdapat dalam Alenia-4 Pembukaan UUD 1945 )
Melindungi segenap bangsa Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
1. 2. 3. 4.
Visi
(berdasarkan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah/RPJM 20042009)
1.
2.
3. 4. 5.
Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesepatan kerja dan penhidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi kehidupan berkelanjutan
Paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara dengan mewujudkan suatu identitas bersama untuk sekelompok manusia
( = PAHAM KEBANGSAAN ) Dalam situasi perjuangan merebut kemerdekaan, dibutuhkan suatu PANDANGAN/PRINSIP yang RASIONAL terhadap penentuan nasib sendiri yang dapat menumbuhkan partisipasi warga negara untuk berbuat nyata mewujudkan cita-cita atas nama sebuah bangsa
Sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban demi bangsa dan negara sebagai perwujudan semangat Nasionalisme