You are on page 1of 13

BUNYI DAN PEMANFAATANNYA Makalah

Disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Konsep Dasar Ipa 1 Dosen pengampu : Ibu Desi Wulandari

Disusun oleh :

1. Slamet Nur H. 3. Itsna L.Muna 4. Tri Suryaningsih

( 1401411317 ) ( 1401411273 ) ( 1401411428 )

2. Aizatul Maghfiroh ( 1401411094 )

Rombel : 14

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Untuk memahami pengertian tentang bunyi dan sifat-sifatnya serta pemanfaatannya, perlu kita amati kejadian kejadian sehari- hari yang sering kita jumpai. Kejadian-kejadian tersebut justru mempunyai suatu makna dan inspirasi untuk selalu dipertanyakan dan dijawab. Kita telah mengetahui bahwa gelombang adalah suatu rambatan getaran yang memiliki energi atau dengan perkataan lain, gelombang merambatkan energi. Gelombang dalam suatu medium seperti udara, air atau baja merupakan bentuk dari gelombang bunyi yang mampu dideteksi oleh selaput pendengaran. Kita juga sering mendengar burung berkicau, ayam berkokok, kambing mengembik dan suara-suara mesin menderu di jalan raya, maupun suara mesin pesawat terbang . Suara-suara tersebut sampai di telinga melalui suatu medium yaitu udara. Udara dekat permukaan bumi akan lebih baik menghantarkan bunyi di bandingkan udara yang jauh dari permukaan bumi, sebab kerapatan udara di dekat permukaan bumi lebih padat. Selain udara sebagai medium, bunyi dapat merambat dalam gas, dalam zat cair, maupun zat padat.perammbatam bunyi tidak sama dengan perambatan cahaya atau gelombang elektromagnetik. Gelombang bunyi lebih lambat dibandingkan dengan gelombang cahaya. B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah: a. Sifat-sifat bunyi b. Pemanfaatan bunyi C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini agar melalui diskusi penulis berharap siswa dapat mengetahui sifat sifat bunyi dan pemanfaatannya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bunyi Bunyi atau suara adalah gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal). Manusia mendengar bunyi saat gelombang
bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas

frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik. Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam: 1. Ada sumber bunyi
2. Ada medium (perantara)

3. Ada pendengar B. Sifat sifat Bunyi


Sifat-sifat bunyi meliputi : Membutuhkan medium untuk merambat Gelombang bunyi memerlukan medium dalam

perambatannya . 1. Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara
2. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)

Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
3.

Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi). Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat

bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat pada gambar dibawah.
4.

Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi) Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi di udara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.

5.

Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi). Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi) dan interferensi destruktif (pelemahan bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian

Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain : Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.

C. Cepat rambat bunyi Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat. 2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.

Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium. Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar manusia. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba. Persamaan yang digunakan dalam bab bunyi sama dengan pada bab gelombang yaitu v = s/t D. Bunyi Pantul Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu : 1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter) 2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. 3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter Perbedaan antara Nada dengan Desah, Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi teratur sedangkan Desah adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur.

E. Kekuatan Bunyi Bunyi yang kuat bebeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo, resonansi, dan jarak. Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya. Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan getar sumberbunyi.

Contoh gitar; walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik. Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya digunakan satuan decibel yang disngkat db. Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; bunyi biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai 95 db. F. Rumus-rumus yang berhubungan dengan bunyi Bunyi memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu tempat ke tempat lainnya. jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu sekon disebut Cepat Rambat Bunyi. Jika jarak yang ditempuh bunyi s dan waktu yang diperlukan t, cepat rambat bunyi v dapat dirumuskan : V = s/t V= cepat rambat bunyi (m/s) s = Jarak tempuh bunyi (m) t= waktu yang diperlukan (s) . Pada pembahasan gelombang waktu yang diperlukan untuk satu gelombang adalah Periode t= T sedangkan jarak tempuh bunyi adalah panjang gelombang s = , sehingga : V = s/t=
T

=.f

karena f = T /

Dimana : V = cepat rambat bunyi (m/s) T= Periode (s) = Panjang gelombang (m) f = frekuensi gelombang (Hz)

Efek Doppler Efek Doppler terjadi saat terdapat gerak relatif antara sumber dan detektor/pengamat Efek Doppler: perubahan frekuensi (bertambah atau berkurang) yang disebabkan oleh gerak dari sumber dan/atau detektor Untuk pembahasan berikut, laju diukur relatif terhadap udara, medium tempat menjalarnya gelombang bunyi

Intensitas Bunyi. Intensitas Bunyi ( I ) energi bunyi yang terpancarkan tiap satu satuan waktu tiap satu satuan luas

I=

W t

I =

P A

A = 4 r 2

I = Intensitas bunyi (watt/m2) P = daya bunyi dalam (watt) A = luas bidang berupa selimut bola yang melingkupi sumber bunyi (m2) Jika sumber bunyi itu kecil,dapatlah sumber itu dianggap sebuah titik dan bunyi di sebar merata dalam ruang. Maka intensitas bunyi yang ditangkap di suatu titik yang berjarak r dari sumber bunyi ialah berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik tersebut .

1 k I = 2 r2 r

k = konstanta

P 4

I = intensitas dalam watt/m2 r = jarak tempat dari sumber dalam m Perbandingan intensitas bunyi di P dengan di Q Taraf Intensitas Bunyi ( TI )

2 I P rQ = 2 I Q rP

Karena selang intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran besarnya dari 10-16 watt/cm2 sampai 10-4 watt/cm2 Perbandingan intensitas bunyi tergadap intensitas ambang inilah yang disebut taraf intensitas bunyi ( TI ).Dalam hal ini digunakan skala logaritma TI = 10 log I I0

Io = Intensitas ambang I = Intensitas bunyi TI = taraf intensitas bunyi dalam deci Bell (dB)

Contoh soal : 1. Pada suatu saat terlihat kilat dan 20 sekon kemudian baru terdengar gunturnya. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. berapa jarak asal suara dengan pengamat ? Diketahui Ditanyakan Jawab : : : S=V . t = 340 m/s . 20 s = 6.800 m = 6,8 km 2. Berapakah panjang gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 2 KHz yang merambat di udara. Jika cepat rambat bunyi diudara adalah 340 m/s ? Diketahui Ditanyakan Jawab : : : f = 2 KHz = 2000 Hz V = 340 m/s = .? = f.v = 2000. 340 = 0,17 m V = 340 m/s t = 20 sekon S = .?

E. Pemanfaatan gelombang bunyi


1. dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik 2. mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik 3. mendeteksi keretakan suatu logam 4. diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik. 5. Mengukur kedalaman laut bagi ahli kelautan 6. Mengetahui keberadaan kelompok ikan bagi nelayan

7. 8.

Mengetetahui keretakan logam bagi ahli bangunan Memotret jabang bayi dalam kandungan (USG) bagi dokter

9. Mengetahui lokasi minyak bumi bagi ahli pertambangan 10. Mendeteksi adanya tumor, menyelidiki otak, hati, dan liver, menghancurkan batu

ginjal.
11. Selain di laut, di darat pun gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi

kandungan minyak dan mineral dalam bumi.


12.

Pemantulam bunyi dapat digunakan untuk mengukur panjang lorong gua, atau

menyelidiki kerusakan logam.

BAB III PENUTUP

A. Simpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah bisa lepas yang ada kaitannya dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dihasilkan dari bendabenda yang bergetar. bunyi memiliki sifat-sifat dan karakteristik tertentu. Dalam perambatannya bunyi memerlukan waktu dan medium untuk merambat dari satu benda menuju benda yang lainnya. Tiap medium memiliki waktu yang berbeda dalam perambatannya. Perambatan bunyi tidak dipengaruhi oleh frekuensi. Dengan adanya bunyi, kehidupan manusia dapat terbantu.

B. Saran
Pemanfaatan bunyi seharusnya perlu mempertimbangkan sisi yang lain. Tidak hanya hal Positif yang diambil tapi perlu adanya pemikiran terhadap dampak negatifnya. Dalam pemanfaatan bunyi tidak mengganggu aktifitas manusia yang lainnya seperti ketika mendengarkan music atau yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

www.psb-psma.org ipa\index.php.html

You might also like