Professional Documents
Culture Documents
Supriyono
Sistem dalam Islam
Sistem diciptakan karena adanya kewajiban bagi
manusia untuk menunaikan tugas beribadah kepada
Allah swt.
Tegas
Musyawarah
Terbuka
Integritas
Manajer sebagai Pemimpin
Islam tidak membedakan peran manajer dan
pemimpin. Keduanya harus bertanggungjawab,
mampu mengatur dan berkomunikasi dengan setiap
unsur dlm organisasi.
Kemampuan yg harus dimiliki:
• Teladan
• Pandai memberi Motivasi e.g penghargaan
• Menempatkan orang dan fungsi.
Perkembangan Manajemen
Awal penciptaan manusia
Adanya dialog antara Allah swt dan malaikat mengenai rencana
penciptaan manusia. )QS Al Baqarah: 30(
Nabi Adam
Penerapan aturan dalam pernikahan generasi pertama Nabi Adam.
Nabi Nuh
Perlunya perencanaan dan antisipasi terhadap kemungkinan
kegagalan program.
Nabi Ibrahim & Ismail
Perlunya dialog atas suatu keputusan penting.
Nabi Yusuf
Pentingnya sifat amanah dan integritas dan kompetensi yg tinggi.
Nabi Muhammad
Pembagian tugas dan penempatan orang pada posisi yang tepat.
Pedagang Islam dalam Sejarah
Dalam Wealth of Nations, Adam Smith mengutip
laporan perjalanan Doktor Pocock yang menjelaskan
rahasia kesuksesan para pedagang Arab.
Keberhasilan mereka, tulis Smith, terletak pada
keramahan dan kemurahannya. Tepatnya, ia
menulis, "ketika mereka memasuki sebuah kota,
mereka mengundang orang-orang di jalan, baik kaya
maupun miskin, untuk makan bersama dengan
duduk bersila. Mereka memulai makan dengan
mengucap bismillah dan mengakhirinya dengan
ucapan hamdalah.“
* Adam Smith, Wealth of Nations [Oxford University Press,1993] h. 261, 541
Kelemahan Manajemen
Konvensional
Kritik terhadap aliran manajemen konvensional:
scientific management, bureaucratic, human
relations, behavioral dan pendekatan sistem.
Scientific management hanya menekankan pada
pentingnya efisiensi dan kompensasi ekonomis
sebagai insentif utama bagi pekerja. Padahal,
efisiensi menjadi kontraproduktif bila pekerja
merasa diperlakukan seperti robot. Berapapun
besarnya kompensasi ekonomis akan terasa kurang
bila kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi.
Konsep ini menimbulkan pertentangan antara
pekerja rendahan dengan manajemen atas.
* M. Ismail Yusanto dan M. Karebet W, “Menggagas Bisnis Islami”, Gema Insani Press Jakarta, 2002
Bisnis Islami vs Non-Islami (2)
ISLAMI KARAKTERISTIK BISNIS NON-ISLAMI
* M. Ismail Yusanto dan M. Karebet W, “Menggagas Bisnis Islami”, Gema Insani Press Jakarta, 2002
Manajer yang Ri’ayah
1. Berikan perhatian atau kepedulian kepada bawahan
2. Buat perencanaan kerja yang baik
3. Bersungguh-sungguh dan teliti dalam melaksanakan
rencana kerja
4. Lakukan pengawasan secara terus-menerus
5. Lakukan evaluasi hasil secara berkala
6. Tegakkan disiplin dalam waktu kerja
7. Memikul tanggung jawab terhadap hasil akhir