You are on page 1of 67

BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Kelompok 1 - Andi Ersaldy Raisha Pakki - Carrissa Diljan - Chaelvin - Dea Yasmine Armando - Yonatan

KOMPETENSI DASAR : 1 . H A K E K AT B A N G S A D A N N E G A R A Indikator yang harus dicapai:


1.1 Hakekat manusia, kedudukan manusia sbg mahluk individu dan mahluk sosial 1.2 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara 1.3 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan 1.4 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI 1.5 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Manusia

Bangsa

NEGARA Unsur-unsur Pembentuk Hakikat Faktual Asal Mula Teoritis Proses Perubahan Nagara Bentuk Tujuan Fungsi

Kenegaraan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

HAKEKAT MANUSIA
Manusia manu (Sansekerta) , mens (Latin) yang artinya berfikir, berakal budi atau homo, yang Berarti manusia.

Apa Yang Membedakan Manusia dengan Mahluk lain?


hewan

manusia

Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial A. Manusia sebagai makhluk individu.

Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disebutkan dalam Kitab Suci Al Quran bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya .

B. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan seharihari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA PENGERTIAN BANGSA Bangsa dalam arti etnis dapat disamakan dengan bangsa dalam arti rasial atau keturunan. Dalam arti kultural, bangsa merupakan sekelompok manusia yang menganut kebudayaan yang sama Dalam arti politis , bangsa merupakan kelompok manusia Yang mendukung suatu organisasi kekuasaan yang disebut Negara tanpa menyelidiki asal usul keturunannya

Pengertian Bangsa menurut para ahli


Ernest Renan (Perancis) Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung. Otto Bauer (Jerman) Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya persamaan nasib. Ratzel (Jerman) Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik). Hans Kohn (Jerman) Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah.

PENGERTIAN NEGARA

Kata negara yang lazim digunakan di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta nagari yang berarti wilayah, kota, atau penguasa. Pada umumnya ada 3 (tiga) pendekatan dalam mempelajari terjadinya negara, yaitu melalui proses pertumbuhan primer dan sekunder secara teoritis secara faktual

a. Pertumbuhan Primer dan Sekunder Terbentuknya negara secara primer Terjadinya negara berdasarkan pendekatan pertumbuhan primer secara ringkas adalah sebagai berikut:

Fase Genootschaft ( suku)


Fase Rijk (kerajaan)

Fase Staat (negara )


Fase Natie ( nasional/demokrasi)

Terbentuknya negara secara sekunder

pendekatan pertumbuhan sekunder, negara sebelumnya telah ada, namun karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, muncullah negara yang menggantikan negara yang ada tersebut.
Contoh: lahirnya negara Indonesia setelah melewati revolusi panjang yang mencapai klimaksnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Lahimya negara Indonesia otomatis mengakhiri pemerintahan Nederlands Indie (Hindia Belanda) di Indonesia, dan negara lain kemudian mengakuinya baik secara de facto maupun secara de jure.

b.Pendekatan Teoritis
Pendekatan teoritis pertumbuhan negara adalah pendekatan yang berdasarkan pada pendapatpendapat para ahli yang masuk akal dan berbagai hasil penelitian. c.Pendekatan faktual

Pendekatan faktual adalah pendekatan yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi, yang diungkap dalam sejarah (kenyataan historis).
Terjadinya negara secara faktual adalah sbb:accopatie (pendudukan), fusi(peleburan), cessie (penyerahan), accesie (penarikan), anexatie (pencaplokan), proklamation (kemer Dekaan), innovation (pembentukan baru), sparatisme (pemi Sahan).

UNSUR-UNSUR PEMBENTUK NEGARA


1. 2. 3. 4. Rakyat Wilayah Pemerintah yang berdaulat Pengakuan dari negara lain

Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang ada dalam wilayah suatu negara dan tunduk serta patuh pada peraturan dalam negara tersebut. (Warga negara yang mempunyai ikatan hukum dengan pemerintahnya)
Rakyat suatu negara dapat dibedakan menjadi : WARGA NEGARA PENDUDUK

RAKYAT BUKAN PENDUDUK

BUKAN WARGA NEGARA

Wilayah
Wilayah adalah landasan material/fisik negara tempat rakyatnya berpijak, dimana didalamnya terdapat batas-batas negara untuk menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang ada dalam wilayah itu. Wilayah suatu negara secara umum dapat dibedakan menjadi :
DARATAN

WILAYAH

LAUTAN

UDARA

EKSTRA-TERITORIAL

Pemerintah yang Berdaulat


Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap rakyatnya
LUAS : Pemerintah Dalam Arti Luas adalah keseluruhan alat kelengkapan negara yang memegang kekuasaan negara PEMERINTAH
(meliputi semua lembaga-lembaga negara yang tersebut dalam konstitusi yang menjalankan fungsi Legislatif, Eksekutif, Yudikatif)

SEMPIT

Pemerintah Dalam Arti Sempit adalah keseluruhan alat kelengkapan negara yang melaksanakan fungsi pemerintahan saja
(hanya lembaga eksekutif saja)

Kedaulatan adalah kekuasan tertinggi dari suatu negara yang berlaku bagi seluruh wilayahnya maupun segenap rakyatnya. Menurut Jean Bodin, terdapat 4 sifat kedaulatan : 1. Asli, tidak berasal dari kekuasaan yang lebih tinggi 2. Permanen, kekuasaan akan tetap ada selama negara itu berdiri 3. Tunggal/Bulat, merupakan satu-satunya kedaulatan tertinggi dan tidak terbagi-bagi 4. Tidak Terbatas, kekuasaan tidak dibatasioleh kekuasaan lain.

Kedaulatan ada 2 macam :


1. Kedaulatan Kedalam, pemerintah mempunyai kekuasaan mengatur organisasi negara sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

2. Kedaulatan Keluar, pemerintah berkuasa bebas, tidak tunduk pada kekuasaaan lain.

Pengakuan dari Negara Lain


PENGAKUAN merupakan unsur tambahan/pelengkap terbentuknya suatu negara, karena bersifat deklaratif dan bukan bersifat pokok/utama. Pengakuan dibedakan menjadi :
Tetap De Facto Sementara PENGAKUAN Tetap De Yure Penuh

PENGAKUAN DE FACTO adalah pengakuan yang didasarkan pada kondisi kenyataan sesungguhnya bahwa negara itu benar-benar ada

PENGAKUAN DE FACTO BERSIFAT TETAP adalah pengakuan dari suatu negara kepada negara lain yang hanya bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan ekonomi

PENGAKUAN DE FACTO BERSIFAT SEMENTARA adalah pengakuan yang diberikan kepada negara lain tanpa memperhatikan perkembangan negara tersebut. Apabila negara itu hancur, maka negara tersebut akan menarik kembali pengakuannya.

PENGAKUAN DE YURE adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut Hukum Internasional

PENGAKUAN DE YURE BERSIFAT TETAP adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang stabil

PENGAKUAN DE YURE BERSIFAT PENUH adalah terjadinya hubungan antar negara yang mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi, dan diplomatik.

Negara yang mengakui berhak menempati konsulat atau membuka kedutaan di negara yang diakui.

Asal mula terjadinya negara dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu :

1.
2. 3. 4.

5.
6. 7. 8.

Occupatie (Pendudukan) Cessie (Penyerahan) Accessie (Penaikan) Fusi (Peleburan) Proclamation Innovation (Pembentukan baru) Anexatie (Pencaplokan) Separatism (Pemisahan)

1. 2. 3. 4.

Teori Ketuhanan Teori Kekuasaan Teori Perjanjian Masyarakat (Kontrak Sosial) Teori Hukum Alam

1. 2. 3.

4.

Suku/Persekutuan Masyarakat (Genootschaft) Kerajaan (Rijk) Negara Nasional (Nation) Negara Demokrasi (Democratisce)

Negara telah ada sebelumnya, namun karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, maka timbullah negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut. Contoh : Karena revolusi di Uni Soviet, Usbekistan dan Chechnya menjadi negara merdeka. Indonesia merdeka dari Jepang setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

BENTUK NEGARA

KESATUAN [UNITARIS]

SERIKAT [FEDERASI]

SENTRALISASI

DESENTRALISASI

Koloni Perwalian (Trustee)

Mandat BENTUK KENEGARAAN Protektorat

Protektorat Kolonial

Protektorat Internasional Dominion Uni Personil

Uni

Uni Politik Uni Riil

TUJUAN NEGARA
Tujuan menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai suatu negara

TUJUAN NEGARA
1. Mencapai Kekuasaan 2. Perdamaian Dunia 3. Jaminan Atas Hak Dan Kebebasan

Mencapai Kekuasaan
1. 2. Shang Hyang : Tujuan negara adalah memperoleh kekuasaan yang sebesarbesarnya dgn cara menjadikan rakyatnya miskin, bodoh, dan lemah. Rakyat harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat melembutkan dan melemahkan hati. (Semata-mata mencapai kekuasaan) Machiavelli : Tujuan negara adalah kekuasaaan, tapi kekuasaan tersebut digunakan untuk mencapai kebesaran dan kehormatan negara, meski untuk mencapainya raja harus bertindak kejam dan licik (Mencapai kemakmuran bersama)

Perdamaian Dunia
Dante Aliegerie : Tujuan Negara adalah untuk mencapai perdamaian dunia, yang dapat dicapai apabila seluruh negara berada dalam satu kerajaan dunia (imperium) dengan undangundang yang seragam bagi semua negara

Jaminan Atas Hak Dan Kebebasan


Immanuel Kant : Negara dibentuk sebagai penjaga malam, artinya hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, negara tidak berkewajiban untuk mensejahterakan rakyatnya (Teori Negara Hukum Dalam Arti Sempit / Nachtwakerstaats)
Kranenburg : Negara dibentuk sebagai negara hukum modern, artinya selain menjaga kemanan dan ketertibanmasyarakat, negara berkewajiban pula untuk mewujudkan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya (Teori Negara Hukum Dalam Arti Luas / Modern / Welfarestaats)

FUNGSI NEGARA
Fungsi adalah pelaksanaan citacita dalam kehidupan nyata

HAKIKAT

CITA-CITA

TUJUAN

VISI

Dimiliki oleh bangsa Indonesia Diwujudkan dalam sikap


N. Kewarganegaraan
N. Etnis N. Budaya

N. Romantik
N. Kenegaraan N. Agama

P. Buta
P. Konstruktif

Hakikat NKRI :
Negara Kebangsaan Modern, yaitu negara yang terbentuk berdasarkan semangat kebangsaan (Nasionalisme) Artinya : masyarakat yang bertekad membangun masa depan bersama dibawah satu negara yang sama walaupun rakyatnya berbeda agama, ras, etnik, dan golongannya

Cita-Cita NKRI :

Terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Tujuan NKRI :
( Terdapat dalam Alenia-4 Pembukaan UUD 1945 )
Melindungi segenap bangsa Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

1. 2. 3. 4.

Visi
(berdasarkan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah/RPJM 20042009)
1.

2.

3. 4. 5.

Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesepatan kerja dan penhidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi kehidupan berkelanjutan

Paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara dengan mewujudkan suatu identitas bersama untuk sekelompok manusia
( = PAHAM KEBANGSAAN ) Dalam situasi perjuangan merebut kemerdekaan, dibutuhkan suatu PANDANGAN/PRINSIP yang RASIONAL terhadap penentuan nasib sendiri yang dapat menumbuhkan partisipasi warga negara untuk berbuat nyata mewujudkan cita-cita atas nama sebuah bangsa

Sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban demi bangsa dan negara sebagai perwujudan semangat Nasionalisme

You might also like