You are on page 1of 4

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN LAS KARBIT (OAW) SERTA LAS LISTRIK (SMAW) Nanang Budi Sriyanto Jurusan

Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Abstract Shielded Metal Arc Welding, (SMAW) is a welding process which used for joining steel structures and pipelines. Oxy Acetylene Welding, (OAW) is a welding process which used for joining sheet metal and Aluminium for application on life. The aims of the artikel is to give about safety and maintenance Oxy Acetylene Welding, and Shielded Metal Arc Welding to public. Keywords: Oxy Acetylene Welding (OAW,) Shielded Metal Arc Welding (SMAW)

PENDAHULUAN. Las karbit (Oxy Acetylene Welding, OAW) merupakan proses pengelasan secara manual, dimana permukaan logam yang akan disambung dipanaskan hingga meleleh oleh nyala gas acetylene. dengan bahan tambah (logam pengisi) atau tanpa bahan tambah, kemudian

membiarkannya hingga bagian yang mencair tersebut membeku. Gas acetylene tersebut diperoleh dengan cara mereaksikan antara calcium carbide (Ca C2) dengan air (H2O). Reaksi dari dua unsur tersebut akan menghasilkan gas asitelin (C2H2), calcium hidroksida Ca(OH)2 dan kalor

Gambar 1. OAW

Gambar 2. SMAW

138

Las busur dengan elektroda terbungkus (Shielded Metal Arc Welding, SMAW) Busur nyala listrik terjadi diantara ujung elektroda dengan benda kerja, karena panas dari busur nyala tersebut maka ujung elektroda dan benda kerja meleleh. Lelehan logam pada ujung elektroda ini dipindahkan oleh arus busur nyala ke benda kerja. Kedua logam cair tersebut (benda kerja dan lelehan ujung elektroda) terlindungi dari oksidasi oleh gas dan terak. Pada saat ini, usaha kelompok bersama las banyak terdapat di pinggir jalan dari desa sampai kota-kota

besar, sehingga amatlah mudah untuk menyambungkan (memperbaiki) suatu logam yang mengalami kerusakan. Pada usaha kelompok bersama, biasanya menggunakan gas Acetylene yang di dapatkan dengan cara mereaksikan antara batu gamping (Ca C2) dengan air (H2O). Untuk hal tersebut akan dapat menimbulkan suatu bahaya ledakan, akibat tidak terkontrolnya tekanan pada gas Acetylene. Pada usaha kelompok bersama yang lebih maju, sudah menggunakan tabung gas Acetylene dan tabung gas oksigen yang tekanannya

dapat di ketahui melalui regulator.

Perlengkapan keselamatan kerja las

Gambar 3. Perlengkapan las

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN LAS KARBIT (OAW) SERTA .............. (Nanang Budi Sriyanto)

139

Dalam hal keselamatan kerja, banyak operator mesin las tidak banyak yang memperhatikan, bahkan cenderung menganggap tidak penting. Sering kali kita melihat operator las yang tidak menggunakan sarung tangan, pelindung badan, dan tidak mengenakan kaca mata las. Kurangnya kesadaran atau minimnya pengetahuan yang membuat seorang operator berbuat demikian, akan mangakibatkan gangguan kesehatan pada operator las. Hal lainnya yang kelihatan sederhana tetapi sering di lupakan oleh operator las yaitu perawatan mesin las. Peribahasa merawat lebih sukar dari pada membeli, terbukti dengan berkurangnya usia mesin yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Menurut pengamatan, perlu adanya langkah-langkah antisipasi adanya pencegahan/ perawatan tentang mesin las, baik las karbit maupun las listrik dengan benar. Persyaratan pengelasan ditentukan berdasarkan spesifikasi pekerjaan pengelasan dan persyaratan keselamatan keja dalam mengelas harus dipatuhi, serta evaluasi semua dokumen yang terkait dengan persiapan mesin las. OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN LAS KARBIT: a. Peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan aman dan benar sesuai dengan prosedur operasi standar Mengatur tekanan kerja tabung oxygen dan karbit (las karbit) Metoda pencegahan distorsi ditentukan Tindakan yang tepat dilakukan untuk mengurangi dan memperbaiki distorsi Tindakan pencegahan distorsi dilakukan bilamana diperlukan Sambungan dibersihkan sesuai spesifikasi dengan menggunakan perkakas dan teknik yang tepat Memilih jenis mesin las berdasarkan karakteristik material yang dilas Memahami perkakas rangkaian dan karakteristik mesin las Memahami cara mengeset mesin las Menghubungkan/ merangkai komponen peralatan dengan prosedur yang benar Memahami semua dokumen yang terkait dengan pengelasan material Memahami semua komponen peralatan berdasarkan fungsi dan spesifikasinya

m. Memahami cara menghubungkan komponen peralatan dengan prosedur yang benar n. Memahami istilah dan simbol las sesuai standar yang berlaku o. Memahami teknik mengelas sambungan dan memahami istilah dan simbol las sesuai standar yang berlaku OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN LAS LISTRIK a. Menjepit Elektroda Sebelum bekerja, semua kelengkapan keselamatan kerja harus disiapkan. Menjepit ujung elektroda pada bagian yang tidak bersalut. Elektroda harus dijepit dengan kuat pada tang b. Menyalakan Elektroda Elektroda dapat dinyalakan dengan dua cara, yaitu: 1. Cara sentakan 2. Cara goresan Pertama ialah elektroda diturunkan lurus sampai menyentuh benda kerja dan langsung diangkat (cepat) sampai jarak kira-kira 1x diameter elektroda. Kemudian diturunkan sampai terjadi tinggi busur yang diinginkan (kira-kira 0,8 x diameter elektroda). Kedua ialah seperti menggoreskan korek api. Setelah busur terjadi tinggi nyala dipertahankan kira-kira 0,8 kali diameter elektroda diatas bidang kerja. Arah penggoresan dapat kekiri maupun kekanan. Memasang tameng, sebelum elektroda menyala. Perpendekan elektroda, harus diikuti dengan penurunan tangan, agar sudut elektroda dan tinggi busur tetap dapat dipertahankan c. Mematikan Busur Nyala

b. c. d. e. f.

g. h. i. j. k. l.

Supaya ujung akhir rigi-rigi las tidak keropos dan tidak terlalu rendah, maka untuk memutuskan atau melepaskan busur nyala dari benda kerja dibutuhkan cara: 1) Elektroda diangkat, lalu sedikit diturunkan, baru diayun keluar. 2) Elektroda diangkat sedikit lalu diturunkan kembali sambil dilepas dengan mengayunkan kekiri atas. d. Hasil Rigi-Rigi

Dengan melihat hasil rigi-rigi las dapat diketahui kesalahan-kesalahan pengelasan. 1) Besar arus, kecepatan gerak elektroda dan jarak busur nyala normal.

140

TEKNIS Vol. 6 No.3 Desember 2011 : 138 - 141

2) Besar arus, kecepatan gerak elektroda normal, tetapi jarak busur terlalu besar, sehingga terjadi sedikit percikan disekitar rigi-rigi. Selain itu penembusan dangkal. 3) Jarak busur nyala dan kecepatan elektroda normal, tetapi arus terlalu besar sehingga banyak terjadi percikan disepanjang rigi-rigi. Garis-garis rigi-rigi meruncing. 4) Kecepatan gerak elektroda normal, tetapi arus terlalu rendah sehingga rigi-rigi menjadi tinggi dan penembusan dangkal. Penyalaan elektroda sukar. 5) Besar arus, busur nyala normal tetapi kecepatan jalan elektroda terlalu lambat, rigi-rigi tinggi dan lebar. 6) Besar arus, jarak busur nyala normal tetapi kecepatan jalan elektroda terlalu tinggi, sehingga bentuk permukaan rigi-rigi jelek. Penembusan juga dangkal

PENUTUP Untuk mengingatkan seorang operator las tentang keselamatan kerja, dalam ruangan las harus di pasang gambar yang berhubungan dengan keselamatan kerja, seperti kaca mata alas, tameng las, sarung tangan dan pelindung badan. Perawatan mesin las yang cukup sederhana dapat meningkatkan kinerja dalam proses pengelasan dan memperpanjang umur mesin DAFTAR PUSTAKA Boentarto, 1997, Teknik Mengelas Karbit, CV. Aneka, Solo Boentarto, 1997, Bengkel Teknik Las Listrik, CV. Aneka, Solo Daryanto, 1992, Mesin Perkakas Bengkel, PT. Rineka Cipta, Jakarta

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN LAS KARBIT (OAW) SERTA .............. (Nanang Budi Sriyanto)

141

You might also like