You are on page 1of 2

MENGENAL ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA

June 10th, 2010 | Author: rico

Dalam melakukan sebua usaha yang berkaitan dengan bidang peternakan, Setiap orang yang membudidayakan ternak selalu berusaha untuk meningkatkan produksi ternaknya. Beberapa cara dan teknologi baru dicoba diterapkan dalam manajemen budidaya ternak. Performans dari ternak ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan, dimana faktor lingkungan memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan faktor genetik. Prosentase faktor lingkungan sebesar 70%, sedangkan faktor genetiknya sebesar 30%. Secara akumulasi, keberhasilan suatu usaha atau budidaya ternak ditentukan oleh segitiga produksi. Yakni terdiri dari feeding, breeding dan manajemen. Jika peternak sudah dapat menerapkan segitiga produksi ini dengan baik, maka produktivitas ternak tinggi dan akan semakin meningkat. Breeding atau pembibitan merupakan hal penting yang tidak boleh dikesampingkan, karena walaupun feeding dan manajemennya sudah baik akan tetapi pembibitannya (breeding) kurang baik maka akan memiliki pengaruh yang nyata pada produtivitas ternak. Breeding tidak dapat dipisahkan dari ilmu reproduksi pada ternak. Oleh karena itu, sebagai peternak selain menguasai ilmu praktis juga dituntut untuk dapat menguasai ilmu dasarnya. Sebelum mulai belajar mengetahui proses reproduksi, maka diperlukan adanya pengenalan organ-organ reproduksi. Pada kesempatan ini, akan diulas mengenai pengenalan organ reproduksi pada ternak betina. Ternak betina memiliki organ reproduksi yang terdiri dari beberapa macam organ, dimana setiap organ memiliki fungsi masing-masing yang saling mendukung. Organ-organ reproduksi ternak penting yang memiliki peran dalam proses reproduksi ternak yaitu Ovari, Tuba Falopii (Oviduct), Uterus, Serviks dan Vagina. Organ-organ ini merupakan organ vital pada alat reproduksi ternak betina.

Ovari merupakan organ betina yang terletak didalam rongga tubuh dan letaknya berada didekat ginjal. Ovari berfungsi untuk menghasilkan ovum (ova) yang jika dibuahi oleh spermatozoa pejantan maka akan berubah menjadi embrio. Pada ternak sapi ovari memiliki bentuk mirip biji buah almond dengan berat sekitar 10 sampai 20 gram. Ovari dirangsang untuk melepaskan ovum kedalam infundibulum dari tuba fallopii atau oviduk. Ovum bergerak menuju infudibulum dari tuba fallopii dengan ciliatet action dan kontrksi otot kemudian menuju uterus. Uterus merupakan organ reproduksi yang terdiri dari struktur yang mirip dengan tanduk domba, dengan satu badan yang sama. Tanduk uterus pada ternak sapi membentuk suatu puntiran spiral lengkap sebelum kemudian bersambung dengan oviduct. Serviks merupakan suatu struktur yang mirip spingter yang memisahkan antara uterus dengan rongga vagina. Serviks berperan dalam proses menutupnya uterus untuk melindungi masuknya bakteri atau bahan-bahan asing. Sedangkan vagina merupakan organ yang berfungsi sebagai organ kopulasi pada betina dan tempat menumpahkan semen oleh penis pejantan.

You might also like