Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN FILSAFAT
A. Pengertian filsafat secara etimologi
Kata filsafat ini berasal dari bahasa Yunani, Philosophia. Terdiri dari dua bentukan kata, philos dan sophos atau philein dan sophia. Philos dapat bermakna "sahabat" atau "teman", sedangkan sophos berarti "kearifan". Sementara itu, philein tidak lain daripada "mencintai" dan sophia adalah "kebijaksanaan.
Radikal = berpikir sampai ke akar-akarnya. Universal (umum) = berpikir tentang hal atau proses yang
bersifat umum. Konseptual = hasil generalisasi (perumuman) dan abstraksi dari pengalaman tentang hal atau proses individu. Koheren = sesuai kaidah-kaidah berpikir (logis) Konsisten = tidak mengandung kontradiksi Sistematik = saling berhubungan dan mengandung tujuan tertentu. Komprehensif = mencakup secara menyeluruh. Bebas = bebas dari prasangka sosial, historis, kultural, dan religius. Bertanggung jawab = bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
CABANG2 FILSAFAT
F. Barat Aliran F. Timur
Umum Ontologi Kosmologi
Metafisika
Khusus
Theodicye Antrop.M
Filsafat
Umum
Epistemologi
Aksiologi
Logika
Cabang Etika Khusus F.Hukum F.Pendidikan F. Agama,dll FILSAFAT PANCASILA ????
hakikat dan realita yang ada. Ontologi adalah pembicaraan mengenai keberadaan atau what is being?. Epistemologi = cabang filsafat yang membahas sumber, batas, proses hakekat dan validitas pengetahuan. Aksiologis = Mengkaji masalah nilai-nilai. Logika = Mengkaji kaidah-kaidah berpikir. Etika = Mengkaji moralitas, tingkah laku manusia.
Ajaran Pancasila tersusuan secara harmonis dalam sistem filsafat Pancasila adalah sintesis dari antitesa-antitesa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan karena bertentangan dengan peri kemanuasiaan dan peri keadilan antithesa, karena proses kemerdekaan lahir setelah berakhirnya pernyataan itu. ( Negera dibentuk berdasarkan Pancasila , dan sila kelima menyebutkan tujuan negara adalah untuk mewujudkan kebahagiaan,kesejahteraan,perdamaian dunia dan kemerdekaan sinthesis Drijarkoro Membedakan antar filsafat dan weltanschaung. Pancasila adalah dalildalil filsafat. Notonagoro Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dalam pengertian dasar filsafat. Sifat kefilsafatan dari dasar negara terwujudkan dalam rumusan abstrak dari kelima sila Roeslan Abdul gani Pancasila adalah filsafata nagara yang lahir sebagai collectiveideologie dari seluruh bangs aIndonesia.
unsur-unsur lain yang melatarbelakangi kelahiran Pancasila. Dalam kaitan itu harus ada upaya untuk menangkap struktur dan orientasi paling umum/mutlak didalam Pancasila itu sendiri.
yang memadai guna memahami dunia dan alam semesta maupun manusia dan kehidupan serta semua yang ada.
Pancasila sebagai hasil perenungan telah memenuhi ciri-ciri pokok filsafat sebagai filsafat hidup bangsa, Pancasila berlandaskan
pada hekekat kodrat manusia , tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukan sendiri, dan merupakan satu kesatuan yang bersifat organis, berbentuk hierarkis-piramidal.
yakni bagian-bagian, sila-silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yakni pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, masyarakat bangsa Indonesia. Jadi, Pancasila merupakan suatu sistem dalam pengertian kefilsafatan.
Merup sistim fils yg kesatuan silanya memiliki : dasar ontologis, dasar epistemologi, & dasar aksiologis
sumber-sumber pengetahuan dan kebenaran Pancasila sbg sistem filsafat dan ideologi. Tinjauan Aksiologis untuk mengungkapkan jenis-jenis nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Tinjauan Antropologis untuk mengungkapkan hakikat manusia dalam rangka pengembangan sistem filsafat Pancasila.
dalam adat kebiasaan, kebudayaan, dan dalam agamaagama. Kausa finalis (asal mula tujuan) Pancasila = sebagai dasar filsafat negara, diusulkan anggota BPUPKI dalam rapat 1 Juni 1945. Kausa formalis (asal mula bentuk) Pancasila = lima dasar sebagai kesatuan, dirumuskan Panitia Sembilan dalam Piagam Jakarta pd 22 Juni 1945 disahkan BPUPKI 14 Juni 1945. Kausa efisien (asal mula karya) Pancasila= usaha mjdkan Pancasila sbg Dasar Filsafat Negara oleh PPKI, menetapkan Pembukaan UUD 45 18 Agustus 1945.
yang monopluralis (majemuk tunggal). Mengakui adanya kualitas metafisis satu. Mengakui adanya rakyat. Mengakui adanya kualitas metafisis baik yang berupa adil.
Epistemologis Pancasila
Pengetahuan empirik Pancasila = cerminan dari
masyarakat Indonesia pada saat kelahirannya yang digali dari budaya bangsa Indonesia. Pengetahuan rasionalis Pancasila = hasil perenungan yang mendalam dari tokoh-tokoh kenegaraan Indonesia untuk mengarahkan kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara. Teori kebenaran= teori koherensi (penjabaran/pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya), teori korespondensi (materi pengetahuan pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju), teori pragmatis (konsekuensi pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
yang sesuai dengan hakekat manusia. Persatuan ialah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakekat satu. Karakyatan ialah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakekat rakyat. Keadilan ialah sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakekat adil.
universal merupakan hakikat dari Pancasila merupakan essensi yaitu merupakan intinya yang terdalam dari sila-sila Pancasila, yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Disebut umum universal karena tidak terbatas pada jumlah, ruang dan waktu. Isi arti Pancasila yang abstrak, umum universal tersebut mempunyai sifat tetap dan tidak berubah.
diterapkan dalam lingkungan kehidupan yang nyata berlaku secara umum kolektif. Disebut umum kolektif karena hanya berlaku dalam batas-batas kolektifitas Bangsa Indonesia.
merupakan pelaksanaan Pancasila dasar filsafat negara yang diterapkan dalam kehidupan nyata, antara lain pada bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, kebudayaan, organisasi, administrasi, partai politiik maupun golongan masyarakat, pertahanan, pembangunan nasional, dan luar negeri. Pelaksanaan Pancasila yang kongkrit ini sangat bersifat dinamis disesuaikan dg perkmbngan peradaban manusia dg batas norma umum universal dan umum kolektif.
Aspek
Pancasila
Liberal
Komunis
2. 3. 4.
5.
6.
Pandangan
Pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yakni hakikat lima sila Pancasila: Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Dimensi normatif = nilai-nilai dalam Pancasila yang perlu dijabarkan dalam sistem norma dalam Pembukaan UUD 1945. Dimensi realistis = Pancasila dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masyarakat maupun segala aspek bernegara.
Implikasi Filsafat Pancasila (Persoalan aktual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam konteks filosofis)