You are on page 1of 8

Latar belakang Dalam bimbingan konseling terdapat istilah konseling.

Konseling merupakan suatu proses interaksi antara seseorang denngan seeorang lainnya. Dimana seorang itu dibantu oleh orang lain untu meningkatkan pemahaman dan kesanggupan dalam menghadapi masalahnya. Konseling sebagai salah satu kegiatan bimbingan telah berkembang luas terutama dalam cara-cara pendekatannya. Salah satu pendekatan yang dewasa ini cukup mempengaruhi adalah pendekatan menurut pandangan dari teori gestalt. Pendekatan gestalt dalam konseling memiliki kesamaan-kesamaan dengan pendekatan yang lain, tetapi memilki kekhususan yang cukup menarik.

BAB I PEMBAHASAN 1. SEJARAH TEORI GESTALT Teori belajar Gestalt (Gestalt Theory) ini lahir di Jerman tahun 1912 dipelopori dan dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880 1943) yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving, dari pengamatannya ia menyesalkan penggunaan metode menghafal di sekolah, dan menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis. Sumbangannya ini diikuti tokoh-tokoh lainnya, seperti Wolfgang Kohler (1887 1959) yang meneliti tentang insight pada simpanse yaitu mengenai mentalitas simpanse (ape) di pulau Canary. Kurt Koffka (1886 1941) yang menguraikan secara terperinci tentang hukum-hukum pengamatan, dan Kurt Lewin (1892 1947) yang mengembangkan suatu teori belajar (cognitif field) dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Penelitian penelitian mereka menumbuhkan psikologi Gestalt yang menekankan bahasan pada masalah konfigurasi, struktur, dan pemetaan dalam pengalaman. Istilah Gestalt sendiri merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam sekali, yaitu form, shape (dalam bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Terjemahannya dalam bahasa Inggris pun bermacam-macam antara lain shape psychology, configurationism, whole psychology dan sebagainya. Karena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahannya, akhirnya para sarjana di seluruh dunia sepakat untuk menggunakan istilah Gestalt tanpa menerjemahkan kedalam bahasa lain. Bagi para ahli pengikut Gestalt, perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lainnya; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya. Bila kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang bagus, atau dahinya yang terluka, melainkan justru teman kita itu sebagai keseluruhan, sebagai Gestalt; baru kemudian menuyusul kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu seperti bajunya yang baru, pulpennya yang bagus, dahinya yang terluka, dan sebagainya.

Suatu konsep yang penting dalam psikologi Gestalt adalah tentang insight yaitu pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagianbagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu satu kesatuan yang utuh. Guru memberikan suatu kesatuan situasi atau bahan yang mengandung persoalan-persoalan, dimana anak harus berusaha menemukan hubungan antar bagian, memperoleh insight agar ia dapat memahamii keseluruhan situasi atau bahan ajaran tersebut. insight itu sering dihubungkan dengan pernyataan spontan seperti aha atau oh, see now. Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil. 2. Bebrapa pandangan dari teori gestalt Pada prinsipnya pandangan dari teori gestalt menyatakan bahwa suatu gejala haruslah dipandang sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. Pola atau keseluruhan bukan sekedar penjumlahan dari elemen-elemen atau unsur-unsur. Unsur-unsur atau bagian-bagian itu sebenarnya kurang memenuhi arti atau makna dan sifatnya sangat berbeda dengan keseluruhan. Pandangan gestalt yang menyatakan the whole is more than is part mula-mula dikembanggkan dalama segi presepsi. Kemudian dengan berbagai percobaan akhirnya juga dikembangkan pula terhadap gejala-gejala dan pola tingkah laku. Tujuan utama dari konseling mnurut tori gestalt adalah membantu klien agar dapat memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan serta mendaptkan insigh secara penuh. Tanpa itu semua klien tidak akan memilki alat untuk merubah kepribadiannya secara dinamis. Sedangkan fungsi penting pendekatan gestalt dalam konseling adalah usaha konselor untuk dapat memberikan perhatian dan mengartikan gaya penampilan serta gerak gerik dari klien.

3. Pokok-Pokok Teori Gestalt a. Hukum-hukum teori gestalt Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , yaitu hukum Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk kepada hukum yang pokok itu,yaitu hukum hukum keterdekatan , ketertutupan, kesamaan , dan kontinuitas. 1. Hukum Pragmanz Merupakan hukum gestalt yamg bersifat umum. Hukum Pragnaz ini mendasar hukum-hukum khusus yang lain. Pada dasarnya hukum ini menyatakan bahwaorganisasi psikologis ada kecenderungan untuk selalu bergerak kearah yang penuh makana. Hukuum ini menunjukkan tentang berarahnya segala kejadian , yaitu berarah kepada Pragnaz itu, yaitu suatu keadaan yang seimbang, suatu Gestalt yang baik. Gestalt yang baik , keadaan yang seimbang ini mencakup sifat-sifat keturunan, kesederhanaan ,kestabilan, simetri dan sebagainya.

2. Law of similarity Hukum ini menerangkan bahwa apabila bila elemen-elemen memiliki similiaritas atau kualitas yang sama dalam hal ukuran, tekstur dan warna, maka elemen-elemen tersebut cenderung akan diamati sebagai suatu kesatuan. 3. Law of proximity Proksimitas atau kedekatan jarak merupakan kondisi yang paling sederhana dari suatu organisasi. Menurut teori Gestalt, obyek-obyek yang memiliki jarak yang lebih dekat cenderung dilihat lebih berkelompok secara visual.

4. Law of closure 5. Law of good continuation Medan pengamatan, jadi juga setiap hal yang dihadapi oleh individu, mempunyai sifat dinamis, yaitu cendrung untuk menuju keadaan Pragnaz itu , keadaan seimbang . Keadaan yang problematis adalah keadaan yang tidak Pragnaz, tidak teratur, tidak sederhana, tidak stabil, tidak simetri , dan sebagainya dan pemecahan problem itu ialah

mengadakan perubahan kedalam struktur medan atau hal itu dengan memasukkan hal-hal yang dapat membawa hal problematis ke sifat Pragnaz. Ketertutupan, unit visual cenderung membentuk suatu unit yang tertutup. Persepsi ijujlpkk;individu sangat tergantung dari fokus pandangannya, sehingga bagian yang terbuka pada suatu elemen akan otomatis dianggap sebagai suatu yang tertutup. 1. Kesinambungan, hukum ini menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengamati suatu elemen yang berkesinambungan sebagai satu kesatuan unit. 2. Bidang dan simetri, hukum ini menyatakan semakin kecil area tertutup dan simetris semakin cenderung terlihat sebagai suatu unit. 3. Bentuk dan latar, bahwa sebuah obyek akan terlihat berbeda ketika sebuah bentuk memiliki latar yang kontras.

b. Insightful learning Insightful learning merupakan bentuk utama dari suatu kegiatan-kegiatan belajar. Menurut teori gestalt, insightful learning memilki ciri-ciri tertentu, diantaranya : a. insightful learning bergantung pada kemampuan dasar individu. Kemampuan dasar ini dipengaruhi oleh tingkatan umur, jenis atau spesies serta perbedaan individual dalam suatu spesies. b. insightful learning bergantung dengan pengalaman masa lalu individu. Besarnya ketergantungan ini banyak dipengaruhi oleh revelanci pengalaman masa lalu. c. insightful learning bergantung pada penataan situasi nyang mendukung. Bila pengaturan dan penataan situasi yang mendukung benar-benar memadai, maka proses insightful learning akan mudah terjadi. d. insightful learning memilki ciri yang pada awalnya didahului oleh proses mencari dan mencoba-mencoba. e. Bila insightful learning telah terjadi maka akan cenderung mudah dimulai. f. Apabila individu telah memilki insigh mengenai suatu objek atau gejala maka insigh dapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi lain. g. Selain dari hukum-hukum tambahan tersebut menurut aliran teori belajar gestalt ini bahwa seseorang dikatan belajar jika mendapatkan insight. Insight ini

diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalan situasi tertentu. Dengan adanya insight maka didapatlah pemecahan problem, dimengertinya persoalan; inilah inti belajar. Jadi yang penting bukanlah mengulang- ulang hal yang harus dipelajari, tetapi mengertinya, mendapatkan insight. Adapun timbulnya insight itu tergantung a. Kesangupan Maksudnya kesanguapan atau kemampuan intelegensi individu. b. Pengalaman Karena belajar, berati akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman itu mempermudah munculnya insght. c. Taraf kompleksitas dari suatu situasi. Dimana semakin komplek situasinya semakin sulit masalah yang dihadapi. d. Latihan Dengan banyaknya latihan akan dapat mempertinggi kesangupan memperoleh insight, dalam situasi-situasi yang bersamaan yang telah dilatih . e. Trial and eror Sering seseorang itu tidak dapat memecahkan suatu masalah. Baru setelah mengadakan percobaan-percobaan, sesorang itu dapat menemukan hubungan

c. View of human nature Teori gestalt menekankan pada pengembangan kesadaran, penerimaan tanggungjawab pribadi, integritas atau keutuhan pribadi sesorang yang ditimbulkan melalui pengalaman-pengalaman kesadaranyya. Jadi hakekatnya manusia itu sebenarnya adalah merupakan total being. Ini berarti bahwa mempelajari perilaku manusia, pusat pendekatannya adalah menimbulkan kesadaran atau insigh serta mengarahkan menuju terwujudnya integritas dalam diri pribadi manusia. Teori gestalt berasumsi bahwa setiap individu memilki kapasitas untuk

bertanggungjawab. Kemampuan ini tidak pernah hilang melainkan telah terintegrasi dalam dirinya. Dengan demikian teori gestalt dalam memandang hakekat manusia itu adlah: setiap individu memilki kemampuan untuk menerima tanggumgjwab pribadi, memilki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang pada akhirnya individu akan mengarahkan dirinya melalui insigh yang dicapai menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.

d. The now Teori gestalt menekankan pentingnya keadaan sekarng yang menentukan peri kehidupan manusia adalah masa kini. Timbulnya kecemasan seseorang karena adanya kesenjangan antara masa sekarang dan waktu yang akan datang. Dalam proses

konseling yang penting adalah menciptakan kontak mada masa sekarang dengan pertanyaan dasar, apa dan bagaimana keadaan pada masa sekarang. Keadaan pada masa lalu tetap memilki arti sepanjang ada relavansinya dengan eksistensinya individu dalam mengembangkan kesadaran, tanggungjawab dan integritas pribadinya. e. Unfinished business Pandangan ini menyatakan bahwa pengalaman atau persoalan yang tidak terselesaikan akan selalu mencari jalan keluar, dari keadaan yang tidak lengkap atau ada kekurangan akan selalu mencari pemenuhan agar menjadi lebih lengkap secara keseluruhan dalam system kehidupannya. Unifinished business yang merupakan pengalaman tidak mengenakan akan berpengaruh besar terhadap perkembangan kreativitas dan spontanitas seseorang. 4. Aplikasi konseling gestalt disekolah Metode gestalttelah memilki arti terapan langsung pada tugas-tugas anak dan adolesen disekolah. Janet aldermen mengkampanyekan buku anger and the rocking chair suatu drama yang menggambarkan suatu dinamika kehidupan,dman Metode-metode gestalt diterapkan pada anak-anak yang memilki problem-problem emoosional dan tingkah laku didalam pendidikan khusus. Ia menerapakan konsep-konsep gestalt dalam menghadap murid murid dengan cara yang spesifik, dimana mereka menolak menggunakan kemampuan pribadinya dan ia mengarahakan melalui kebijakan pribadinya serta hubungan yang tulus dengan anak-anak agar mereka menerima tanggungjawab mengenai apa yang mereka lakukan. Adapun apikasinya yaitu : 1. Teknik-teknik konseling yang diciptakan gestalt didasrkan atas spesifikasi masalah yang ditangani ataupun model-model perlakuannya. 2. Model-model perlakuannya lebih menitik beratkan pada tindakan serta latihan latihan 3. Aplikasinya baik dalam bentuk individual maupun kelompok dapat dilakukan dalam suasana tidak bebas serta suasana yang agak bebas

4. Perlakuannya banyak menghdapkan klien pada situasi konfrontati, penghayatan terhadap kenyataan masa sekarang, melepaskan ketergntungan terhadap lingkungan menuju kekuatan sendiri. 5. Kelebihan dan kelemahan pendekatan gestalt Pendekatan gestalt juga menunjukkan kelebihan dan kelemahan-kelemahanya: a. Kelebihannya 1. Pendekatan gestalt merupakan pendekatan yang aktif 2. Pendekatannya menekankan pada kontak langsung dan ekspresi perasaan serta tidak menenkankan pada perkiraan yang abstrak terhadap suatu masalah 3. Pendekatan ini mengarahkan keaspek-aspek yang relevan kedalam masa kini dan sekarang 4. Perhatiannya ditujukan pada pesan-pesan non verbal dan gerak-gerik tubuh 5. Pendekatan ini menekankan pada klien untuk menemukan arti dirinya dan membuat interprestasi tentang dirinya 6. Pendekatan ini menolak terhadap sikap bergantung atau keadaan tidak berdaya seperti membiarkan untuk tidak berubah. b. Kelemahan pendekatn gestalt 1. Pendekatan ini tidak mendasarkan diri pada suatu teori yang kuat 2. Pendekatan ini arahnya ada kecenderungan anti intelektual, khususnya pada factor kognitf diremehkan 3. Dilihat dari segi filosofinya cukup berbahaya dalam menerima gaya hidup. Gestalt menekankan tanggungjawab terhadap diri sendiri, namun sering menolak tanggungjawab diri sendiri dan orang lain . 4. Pendekatan ini dapat menyesatkan , karena kekuatan terapis atau konselor untuk memanipulasi klien dengan teknik-teknik yang mekanisik 5. Pendekatan ini juga cukup berbahaya, jika orang mempraktean konseling menggunakan cara-cara mekanistik 6. Orang seringkali mereaksi negative terhadapp teknik-teknik gestalt, karena mearsa bahwa diri mereka dianggap bodoh atau malas.

You might also like