You are on page 1of 17

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Nur Maemunah Permata Sari1 DR. Luluk Kholisoh2 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi - Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424 sidney_silver@yahoo.co.id luluk@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Perusahaan mempunyai peran selain memberi manfaat positif terhadap ekonomi juga berkontribusi terhadap menurunnya kondisi sosial masyarakat. Perusahaan manufaktur memiliki kontribusi yang cukup besar dalam masalahmasalah polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah karakteristik perusahaan (size perusahaan, ukuran dewan komisaris, profitabilitas (ROA), serta ketegori KAP) mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan sektor manufaktur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara simple sampling random perusahaan manufaktur yang tercatat (go public) di Bursa Efek Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam ICMD tahun 2006, 2007 dan 2008 serta terdaftar dalam website BEI. Sampel yang digunakan adalah 103 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun (2006-2008). Metode analisis pengungkapan sosial perusahaan adalah dengan menggunakan check list item CSR Disclosure. Perusahaan yang mengungkapkan terbagi menjadi 19 kategori sub sektor, yaitu 103 perusahaan dengan persentase secara tiga tahun berurutan adalah 26,03 %, 23,61 % dan 20,53 % dengan uji non parametrik karena data yang diolah tidak normal serta berupa data kategori. Berdasarkan penelitian, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan belum dikatakan baik atau masih rendah karena masih sedikitnya perusahaan yang melakukan pengungkapan pada Annual Report perusahaan dan hanya beberapa item saja yang memiliki nilai persentase pengungkapan yang tinggi. Selain itu, didapat hasil berdasarkan uji korelasi bahwa semua variabel bebas memiliki hubungan yang sangat erat dan cukup erat terhadap CSR Disclosure, sedangkan berdasarkan hasil statistika non parametrik bahwa hanya ukuran dewan komisaris serta kategori KAP saja yang mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility Disclosure, Annual Report, Sustainability Reporting, Perusahaan Manufaktur

1. PENDAHULUAN Permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini semakin kompleks. Anggaran yang kecil serta konsentrasi pemerintah yang tersorot ke beberapa persoalan menyebabkan pemerintah tidak akan mampu mengatasinya. Kemitraan dan kerjasama antara pemerintah dengan berbagai elemen bangsa, khususnya dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Masalah yang ditimbulkan perusahaan manufaktur mengakibatkan adanya aksi protes yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, baik yang bersifat internal seperti karyawan, shareholder, ataupun yang bersifat eksternal, yakni serikat pekerja, pemasok, konsumen, pesaing, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan badan-badan pemerintah. Tuntutan melalui aksi protes yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal bertujuan agar perusahaan lebih meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial, yaitu dengan cara memperhatikan dan mempertimbangkan akibat dari kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa item dalam Corporate Social Responsibility Disclosure, untuk mengetahui sejauh mana gambaran tentang pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur di Indonesia, untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan (size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan kategori KAP) dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada karakteristik perusahaan terhadap CSR Disclosure pada periode tahun 2006 hingga tahun 2008. 2. LANDASAN TEORI Corporate Social Responsibility Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham, perusahaan juga menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari masyarakat (konsumen), sehingga merupakan suatu hal yang wajar jika masyarakat mempunyai harapan tertentu terhadap perusahaan. Definisi CSR menurut World Bank adalah: The commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in that are both good for business and good for development. Teori Corporate Social Responsibility Keberadaan CSR yang telah dikenal dari tahun 1970an didukung sejumlah teori. Teori-teori yang berkaitan dengan CSR yaitu: 2.2 2.1

Teori Piramida Teori Piramida ditemukan oleh Archie B. Carrol. Dalam teori ini CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) dapat dilihat berdasarkan empat jenjang yang merupakan satu kesatuan. Berikut adalah gambar dari teori Piramida.

2.2.1

Gambar 2.2 Teori Piramida Sumber: http: //www.cbe.wwu.edu/dunn/rprnts.pyramidofcsr.pdf.08/09/2006

Teori Triple Bottom Line Istilah Triple Bottom Line dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya Cannibals with Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business. Elkington mengembangkan konsep Tripple Bottom Line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice. Selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Hubungan ini kemudian diilustrasikan dalam bentuk:

2.2.2

Gambar 2.3 Teori Triple Bottom Line Sumber: Wibisono (2007: 32)

Dalam konsep tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi finansial-nya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Ketiga faktor ini sangat berkaitan dan terkadang bertentangan. ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility Secara tradisional saat ini tercatat sejumlah inisiatif implementasi CSR. Inisiatif ini diusulkan, baik oleh organisasi internasional independent, seperti Global Reporting Initiative (GRI), lembaga pemerintah seperti Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Pada bulan September 2004, ISO (International Standard Organization) sebagai induk organisasi standarisasi internasional berinisiatif mengundang berbagai pihak untuk membentuk tim (working group) yang melahirkan panduan dan standarisasi untuk tanggung jawab sosial (Social Responsibility) yang akan diberi nama ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility (Wibisono: 2007). 3. METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat (go public) di Bursa Efek Indonesia sebagaimana tercantum dalam Indonesian Capital Market Directory tahun 2006, 2007 dan 2008 serta terdaftar dalam website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008 dengan menggunakan alat analisis berupa checklist item CSR Disclosure dan uji statistika dengan software Microsoft Excel dan SPSS versi 17. 4. PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pangamatan sejumlah variabel yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh karakteristik perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan). Tabel 4.1 Rata-rata CSR Disclosure Perusahaan Manufaktur Tahun 2006-2008 2006 2007 2008 KATEGORI / TAHUN (%) (%) (%) LINGKUNGAN Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi 4.1 2.2.3

1.

52,63

50,00

83,87

2. 3.

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas Penggunaan material daur ulang Menerima penghargaan berkaitan dengan programprogram lingkungan yang dibuat perusahaan Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Pengolahan limbah Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan Perlindungan lingkungan hidup ENERGI Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi Peningkatan efisiensi energi dari produksi Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk Kebijakan energi perusahaan

39,47 39,47

52,94 44,12

45,16 48,38

42,11 50,00 55,26 42,11 78,95 6,58 7,89 86,84 18,42 78,95

50,00 70,59 44,12 73,53 61,76 18,42 10,53 76,47 52,94 35,29

22,58 83,87 74,19 67,74 87,10 10,53 18,42 67,74 10,53 52,94

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

76,32 10,53 76,32 39,47 86,84 18,42 52,63

76,47 35,29 67,65 35,29 61,76 29,41 50,00

77,42 70,97 51,61 64,52 80,65 35,48 77,42

1. 2.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA Mengurang polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja 73,68 73,53 Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental 50,00 70,59

80,65 70,96

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Statistik kecelakaan kerja Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja Menerima penghargaan berkaiatan dengan keselamatan kerja Menetapkan suatu komite keselamatan kerja Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja Pelayanan kesehatan tenaga kerja LAIN-LAIN TENAGA KERJA Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam tingkat managerial Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita / orang cacat dalam pekerjaan Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita / orang cacat Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja Memberi bantuan keuangan peda tenaga kerja dalam bidang pendidikan Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan Perencanaan kepemilikan rumah karyawan Fasiilitas untuk aktivitas reksreasi Persentase gaji untuk pensiun Kebijakan penggajian dalam perusahaan Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan Tingkatan managerial yang ada Disposisi staff-dimana staff ditempatkan Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja Rencana pembagian keuntungan lain

21,05 86,42 65,79 52,63 36,84 18,42

29,41 70,59 61,76 50,00 41,18 44,12

35,48 83,87 51,61 48,39 54,84 51,61

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

0 0 39,47 57,89 28,95 52,63 57,89

5,89 2,94 50,00 61,76 29,42 50,00 61,76

12,90 7,70 51,61 67,74 48,39 83,87 67,74

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

26,32 0 13,16 52,63 0 26,32 13,16 26,32 31,58 26,32 13,16 39,47 26,32

29,41 17,65 14,71 50,00 2,94 29,41 14,71 29,41 29,41 29,41 14,71 35,29 29,41

35,48 19,35 25,81 83,87 25,81 35,48 25,81 35,48 35,48 35,48 25,81 64,52 35,48

Informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja 21. dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa 22. depan perusahaan 23. Laporan tenaga kerja yang terpisah 24. Hubungan perusahaan dengan serikat buruh 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 27. Kondisi kerja secara umum Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga 28. kerja 29. Statistik perusahaan tenaga kerja Pengembangan produk pengemasannya Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan 2. produk Informasi proyek riset perusahaan untuk 3. memperbaiki produk 4. Produk memenuhi standar keselamatan 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk 6. perusahaan Peningkatan kebersihan / kesehatan dalam 7. pengelolaan dan penyiapan produk 8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan Informasi mutu produk yang dicerminkan dalam 9. penerimaan penghargaan Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk 10. telah meningkat (misalnya ISO 9000) 1. PRODUK perusahaan, termasuk

50,00 18,42 13,16 18,42 0 31,58 29,42 26,32 5,26

29,41 44,12 14,71 44,12 5,88 29,41 29,41 29,41 20,59

35,48 51,61 25,81 51,61 12,90 35,48 35,48 35,48 38,71

29,42 26,32 50,00 13,16 65,79 57,89 26,32 55,23 26,32 50,00

29,41 29,41 44,12 73,53 50,00 61,76 44,12 61,79 44,12 50,00

35,48 35,48 61,29 50,00 90,32 61,29 38,71 80,65 80,65 61,29

1. 2. 3. 4. 5.

KETERLIBATAN MASYARAKAT Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni 57,89 Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa / pelajar 5,26 Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 44,74 Membantu riset medis 78,95 Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni 50,00

61,76 44,12 50,00 73,53 47,06

96,77 61,29 83,87 74,19 74,19

6. 7. 8. 9.

Membiayai program beasiswa Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat Sponsor kampanye nasional Mendukung pengembangan industri lokal UMUM Tujuan / kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas

63,16 36,84 13,16 65,79

58,82 44,12 1,75 76,47

83,87 51,61 25,81 77,42

1. 2.

26,32 65,79

44,12 58,82

38,71 80,65

TOTAL ITEM (78) Sumber: Data diolah oleh penulis, 2009 Tabel berikut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai urutan sepuluh pengungkapan tanggung jawab terbesar dan terkecil CSR selama tiga tahun. Tabel 4.2 Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2006 CSR Disclosure Pengolahan limbah Peningkatan efisiensi energi dari produk Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan Perlindungan lingkungan hidup Membantu riset medis Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang Membuat produk lebih aman untuk konsumen Tabel 4.3 Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2006 CSR Disclosure Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

% 86,84 86,84 86,42 78,95 78,95 78,95 73,68 76,32 76,32 65,79

No. 1.

% 0

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam tingkat managerial Perencanaan kepemilikan rumah karyawan Kebijakan penggajian dalam perusahaan Gangguan dan aksi tenaga kerja Statistik perusahaan tenaga kerja Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa / pelajar Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi Tabel 4.4 Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2007 CSR Disclosure Pengolahan limbah Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi Mendukung pengembangan industri lokal Menerima penghargaan berkaitan dengan program-program lingkungan yang dibuat perusahaan Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja Membantu riset medis Produk memenuhi standar keselamatan Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan besi Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja Tabel 4.5 Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2007 CSR Disclosure Sponsor kampanye nasional Persentase / jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat dalam tingkat managerial Kebijakan penggajian dalam perusahaan Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat Gangguan dan aksi tenaga kerja

0 0 0 0 5,26 5,26 6,58 7,89 10,53

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

% 76,47 76,47 76,47 73,53 73,53 73,53 73,53 70,59 70,59 70,59

No. 1. 2. 3. 4. 5.

% 1,75 2,94 2,94 5,89 5,89

6. 7. 8. 9. 10.

Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Fasilitas untuk aktivitas rekreasi Tingkatan managerial yang ada Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut Laporan tenaga kerja yang terpisah Tabel 4.6 Urutan Sepuluh Terbesar CSR Disclosure pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2008 CSR Disclosure Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni Membuat produk lebih aman untuk konsumen Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk pengurangan polusi Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan Persentase gaji untuk pension Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat Membiayai program beasiswa Tabel 4.7 Urutan Sepuluh Terkecil CSR Disclosure pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2008 CSR Disclosure Persentase / jumlah tenaga wanita / orang cacat dalam tingkat managerial Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan perusahaan Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah Perencanaan kepemilikan rumah karyawan Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau

10,53 14,71 14,71 14,71 14,71

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

% 96,77 90,32 87,10 83,87 83,87 83,87 83,87 83,87 83,87 83,87

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

% 7,70 10,53 10,53 12,90 18,42 19,35 22,58

8. 9. 10. 4.3 4.3.1

reboisasi Fasilitas untuk aktivitas rekreasi Kebijakan penggajian dalam perusahaan Tingkatan managerial yang ada

25,81 25,81 25,81

Pengujian Statistika Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum dari masing-masing variabel. Tabel 4.8 Statistika Deskriptif Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2006 - 2008 Std. N Mean Deviation Minimum Maximum CSR_Disclosure Size_Perusahaan Dewan_Komisaris Profitabilitas Kategori_KAP 103 103 103 103 103 .752678 5519121.10 4.90 6.2563 .64 .1968459 1.237E7 2.491 9.06586 .482 .1282 7546 2 -19.14 0 1.0000 80740000 11 37.22 1

4.3.2

Uji Normalitas Data Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi mempunyai data yang terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji normalitas dengan descriptive statistic explore. Tabel 4.9 Pengujian Normalitas Data C D E F -5,702 1,660 0,472 3,517 18,172 20,313 0,472 43,036

Var CSRD Asset Total DK ROA KAP

A -1,357 4,325

B 0,238 0,238

K-S 0,00 0,00

S-W 0,00 0,00

G TN TN

1,098 0,238 4,613 0,223 0,472 0,472 0,00 0,00 TN 0,927 0,238 3,895 3,591 0,472 7,608 0,00 0,00 TN -0,596 0,238 -2,504 -1,678 0,472 -3,555 0,00 0,00 TN Syarat data variabel terdistribusi normal adalah : a) Nilai C (Rasio Skewness) dan F (Rasio Kurtosis) berada diantara -2 s.d 2 b) Jika K-S dan S-W > 0,05, maka data terdistribusi normal

Dari hasil diatas, didapat bahwa nilai rasio skewnes dan rasio kurtosis tidak berada pada nilai -2 s.d 2 serta nilai K-S dan S-w adalah 0,00 < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal. 4.3.3 Pengujian Non Parametrik 4.3.3.1 Uji Korelasi Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang sering digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel. Dalam hal ini penulis menggunakan korelasi Spearman, karena dari hasil pengujian ternyata data tidak normal. Tabel 4.10 Correlations
CSR_Disclosu Size_Perusaha Dewan_Ko Profitabilita Kategori_K re an misaris s AP Spearman's rho CSR_Disclosu Correlation re Coefficient 1.000 .585** .000
**

.353** .000 .590 .000


**

.313** .001 .375 .000 .155 .118 1.000 . .465** .000


**

.416** .000 .340** .000 .044 .657 .465** .000 1.000 .

Sig. (2-tailed) . Size_Perusaha Correlation an Coefficient Dewan_Komis Correlation aris Coefficient .585

1.000 .

Sig. (2-tailed) .000 .353


**

.590 .000

**

1.000 .

Sig. (2-tailed) .000 Profitabilitas Correlation Coefficient .313


**

.375 .000

**

.155 .118 .044 .657

Sig. (2-tailed) .001 Kategori_KAP Correlation Coefficient .416**

.340** .000

Sig. (2-tailed) .000 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). a. Listwise N = 103

a) Analisis untuk mengetahui keeratan antar variabel Merupakan analisis untuk mengetahui arah korelasi dan sejauh mana korelasi variabel bebas mempengaruhi veriabel terikat. 1) Nilai Correlation Coeficient X1 senilai 0,585 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang kuat searah antara variabel size perusahaan terhadap CSR Disclosure. 2) Nilai Correlation Coeficient X2 senilai 0,353 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel ukuran dewan komisaris terhadap CSR Disclosure.

3) Nilai Correlation Coeficient X3 senilai 0,313 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel profitabilias perusahaan terhadap CSR Disclosure 4) Nilai Correlation Coeficient X1 senilai 0,416 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat searah antara variabel kategori KAP terhadap CSR Disclosure. a) Uji Signifikansi Analisis untuk mengetahui adanya hubungan dan pengaruh antar variabel Hipotesis : Ho1 : variabel size perusahaan (asset total) tidak berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Ha1 : variabel size perusahaan (asset total) berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Ho2 : variabel ukuran Dewan Komisaris tidak berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Ha2 : variabel ukuran Dewan Komisaris berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Ho3 : variabel profitabilitas perusahaan (ROA) tidak berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Ha3 : variabel size profiitabilitas perusahaan (ROA) berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Ho4 : variabel kategori kantor Akuntan Publik (KAP) tidak berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Ha4 : variabel kategori kantor Akuntan Publik (KAP) berhubungan erat terhadap CSR Disclosure Jika Sig. 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima Tabel 4.11 Hasil Signifikansi Sig.2 tailed 0,000 0,000 0,001 0,000

Var. Bebas Size Perusahaan CSRD

Level of significance < 0,05 < 0,05 < 0,05 < 0,05

Keputusan Ho ditolak (Signifikan) Ho ditolak (Signifikan) Ho ditolak (Signifikan) Ho ditolak (Signifikan)

Ukuran Dewan Komisaris - CSRD Profitabilitas CSRD Kategori KAP CSRD

Kesimpulan : a) Size perusahaan - CSR Disclosure Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara size perusahaan dengan CSR Disclosure (variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) dapat dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total)) b) Ukuran Dewan Komisaris - CSR Disclosure Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara ukuran dewan komisaris terhadap CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) dapat dipengaruhi oleh ukuran dewan komisaris) c) Profitabilitas (ROA) - CSR Disclosure Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,001, maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara profitabilitas perusahaan (ROA) dengan CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial dapat dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan) d) Kategori Kantor Akuntan Publik - CSR Disclosure Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapat signifikansi senilai 0,000, maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara kategori Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan CSR Disclosure, (pengungkapan tanggung jawab sosial dapat dipengaruhi oleh kategori KAP). Dari hasil diatas, dapat diperoleh hasil bahwa keempat variabel (size perusahaan, ukuran dewan komisaris, tingkat profitabilitas (ROA), serta penggunaan kategori KAP memiliki hubungan keeratan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4.3.3.2 Uji Chi Square Berikut adalah hasil output dari uji Chi Square: Tabel 4.12 Test Statistics CSR_Disclos Size_Perusah Dewan_Komi ure aan saris Profitabilitas Kategori_KAP Chi-Square Df Asymp. Sig. 55.544a 45 .135 .000b 102 1.000 107.777c 9 .000 1.922d 100 1.000 8.165e 1 .004

variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) tidak dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total) Ha1 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total) Ho2 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) tidak dipengaruhi oleh ukuran Dewan Komisaris Ha2 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) dipengaruhi oleh ukuran Dewan Komisaris Ho3 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) tidak dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan (ROA) Ha3 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) dipengaruhi oleh size profiitabilitas perusahaan (ROA) Ho4 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) tidak dipengaruhi oleh kategori kantor Akuntan Publik (KAP) Ha4 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) dipengaruhi oleh kategori kantor Akuntan Publik (KAP) Ho5 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) tidak dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total), ukuran dewan komisaris, profitabilitas ROA dan kategori KAP Ha5 : variabel CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) dipengaruhi oleh size perusahaan (asset total), ukuran dewan komisaris, profitabilitas ROA dan kategori kantor Akuntan Publik (KAP) Kriteria Pengujian - Jika Asymp Sig. > 0,05, maka Ho diterima Tabel 4.13 Perbandingan Asymp Sig dengan Asymp.Sig 0,135 > 0,05 1 > 0,05 0,000 < 0,05 1 > 0,05 0,004 < 0,05

Hipotesis: Ho1 :

Variabel CSR Disclosure Size Perusahaan Uk. DK Profitabilitas Kategori KAP

Keputusan Ho diterima Ho diterima Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

Kesimpulan: a) CSR Disclosure-Size Perusahaan (Ho diterima) Jadi, variabel size perusahaan tidak mempengaruhi CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) perusahaan manufaktur. b) CSR Disclosure-Ukuran Dewan Komisaris (Ho ditolak)

Jadi, variabel ukuran Dewan Komisaris mempengaruhi CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) perusahaan manufaktur.. c) CSR Disclosure-Profitabilitas (ROA) (Ho diterima) Jadi, variabel profitabilitas perusahaan (ROA) tidak mempengaruhi CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) perusaahaan manufaktur. d) CSR Disclosure-Kategori KAP (Ho ditolak) Jadi, variabel kategori KAP mempengaruhi CSR Disclosure (pengungkapan tanggung jawab sosial) perusahaan manufaktur. e) CSR Disclosure-ke-4 variabel bebas (Ho diterima) Jadi, size perusahaan (asset total), ukuran dewan komisaris, profitabilitas ROA dan kategori KAP tidak mempengaruhi CSR Disclosure. 5. PENUTUP Dari pembahasan analisa pengungkapan laporan tahunan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai praktek pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Indonesia, yaitu: 1. Berdasarkan 103 total perusahaan dalam jangka waktu tiga tahun (20062008), gambaran pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility Disclosure), sebagian besar perusahaan menggunakan Annual Report sebagai media penyampaian. 2. Pengaruh karakteristik perusahaan (size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan kategori KAP) terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur tahun 2006 hingga tahun 2008 berdasarkan penelitian hanya ukuran Dewan Komisaris serta kategori KAP mempengaruhi CSR Disclosure. Dewan Komisaris mempengaruhi pengungkapan karena posisinya yang berperan sebagai leader (pemimpin) perusahaan. 3. Ada beberapa hal yang dapat digaris bawahi sebagai saran ke depan untuk penelitian topik yang sama dan berkaitan adalah kompleksivitas objek penelitian yang diteliti bukan hanya perusahaan manufaktur saja. Hal tersebut juga berpengaruh pada bentuk metodologi penelitian yang digunakan, sehingga hasil yang dihasilkan lebih komprehensif. DAFTAR PUSTAKA Agung Nugroho, Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi Arifin, Johar. 2005. Aplikasi Excel dalam Ststistik dan Riset Terapan. Jakarta: PT Elek Media Komputindo Belkaoui dan Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi Jilid I Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Indonesian Capital Market Directory 2006 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock Exchange (IDX) ________________________________ 2007 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock Exchange (IDX) ________________________________ 2008 (ICMD), Jakarta: Indonesian Stock Exchange (IDX) Kurniawan, Heri dan Sofyan Yamin. 2009. SPSS Complete : Teknik Analisis Statistika Terlengkap dengan Software SPSS. Seri 1. Penerbit Salemba Infotek Murtanto. 2006. Menciptakan Nilai Tambah Melalui Corporate Social Responsibility , Jakarta: Media Akuntansi, Edisi 53 P. Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2003. Management. New Jersey: Prentice Hall, Upper Saddle River Priyatno, Duwi. 2009. Lima Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Penerbit ANDI _____________. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate. Yogyakarta. Penerbit Gaya Media Rosmasita, Hardhina. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur di BEJ , Skripsi FE - Akuntansi. Jakarta: UII Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba Empat Sulaiman, Wahid. 2005. Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus dan Pemecahannya. Yogjakarta: Penerbit ANDI Sulastini, Sri. 2007. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Publik , Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Semarang: Universitas Negeri Semarang Syafri Harahap, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wibisono, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit ANDI Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility. Gresik: Fascho Publishing www.idx.co.id www.google.co.id www.kalbefarma.co.id www.media.csrindonesia.co.id www.wikipedia.org

You might also like