Professional Documents
Culture Documents
Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al- Baqarah: 2)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu (QS. Anisa: 59)
Artinya: Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul (HR. Muslim)
Keistimewaan Al-Quran:
Terjaga sepanjang zaman Dihafalkan jutaan umat. Masih tertulis dalam bahasa aslinya
Kandungan Al-quran
1. Pokok-pokok keimanan (tauhid) : Rukun Iman 2. Prinsip-prinsip syariah : Pedoman manusia 3. Janji dan kabar gembira kepada yang berbuat baik, ancaman siksa bagi yang berdosa 4. Kisah-kisah sejarah 5. Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan
Keutamaan Al-quran
1. Penolong di hari kiamat 2. Mendapat pahala bagi yang mendengarkan dan membacanya 3. Bagi yang menghafalkan al-quran adalah umat Allah yang paling mulia 4. Sebaik-baik orang adalah orang yang mempelajari al-quran dan mengajarkannya
Artinya: Dan Tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (QS. an-Najm: 3 4)
Kedudukan hadits
Sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Quran: Memperkuat ketentuan dalam al- Quran Memberikan tafsir/ perincian Menetapkan hukum
IJTIHAD
Menurut al-Quran, arti Ijtihad dalam artian jahada terdapat di dalam al-Quran surat alNahl ayat 38, surat al-Nur ayat 53 dan surat Fathir ayat 42. Semua kata itu berarti pengerahan segala kemampuan dam kekuatan (badzl al-wusI wa al-thaqoh), atau juga berarti berlebihan dalam besumpah (al-mubalaghat fi al-yamin).
Ijtihad
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS an- Nisa: 59)
Kedudukan Ijtihad
Kedudukan ijtihad merupakan sumber hukum yang ketiga setelah Al Quran dan As-Sunah. Berijtihad itu sangat berguna sekali untuk mendapatkan hukum syara yang dalilnya tidak terdapat dalam Al Quran maupun hadits dengan tegas.
Tingkatan Ijtihad
Ijtihad Darakil Ahkam ( menghasilkan hukum yang belum ada ) Ijtihad Tatbiqil Ahkam ( menerapkan hukum atau kaidah atas tempat yang menerimanya)