You are on page 1of 13

Yogi Gustriansyah (03101004047)

Pengenalan Sinyal Analog dan Digital Perkembangan teknologi pesat ini banyak yang menerapkan teknologi ini. Teknologi Sinyal Digital maupun Teknologi Sinyal Analog. Ada yang hanya menggunakan satu teknologi, ada juga yang menggunakan keduanya. Pengertian Sinyal Analog Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Pengertian Sinyal Digital Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.Teknologi Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret. Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital. Teknologi Sinyal Digital ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki olehTeknologi Sinyal Analog. Diantaranya adalah dibawah ini : Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

Penggunaan yang berulang ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.

Pada saat ini banyak teknologi-teknologi yang memakai Teknologi Sinyal Digital. Karena kelebihan kelebihannya, antara lain: 1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik. 2. 3. 4. Sumber : digital.html) Sinyal Digital Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level 0 dan 1. lebih kebal terhadap perubahan temperatur. lebih mudah pemrosesannya. (http://www.firmanthok.web.id/2012/01/pengenalan-sinyal-analog-dan-

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat memengaruhi nilai akurasi system digital. Contoh kasus. ada system digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh system adalah bilangan bulat dari 0 - 255 (256 nilai : 2 pangkat 8). Kita bandingkan dengan system analog, di antara angka 0 s/d 255 -... system analaog dapat menghasilkan nilai sebanyak tidak terhingga (0..0,0002... dst). Namun dengan semakin lebarnya bandwith digital (bisa hampir 3 GByte) dijaman sekarang ini membuat semakin tipisnya perbedaan antara digital dan analog system. Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu : Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. Penggunaan yang berulang ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif. Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan utnuk ditranfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke suatu website atau umumnya disebut dengan meng upload. Cara seperti ini disebut online di dunia cyber. Sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_Digital)

Pengubahan Sinyal Analog ke Digital Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi.

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital. Pengubahan sinyal dilakukan dengan pembagian sinyal analog (continue) menjadi sinyal biner (berbentuk bit 1 dan 0) untuk selanjutnya ditransmisikan pada media transmisi. Proses yang harus dilalui dalam metode pengubahan sinyal ini melalui beberapa tahapan, yaitu : sampling, quntizing, coding, dan multiplexing. Pembahasan lebih lengkap tentang pengubahan sinyal ini terdapat di materi PCM (Pulse Code Modulation). Sinyal Analog vs Digital

Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari sinyal analog dan digital : Sinyal Analog Bersifat Continue Bagus digunakan Sinyal Digital Bersifat Discrete (0 dan 1) untuk Bagus digunakan untuk tinggi Kemungkinan error kecil Perbaikan error lebih mudah Lebih tahan terhadap noise Kapasitas Informasi lebih besar Lebih mudah dilakukan modifikasi informasi Menggunakan konsep Biner/bit Lebih hemat bandwith

komunikasi yang lalu lintasnya komunikasi yang lalu lintasnya rendah Kemungkinan error besar Perbaikan error sulit Mudah terkena noise Kapasitas informasi sedikit Sukar dilakukan modifikasi informasi Menggunakan konsep frekuensi Boros bandwith Signaling/Pensinyalan Berdasarkan FTP Telkom 96, pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan. Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa pengertian sebagai berikut : yang dimaksud pertukaran informasi adalah saling mengirim pesan pensinyalan (signaling message). antar elemen dalam jaringan, maksudnya antar sentral atau antara sentral dengan terminal pelanggan (namun dalam pengertian umum, termnologi signaling lebih ditujukan kepada antar sentral). membangun hubungan (call set-up), mengawasi saluran (supervision) dan membubarkan hubungan (path disconnection) adalah merupakan fungsi utama dari signaling. Dalam sistem pensinyalan moderen seperti Common Channel Signaling (CCS7), disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti manajemen jaringan (network management), aplikasi fitur tambahan (supplementary service), fungsi operasi & pemeliharaan (operations & maintenance) dll. Sumber : (ibuku.zxq.net/.../Bab%203%20(SIGNALING%20DAN%20SWITCH)

PCM (Pulse Code Modulation) PCM adalah singkatan dari Pulse Code Modulation. PCM 30 dapat diartikan sebagai sejenis teknologi digital yang dapat menggandakan dari satu jalur fisik dapat disalurkan 30 percakapan sekaligus tanpa mengganggu satu sama lain (interferensi). PCM adalah suatu teknik multiplexing yang menggunakan sistem TDM (Time Division Multiplexing). Secara garis besar PCM 30 terdiri dari: Sampling dan Holding, Kuantisasi, Encoding, dan Multiplexing. Tujuan dari Sampling and Hold adalah mencuplik secara berkala sinyal informasi yang berupa gelombang analog. Kemudian dikonversikan menjadi sinyal

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

dengan amplitudo yang rata agar bisa diubah menjadi kode-kode digital oleh rangkaian ADC (Analog to Digital Converter). Kuantisasi adalah suatu konversi dari harga analog ke level-level tertentu yang mendekati. Metode kuantisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Contoh ini menggunakan 3 bit yang berarti ada 2^3 = 8 level. Sedangkan pada PCM 30 sebenarnya menggunakan teknologi 8 bit.

Pada contoh diperoleh 8 level yaitu level m0, m1, m2, sampai m7. Encoding merupakan tahap pengkodean. pada contoh ini menggunakan 3bit berarti ada 3 deret kode biner untuk tiap level yang telah dikuantisasi. o Amplitudo pada level m0 , menjadi kode biner 000 o Amplitudo pada level m1 , menjadi kode biner 001 o Amplitudo pada level m2 , menjadi kode biner 010 o Amplitudo pada level m3 , menjadi kode biner 011 o Amplitudo pada level m4 , menjadi kode biner 100 o Amplitudo pada level m5 , menjadi kode biner 101 o Amplitudo pada level m6 , menjadi kode biner 110 o Amplitudo pada level m7 , menjadi kode biner 111 Coding adalah proses mengubah sinyal PAM menjadi sinyal digital (A D Converter). Pada PCM-30 berlaku Hukum Companding-A : a. Setiap pulsa PAM ditempatkan pada polaritas positif atau negatif; dan

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

ditandai dengan huruf S Untuk Polaritas Positif S = 1 Untuk Polaritas Negatif S = 0 b. Setiap polaritas dibagi menjadi 8 segment; segment ke -0 s/d 7, dan ditandai dengan huruf ABC. Setiap segment dibagi menjadi 16 sub-segment (interval); interval ke-0 s/d 15, dan ditandai dengan huruf WXYZ Sehingga sinyal PAM akan berubah menjadi sinyal dengan susunan bitbitnya sbb: Dalam kaitan dengan proses kuantisasi dan coding ini, dikenal adanya hukum companding; dan didalam PCM-30 berlaku Hukum Companding A, yang mempunyai aturan sbb. : 1. Meletakan sinyal kedalam 2 polaritas; yaitu polaritas positif, yang ditandai dengan satu digit 1; atau polaritas negatif yang ditandai dengan satu digit 0. 2. Setiap Polaritas dibagi menjadi 8 segment; yang ditandai dengan tiga digit 0 dan/atau 1, dengan nomor mulai dari 0 s/d 7. 3. Setiap segment dibagi lagi menjadi 16 subsegment, atau interval; dan ditandai dengan empat digit 0 dan/atau 1, dengan nomer mulai dari 0 s/d 15. Fungsi PCM 30 setelah A/D Converter adalah multiplexing : a. Prinsip: Time Division Multiplexing b. Methode: Word-by-Word Interleaving atau Byte-by-byte Interleaving; atau Cyclic Word Interleaving atau Cyclic Byte Interleaving. c. Menggabungkan : 30 kanal telepon 64 kbps, 1 kanal signalling 64 kbps 1 kanal FAS 64 kbps. Menjadi satu deretan sinyal serial 2048 Kbps. d. Setiap kanal menempati satu Time Slot (TS) : TS-0 untuk FAS/Alarm TS-1 s/d TS-15 untuk kanal telepon 1 s/d 15 TS-16 untuk Signalling TS-17 s/d TS-31 untuk kanal telepon 16 s/d 30.

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

Dan fungsi yang berikutnya adalah: line coding, yaitu konversi sinyal unipolar NRZ 2048 Kbps menjadi sinyal HDB-3: Digit 1 dikodekan menjadi tegangan positif atau negatif bergantian, yang polaritasnya selalu berlawan dengan digit 1 sebelumnya Digit-0 dikodekan menjadi tegangan 0 volt. Deretan digit 0 berturutan maksimum 3 buah. Struktur Frame PCM-30 : 1. Satu Multi Frame, dengan panjang waktu 1 Multi Frame 2 mS 2. Enam belas Frame, dengan panjang waktu 1 Frame 125 S 3. 32 TS/Frame, dengan panjang waktu 1 TS 3,9 S 4. 8 Bit/TS, dengan panjang waktu 1 bit 488 nS 5. Jumlah bit/Frame 256 bit 6. Jumlah bit/Multi Frame 4096 bit 7. Bit FAS sebanyak 7 bit ( 0011011); bit-2 s/d 8 TS-0, Frame-frame genap (frame- 0, 2, 4, dstnya.) 8. Bit MFAS sebanyak 4 bit, dengan susunan 0000; terletak pada bit-1 s/d 4 TS-16, Frame-0. 9. Bit Signalling (4 bit/kanal); pada bit-1 s/d 4, dan bit-5 s/d 8 TS-16, Frame-1 s/d Frame-15 10. Bit Alarm (A1) sinyal 2 Mbit/s terletak pada bit-3 TS-0, Frame-frame ganjil (1, 3,5 dstnya) 11. Bit Alarm (A2) sinyal 64 Kbit/s (Signalling) terletak pada bit-6 TS-16, Frame- 0. PCM 30 yang menggunakan sistem TDM ini, dibagi menjadi 32 timeslot yang ditempati oleh 30 kanal, satu kanal sinkronisasi, dan satu untuk signaling. Sinkronisasi dan signaling masing-masing menempati timeslot ke-0 dan ke 16. Kanal pertama sampai ke 15 menempati timeslot 1 sampai 15. kanal ke 16 sampai 30 menempati timeslot ke-17 sampai 30. Sinkronisasi dan signaling berfungsi agar sinyal informasi yang diterima dapat diterima secara berurutan. *Menghitung sampling rate, bit rate, dan bit error rate pada PCM 30. Jumlah sampling rate minimal adalah 2 kali frekuensi maksimum.

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

Pada PCM 30 frekuensi maksimumnya adalah 4kHz atau 4000 Hz. Maka jumlah sampling rate = 24000 = 8000 sample/detik. PCM 30 menggunakan 8bit. Oleh karena itu tiap sample dikodekan menjadi 8 bit. Bit Rate = 8 x 8000 = 64000 bit/detik = 64kbps. Bit Rate total = 64 kbps x 32 = 2048 kbps. Dikalikan 32 karena pada PCM 30 terdapat 32 time slot. Bit Error Rate (BER) adalah rasio bit yang error terhadap jumlah keseluruhan bit. BER= Bit Error/ Jumlah Bit. Misal data dikirim selama 2 detik dan jumlah bit yang eror adalah 1 bit. Maka jumlah keseluruhan bit = 2s x 2048kbps = 4096kb. Jadi BER = 1/4096k. Sumber : (http://ahsanfath.wordpress.com/2010/12/01/pcm-30/) Sistem Komunikasi Digital Sistem komunikasi digital adalah sebuah sistem komunikasi yang berbasis sinyal digital. Sinyal digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini juga biasa disebut dengan bit.

Gambar sebuah sinyal digital yang hanya memiliki dua kemungkinan 0 dan 1 Konsep-Konsep Dasar Komunikasi Digital Transducer, yaitu alat yang berfungsi untuk mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Transducer mengubah natural information (informasi dalam bentuk asli, misalnya suara), ke dalam bentuk sinyal elektrik sehingga memungkinkan untuk dapat diproses, disimpan, atau ditransmisikan. Sinyal. Dua hal yang paling penting jika kita membahas soal sinyal adalah amplitido dan frekuensi. Amplitudo adalah tinggi gelombang, misalnya volume suara.

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

Sedangkan frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik per satu detik. Modulasi, Bandwidth, dan Noise. Modulasi adalah sistem komunikasi yang sangat familiar untuk kita. Misalnya stasiun radio AM atau FM. Modulasi dapat didefinisikan sebagai penerima. Setelah sinyal diterima oleh penerima, informasi dalam bentuk aslinya dapat diolah. Disinalh terdapat hubungan antara frekuensi sinyal dan kapabilitascarriernya. Jika frekuensi yang dibawanya besar, maka kapabilitas carrier juga harus cukup untuk mengakomodasinya. Selama proses pertukaran ini, sering terjadi noise atau gangguan. Jika noise cukup besar, maka pertukaran informasi akan semakin terhambat. Noise ini dapat berasala dari dalam peralatan komunikasi itu sendiri, maupun dari sumber-sumber di luar alat komunikasi. Gelombang elektromagnetik adalah kumpulan seluruh frekuensi radiasi elektromagnetik, mulai dari gelombang radio sampai sinar X sampai ke gelombang cosmic. Energi elektromagnetik inilah yang kemudian membentuk spektrum yang dipergunakan untuk alat-alat komunikasi kita. Misalnya, stasiun radio menggunakannya untuk melakukan siaran. Karena itulah penggunaannya dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Teknologi Digital Perkembangan teknologi telah melahirkan teknologi digital. Lalu, apa bedanya antara sinyal analog dengan sinyal digital? Sinyal analog muncul saat terjadi perubahan dari bentuk gelombang fisikal atau gelombang cahaya menjadi sinyal elektrik. Sedangkan sinyal digital menggunakan angka-angka yang sekuens untuk merepresentasikan informasi. Tidak seperti sinyal analog, sinyal digital tidak bersifat terus-menerus. Sistem Komunikasi Digital memiliki kelebihan, antara lain dapat diproses oleh komputer. Informasi yang disimpan di dalamnya pun dapat diduplikat tanpa ada kerusakan. Selain itu banyak sinyal yang dapat di-relay dalam satu line. Dan tidak seperti sinyal analog yang berubah saat di-relay, sinyal digital cebderung tidak

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

berubah. Pulse pada sinyal digital akan beregenerasi, sehingga kualitasnya tidak rusak. Sedangkan kelemahannya misalnya masih banyaknya bentuk informasi yang analog, sehingga dibutuhkan alat untuk mengubahnya menjadi digital. Kelebihan sistem komunikasi digital Dibandingkan dengan sistem komunikasi analog, system komunikasi digital memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut : 1. Sesuai dengan teknologi komputer masa kini Setelah melalui proses digitalisasi, informasi yang masuk akan berubah menjadi serangkaian bilangan biner yang membentuk informasi dalam wujud kode digital. Kode digital tersebut nantinya akan mampu dimanipulasi oleh komputer. Contohnya adalah gambar kamera video yang telah diubah menjadi bentuk digital. Bentuk digital tersebut mewakili element gambar (pixel). Elemen gambar tersebut dapat dimanipulasi oleh komputer. Sehingga kita dapat menciptakan efek tertentu pada gambar serta dapat juga memperbaiki kualitas gambar yang dianggap kurang baik. Bentuk manipulasinya bisa berupa penambahan intensitas cahaya pada gambar, sehingga gambar yang ada menjadi lebih terang atau gelap, meningkatkan ketajaman gambar yang kurang fokus, serta memperbaiki warna pada bagian tertentu dari gambar. 2. Kemudahan Multiplexing Multiplexing adalah proses penggabungan beragam jenis informasi dalam jumlah yang sangat banyak untuk didistribusikan secara sekaligus. Informasi yang berupa sinyal digital tersebut akan di distribusikan melalui sebuah saluran (kanal/channel ) komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut akan terbagi lagi menjadi saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi dan pemeliharaan proses transmisi komunikasi akan semakin berkurang. Terdapat tiga teknik yang bisa dipakai di dalam proses Multiplexing yaitu: Frequency Division Multiplexing (FDM) Time Division Multiplexing (TDM) Statistical Time Division Multiplexing (STDM) 3. Keutuhan data pada saat proses transmisi

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

Pada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun telah menempuh jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga. Sinyal digital tersebut akan melaui serangkaian repeater station (stasiun pengulang) yang berfungsi untuk melindungi dan memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan berupa cuaca buruk dan noise tidak akan memengaruhi transmisi sinyal digital. Hal tersebut terjadi karena, pada repeater station sinyal digital akan mengalami regenerasi. Sinyal-sinyal yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru. 4. Teknologi ISDN ISDN (Integrated Services Digital Network) dalam bahasa Indonesia yaitu jaringan telekomunikasi digital pelayanan terpadu adalah pelayanan telepon digital penuh berkecepatan tinggi. ISDN mampu mengubah jaringan telepon analog menjadi sistem digital. ISDN dapat beroperasi mencapai kecepatan 128 kilobit/second, lima kali lebih cepat daripada modem analog saat ini. ISDN dapat secara dramatis mempercepat pengiriman informasi pada internet atau LAN (Local Area Network) jarak jauh, terutama media yang kaya akan grafik, audio, atau video atau bermacam aplikasi yang aktif di LAN. Teknologi ISDN ini membawa revolusi dalam cara kita berkomunikasi. Kita dapat bertukar gambar, grafik, dan data dengan mudah, cepat serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja (fleksibel). 5. Efisiensi Biaya Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang kemudian akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga lebih stabil, praktis dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya teknologi Integrated Circuit ( IC) yang kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan dampak yang signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer yang sebelumnya harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat dan tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut. 6. Kemudahan Enkripsi Meskipun pengguna telepon belum begitu membutuhkan sistem enkripsi data, kemudahan proses enkripsi dan deskripsi terhadap sinyal digital merupakan fitur ekstra dari sistem komunikasi digital. Secara kontras, sinyal suara analog sangat sulit untuk dienkripsi sehingga sangat mudah untuk disadap di sepanjang jalur komunikasi.

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

Yogi Gustriansyah (03101004047)

7. Pemrosesan Sinyal Digital Pemrosesan sinyal digital dapat diartikan sebagai proses operasi yang dilakukan pada sebuah sinyal untuk memanipulasi atau mentransformasi karakteristikkarakteristiknya. Sumber : (http://numb.web.id/e-book/bahan-ajar-sistem-komunikasi-digital.html)

Cyntia Wulandari

Pengenalan Sinyal Digital

You might also like