You are on page 1of 6

Kebakaran hutan merupakan bahaya yang menimbulkan kerugian material, nyawa dan luka-luka.

Hawa panas yang luar biasa, asap tebal yang mencekik, mampu membuat panik, disorientasi, ketakutan terhadap manusia atau binatang yang berada di jalur api.

PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN Oleh NOVIA SUSANTI 36409965 / 1ID01 novia.susanti@studentsite.gunadarma.ac.id Pendahuluan Latar Belakang Hutan merupakan salah satu tempat sumber daya alam yang mempunyai potensi yang sangat besar untuk di eksploitasi. Hutan juga mempunyai berbagai fungsi dan manfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Manusai sebagai makhluk hidup yang bertugas untuk mengolah dan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di hutan juga mempunyai peran yang besar dalam pengolahan hutan. Segala perbuatan manusia terhadap hutan memberikan dampak yang besar terhadap alam karena hutan merupakan salah satu faktor keseimbangan alam. Tindakan manusia yang merusak alam semesta seperti mengeksploitasi sumber daya alam di hutan secara berlebihan dan terus-menerus menimbulkan masalah lingkungan yang sangat besar. Salah satu akibat dari kelalaian manusia dalam mengolah hutan sebagai sumber daya alam yaitu sering terjadinya kebakaran hutan yang banyak membawa dampak negatif bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Kebakaran hutan yang terjadi bukan hanya karena faktor dari cuaca atau musim kemarau melainkan juga karena kesalahan manusia yang tidak benar dalam mengeksploitasi sumber kekayaan alam di hutan. Kebakaran hutan merupakan becana yang menimbulkan masalah yang besar dan membutuhkan cara yang komplek dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana terjadinya bencana tersebut, apa penyebabnya dan cara menanggulangi masalah bencana tersebut. Pokok Permasalahan Yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini yaitu bagaimana kebakaran hutan bisa terjadi, apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya, sehingga pada akhirnya manusia sebagai makhluk hidup yang mengolah kekayaan alam ini dapat mencegah terjadinya bencana ini dan dapat menjaga kelestarian hutan di alam hidup ini. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas individu yang harus diselesaikan dari mata kuliah soft skill Bahasa Indonesia, jurusan Teknik Industri, fakultas Teknologi Industri, di Universitas Gunadarma dan bertujuan untuk meninjau kembali bagaimana terjadinya, apa penyebabnya, dan cara menanggulangi bencana kebakaran hutan.

Pembahasan Definisi Hutan Hutan adalah suatu kawasan yang ditumbuhi pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem dikarenakan hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan pembentuk hutan, binatang liat dan lingkungannya tidak berdiri sendiri, tetapi saling mempengaruhi dan berhubungan erat, serta tidak dapat dipisahkan karena saling bergantung antara satu dengan lainnya. Hutan merupakan suatu habitat bagi makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan yang mempunyai peranan yang sangat banyak untuk kelangsungan hidup makhluk hidup disekitarnya. Hutan merupakan suatu tempat yang mempunyai sumber daya alam yang dapat di eksplotasi oleh manusia untuk keperluan hidupnya. Peranan Hutan bagi Kehidupan Makhluk Hidup Hutan mempunyai peranan yang sangat banyak dalm kehidupan makhluk hidup. Proses siklus air dan pengawetan tanah, proses pengendalian iklim, proses kesuburan tanah, keanekaragaman hayati, kekayaan sumber daya alam, obyek wisata alam. Fungsi hutan diantaranya yaitu sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting. Bencana Kebakaran Hutan Kebakaran hutan merupakan bahaya yang menimbulkan kerugian material, nyawa, dan sumber daya alam serta hilangnya habitat makhluk hidup. Kebakaran hutan terbagi atas dua macam yaitu kebakaran semak atau alang-alang dan kebakaran pepohonan atau hutan. Kebakaran semaksemak umumnya hanya kebakaran biasa namum kecepatannya bisa mencapai 25 km/jam sehingga dalam waktu singkat dapat mencapakup kawasan kebakaran yang cukup luas dan dapat menelan korban seperti manusia, hewan, dan benda-benda lainnya dengan waktu yang cukup singkat. Sedangkan kebakaran hutan umumnya hanya sekitar 3 km/jam kecepatannya dengan ketinggian api sekitar 20 m. Api tersebut bisa mencapai ketinggian tersebut karena api membakar pohon-pohon yang umumnya tinggi-tinggi di hutan. Faktor penyebab kebakaran hutan umumnya karena fenomena alam seperti sambaran petir atau terjadinya ledakan secara spontan. Namun, faktor utama penyebab kebakaran hutan tak lain adalah ulah dari tangan manusia seperti membuang putung rokok sembarangan di hutan yang kering, penggunaan mesin-mesin yang menimbulkan panas, sengaja dibakar untuk membuka lahan, atau mengeksploitasi hutan secara besar-besaran dan terus-menerus, dll. Perbuatan manusia yang tidak bertanggungjawab ini sangat menimbulkan akibat yang buruk bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang bisa dibilang terbatas dan akan habis jika manusia selalu mengeksplotasinya secara berlebihan dan tidak melestarikannya untuk generasi yang akan datang. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia sudah mencapai taraf yang sangat mengkhawatirkan karena hutan-hutan di Indonesia banyak terbakar hanya dalam kurun waktu yang sebentar dan tidak sedikit hutan-hutan di Indonsia yang terancam punah akibat kebakaran hutan tersebut. Indonesia merupakan Negara ketiga penyebab bertambahnya kadar karbondioksida di dunia. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa Indonesia sebagai Negara yang cepat dalam menghanguskan jutaan hektar hutan yang tersebar di Indonesia. Maka dari itu, Bencana kebakaran hutan di Indonesia tidak hanya menjadi masalah bagi Negara Indonesia, namun sudah menjadi masalah global. Hal itu disebabkan karena dampak dari kebakaran hutan di Indonesia menyumbang angka yang besar dalam bertambahnya kadar zat karbondioksida di alam ini dan perubahan iklim yang tak menentu. Kemudian, hutan-hutan yang terbakar dan

terancam punah menyebabkan hilangnya habitat hewan-hewan yang ada di Indonesia seperti hewan-hewan langka yang ada di hutan juga dapat terancam punah. Selain itu, masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan akbat bencana kebakaran hutan tersebut. Cara Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan Upaya untuk menangani bencana kebakaran hutan dilakukan dalam dua cara yaitu penanganan yang bersifat represif dan penanganan yang bersifat preventif. Penanganan yang bersifat represif adalah upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak yang untuk mengatasi kebakaran hutan setelah terjadi bencana kebakaran hutan. Penanganan jenis ini misalnya pemadaman, proses peradilan bagi pihak-pihak yang diduga terkait dengan kebakaran hutan (secara sengaja), dan lain-lainnya. Sedangkan, penanganan yang bersifat preventif adalah setiap usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka menghindarkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan (Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konversi Alam, 2002). Jadi, penanganan bencana kebakaran dapat dilakuka dengan kedua cara tersebut. Tindakan preventif sudah dilakukan oleh pemerintah begitu juga dengan tindakan represif seperti pemadaman dari udara dengan helikopter yang membawa kubikan air. Namun, upaya pemadaman tersebut juga sering mengalami kendala seperti asap yang tebal dan tiupan angin yang kencang sehingga sulit untuk memadamkan hutan dengan cepat. Selain itu, pelatihan pemadaman juga perlu diberikan agar pada saat menghadapi bencana kebakaran hutan tersebut sudah terkoordinasi cara menanganinya. Kemudian, pemerintah juga harus mengawasi atau melakukan pemantauan terhadap aparat atau kepolisian hutan atau yang bertanggungjawab terhadap pengolahan hutan di Indonesia agar senantiasa melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan agar tidak lalai dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut diperlukan karena banyak manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab seenaknya saja mengambil sumber daya alam yang ada di hutan tanpa memikirkan kelestarian hutan. Kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian hutan agat terhindar dari bencana kebakaran hutan yang tidak kita inginkan. Analisis Kebakaran hutan di Indonesia sudah mencapai tingkat yang sangat perlu diperhatikan dan harus ditanggulangi secara serius karena sudah menjadi masalah yang global. Pemerintah mempunyai peran yang sangat besar dalam mengatasi masalah ini. Pemerintah harus menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia. Memang wilayah Indonesia hampir semuanya kepulauan dan banyak terdapat hutan-hutan di berbagai daerah. Hal ini juga mungkin menyebabkan pemerintah sulit untuk mengawasi atau mengontrol pengolahan hutan di Indonesia yang sangat banyak ini. Tetapi, hal tersebut bukan merupakan alasan bagi pemerintah untuk tidak mengatasi masalah kebakaran hutan ini dan mencegah terjadinya kembali bencana tersebut. Tindakan preventif dan represif juga harus dilakuan dengan lebih baik lagi. Khususnya tindakan pencegahan, apalagi pada musim kemarau dimana hutan-hutan kering dan mudah tersulut api atau panas yang menyebabkan kebakaran hutan. Kebakaran hutan banyak yang merupakan akibat dari ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, hal tersebut dapat terjadi karena adanya kelonggaran dalam melakukan hal tersebut. Artinya, kurangnya pengawasan oleh aparat yang berwenang dalam menjaga keamanan hutan dari tangan-tangan jahat manusia. Kelonggaran pengawasan tersebut dapat terjadi karena kurang adanya koordinasi antara pemerintah dengan aparat yang berwenang. Kurang adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dengan aparat. Pemerintah terkesan kurang peduli atau kurang menangani masalah kebakaran hutan ini sehingga terjadi berkali-kali dan belum ada penyelesaian yang jelas

mengenai hal ini. Belum adanya tindakan yang kongkret dati pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Padahal kerugian yang dialami akibat dari bencana ini sudah meluas hingga mencapai ke arah global. Hukuman yang diberikan kepada mereka yang melanggar aturan eksploitasi hutan juga harus lebih diperjelas lagi dalam pelaksanaannya. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian hutan juga sangat perlu ditingkatkan. Kesimpulan Kebakaran hutan merupakan masalah yang sangat serius yang harus segera ditangani. Tindakan pencegahan yang dilakukan harus lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan. Kerja sama pemerintah dengan aparat yang berwenang serta dengan anggota masyarakat harus di tingkatkan lagi agar terjadi suatu hubungan yang baik dan berdampak baik pula terhadap perlindungan alam. Penelitian terhadap bagaimana, penyebab, dan cara mengatasi bencana kebakaran hutan juga sangat perlu dilakukan karena dengan begitu dapat dilakukan tindakan pencegahan selanjutnya agar tidak terjadi lagi bencana kebakaran hutan tersebut. Masyarakat juga harus lebih diberikan pemahaman terhadap manfaat dan peranan hutan untuk kelangsungan hidup manusia sehingga mereka lebih bersikap untuk menjaga kelestarian hutan. Aparatur yang bertugas menjaga keamanan hutan dari segala perbuatan manusia yang merugikan juga harus meningkatkan penjagaannya agar mereka tidak bisa dengan mudahnya mengeksploitasi hutan sewenang-wenangnya saja. Penerapan hukum terhadap pelanggar perundang-undangan tentang kehutanan juga harus diterapkan dengan benar agar mereka jera dan tidak mau melakukan perbuatan yang merusak hutan lagi.

Dampak Kebakaran Hutan


Posted on 27 Agustus 2011 by alamendah Dampak yang ditimbulkan kebakaran hutan ternyata sangat kompleks. Kebakaran hutan tidak hanya berdampak terhadap ekologi dan mengakibatkan kerusakan lingkungan saja. Namun dampak dari kebakaran hutan ternyata mencakup bidang-bidang lain. Menurut Rully Syumanda (2003), menyebutkan ada 4 aspek yang terindikasi sebagai dampak dari kebakaran hutan. Keempat dampak tersebut mencakup dampak terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi, dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan, dampak terhadap hubungan antar negara, serta dampak terhadap perhubungan dan pariwisata. Dampak Terhadap Sosial, Budaya, dan Ekonomi. Kebakaran hutan memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi yang diantaranya meliputi: 1. Terganggunya aktivitas sehari-hari; Asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan secara otomatis mengganggu aktivitas manusia sehari-hari, apalagi bagi yang aktivitasnya dilakukan di luar ruangan.

2. Menurunnya produktivitas; Terganggunya aktivitas manusia akibat kebakaran hutan dapat mempengaruhi produktivitas dan penghasilan. 3. Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; Selain itu, bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari mengolah hasil hutan, dengan terbakarnya hutan berarti hilang pula area kerja (mata pencarian). 4. Meningkatnya hama; Kebakaran hutan akan memusnahkan sebagian spesies dan merusak kesimbangan alam sehingga spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama tidak terkontrol. Selain itu, terbakarnya hutan akan membuat sebagian binatang kehilangan habitat yang kemudian memaksa mereka untuk keluar dari hutan dan menjadi hama seperti gajah, monyet, dan binatang lain. 5. Terganggunya kesehatan; Kebakaran hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain. 6. Tersedotnya anggaran negara; Setiap tahunnya diperlukan biaya yang besar untuk menangani (menghentikan) kebakaran hutan. Pun untuk merehabilitasi hutan yang terbakar serta berbagai dampak lain semisal kesehatan masyarakat dan bencana alam yang diambilkan dari kas negara. 7. Menurunnya devisa negara. Hutan telah menjadi salah satu sumber devisa negara baik dari kayu maupun produk-produk non kayu lainnya, termasuk pariwisata. Dengan terbakarnya hutan sumber devisa akan musnah. Selain itu, menurunnya produktivitas akibat kebakaran hutan pun pada akhirnya berpengaruh pada devisa negara.

Dampak kebakaran hutan sangat komplek Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungan. Kebakaran hutan memberikan dampak langsung terhadap ekologi dan lingkungan yang diantaranya adalah: 1. Hilangnya sejumlah spesies; selain membakar aneka flora, kebakaran hutan juga mengancam kelangsungan hidup sejumlah binatang. Bebrabagai spesies endemik (tumbuhan maupun hewan) terancam punah akibat kebakaran hutan.

2. Erosi; Hutan dengan tanamannya berfungsi sebagai penahan erosi. Ketika tanaman musnah akibat kebakaran hutan akan menyisakan lahan hutan yang mudah terkena erosi baik oleh air hujan bahkan angin sekalipun. 3. Alih fungsi hutan; Kawasan hutan yang terbakar membutuhkan waktu yang lama untuk kembali menjadi hutan. Bahkan sering kali hutan mengalami perubahan peruntukan menjadi perkebunan atau padang ilalang. 4. Penurunan kualitas air; Salah satu fungsi ekologis hutan adalah dalam daur hidrologis. Terbakarnya hutan memberikan dampak hilangnya kemampuan hutan menyerap dan menyimpan air hujan. 5. Pemanasan global; Kebakaran hutan menghasilkan asap dan gas CO2 dan gas lainnya. Selain itu, dengan terbakarnya hutan akan menurunkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon. Keduanya berpengaruh besar pada perubahan iklim dan pemansan global. 6. Sendimentasi sungai; Debu dan sisa pembakaran yang terbawa erosi akan mengendap di sungai dan menimbulkan pendangkalan. 7. Meningkatnya bencana alam; Terganggunya fungsi ekologi hutan akibat kebakaran hutan membuat intensitas bencana alam (banjir, tanah longsor, dan kekeringan) meningkat. Dampak Terhadap Hubungan Antar Negara; Asap hasil kebakaran hutan menjadi masalah serius bukan hanya di daerah sekitar hutan saja. Asap terbawa angin hingga ke daerah lain bahkan mencapai berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Dampak Terhadap Perhubungan dan Pariwisata; Kebakaran hutan pun berdampak pada pariwisata baik secara langsung ataupun tidak. Dampaknya seperti ditutupnya obyek wisata hutan dan berbagai sarana pendukungnya, terganggunya transportasi, terutama transportasi udara. Kesemunya berakibat pada penurunan tingkat wisatawan secara nasional. Mengingat sedemikian kompleknya dampak yang diakibatkan oleh kebakaran hutan sudah selayaknya kita semua mewaspadai. Sekalipun tinggal jauh dari hutan, menumbuhkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan mungkin salah satunya.

Tanam dengan Nenas atau Kelapa Sawit Oksigen berpengaruh besar dalam proses pembakaran. Semakin banyak jumlah oksigen dalam proses pembakaran, maka semakin lama pembakaran tersebut. Dengan banyaknya oksigen dalam proses pembakaran, pembakaran dapat berjalan lebih lama. Begitu pula sebaliknya semakin sedikit oksigen maka pembakaran berjalan lebih sebentar.

You might also like