You are on page 1of 7

PENGERTIAN TREE Tree merupakan struktur data non linear.

Struktur data dalam bentuk tree (pohon ) merupakan sebuah struktur data yang secara bentuk menyerupai sebuah pohon, yang terdiri dari serangkaian simpul (node) yang saling berhubungan. Akar (root) adalah simpul yang tidak memiliki superordinat sedangkan Daun (leaf) adalah simpul yang tidak memiliki subordinat. SUPERORDINAT Node Node Node Node DAN SUBORDINAT B merupakan superordinat node D dan node E. D dan E mempunyai superordinat yang sama yaitu node B. B mempunyai subordinat yaitu node D (left child) dan E (right child). D dan node E merupakan subordinat simpul B.

DERAJAT (DEGREE) SEBUAH NODE Degree pada sebuah node menyatakan jumlah subordinat dari node tersebut. Untuk tree yang dicontohkan pada gambar diatas : Node A : degree = 3. Node B : degree = 2. Node C : degree = 0. Node D : degree = 3. Pohon biner (binary tree) Pohon biner adalah sebuah tree yang pada masing-masing simpulnya hanya dapat mem iliki maksimum 2 (dua) simpul anak, tidak boleh lebih. Pada pohon biner, umumnya kedua node anak (child) disebut den gan posisinya, yaitu subordinat kiri (left child) dan subordinat kanan (right child). POHON BINER DENGAN DEPTH 3 Maka pada completely binary tree berlaku: Pada level k jumlah node .. .... .. ...: n = 2^k Untuk tree dengan depth d, maka jumlah node .. . : n = 2^(d+1)-1 Untuk tree dengan depth d, maka jumlah node leaf .......: n = 2^d Untuk tree dengan depth d, maka jumlah node bukan leaf ...: n = (2^d)-1 Bila jumlah node seluruh node = n, maka depth tree adalah...: d = log2(n+1)-1 STRICLY BINARY TREE Stricly Binary Tree adalah pohon biner yang semua node-nya (kecuali simpul leaf) mempunyai lengkap node subordinat kiri dan node subordinat kanan. Jumlah Leaf = 2^n Jumlah Node = 2^n 1 Dimana n = depth FULL BINARY TREE Semua node( kecuali leaf pasti memiliki 2 anak dan tiap subtree memiliki kedalam an yang sama ) COMPLETE BINARY TREE Mirip dengan full binary tree, tetapi tiap subtree boleh memiliki kedalaman yang berbeda dan tiap node (kecuali leaf memiliki 2 anak) BALANCED BINARY TREE Balanced Binary Tree (pohon biner seimbang) atau biasa disebut dengan pohon AVL adalah pohon biner yang ketinggian sub-tree kiri dan sub-tree kanan untuk setiap node superordinat paling banyak selisih 1.

PENOMORAN NODE POHON BINER Penomoran node binary tree dapat diilustrasikan seperti pada gambar berikut ini: Untuk depth=d maka perlu dipersiapkan array satu dimensi minimal 2^(d+1). Contoh untuk d=3 perlu dipersiapkan minimal 2^4=16 elemen. Misal dengan : int A[16];

CONTOH SOAL : Pada sebuah binary tree, salah satu node memiliki nomor = 75. Ditanyakan berapa nomor node superordinat node tersebut ? Jawab : Dengan menggunakan matematika maka akan diperoleh : 2n + 1=75 2n =75-1 2n =74 n =74/2 n = 37

Operasi pada pohon biner Operasi pada binary tree merupakan satu rangkaian proses yang dapat dibagi menja di beberapa bagian operasi (fungsi) seperti: 1. Inisisalisasi. 2. Pembuatan sebuah node. 3. Pembuatan node akar. 4. Penambahan (insert) node baru kedalam sebuah tree. 5. Penghapusan (delete) node dari sebuah tree. 6. Pembacaan atau penelusuran binary tree. STRUKTUR NODE ? ? ? ? Pointer Root digunakan khusus menunjuk node akar . Pointer P digunakan khusus menunjuk node yang baru dibuat. Pointer Q dan R digunakan sebagai pointer pembantu. Pointer-pointer yang lain dapat ditambahkan bilamana diperlukan.

PROSES INISIALISASI ? Inisialisasi adalah pemberian nilai awal pada suatu variabel atau kondisi yang dapat digunakan sebagai ciri suatu kondisi. ? Instruksi dasar untuk inisisalisasi. Root = NULL; P=NULL; PEMBUATAN SEBUAH NODE MENJADIKAN SEBUAH NODE SEBAGAI NODE AKAR SUATU TREE INSERT SEBUAH NODE KE TREE YANG SUDAH ADA Menambahkan sebuah node baru kedalam sebuah tree, maksudnya adalah menempatkan n ode baru tersebut menjadi subordinat sebuah node baik pada cabang kiri (pointer left) maupun pada cabang kanan (point er right). Ada dua macam proses insert yang akan dibahas dalam materi ini. ? Insert urut nomor node, atau instert level per level.

Instert pada nomor node tertentu.

INSERT URUT NOMOR NODE, ATAU INSTERT LEVEL PER LEVEL ? Ilustrasi insert node ? Untuk selanjutnya ilustrasi diatas akan disenderhanakan menjadi seperti berikut ini: ? Jika persoalannya hanya menginsert node B sebagai subordinat kiri node A maka instruksinya cukup dengan : Root->Left=P; ? Atau untuk menginsert node baru tersebut menjadi subordinat kanan maka instruksinya cukup dengan : Root->Right=P; Insert pada nomor node tertentu Insert level per level dengan cara lain Disini dibutuhkan struktur node sebagai berikut : Perkembangan insert node per-node dan tanda-tanda atau ciri-ciri yang menyataka n kondisi terakhir dapat digambarkan sebagai berikut. Membaca binary tree MEMBACA BINARY TREE LEVEL PER LEVEL URUT NOMOR NODE Untuk tree pada Gambar (1) Gambar (2) Gambar (3) Gambar (4) Akan tercetak A B C D E F G H I J K L M N O P Q A B C D E G I J K N A B C E F G J K M N A B C E J K

Untuk keperluan algoritma, maka diperlukan sebuah array (diberi nama Q) kerena d igunakan sebagai queue (antrian) bertipe pointer node, untuk mencatat alamat node-node. Sebagai contoh, untuk binary tree yang diilustrasikan dengan Gambar (4), maka alamat node-nodenya tersimpan dalam array pointer seperti digambarkan pada gambar dibaw ah ini. Membaca dan mencari sebuah node dengan nomor tertentu Sudah ada sebuah binary tree. Struktur node sama seperti yang dicontohkan dalam bab materi ini. Jumlah node dan kedalaman level tidak diketahui. Node root ditunjuk oleh pointer root. Tersedia pointer P, Q, dan R yang dapat me nujuk alamat sebuah node, dapat digunakan bila diperlukan. Susun algoritma untuk : Memeriksa apakah node dengan nomor 50 ada terdapat dalam tree tersebut. Jika ada, cetak perkataan ADA , jika tidak ada maka cetak TIDAK ADA . Program dibagi menjadi tiga tahap yaitu : Kunjungan pada pohon biner Kunjungan pohon biner merupakan salah satu operasi yang sering dilakukan pada su atu pohon biner tepat satu kali ( binary tree traversal ). Operasi ini terbagi menjadi 3 bentuk : 1. a) b) Kunjungan secara Preorder (Depth First Order) Cetak isi simpul yang dikunjungi (simpul akar) Kunjungi cabang kiri

c)

Kunjungi cabang kanan

Ilustrasi penelusuran preorder : 2. a) b) c) Kunjungan secara Inorder (Symetric Order) Kunjungi cabang kiri Cetak isi simpul yang dikunjungi (simpul akar) Kunjungi cabang kanan

Ilustrasi penelusuran inorder : 3. a) b) c) Kunjungan secara Postorder Kunjungi cabang kiri Kunjungi cabang kanan Cetak isi simpul yang dikunjungi (simpul akar)

Ilustrasi penelusuran postorder : KUNJUNGAN LEVEL ORDER Secara singkat kunjungan Level Order ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Dimulai dengan memasukkan Akar kedalam antrean. 2. Kemudian mengeluarkan Akar tersebut keluar dari antrean. Pada saat Akar tersebut dikeluarkan dari antrean, cabang kiri dan cabang kanan s ecara berturut-turut dimasukkan dalam antrean. Dengan kata lain jika suatu elemen dikeluarkan dari antrean, maka cabang kiri da n kanan dari elemen yang baru saja dikeluarkan dimasukkan kedalam antrean. APLIKASI POHON BINER NOTASI PREFIX, INFIX DAN POSTFIX Pohon Binar yang apabila dikunjungi secara PreOrder akan menghasilkan Notasi Pre fix, kunjungan secara InOrder menghasilkan Notasi Infix dan kunjungan PostOrder menghasilkan Notasi Postfix. Berdasarkan Gambar diatas, apabila dilakukan kunjungan secara PreOrder, maka aka n diperoleh Notasi Prefix dari persamaan-persamaan yang digambarkan tersebut, yaitu : +A*BC (Gambar.a) *+AB-BC (Gambar.b) ^-*+ABC-DE+FG (Gambar.c) Jika dilakukan kunjungan secara PostOrder, akan diperoleh Notasi Postfixnya, yai tu : ABC*+ (Gambar.a) AB+BC-* (Gambar.b) AB+C*DE-FG+^ (Gambar.c) T. Operator : (,(,+(, +(, ) T.Operand: A, A, AB, B, B Graph Contoh Gambar 1. V 2. E : berikut menanyakan Graph G(E,V) dengan : mengandung 4 simpul, yaitu simpul A,B,C,D. mengandung 5 ruas, yaitu : e1 = (A,B) e4 = (C,D) e2 = (B,C) e5 = (B,D)

e3 = (A,D) Gambar dibawah ini menyatakan suatu Multigraph. Disini, ruas e2 pada kedua titik ujungnya adalah simpul yang sama, yaitu simpul A. Ruas semacam ini disebut Gelung atau Self-Loop. Sedangkan ruas e5 dan e6 mempuny ai titik ujung yang sama, yaitu simpul-simpul B dan C. Kedua ruas ini disebut ruas berganda atau ruas sejajar. Suatu Graph yang tidak mengandung ruas sejajar ataupun self-loop, sering disebut juga sebagai Graph sederhana atau simple Graph. Suatu Graph G (E ,V ) disebut Sub Graph dari G(E,V), bila E V himpunan bagian dari V. himpunan bagian dari E dan

Jika E mengandung semua ruas dari E yang titik ujungnya di V , maka G disebut Subgra ph yang direntang oleh V (Spanning Subgraph). Contoh Sub Graph: Contoh Spanning Sub Graph : GRAPH BERLABEL Graph G disebut berlabel jika ruas dan atau simpulnya dikaitkan dengan suatu bes aran tertentu. Khususnya jika setiap Ruas e dari G dikaitkan dengan suatu bilangan non negatif d(e), maka d(e) disebut bobot ata u panjang dari ruas e. Contoh : Gambar berikut ini menyajikan hubungan antar kota. Disini simpul menyatakan kota dan label d(e) menyatakan jarak antara dua kota. DERAJAT GRAPH Derajat simpul V, ditulis d(v) adalah banyaknya ruas yang menghubungi v. Karena setiap ruas dihitung dua kali ketika menentukan derajat suatu Graph, maka : Jumlah derajat semua simpul suatu Graph (derajat) = dua kali banyaknya ruas Grap h (Size) Atau dapat dituliskan : Derajat Graph = 2 x S Pada gambar diatas Jumlah Semua Simpul = 4, maka Jumlah Derajat Semua Simpul = 8 Bila Jumlah Derajat Semua Simpul sama dengan Genap, maka disebut EULER Graph KETERHUBUNGAN Walk atau perjalanan dalam Graph G adalah barisan simpul dan ruas berganti-ganti : V1,e1,V2,e2,......., e n-1, Vn Disini ruas ei menghubungkan simpul Vi dan Vi+1. Banyaknya ruas disebut Panjang Walk. Walk dapat ditulis lebih singkat dengan han ya menulis deretan ruas : e1,e2, ...., en-1 atau deretan simpul : V1, V2,....., Vn-1, Vn dimana : V1 = simpul awal Vn = simpul akhir. Walk disebut tertutup bila V1 = Vn, Barisan ruas a,b,c,d,b,h,g,f adalah Walk bukan Trail (karena ruas b dua kali mun cul). Barisan simpul A, B, E, F bukan Walk (karena tdk ada ruas yang menghubungkan sim

pul A ke F). Barisan simpul A, B, C, D, E, C, F adalah Trail bukan Jalur/Path (karena c dua k ali muncul) Barisan ruas a, d, g, k adalah Jalur/Path karena menghubungkan A dengan F Ruas a, b, h, g, e, a, adalah Cycle. Graph yang tidak mengandung Cycle disebut Acyclic. Contoh dari Graph Acyclic ada lah pohon atau Tree. Contoh dari acyclic Matriks penyajian graph Misalnya disajikan Graph G dalam Matriks ruas B ukuran (M x 2), maka setiap bar is Matriks menyatakan ruas, misalnya baris (4 7) menyatakan ada ruas menghubungkan simpul 4 dan 7. Matriks Adjacency dari Graph G, yaitu Matriks yang menghubungkan Vertex dengan V ertex, tanpa ruas sejajar adalah Matriks A berukuran (N x N) yang bersifat : 1 , bila ada ruas (Vi, Vj) aij= 0, bila dalam hal lain. Matriks Adjacency merupakan matriks simetri. Untuk Graph dengan ruas sejajar, Matriks Adjacency didefinisikan sebagai berikut : P, bila ada p buah ruas menghubungkan aij = (Vi, Vj)(p>0) 0, bila dalam hal lain. Matriks Incidence dari Graph G, yaitu Matriks yang menghubungkan Vertex dengan E dge, tanpa self-loop didefinisikan sebagai Matriks M berukuran (NXM) sebagai berikut : 1, bila ada ruas ej berujung di simpul Vi mij = 0, dalam hal lain. GRAPH TERARAH (DIRECTED GRAPH / DIGRAPH)

Suatu Graph Berarah (Directed Graph) D terdiri atas 2 himpunan : 1) Himpunan V, anggotanya disebut simpul. 2) Himpunan A, merupakan himpunan pasangan terurut,disebut ruas berarah atau arkus. Contoh, Gambar dibawah ini adalah sebuah Graph Berarah D(V,A) dengan : 1. V mengandung 4 simpul, yaitu 1, 2, 3 dan 4 2. A mengandung 7 arkus, yaitu (1,4) ,(2,1), (2,1), (4,2), (2,3), (4,3) dan (2) Arkus (2,2) disebut gelung (self-loop), sedangkan arkus (2,1) muncul lebih dari satu kali, disebut arkus sejajar atau arkus berganda. Bila V himpunan bagian dari V serta A dengan titik ujung anggota A terletak maka dikatakan bahwa D (V ,A ) adalah Bila A mengandung semua arkus anggota himpunan bagian dari A, di dalam V , Graph bagian (Subgraph) dari D(V,A). A yang titik ujungnya anggota V ,

maka dikatakan bahwa D (V ,A ) adalah Graph Bagian yang dibentuk atau direntang oleh V . GRAPH TAK BERARAH (UNDIRECTED GRAPH) CRITICAL PATH MINIMUM SPANNING TREE Merupakan Spanning Tree yang mempunyai Bobot dan tidak mempunyai arah dengan has il penjumlahan bobotnya adalah minimum. PENELUSURAN GRAPH 2. Breadth First Search (BFS). Berbeda dengan cara BFS, dengan BFS penelusuran akan diawasi dari Node-1, kemudian melebar pada Adjacent Node dari Node-1 dan diteruskan pada Nod e-2, Node- 3 dan seterusnya.

You might also like