You are on page 1of 8

Struktur Gugus Fungsi Aldehid (RCOH) Beberapa senyawa yang memiliki gugus karbonil antara lain aldehid, keton,

, asam karboksilat, dan ester. Aldehid adalah salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki gugus karbonil yang berikatan dengan atom hidrogen pada ujung rantai induknya.

Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil. Gugus tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.

Beberapa senyawa aldehid yang umum di antaranya adalah

Berdasarkan contoh tersebut, atom karbon pada gugus karbonil dihubungkan dengan satu atom hidrogen dan satu gugus alkil (R) atau aril (Ar), dengan rumus umum RCOH. a. Tata Nama Aldehid. Aldehid sudah dikenal sejak lama sehingga penataan nama menggunakan nama trivial sering dipakai. Menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a menjadi al. Oleh karena itu, aldehid disebut juga alkanal. Tata nama pada aldehid sama dengan tata nama pada alkohol, rantai terpanjang harus mengandung gugus aldehid. Contoh:

Contoh Penataan Tuliskan nama senyawa aldehid berikut menurut IUPAC dan trivial.

Nama

Aldehid

Residu alkil yang mengikat gugus aldehid adalah suatu isopentil. Jadi, penamaan menurut trivial dan IUPAC adalah Trivial IUPAC: 4metilpentanal : isopentilaldehid

b. Sifat dan Kegunaan Aldehid. Aldehid disintesis melalui oksidasi alkohol primer. Persamaan reaksi secara umum adalah sebagai berikut.

Oksidator yang digunakan adalah oksidator kuat seperti KMnO4, NaIO4, atau K2Cr2O7. Selain dengan cara oksidasi alkohol primer, sintesis aldehid dapat juga dilakukan dengan reaksi riedel-craft menggunakan aril halogen dan katalis AlCl3 atau AlBrO3. Disamping itu, dapat juga dilakukan dengan pereaksi Grignard (RMgX). Gugus karbonil pada aldehid menunjukkan gugus yang bersifat polar. Hal ini disebabkan oleh atom oksigen dan karbon mempunyai perbedaan keelektronegatifan cukup besar. Kepolaran gugus karbonil ditunjukkan oleh sifat fisika aldehid, seperti titik didih lebih tinggi (5080C) dibandingkan senyawa hidrokarbon dengan masa molekul relatif sama. Tabel 6.8 Sifat Fisika Senyawa Golongan Aldehid Nama Formaldehid Asetaldehid Butiraldehid Benzaldehid Titik Didih (C) Kelarutan dalam Air (g 100mL) 21 20 76 178 Larut sempurna Larut sempurna 16 7 Kurang larut Tidak larut

Propionaldehid 49

Isobutiraldehid 64

Aldehid dengan berat molekul rendah memiliki bau yang tajam. Misalnya, HCHO (metanal atau formaldehid) dan CH3CHO (etanal atau asetaldehid). Dengan meningkatnya massa molekul aldehid, baunya menjadi lebih harum. Beberapa aldehid dari hidrokarbon aromatis memiliki bau khas yang menyegarkan. Formaldehid diperoleh melalui oksidasi metanol. Gas yang terbentuk jika dilarutkan ke dalam air sampai 37% dinamakan formalin, dijual sebagai pengawet spesies biologi. Kegunaan utama formaldehid untuk industri plastik dan resin. Reaksi yang juga spesifik bagi senyawa karbonil adalah reaksi Iodoform test. Reaksi ini spesifik bagi aldehid dan keton yang mempunyai gugus metil karbonil (CH3- CO-) atau suatu alkohol yang dapat dioksidasi manjadi suatu aldehid atau keton yang mkempunyai gugus metil karbonil. Pereaksi untuk melakukan uji Iodoform ini terdiri dari I2 dan NaOH (Pire, 1988). Aldehid dan keton adalah dua senyawa yang mengandung gugus karbonil dengan atom oksigen berikatan rangkap (C=O) dengan karbon. Reaksi dari segi mekanisme sangat mirip sehingga

OOO R C R C R atau R C R H aldehida keton Aldehida dan keton adalah senyawa yang sangat penting beberapa diantaranya seperti aseton (CH3COCH3), metil keton (CH3COC2H5) dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut (Pire, 1988). Ada beberapa perbedaan antara aldehid dan keton pada sifat dan struktur yang mempengaruhinya: a. Aldehid sangat mudah untuk beroksidasi, sedangkan keton mengalami kesukaran dalam beroksidasi b. Aldehid biasanya lebih reaktif dari keton, terhadap suau reagen yang sama. Hal ini disebabkan karena atom karbonil dari aldehid kurang dilindungi dibandingkan dengan keton, begitu pula aldehid lebih mudah dioksidasi dari keton c. Aldehid kalau teroksidasi akan menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom yang sama tetapi untuk keton tidak, dikarenakan pada keton sering mengalami pemutusan ikatan yang menghasilkan 2 ikatan asamkarboksilat dengan jumlah atom karbon dari keton mula-mula (akibat putusnya ikatan karbon), keton siklik menghasilkan asam karboksilat dengan jumlah atom karbon yang sama banyak. Jadi perbedaan kereaktifan antara aldehid dan keton melalui oksidator dapat digunakan untuk membedakan kedua senyawa tersebut (Fessenden, 1992). Oksidasi alkohol untuk membuat aldehid dan keton Secara umum Agen pengoksidasi yang digunakan dalam reaksi-reaksi ini biasanya adalah sebuah larutan natrium dikromat(VI) atau kalium dikromat (VI) yang diasamkan dengan asam sulfat encer. Jika oksidasi terjadi, larutan oranye yang mengandung ion-ion dikromat(VI) direduksi menjadi sebuah larutan berwarna hijau yang mengandung ion-ion kromium(III). Efek murni yang ditimbulkan adalah bahwa sebuah atom oksigen dari agen pengoksidasi melepaskan satu atom hidrogen dari gugus -OH pada alkohol dan satu lagi hidrogen dari karbon dimana gugus -OH tersebut terikat.

Penulisan [O] sering digunakan untuk mewakili atom oksigen yang berasal dari sebuah agen pengoksidasi. R dan R adalah gugus-gugus alkil atau hidrogen. Keduanya juga bisa berupa gugus-gugus yang mengandung sebuah cincin benzen, tapi disini kita tidak akan membahas cincin benzen untuk menyederhanakan pembahasan. Jika sekurang-kurangnya satu dari gugus ini adalah atom hidrogen, maka diperoleh aldehid. Jika keduanya adalah gugus alkil maka diperoleh keton. Jika ditinjau dari molekul baku yang dioksidasi, maka akan diperoleh sebuah aldehid jika bahan baku yang digunakan memiliki rumus struktur seperti berikut:

Dengan kata lain, jika digunaka alkohol primer sebagai bahan baku, maka akan diperoleh aldehid. Keton akan diperoleh jika molekul baku yang digunakan memiliki rumus struktur seperti berikut:

dimana R dab R keduanya adalah gugus alkil. Alkohol sekunder dioksidasi menghasilkan keton. Pembuatan aldehid Aldehid dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol primer, akan tetapi, ada sedikit masalah pada oksidasi ini. Aldehid yang dihasilkan bisa dioksidasi lebih lanjut menjadi sebuah asam karboksilat oleh larutan kalium dikromat(VI) asam yang digunakan sebagai agen pengoksidasi. Untuk menghentikan reaksi ketika aldehid telah terbentuk, maka reaksi dengan larutan kalium dikromat(VI) harus dicegah terjadi. Untuk menghentikan oksidasi setelah aldehid terbentuk, ikuti petunjuk berikut: gunakan alkohol yang berlebih. Ini berarti bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk melakukan tahap kedua dan mengoksidasi aldehid yang terbentuk menjadi sebuah asam karboksilat. pisahkan aldehid dengan distilasi segera setelah terbentuk. Pemisahan aldehid segera setelah terbentuk berarti bahwa aldehid tidak tinggal dalam campuran untuk dioksidasi lebih lanjut.

Jika yang digunakan sebagai alkohol primer adalah etanol, maka akan dihasilkan aldehid etanal, CH 3CHO. Persamaan lengkap untuk reaksi ini cukup rumit, dan anda perlu memahami tentang persamaan setengah-reaksi untuk bisa menuliskannya. Dalam kimia organik, versi sederhana dari reaksi ini sering digunakan dengan fokus utama terhadap apa yang terjadi pada zat-zat organik. Untuk menyederhanakan reaksi ini, oksigen dari sebuah agen pengoksidasi dituliskan sebagai [O]. Dengan penulisan ini, persamaan reaksinya menjadi lebih sederhana:

Alkohol sekunder Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Tidak ada reaksi lebih lanjut yang terjadi seperti pada oksidasi alkohol primer. Sebagai contoh, jika anda memanaskan alkohol sekunder propan-2-ol dengan natrium dikromat(VI) atau kalium dikromat(VI), maka akan terbentuk propanon. Mengubah-ubah kondisi reaksi tidak akan merubah produk yang terbentuk. Dengan menggunakan persamaan versi sederhana, reaksinya bisa dituliskan sebagai berikut:

Pengertian pereaksi Grignard Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin benzen). Pada pembahasan halaman ini, kita menganggap R sebagai sebuah gugus alkil. Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr. Pembuatan pereaksi Grignard Pereaksi Grignard dibuat dengan menambahkan halogenalkana ke dalam sedikit magnesium pada sebuah labu kimia yang mengandung etoksietana (umumnya disebut dietil eter atau hanya "eter"). Labu kimia dihubungkan dengan sebuah kondensor refluks, dan campuran dipanaskan di atas penangas air selama 20 hingga 30 menit.

Segala sesuatunya akan mengering sempurna karena pereaksi Grignard bereaksi dengan air (lihat berikut). Setiap reaksi yang menggunakan pereaksi Grignard dilakukan dengan campuran yang dihasilkan dari reaksi di atas. Digunakan campuran sebab pereaksi Grignard tidak bisa dipisahkan. Reaksi-reaksi pereaksi Grignard dengan aldehid dan keton Reaksi-reaksi yang terjadi antara pereaksi Grignard dengan aldehid dan keton tidak lain adalah reaksi ikatan rangkap C=O, sehingga aldehid dan keton bereaksi dengan mekanisme yang persis sama yang membedakan hanya gugus-gugus yang terikat pada ikatan rangkap C=O. Apa yang terjadi pada reaksi ini jauh lebih mudah dipahami dengan mencermati persamaan umumnya (menggunakan gugus "R" bukan gugus tertentu) setelah anda memahami dengan gugus R barulah bisa diganti dengan gugus yang sesungguhnya jika diperlukan. Gugus "R" bisa berupa hidrogen atau alkil dalam kombinasi apapun. Pada tahap pertama, pereaksi Grignard diadisi ke ikatan rangkap C=O:

Asam encer selanjutnya ditambahkan untuk menghidrolisisnya.

Alkohol terbentuk. Salah satu kegunaan penting dari pereaksi Grignard adalah kemampuannya untuk membuat alkohol-alkohol kompleks dengan mudah. Jenis alkohol yang dihasilkan tergantung pada senyawa karbonil yang digunakan dengan kata lain, gugus R dan R yang dimiliki. Reaksi antara pereaksi Grignard dengan metanal Pada metanal, kedua gugus R adalah hidrogen. Metanal merupakan aldehid paling sederhana yang bisa terbentuk.

Dengan mengasumsikan bahwa anda memulai dengan CH3CH2MgBr dan menggunakan persamaan reaksi umum di atas, maka alkohol yang diperoleh akan selalu dalam bentuk berikut:

Karena kedua gugus R adalah atom hidrogen, maka produk akhirnya akan menjadi:

Sebuah alkohol primer terbentuk. Sebuah alkohol primer hanya memiliki satu gugus alkil terikat pada atom karbon yang mengikat gugus -OH. Jika anda menggunakan pereaksi Grignard yang berbeda, maka akan terbentuk alkohol primer yang berbeda pula. Reaksi antara pereaksi Grignard dengan aldehid-aldehid lain Aldehid setelah metanal adalah etanal. Salah satu dari gugus R nya adalah hidrogen dan yang lainnya adalah CH3.

Untuk memudahkan, anggap kembali gugus-gugus ini sebagai gugus R dan R pada persamaan umum. Alkohol yang terbentuk adalah:

Jadi kali ini produk akhir memiliki satu gugus CH3 dan satu gugus hidrogen terikat padanya:

Sebuah alkohol sekunder memliki dua gugus alkil (bisa sama atau berbeda) terikat pada atom karbon yang mengikat gugus -OH. Anda bisa merubah sifat dari alkohol sekunder ini dengan salah satu cara berikut: Mengubah sifat-sifat pereaksi Grignard yang mana akan mengubah gugus CH3CH2 menjadi beberapa gugus alkil yang lain; mengubah sifat-sifat aldehid yang mana akan mengubah gugus CH 3 menjadi beberapa gugus alkil lainnya.

Reaksi antara pereaksi Grignard dengan keton Keton memiliki dua gugus alkil yang terikat pada ikatan rangkap C=O. Keton yang paling sederhana adalah propanon.

Kali ini, jika gugus R diganti pada rumus umum untuk alkohol yang terbentuk, maka akan dihasilkan alkohol tersier.

Alkohol tersier memiliki tiga gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang mengikat gugus -OH. Ketiga gugus alkil tersebut bisa sama atau berbeda. Anda bisa mengatur perubahan pada produk dengan cara mengubah sifat-sifat pereaksi Grignard yang mana akan merubah gugus CH3CH2 menjadi beberapa gugus alkil yang lain; mengubah sifat-sifat keton yang mana akan mengubah gugus-gugus CH3 menjadi gugus-gugus alkil lain sesuai dengan gugus pada keton yang digunakan.

Aldehida (sama seperti keton) adalah senyawa organik yang menggabungkan kelompok karbonil (itu C = O). The carbon atom of this group has two remaining bonds that may be occupied by hydrogen or alkyl or aryl substituents. Atom karbon dari kelompok ini memiliki dua obligasi yang tersisa yang mungkin ditempati oleh hidrogen atau substituen alkil atau aril. If at least one of these substituents is hydrogen, the compound is an aldehyde. Jika setidaknya satu dari substituen adalah hidrogen, senyawa tersebut adalah aldehida. If neither is hydrogen, the compound is a ketone. Jika tidak adalah hidrogen, senyawa tersebut adalah keton. The majority of aldehydes and ketones have strong odors. Mayoritas aldehid dan keton memiliki bau yang kuat. Ketones

generally have a pleasant smell and they are frequently found in perfumes (eg muscone in musk-smelling colognes). Keton umumnya memiliki bau yang menyenangkan dan mereka sering ditemukan pada parfum (misalnya muscone di kesturi berbau cologne). They are also used in food flavorings. Mereka juga digunakan dalam perasa makanan. Aldehydes vary in smell with most of the lower molecular weight smelling bad (rotten fruits), yet some of the higher molecular weight aldehydes and aromatic aldehydes smell quite pleasant and are thus used in perfumery. Aldehida bervariasi bau dengan sebagian besar berat molekul lebih rendah berbau buruk (busuk buah), namun beberapa aldehida lebih tinggi berat molekul dan aldehida aromatik bau cukup menyenangkan dan karena itu digunakan dalam wewangian. Formaldehyde is the simplest aldehyde with a central carbon atom bound to two hydrogen atoms (H2C=O). Formaldehida merupakan aldehid paling sederhana dengan atom karbon pusat terikat pada dua atom hidrogen (H2C = O). Discovered in Russia by AM Butlerov in 1859 it is very reactive, used in dyes, medical drugs, insecticides and famously as a preservative and embalming fluid. Ditemukan di Rusia oleh AM Butlerov pada tahun 1859 sangat reaktif, yang digunakan dalam pewarna, obat-obatan medis, insektisida dan terkenal sebagai pengawet dan cairan pembalseman. Aliphatic aldehydes possess intriguing smells outside the realm of simplistically nice: butyraldehyde for example smells of rancid butter (from /butyro which means "butter" in Greek)! Aldehida alifatik memiliki bau yang menarik di luar bidang menyederhanakan bagus: butyraldehyde misalnya bau mentega tengik (dari / butyro yang berarti "mentega" dalam bahasa Yunani)! Acetaldehyde is the name of the shortest carbon chain aldehyde and is one of the oldest known aldehydes (first made in 1774 by Carl Wilhelm Scheele). Asetaldehida adalah nama aldehid karbon terpendek rantai dan merupakan salah satu aldehida tertua (pertama kali dibuat tahun 1774 oleh Carl Wilhelm Scheele). Its structure however was not completely understood until Justus von Liebig determined the constitution of acetaldehyde 60 years later, described its preparation from ethanol, and baptised this chemical group aldehydes. Strukturnya namun tidak sepenuhnya dipahami sampai Justus von Liebig ditentukan konstitusi asetaldehida 60 tahun kemudian, menggambarkan persiapan dari etanol, dan dibaptis kelompok kimia "aldehida". Hardly a fragrance exists without some kind of aldehyde in it, which incidentally makes insisting the greatness of No.5 is due to its synthetic materials comparable to saying that the Pyramids are monumental because of their shape alone. Hampir tidak ada wewangian tanpa beberapa jenis aldehida di dalamnya, yang notabene membuat bersikeras kebesaran No.5 adalah karena bahan sintetis yang sebanding dengan mengatakan bahwa Piramida yang monumental karena bentuknya saja. It is the cleverness of marketing and the propagation of a myth that No.5 was meant to evoke an unnatural smell (because supposedly Coco Chanel insisted that she wanted a perfume smelling of a woman and not of flowers ~"women do not want to smell of a bed of roses") which gave rise to this confusion. Ini adalah kepandaian pemasaran dan penyebaran mitos yang No.5 dimaksudkan untuk membangkitkan bau yang tidak wajar (karena konon Coco Chanel bersikeras bahwa ia ingin parfum mencium seorang wanita dan tidak bunga ~ "wanita tidak ingin mencium dari tempat tidur mawar ") yang memunculkan kebingungan ini. Chanel No.5 and No.22 later owe their vivid sprakle to a specific subgroup of aldehydes which are called fatty : strings of carbon atoms (between 8 and 13) coded in accordance to that number of atoms (ie.C8) with nomenclature deriving from Greek numerics, such as octanal from /octo (=eight), in which each of the 8 carbon atoms is connected to two hydrogen atoms. Chanel No.5 dan No.22 kemudian berutang sprakle hidup mereka untuk beberapa kelompok aldehida yang disebut "lemak": string atom karbon (antara 8 dan 13) dikodekan sesuai dengan jumlah atom (ie.C8) dengan tata nama yang berasal dari numeric Yunani, seperti octanal dari / octo (= delapan), dimana masing-masing dari 8 atom karbon dihubungkan ke dua atom hidrogen. The bouquet of aldehydes C10, C11, and C12 in Chanel No.5 became so popular that all consequent aldehydic fragrances used that sequence of aldehydes, giving a fizzy perfume-y scent that is quite characteristic with the direct result of having the perfume lover confused as to how aldehydes themselves smell. The "karangan bunga" dari aldehida C10, C11 dan C12 di Chanel No.5 menjadi sangat populer sehingga semua konsekuen "wewangian aldehydic" yang digunakan bahwa urutan dari aldehida, memberikan aroma parfum-y bersoda yang cukup karakteristik dengan akibat langsung dari memiliki kekasih parfum bingung bagaimana aldehida sendiri bau. Fatty aldehydes have a citrusy or floral note, and a pronounced fatty/waxy/soapy tone which is very apparent if you consider a modern fragrance that uses them in high ratio: Sicily by Dolce & Gabbana. Aldehida lemak memiliki catatan citrusy atau bunga, dan nada lemak / lilin / sabun diucapkan yang sangat jelas jika Anda mempertimbangkan aroma modern yang menggunakan mereka dalam rasio tinggi: Sisilia oleh Dolce & Gabbana. The soapy feel is unmistakeable! Nuansa sabun ini tak salah lagi! As an exercise compare that smell with your Chanel No.5 : you will pick up the soapy facets in that one as well. Sebagai latihan membandingkan bau yang dengan Chanel No.5: Anda akan mengambil aspek sabun dalam satu juga. Another reason that they read as soap is exactly because they have been used in the production of soap for years to give that fresh lemony feel. Alasan lain yang mereka baca sebagai "sabun" adalah justru karena mereka telah digunakan dalam produksi sabun selama bertahun-tahun untuk memberikan nuansa yang lemon segar. Most widely used aldehydes in perfumery are C7 (heptanal, naturally occuring in clary sage and possessing a

herbal green odour), C8 (octanal, orange-like), C9 (nonanal, smelling of roses), C10 (decanal, powerfully evocative of orange rind; Citral, a more complicated 10-carbon aldehyde, has the odor of lemons), C11 (undecanal , clean aldehydic, naturally present in coriander leaf oil~also used is unsaturated C11 undecen-1al), C12 (Lauryl aldehyde evocative of lilacs or violets), C13 (waxy, with grapefruit tone)and the infamous C14 peach-skin note of Mitsouko : technically not an aldehyde, but a lactone ~gamma undecalactone. Aldehid paling banyak digunakan dalam wewangian yang C7 (heptanal, secara alami terjadi di clary sage dan memiliki bau yang hijau herbal), C8 (octanal, oranye-suka), C9 (nonanal, mencium bunga mawar), C10 (decanal, kuat menggugah jeruk kulit; citral, sebuah aldehida 10-karbon lebih rumit, memiliki bau lemon), C11 (undecanal, "bersih" aldehydic, alami terdapat dalam minyak daun ketumbar ~~~V~~aux juga digunakan adalah tak jenuh C11 undecen-1-al), C12 (Lauryl menggugah lilac atau violet) aldehida, C13 (lilin, dengan nada jeruk bali) dan C14 terkenal persik kulit catatan Mitsouko: secara teknis bukan merupakan aldehida, tapi lakton ~ gamma undecalactone. Often the compounds are patented under commercial names; therefore their true nature remains arcane even to perfume lovers who might have seen them mentioned. Seringkali senyawa yang dipatenkan dengan nama komersial, karena itu sifat sejati mereka tetap misterius bahkan bagi pecinta parfum yang mungkin telah melihat mereka disebutkan. For instance Triplal, a patented molecule by IFF: its chemical name is 2,4-dimethyl-3cyclohexene-1-carboxaldehyde. Untuk Triplal Misalnya, sebuah molekul dipatenkan oleh IFF: Nama kimianya adalah 2,4-dimetil-3-sikloheksena-1-carboxaldehyde. Its smell? Baunya? Powerfully green and herbal, like crushing ligustra leaves between fingers. Kuat hijau dan herbal, seperti menghancurkan daun ligustra antara jari. None of the characteristic aldehydes of Chanel No.5 ! Tak satu pun dari aldehida karakteristik Chanel No.5! One interesting ingredient is phenylacetaldehyde which has a pronounced green note (top in natural narcissus and thus used to recreate a narcissus note in perfumery). Salah satu bahan yang menarik adalah phenylacetaldehyde yang memiliki catatan hijau diucapkan (atas bakung di alam dan dengan demikian digunakan untuk menciptakan sebuah catatan bakung di wewangian). The hydrocinnamic aldehydes are another family of materials from the manipulation of benzene and their odor profile resembles lily of the valley (muguet) and cyclamen. Aldehid hydrocinnamic lain adalah keluarga bahan dari manipulasi benzena dan profil bau mereka menyerupai lily lembah (Muguet) dan cyclamen. One of them is the famous Lilial (patented name for lily aldehyde; also known as Lilistralis), widely used in the replication of that elusive natural essence, lily of the valley. Salah satunya adalah (nama dipatenkan untuk aldehida lily, juga dikenal sebagai Lilistralis) Lilial terkenal, banyak digunakan dalam replikasi esensi alam yang sulit dipahami, lily dari lembah. Another is Cyclamen aldehyde (usually produced with cumene as a starting material). Lain adalah aldehida Cyclamen (biasanya diproduksi dengan kumena sebagai bahan awal). Aromatic aldehydes have very complex chemical structures but are the easiest to identify by smell. Aldehida aromatik memiliki struktur kimia yang sangat kompleks tapi yang paling mudah untuk mengidentifikasi dengan bau. Anisaldehyde smells like licorice . Anisaldehyde berbau seperti licorice . Benzaldehyde on the other hand, has an odour profile of almonds and has several chemical constituents: cinnamaldehyde, amylcinnamic aldehyde, hexylcinnamic aldehyde. Benzaldehida di sisi lain, memiliki profil bau almond dan memiliki kandungan kimia beberapa: cinnamaldehyde, aldehida amylcinnamic, aldehida hexylcinnamic. Condensation of benzaldehyde with other aldehydes gives a series of -substituted cinnamlaldehydes, the lowest member of which is used in the production of cinnamyl alcohol, very important in the production of spicy perfumes (cinnamon note). Kondensasi benzaldehida dengan aldehida lainnya memberikan serangkaian tersubstitusi cinnamlaldehydes, anggota terendah yang digunakan dalam produksi alkohol cinnamyl, sangat penting dalam produksi parfum pedas (kayu manis catatan). Higher members, on the other hand, such as amylcinnamic aldehydes (ACA) and hexylcinnamic aldehyde (HCA) project a fatty jasmine impression despite their abscence from natural jasmine oils ! Tinggi anggota, di sisi lain, seperti aldehida amylcinnamic (ACA) dan aldehida hexylcinnamic (HCA) proyek lemak kesan melati meskipun abscence mereka dari alam minyak melati ! Most synthetic jasmine perfumes today use one or both because they are inexpensive (Their fibre-substantive qualities also make them perfect candidates for laundry detergents and fabric conditionners). Parfum melati paling sintetis saat ini menggunakan satu atau kedua karena murah (serat-substantif mereka kualitas juga membuat mereka calon yang sempurna untuk deterjen laundry dan conditionners kain). The hawthorn or aubpine note, rendered synthetically in perfumes for several decades, is produced via anisic aldehyde (pmethoxy benzaldehyde) and it has been sublimely woven into the gauzy cloth of Aprs L'Onde by Guerlain (where it sings along with heliotropin). Catatan hawthorn atau aubpine, diberikan secara sintetis dalam parfum selama beberapa dekade, diproduksi melalui aldehida anisic (p-metoksi benzaldehida) dan telah luhur ditenun menjadi kain tipis dari Onde L'Aprs oleh Guerlain (di mana ia bernyanyi bersama dengan heliotropin) . Additionally, the aldehyde vanillin is a constituent in many vanilla-scented perfumes. Selain itu, aldehida vanilin merupakan konstituen di banyak vanili beraroma parfum. So nothing is as simplistic as one might assume! Jadi tidak ada yang sederhana sebagai salah satu mungkin menganggap!

You might also like