You are on page 1of 5

Studi kelayakan sering disebut Feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima

suatu gagasan usaha atau proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam penilaian sebagai studi kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dsalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit, tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit dan begitu pula sebaliknya, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. Suatu penyusunan studi kelayakan bisnis diperlukan penilaian dari berbagai aspek, diantaranya : 1. Aspek Manajerial Pada masa pembangunan proyek, menyusun rencana penyelesaian proyek tepat pada waktunya, mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya diarahkan agar sarana fisik proyek tersebut dapat disiapkan tepat waktu. Masa pembangunan proyek bukan hanya pembangunan sarana fisik saja tetapi berbagai sarana lain sampai proyek melakukan produksi percobaan. Langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan proyek adalah : 1. Merancang pelaksanaan proyek, membaginya dalam berbagai kegiatan kegiatan diidentifikasi dan hubungan antar kegiatan harus jelas. 2. Menentukan skedul/jadwal kegiatan dalam proyek Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen adalah sebagai berikut:

1. Planning, Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Organizing, Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatankegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. 3. Actuating, Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk

menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi. 4. Controlling, Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana.

2. Aspek Organisasi Aspek organisasi diantaranya : 1. Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha, pelaksana, dll) 2. Legalitas proyek 3. Pengorganisasian 4. SDM 5. Analisa Pekerjaan

6. Penjadwalan Perlunya dibuat suatu bentuk organisasi agar program-program yang ada berjalan dengan lancar. Organisasi merupakan cara yang efektif untuk menyatukan orang dan sumber fisik yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu dengan waktu yang terbatas. Komponen organisasi yang paling penting adalah pekerjaan atau jabatan. Analisis jabatan adalah merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Organisasi secara statis suatu wadah atau tempat kerjasama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Organisasi secara dinamis sebagai suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi formal adalah sistem kegiatan

yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaaan dan kepemimpinan. Desain struktur organisasi ditentukan oleh variable-variabel berikut: 1. 2. 3. 4. Strategi organisasi Lingkungan Teknologi Orang-orang yang terlibat dalam organisasi

3. Aspek Legalitas Legalitas adalah sebuah usaha yang direncanakan terkait dengan kebijakan pemerintah dan aspek hukum. Usaha yang direncanakan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan dan hukum yang berlaku. Tanpa dukungan legalitas, usaha yang direncanakan dikhawatirkan akan mendapat hambatan pada tahap

implementasi rencana dan keberlanjutan usahanya terancam berhenti. Selain itu, legalitas usaha yang direncanakan sangat diperlukan apabila akan berhubungan dengan pihak lain seperti bank, investor, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya. Dengan demikian aspek legalitas dalam studi kelayakan harus menjadi bahan pertimbangan. Beberapa hal yang harus dikaji dari aspek legalitas ini adalah : 1. Kesesuaian lokasi/ tempat usaha dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) propinsi atau kabupaten/ kota 2. Kesesuaian lokasi/ tempat usaha dengan Rencana Deil Tata Ruang (RDTR) 3. Bentuk badan usaha apa yang akan dipergunakan. 4. Jaminan-jaminan apa saja yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman 5. Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan, dan sebagainya. Dalam aspek yuridis yang perlu dilihat dari sisi : a. Who (siapa pelaksana proyek) : Badan Usahanya dan Individu yang terlibat sebagai decision makers

b. What (proyek apa yang dibuat) : Bidang usaha yang dibangun harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, Fasilitas, Gangguan Lingkungan, dan Pengupahan c. Where (dimana proyek dibuat) : Perencanaan wilayah dan Status tanah d. When (kapan proyek akan dilaksanakan) : Disamping waktu operasional, perlu dilihat pula waktu yang berkaitan dengan perizinan. Semua perizinan masih berlaku/tidak. e How (bagaimana proyek dilaksanakan)

4. Aspek Lingkungan Dalam studi kelayakan kajian terhadap aspek lingkungan tidak mendetil, baru sampai pada tahap pendugaan dampak usaha terhadap lingkungan. Kajian yang

lebih mendetil mengenai lingkungan dilakukan pada kajian lain yaitu upaya pemantauan lingkungan (UPL) dan upaya pengelolaan lingkungan (UKL) yang diperlukan untuk menentukan lokasi usaha sebelum feasibility study dan kegiatan usaha setelah feasibility study, serta analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Kedua kajian tersebut didasarkan atas hasil studi kelayakan

(feasibility study) selesai. Jadi UPL-UKL dan AMDAL dilakukan setelah studi kelayakan usahanya ada/ selesai. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan adanya proyek-proyek. Peran AMDAL yaitu dalam pengelolaan lingkungan, pengelolaan proyek, dan dalam dokumen penting. Aspek lingkungan terdiri dari Aspek ekonomi, Aspek Sosial, Aspek politik, dan Implikasi pada studi kelayakan bisnis. Sedangkan lingkungan industri terdiri dari Ancaman masuk pendatang baru, Persaingan sesama perusahaan dalam industry, Ancaman dari Produk pengganti, Kekuatan tawar menawar pembeli, Kekuatan tawar menawar pemasok, dan Pengaruh kekuatan Stakeholder lainnya.

TUGAS STUDI KELAYAKAN Aspek Aspek Studi Kelayakan

Disusun Oleh :

Irfanny Dwi Rahayu 200110090213 Kelas : D

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2012

You might also like