You are on page 1of 19

UJIAN PRAKTEK BIOLOGI

I. TOPIK PERTAMA : RESPIRASI

Kompetensi Dasar yang diujikan

Mengetahui sistem pernapasan pada Serangga/Kecambah

Indikator

Siswa dapat memahami rata-rata volume pernapasan pada serangga.

PROSEDUR KERJA 1. Menghitung rata-rata pernapasan pada serangga (ml)/menit 2. Membandingkan percepatan pernapasan pada jangkrik besar dan jangkrik kecil DETAIL Pendahuluan

Serangga bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang kecil setiap ruasruas tubuh yang disebut stigma atau spirakel. Udara dari spirakel melewati trakea, menuju ke trakeol dan trakeolus. Trakeolus berukuran halus yaitu 0,1 nano meter, ujungnya berbatasan dengan sel-sel tubuh, sehingga langsung terjadi difusi gas.

Tujuan

1. Membuktikan bahwa pernapasan pada seranga membutuhkan oksigen 2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada serangga pada saat bernapas
Alat dan bahan 1. Respirometer sederhana 2. Timbangan 3. 2 ekor belalang (kumbang, capung, dll) 4. Kristal NaOH / KOH 5. Eosin / Tinta 6. Kapas / tissue 7. Pipet atau sirink Cara kerja

1. Bungkuslah NaOH dengan tissue atau kapas, dan letakkan dalam tabung respirometer 2. Timbanglah berat 2 ekor serangga dan masukkan dalam tabung respirometer 3. Rangkai alat respirometer kemudian pada ujung pipa kapiler teteskan eosin, tutup dengan ibu jari 4. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10 menit 5. Lakukan percobaan yang sama dengan dengan hewan yang beratnya berbeda 6. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

Gambar Rangkaian Respirometer

II . PENGUJIAN BERBAGAI BAHAN MAKANAN

Kompetensi Dasar yang diujikan

Menjelaskan kandungan yang terdapat pada berbagai bahan makanan.

Indikator

Siswa dapat menguji keberadaan kandungan karbohidrat, glukosa, protein dan lemak pada jenis makanan tertentu.

PROSEDUR KERJA

1. Menguji karbohidrat, dengan salah satu bahan makanan yang ditetesi oleh Lugol. Mencatat perubahan warnanya. 2. Menguji glukosa, dengan salah satu bahan makanan yang ditetesi oleh Benedict atau Fehling A dan B. Mencatat perubahan warnanya. 3. Menguji protein, dengan salah satu bahan makanan yang ditetesi oleh Biuret. Mencatat perubahan warnanya. 4. Menguji lemak, dengan salah satu bahan makanan yang ditempel pada kertas minyak. Mencatat perubahan fisik kertas transparannya 5. Menyimpulkan semua pengujian makanan diatas.

SILAHKAN KLIK INI OK

III , TOPIK KETIGA : PENGAMATAN KONTRAKSI OTOT PADA KATAK Kompetensi Dasar yang diujikan

Menjelaskan mekanisme kontaksi otot yang terjadi pada manusia dengan dianalogikan dengan kontraksi otot pada katak.

Indikator

Siswa dapat memahami kontarksi otot katak sebagai bagian proses sistem gerak.

PROSEDUR KERJA

1. 2. 3. 4.

Mengamati gejala yang timbul pada setiap rangsangan apakah terjadi gerakan? menghitung gerakan yang terjadi pada otot yang berkontraksi! Memasukkan data dalam tabel pada masing-masing interval waktu yang berbeda! Melakukan pengamatan rangsangan dengan arus listrik secara terus menerus, setelah itu bandingkan dengan hasil pengamatan sebelumnya!

IV . TOPIK KEEMPAT : PENGAMATAN JARINGAN-JARINGAN PADA BERBAGAI DAUN Kompetensi Dasar yang diujikan

Mengetahui perbedaan bagian-bagian yang terdapat pada jaringan daun.

Indikator

Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk bagian yang terdapat pada jaringan daun.

PROSEDUR KERJA

1. Membuat preparat buatan hasil sendiri yang diambil dari sayatan jaringan daun dari berbagai tumbuhan hijau.

2. Mengamati perbedaan stomata dan epidermis pada berbagai jenis tumbuhan 3. Menggambar hasil darip pengamatannya 4. Membuat kesimpulan dari data pengamatan
SILAHKAN KLIK DISINI

TOPIK KELIMA : CARA KERJA ENZIM KATALASE Kompetensi Dasar yang diujikan Mendeskripsikan prinsip kerja enzim. Indikator Siswa memahami perbandingan pengaruh konsentrasi peroksida (H2O2) terhadap cara kerja enzim katalase pada hati ayam. PROSEDUR KERJA

1. Menghitung waktu yang dibutuhkan oleh enzim hati ayam bereaksi dengan konsentrasi larutan peroksida 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. 2. Menghitung banyak gelembung yang dihasilkan dari reaksi antara hati ayam dengan konsentrasi larutan peroksida setelah 5 menit. 3. Menyimpulkan konsentrasi larutan peroksida yang paling cepat untuk bereaksi dengan hati ayam.
DETAIL ENZIM KATALASE Tujuan Penelitian Mengetahui sifat dari enzim katalase Dasar Teori

Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya.

Alat dan Bahan


Tabung reaksi+rak Pipet tetes Pembakar spiritus Kaki tiga dan kaca Lidi dan korek api Ekstrak hati (enzim katalase) Hidrogen Peroksida (H2O2) HCl NaOH

Cara Kerja Percobaan I

1. Mengambil ekstrak hati dan tuangkan ke dalam tabung reaksi. 2. Menuangkan ekstrak hati ke dalam larutan H2O2 dan menutup ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari. 3. Setelah ekstrak hati dan H2O2 tercampur, mengujinya dengan lidi yang terbakar. Percobaan II 1. Mengambil ekstrak hati dan mencampurkannya dengan larutan NaOH. 2. Menuangkan campuran tersebut ke dalam larutan H2O2, selanjutnya menutup tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari. 3. Membuka tabung reaksi dan mengujinya dengan lidi yang terbakar. Percobaan III 1. Mengambil ekstrak hati dan mencampurkannya dengan larutan HCl. 2. Menuangkan campuran tersebut ke dalam larutan H2O2, selanjutnya menutup tabung reaksi dengan menggubakan ibu jari hingga tercampur 3. Mencampurkan ekstrak hati tersebut dengan larutan H2O2, menutup ujung tabung reaksi dan biarkan tercampur. 4. Membuka tabung reaksi dan mengujinya dengan lidi yang terbakar. Percobaan IV 1. Mengambil ekstrak hati lalu memanaskannya. 2. Setelah panas, dinginkan kembali ekstrak hati tersebut. 3. Mencampurkan ekstrak hati tersebut dengan larutan H2O2, menutup ujung tabung reaksi dan biarkan tercampur. 4. Menguji dengan campuran tersebut dengan lidi yang terbakar. Hasil Pengamatan
Percobaan I II III IV Banyak Gelembung sangat banyak sedikit tidak ada tidak ada Keadaan Bara Api nyala bara api membesar nyala bara api tetap nyala bara api padam nyala bara api padam

Analisis Data

Dari percobaan di atas, terdapat 2 hal yang menjadi obyek pengamatan, yaitu banyaknya gelembung yang timbul dan keadaan bara api. Bayaknya gelembung merupakan bukti dari berlangsungnya enzim katalase menguraikan O2. Bara api yang digunakan untuk menguji larutan adalah bahan untuk mencaritahu zat apa yang dihasilkan dalam proses penguraian tersebut. Dalam pembakaran suatu zat atau senyawa diperlukan oksigen (O2) sebagai unsur penting yang berperan dalam proses pembakaran. Dalam hal ini, kita melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa apakah enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2, dalam hal ini O2 yang menjadikan nyala bara api membesar.

Pada percobaan kedua hingga keempat, gelembung yang dihasilkan sedikit bahkan tidak ada dan nyala bara api tetap atau mati, ini membuktikan bahwa enzim katalase jika dicampur dengan senyawa lain atau dibakar kinerjanya semakin menurun karena kerja enzim katalase dipengaruhi oleh pH (7) dan suhu (27C).

Kesimpulan

Dari pengamatan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa enzim katalase berfungsi dan dapat menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) sehingga tidak berbahaya. Kerja enzim katalase pada pH 7 dan suhu 27C, sehingga saat dicampur dengan senyawa lain dan dipanaskan kinerjanya akan berkurang bahkan tidak ada.

TOPIK KEENAM : PENGARUH PH DAN SUHU TERHADAP CARA KERJA ENZIM Kompetensi Dasar yang diujikan Mendeskripsikan prinsip kerja enzim. Indikator Siswa memahami perbedaan suhu dan PH terhadap cara kerja enzim katalase pada hati ayam. PROSEDUR KERJA

1. Menghitung waktu yang dibutuhkan oleh enzim hati ayam dengan larutan peroksida 50% pada suhu dingin (> 40C), suhu netral dan suhu (<40oC). 2. Menghitung waktu yang dibutuhkan oleh enzim hati ayam dengan larutan peroksida 50% pada PH rendah (ditambahkan larutan HCl), PH netral dan PH tinggi (ditambahkan larutan NaOH). 3. Menghitung banyak gelembung yang dihasilkan pada masing-masing percobaan 1 dan 2 diatas. 4. Membuat grafik hubungan cara kerja enzim dengan pengaruh PH dan suhu. 5. Membedakan pengaruh kerja enzim dengan perbedaan suhu dan PH
TOPIK KETUJUH : PENGUJIAN PERCOBAAN INGENHOUZE PADA FOTOSINTESIS

Kompetensi Dasar yang diujikan

Menjelaskan proses anabolisme dan reaksi reaksi yang terkait proses anabolisme.

Indikator

Siswa dapat membuktikan teori reaksi terang pada fotosintesis menghasilkan oksigen Siswa dapat mengetahui spectrum cahaya (merah, hijau dan biru) mempengaruhi banyaknya oksigen yang dihasilkan pada reaksi terang di fotosintesis

PROSEDUR KERJA

1. Menghitung jumlah oksigen yang dihasilkan pada reaksi terang fotosintesis (rangkaian percobaan Ingenhouze). 2. mencatat waktu pertama kali pemunculan gelembung oksigen pada ketiga warna pada kertas minyak (merah, hijau dan biru) 3. membandingkan ketiga spectrum cahaya yang paling banyak menghasilkan oksigen.
DETAIL

Pendahuluan

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik dari senyawa an organic dengan bantuan energy cahaya matahari. Secara sederhana reaksi kimianya sebagai berikut: 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 CO2 CO2 dan H2O merupakan bahan dasar fotosintesis yang diambil dari lingkungan. CO2 diambil dari udara sedangkan H2O diambil dari dalam tanah.

Tujuan Tujuan percobaan ini adalah untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas oksigen dan fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa factor Alat dan bahan

1. Gelas kimia ukuran 100 ml 2. Corong kaca kecil 3. Tabung reaksi 4. Thermometer 5. Bascom plastic /ember kecil 6. Es 7. Air panas 40 0C 8. NaHCO3 9. KOH 10. Kawat 11. Tumbuhan hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)
Cara kerja

1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar dibawah ini sebanyak 5 perangkat, dengan catatan tabung reaksi harus dalam keadaan penuh berisi air (jangan ada rongga udara).

2. Perangkat pertama langsung letakkan di tempat yang terkena cahaya matahari penuh, perangkat kedua kedalam gelas kimia tambahkan NaHCO3, pada perangkat ke tiga tambahkan es batu, pada perangkat ke empat tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat, perangkat terakhir diletakkan di tempat teduh 3. Amati setelah 7 menit, catat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan
No 1 Perlakuan Tempat teduh Tabel Hasil pengamatan Waktu Suhu Gelembung*)

2 Cahaya matahari langsung 3 Cahaya langsung + air hangat 4 Cahaya langsung + es 5 Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3 Keterangan: - bila tidak ada +++ Bila banyak + bila sedikit ++++ Bila banyak sekali ++ bila sedang Pertanyaan

1, Berdasarkan kegiatan di atas, tentukan:

Variable bebasnya Variabel terikatnya . Variable kontrolnya ..

2. Perlakuan mana yang yang menghasilkan gelembung udara lebih banyak? Mengapa? 3. Perlakukan mana yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit? Mengapa? .. 4. Apakah tujuan penggunaan senyawa NaHCO3 pada perlakuan bomer 5? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan setelah dibandingkan dengan perlakuan no. 2? .. 5. Gelembung gas apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimana cara membuktikannya?

6. Berdasarkan banyak sekitnya gelembung gas yang dihasilkan dari tiap-tiap perangkat eksperimen, urutkanlah dari yang menghasilkan gelembung gas besar ke yang menghasilkan gelembung gas paling sedikit! .. 7. Berdasarkan kegiatan di atas tentukan factor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis? 8. Berdasarkan eksperimenmu factor manakah yang paling efektif untuk berlangsungnya proses fotosintesis?
TOPIK KEDELAPAN : PEMBUKTIAN PERCOBAAN HUKUM MANDEL I DAN II Kompetensi Dasar yang diujikan

Membedakan perbandingan genotip dan fenotip yang dihasilkan pada percobaan persilangan monohibrid hukum Mandel 1 dan percobaan persilangan dihibrid

hukum Mandel 2. Indikator Siswa dapat membuktikan hukum Mandel I dan II dengan melakukan percobaan kancing warna-warni.

PROSEDUR KERJA

1. Menghitung perbandingan genotip dan fenotip yang dihasilkan pada percobaan hukum Mandel 1 dengan kombinasi kancing 2 warna yang berbeda dan berjumlah masingmasing warna terdiri dari 50 buah kancing. 2. Menghitung perbandingan genotip dan fenotip yang dihasilkan pada percobaan hukum Mandel 2 dengan kombinasi kancing 4 warna yang berbeda dan berjumlah masingmasing warna terdiri dari 50 buah kancing. 3. Membandingkan data dengan teman yang percobaan yang sama kemudian analisa. 4. Membuat kesimpulan dari pembuktian percobaan Mandel tersebut.
TOPIK KESEMBILAN : KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU, JAMUR DAN PLANTAE DALAM PEMBUATAN KUNCI DIKOTOM Kompetensi Dasar yang diujikan

Membuat kunci dikotom dengan mengklasifikasikan tumbuhan paku, jamur dan plantae.

Indikator

1. Siswa dapat membuat kunci dikotom dengan mengklasifikasikan tumbuhan paku, jamur dan plantae.
PROSEDUR KERJA

1. Mengamati morfologi daun, batang dan bunga pada tumbuhan paku, jamur dan plantae 2. Menggambar morfologi daun, batang dan bunga yang telah diamati 3. Membuat kunci dikotom berdasarkan perbedaan morfologi pada t umbuhan pakujamur dan plantae 4. Membuat kesimpulan dari data pengamatan diatas.
TOPIK KESEPULUH : IDENTIFIKASI PROTISTA PADA MEDIA AIR GOT, AIR SAWAH DAN AIR KOLAM.

Kompetensi Dasar yang diujikan

Mengidentifikasikan berbagai jenis protista yang ditemui pada media air got, air sawah dan air kolam.

Indikator

Siswa dapat Mengidentifikasikan berbagai jenis protista yang ditemui pada media air got, air sawah dan air kolam.

PROSEDUR KERJA

1. Mengamati berbagai jenis Protista pada media air got, air sawah dan air kolam

2. Menggambar jenis Protista yang ditemui dimedia mikroskop. 3. Menghitung keaneragaman Protista yang ditemui pada media air got, air sawah dan air kolam. 4. Membuat kesimpulan dari data pengamatan diatas.
TOPIK KESEBELAS : PERBEDAAN ALAT GERAK, JUMLAH KAKI, SEGMEN DAN PERSAMAAN PADA HEWAN ARTHOPODA Kompetensi Dasar yang diujikan

Mengetahui perbedaan dan persamaan alat gerak, jumlah kaki serta segmen pada hewan Artropoda.

Indikator

Siswa dapat membedakan alat gerak, jumlah kaki, serta segmen pada hewan Arthropoda.

PROSEDUR KERJA

1. Mengamati perbedaan alat gerak, jumlah kaki dan segmen pda berbagai jenis Arthropoda 2. Menggambar alat gerak, jumlah kaki dan segmen pada berbagai jenis Arthropoda 3. Membuat tabel perbedaan dan persamaan meliputi alat gerak, jumlah kaki dan segmen pada hewan Arthropoda. 4. Membuat kesimpulan dari data pengamatan diatas.
TOPIK KEDUABELAS : PENGARUH BERBAGAI JENIS DETERGEN TERHADAP PENCEMARAN AIR BAGI KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP DI EKOSISTEM AIR. Kompetensi

Dasar yang diujikan Mengetahui pengaruh berbagai jenis detergen terhadap pencemaran air bagi kehidupan makhluk hidup di ekosistem air.

Indikator

Siswa dapat menjelaskan dan menganalisa pengaruh berbagai jenis detergen terhadap pencemaran air bagi kehidupan di ekosistem air.

PROSEDUR KERJA

1. Membuat cairan berbagai jenis detergen sebanyak 70% 2. Mengamati populasi ikan (@ gelas kimia berisi 3 ekor ikan) yang ditempatkan di 5 gelas kimia yang sudah diisi oleh larutan air dan detergen sebesar 70%. 3. Menghitung lamanya waktu yang dibutuhkan ikan untuk dapat tetap hidup dilingkungan yang tercemar detergen. 4. Membuat tabel pengamatan dan mencatat semua data yang akan diambil berupa ( waktu yang dibutuhkan untuk ikan tetap hidup, tingkah laku ikan ketika didalam air yang tercemar, menghitung jumlah ikan yang masih hidup selama 15-30 menit pengamatan) 5. Menganalisa data yang diperoleh dan membuat kesimpulan dari percobaan diatas.

SISTEM GERAK SISTEM KERANGKA TUBUH MANUSIA

RANGKA KEPALA (TENGKORAK)

KERANGKA TUBUH MANUSIA dbagi menjadi 2

1. Kerangka Axial 2. Kerangka Apendikular

Kerangka Axial meliputi Tengkorak dan badan

1. Tengkorak : Cranium ( tempurung kepala) dan Facial ( bagian wajah) 2. Badan berupa ruas tulang belakang. Rusuk , Gelang bahu dan Gelang pinggul

Kerangka Apendikular meliputi anggorak

1. tungkai depan ( tangan) 2. tungkai belakang ( kaki)

Tulang Cranium dan Facial 1. Tulang Dahi (Os Frontale) 2. Tulang Baji ( Os Sphenoideal )

3. Tulang tapis ( Os Etmoideal ) 4. Tulang air mata ( Os Lacrimale) 5. Tulang Pelipis ( Os Temporale) 6. Tulang Ubun-Ubun ( Os Parietale) 7. Tulang Kepala belakang ( Os Occipitale ) 8. Tulang Pipi ( Os Zygomaticum) 9. Tulang Hidung ( Os Nasale) 10. tulang Gigi ( Os Dentale) 11. Tulang Rahang Atas ( Os Maxilla) 12. Tulang Rahang Bawah ( Os Mandibulla)

Bagian Cranium 1. bagian parietalis -- tulang dahi sering disebut jidat . tempurung kepala bagian depan 2. bagian temporalis -- tulang pelipis tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga 3. bagian occipitalis -- tulang tempurung kepala belakang daerah belakang dari tengkorak 4. bagian spenoidalis -- tulang baji / berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji 5. bagian ethmoidalis -- tulang tapis /tulang yang menyusun rongga hidung Bagian Facial Wajah 1. Maxilla - rahang bawah -- menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas 2. Mandibullla - rahang bawah -- menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit 3. Palatinum - tulang langit langit -- menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut 4. Zigomaticum -- tulang pipi 5. Nasallis - tulang hidung 6. Lakrimallis -- sekat tulang hidung / air mata RANGKA BADAN 1. Tulang Leher ( Vertevrae Cervicak - C1 s/d C7 ) 2. Tulang Atlas ( Cervical no 1 /[aling atas )

3. Tulang Panggung ( Vertebrae Dorsalis /Vertebrae Thoracalis - T 1 s/d T 12) 4. Tulang Selangka ( Os Clavicula) 5. Tulang Belikat ( Os Scapulla ) 6. Tulang Dada ( Sternum ) 7. Tulang Rusuk (12 Pasang) - Costae 8. 7 Pasang Rusuk Sejati ( Costae Verae ) 9. 3 Pasang Rusuk Palsu ( Costae Spurae ) 10. 2 Pasang Rusuk Melayang ( Costae Fluctuantes) 11. Tulang Pinggang ( Vertebrae Lumbalis - L 1 s/d L 5 ) 12. Tulang Kelangkang ( Verterae Sacralis ) 13. Tulang Usus ( Os Illium) 14. Tulang Duduk ( Os Isdhium ) 15. Tulang kemaluasn ( Os Pubis ) 16. Tulang Ekor ( Vertebare Coxygeus )

Note 1. tujuh ruas pertama disebut tulang leher (Vertebrae cervicalis) . ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan mengangguk atau menggeleng 2. Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung ( Vertebrae Tgoracalis / Vertebrae dorsalis . Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk ( Costae) yang berjumlah 12 pula , Rusuk itu meliputi 7 rusuk sejati menempel di ruas tulang belakang no 8 sampai 14 dan tulang dada ( sternum) 3 rusuk palsu menempel ryas tulang belakang no 15 s/d 17 dan menempel pada rusuk sejati nomwe 7 , rusuk melayang yang hanyya menempel pada ruas tulang belakang no 18 tqn 19 tidak menempel pada tulang dada

3. Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot 4. Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang. kearah depan menjadi tulang Usus , Duduk dan Kemaluan 5. Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 4 ruas tulang belakang yang menyatu. Tolang dada ( Sternum ) 1. tulang hulu / Manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan tulang selangka 2. Tulang badan / gladiolus / Corpus , terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke dua sampai ke tujuh, untuk 3 rusuk palsu dari ruas tulang belakang menmpel pada rusuk sejati nomer 7 . 3. Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan , tidak ditempeli rusuk Tulang Rusuk ) Costae) Tulang Rusuk Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu: 1. Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan 2. Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada 3. Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas. RANGKA ANGGOTA GERAK ATAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tulang Lengan Atas (Humerus) Tulang Hasta (Radius) Tulang Pengumpil ( Ulna) Tulang Pergelangan Tangan (Carpal ) Tulang Telapak Tangan ( Meta carpal) Tulang Jari Tangan ( Phalanges)

TELAPAK TANGAN

Note 1. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna 2. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna. 3. Carpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen

4. Metacarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges) 5. Phalanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

RANGKA ANGGOTA GERAK BAWAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tulang Paha ( Os Fenur ) Tulang Tempurung Lutut ( Os Patella) Tulang Kering ( Os Tibia ) Tulang Betis ( Os Fibula) Tulang Pergelangan Kaki ( Os Tarsal) Tulang Telapak Kaki ( OsMetatarsal) Tulang Jari Kaki ( Os Phalanges )

Note 1. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. 2. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot 3. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut 4. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. 5. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar. 6. Phalanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.

Santai

You might also like