You are on page 1of 10

Nama NPM Semester

: Novi Eka Fitria : 74201 000 09 145 : IV (Empat) / Non Reguler

Mata Kuliah : Hukum Jaminan

Tugas ; 1. Jelaskan pengertian fidusia menurut anda ketahui ! 2. Sebutkan dan Jelaskan Subjek dan Objek fidusia yang anda ketahui !
3. Kemukakan latar belakang timbulnya lembaga fidusia !

4. Sebutkan dan jelaskan cara-cara eksekusi jaminan fidusia ! 5. Dapatkah jaminan dialihkan kepada pihak lain ! Jelaskan 6. Kemukakan janji-janji yang dilarang dimuat dalam akta pemberian jaminan fidusia ! 7. Kapan momentum terjadinya jaminan fidusia ! Jelaskan !

Jawaban 1) Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. 2) Subjek Hukum yaitu Perorangan dan Badan Hukum Objek Hukum yaitu segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, Benda yang terdaftar maupun tidak terdaftar, yang bergerak maupun tidak bergerak, dan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan atau hipotik. Terdiri dari : o Benda bergerak
-

Bisa berwujud Bisa tidak berwujud ( merk, hak cipta dan sebagainya)

o Benda tidak bergerak Khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani dengan Hak Tangungan berdasarkan UU No. Thn 1996

Berdasarkan Pasal 4 UU No. 4 Tahun 1996, Objek Hak Tanggungan : HM, HGB, HGU, dan H. Pakai atas tanah Negara yang wajib di daftar dan menurut sifatnya dapat dipindahtangankan.

3) Latar belakang timbulnya lembaga fidusia, sebagaimana dipaparkan oleh para ahli adalah karena ketentuan undang-undang yang mengatur tentang lembaga pand (gadai) mengandung banyak kekurangan, tidak memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak dapat mengikuti perkembangan masyarakat sehingga timbullah lembaga fidusia.
4. Cara eksekusi benda jaminan fidusia, yaitu :

1) Apabila debitur atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan cara: a. Pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 2 oleh Penerima Fidusia ( langsung dapat dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta mengikat para pihak untuk melaksanakan putusan tersebut ) b. Penjualan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan c. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak. 2) Pelaksanaan penjualan di bawah tangan dengan syarat :
o

Berdasarkan kesepakatan Pemberi Fidusia dan Penerima Fidusia

o Dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak


o

Pelaksanaan penjualan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh Pemberi dan Penerima Fidusia kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan. Untuk melakukan eksekusi terhadap objek Jaminan Fidusia, maka Pemberi Fidusia, wajib menyerahkan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia.

5. Dapat dialihkan, akan tetapi harus berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu

dengan menggunakan akta pengalihan yang diketahui para pihak.


6. -

Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.

Pemberi Fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang sudah terdaftar

7. Momentum yang sangat tinggi nilainya dari Jaminan fidusia, adalah pada saat

pendaftaran diterima di Kantor Pendaftaran Fidusia (KPF). Namun pendaftaran yang dimaksud dalam UUJF, bukan pendaftaran "benda" jaminan melainkan pendaftaran "ikatan jaminan" (aktanya). Adapun maksud diaturnya masalah pendaftaran secara tegas dalam UUJF ini adalah untuk melahirkan hak mendahului (preferen) dan sekaligus untuk memberikan titel eksekutorial bagi kepentingan penerima fidusia. Karena dengan dilakukannya pendaftaran jaminan fidusia oleh penerima fidusia, kuasa atau wakilnya di Kantor Pendaftaran Fidusia (KPF) tersebut, penerima fidusia akan memperoleh kedudukan mendahului (preferen) dari kreditur-kreditur lainnya untuk mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda yang menjadi objek jaminan fidusia.

Nama Mata Kuliah Semester

: Iedham Regian Ratdy : Hukum Jaminan : 4/Empat (Non Reguler)

1. Jelaskan pengertian fidusia menurut anda ketahui ! 2. Sebutkan dan Jelaskan Subjek dan Objek fidusia yang anda ketahui ! 3. Kemukakan latar belakang timbulnya lembaga fidusia ! 4. Sebutkan dan jelaskan cara-cara eksekusi jaminan fidusia ! 5. Dapatkah jaminan dialihkan kepada pihak lain ! Jelaskan 6. Kemukakan janji-janji yang pemberian jaminan fidusia ! dilarang dimuat dalam akta

7. Kapan momentum terjadinya jaminan fidusia ! Jelaskan !

Jawaban 1. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. 2. Subjek Hukum yaitu Perorangan dan Badan Hukum Objek Hukum yaitu segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum atau segala sesuatu yang dapat menjadi objek dari hak milik dan mempunyai nilai ekonomis. Terdiri dari :

o Benda bergerak Bisa berwujud Bisa tidak berwujud ( merk, hak cipta dan sebagainya)

o Benda tidak bergerak Khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani dengan Hak Tangungan berdasarkan UU No. Thn 1996 Berdasarkan Pasal 4 UU No. 4 Tahun 1996, Objek Hak Tanggungan : HM, HGB, HGU, dan H. Pakai atas tanah Negara yang wajib di daftar dan menurut sifatnya dapat dipindahtangankan.

3. Latar belakang timbulnya lembaga fidusia, sebagaimana dipaparkan oleh para ahli adalah karena ketentuan undangundang yang mengatur tentang lembaga pand (gadai) mengandung banyak kekurangan, tidak memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak dapat mengikuti perkembangan masyarakat sehingga timbullah lembaga fidusia.
4. Cara-cara eksekusi benda jaminan fidusia, yaitu :

1) Apabila debitur atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan cara: a. Pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 2 oleh Penerima Fidusia ( langsung dapat dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta mengikat para pihak untuk melaksanakan putusan tersebut ) b. Penjualan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan c. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak. 2) Pelaksanaan penjualan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh Pemberi dan Penerima

Fidusia kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan. Untuk melakukan eksekusi terhadap objek Jaminan Fidusia, maka Pemberi Fidusia, wajib menyerahkan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia. 5. Dapat dialihkan, akan tetapi harus berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu dengan menggunakan akta pengalihan yang diketahui para pihak.
6. -

Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.
-

Pemberi Fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang sudah terdaftar

7. Momentum yang sangat tinggi nilainya dari Jaminan fidusia, adalah pada saat pendaftaran diterima di Kantor Pendaftaran Fidusia (KPF). Namun pendaftaran yang dimaksud dalam UUJF, bukan pendaftaran "benda" jaminan melainkan pendaftaran "ikatan jaminan" (aktanya).

Nama Mata Kuliah Semester

: Heru Aliansyah : Hukum Jaminan :4

1. Jelaskan pengertian fidusia menurut anda ketahui? 2. Sebutkan dan Jelaskan Subjek dan Objek fidusia yang anda ketahui? 3. Kemukakan latar belakang timbulnya lembaga fidusia? 4. Sebutkan dan jelaskan cara-cara eksekusi jaminan fidusia? 5. Dapatkah jaminan dialihkan kepada pihak lain? Jelaskan

6. Kemukakan janji-janji yang dilarang dimuat dalam akta pemberian jaminan fidusia? 7. Kapan momentum terjadinya jaminan fidusia? Jelaskan

Jawaban 1. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. 2. Subjek Hukum yaitu Perorangan dan Badan Hukum Objek Hukum yaitu segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum atau segala sesuatu yang dapat menjadi objek dari hak milik dan mempunyai nilai ekonomis. Terdiri dari : o Benda bergerak
-

Bisa berwujud dan Bisa tidak berwujud

o Benda tidak bergerak Khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani dengan Hak Tangungan berdasarkan UU No. Thn 1996 Berdasarkan Pasal 4 UU No. 4 Tahun 1996, Objek Hak Tanggungan : HM, HGB, HGU, dan H. Pakai atas tanah Negara yang wajib di daftar dan menurut sifatnya dapat dipindahtangankan.

3. Latar belakang timbulnya lembaga fidusia, karena ketentuan undang-undang yang mengatur tentang lembaga gadai mengandung banyak kekurangan, tidak memenuhi kebutuhan masyarakat. 4. 1) Apabila debitur atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan cara: a. Pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 2 oleh Penerima Fidusia ( langsung dapat dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta mengikat para pihak untuk melaksanakan putusan tersebut ) b. Penjualan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan

c. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak. 2) Pelaksanaan penjualan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh Pemberi dan Penerima Fidusia kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan. Untuk melakukan eksekusi terhadap objek Jaminan Fidusia, maka Pemberi Fidusia, wajib menyerahkan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia. 5. Dapat dialihkan, akan tetapi harus berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu dengan menggunakan akta pengalihan yang diketahui para pihak.
6. -

Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.
-

Pemberi Fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang sudah terdaftar

7. Momentum dari Jaminan fidusia, adalah pada saat pendaftaran diterima di Kantor

Pendaftaran Fidusia. Namun pendaftaran yang dimaksud bukan pendaftaran "benda" jaminan melainkan pendaftaran "ikatan jaminan"

Nama

: Aditya A. Permadi

Mata Kuliah : Hukum Jaminan

Semester

: 4 (Non Reguler)

1. Jelaskan pengertian fidusia menurut anda ketahui 2. Sebutkan dan Jelaskan Subjek dan Objek fidusia yang anda ketahui 3. Kemukakan latar belakang timbulnya lembaga fidusia 4. Sebutkan dan jelaskan cara-cara eksekusi jaminan fidusia 5. Dapatkah jaminan dialihkan kepada pihak lain, Jelaskan 6. Kemukakan janji-janji yang dilarang dimuat dalam akta pemberian jaminan

fidusia
7. Kapan momentum terjadinya jaminan fidusia, Jelaskan

Jawaban 1. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. 2. Subjek Hukum yaitu Perorangan dan Badan Hukum Objek Hukum yaitu segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum atau segala sesuatu yang dapat menjadi objek dari hak milik dan mempunyai nilai ekonomis. Terdiri dari : o Benda bergerak
-

Bisa berwujud dan Bisa tidak berwujud

o Benda tidak bergerak Khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani dengan Hak Tangungan berdasarkan UU No. Thn 1996 Berdasarkan Pasal 4 UU No. 4 Tahun 1996, Objek Hak Tanggungan : HM, HGB, HGU, dan H. Pakai atas tanah Negara yang wajib di daftar dan menurut sifatnya dapat dipindahtangankan.

3. Latar belakang timbulnya lembaga fidusia, karena ketentuan undang-undang yang mengatur tentang lembaga gadai mengandung banyak kekurangan, tidak memenuhi kebutuhan masyarakat. 4. 1) Apabila debitur atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan cara: a. Pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 2 oleh Penerima Fidusia ( langsung dapat dilaksanakan tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta mengikat para pihak untuk melaksanakan putusan tersebut ) b. Penjualan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan c. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak. 2) Pelaksanaan penjualan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh Pemberi dan Penerima Fidusia kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan. Untuk melakukan eksekusi terhadap objek Jaminan Fidusia, maka Pemberi Fidusia, wajib menyerahkan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia. 5. Dapat dialihkan, akan tetapi harus berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu dengan menggunakan akta pengalihan yang diketahui para pihak.
6. Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan

kepada pihak lain Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia dan Pemberi Fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang sudah terdaftar
7. Momentum dari Jaminan fidusia, adalah pada saat pendaftaran diterima di

Kantor Pendaftaran Fidusia. Namun pendaftaran yang dimaksud bukan pendaftaran "benda" jaminan melainkan pendaftaran "ikatan jaminan"

You might also like