Professional Documents
Culture Documents
Post
Neonatal, Infant, and Child Mortality)
Quamrul Hasan Chowdhury, Rafiqul Islam*, dan Kamal Hossain
KELOMPOK 6 (4SK3) MELISA VITA YANTI (18/08.5720) MISLINA SUMARNI (19/08.5724) RAHMADANI MELIA S (23/08.5768)
Latar Belakang
Bangladesh merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat, yaitu 916 orang/km2 (Ahmed, 2008). Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah 43,3% dari total penduduk. Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrim adalah 18,7% dari total penduduk. Angka pertumbuhan penduduknya adalah 1,42.
Rumusan Masalah
Pertanyaan Penelitian
Apakah pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik mempengaruhi kematian neonatal? Apakah pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik mempengaruhi kematian post neonatal? Apakah pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik mempengaruhi kematian bayi? Apakah pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik mempengaruhi kematian anak?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat dan pola kematian bayi dan anak, serta mengetahui pengaruh faktor-faktor sosial-ekonomi terhadap kematian neonatal, kematian post neonatal, kematian bayi, dan kematian anak di Natore, Bangladesh.
Tinjauan Teori
Menurut Wagstaff, rendahnya status ekonomi berhubungan dengan meningkatnya angka kematian bayi dan anak. Pendidikan ibu berpengaruh terhadap kematian bayi dan anak Cleland dkk, 1988; Cleland dan Streatfield, 1992; Boerma dan Bicego, 1992). Status sosial-ekonomi juga memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat pendidikan ibu, yang mempengaruhi resiko penyakit melalui kegiatan mengurus/membesarkan anak, seperti menyusui. (Bicego dan Boerma, 1993). Dalam Dasar-dasar demografi (edisi 2), Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate-IMR) adalah jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun (0-11 bulan)per 1000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu. Angka kematian bayi terbagi atas: 1. Angka Kematian Baru Lahir (Neo-Natal Death Rate), yaitu kematian yang terjadi sebelum bayi berumur 1 bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran pada periode tertentu Pada umumnya kematian neonatal berhubungan dengan kondisi sewaktu kehamilan/kelahiran, seperti pre-term, berat badan bayi rendah, asphyxia, dan neo-natal tetanus.
Kerangka Pikir
KEMATIAN NEONATAL
KEMATIAN POST NEONATAL
1. Pendidikan Ibu 2. Pendidikan Ayah 3. Pekerjaan Ibu 4. Pekerjaan Ayah 5. Pendapatan Rumah Tangga Per bulan 6. Jenis Kakus 7. Listrik
Hipotesis
Pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik berpengaruh terhadap kematian neonatal. Pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik berpengaruh terhadap kematian post neonatal. Pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik berpengaruh terhadap kematian bayi. Pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan rumah tangga per bulan, jenis kakus, dan listrik berpengaruh terhadap kematian anak.
METODOLOGI
1. Analisis Kontingensi Digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara kejadian yang berbeda pada pengklasifikasian variabel dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan statistik uji:
Oij Eij
Metodologi (lanjutan)
2. Analisis Regresi Logistik Biner Digunakan untuk memeriksa pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel tak bebas (Y), dengan model fungsi logistik:
ez E Y | Z z 1 ez
dimana: z 0 1 X 1 2 X 2 3 X 3 4 X 4 5 X 5 6 X 6 7 X 7
dan 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 adalah parameter regresi.
Lanjutan
Analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan multivariat, dengan 4 model logistik untuk variabel sosial ekonomi.
Lanjutan
Untuk Variabel Bebas: No. 1. Variabel Bebas Pendidikan Ibu (X1) Pengkategorian 1. Melek huruf 2. Lainnya Dummy 1 0
2.
3. 4. 5. 6. 7.
1 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
TABEL 1
NEXT
BACK
NEXT
TABEL 2
NEXT
BACK NEXT
Tingkat pendidikan ayah juga menunjukkan hasil yang sama seperti pendidikan ibu yaitu kematian yang lebih tinggi terjadi pada ayah yang buta huruf.
NNMR, PNNMR lebih tinggi pada ibu yang pekerjaannya buruh dan lainnya Pendapatan rumah tangga per bulan juga menentukan status ekonomi, kondisi nutrisi dan perumahan, akses ke pelayanan kesehatan dan sandang rumah tangga. Hasil menunjukkan bahwa NNMR, PNNMR dan IMR lebih tinggi untuk rumah tangga dengan pendapatan <2.500 TK Rumah tangga yang memilki kakus higienis memiliki kematian yang lebih rendah sementara kematian lebih tinggi terjadi pada rumah tangga dengan kakus tidak higienis
TABEL 3. HASIL ANALISIS KONTINGENSI BERDASARKAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN NEONATAL, POST NEONATAL, DAN KEMATIAN BAYI DAN ANAK
TABEL 3
NEXT
BACK NEXT
NEXT
BACK NEXT
Model 1 memasukkan kematian neonatal sebagai variabel tak bebas Tidak ada variabel sosial-ekonomi yang signifikan pada level 1%, 5%, dan 10%.
Kesimpulan
Secara umum, pendidikan dan pekerjaan ibu, jenis kakus dan listrik merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kematian neonatal, post neonatal, kematian bayi, dan kematian anak. Pendidikan dan pekerjaan ibu, merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap post neonatal. Pendidikan dan pekerjaan ibu, pendidikan ayah, dan listrik merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kematian bayi. Pendidikan dan pekerjaan ibu, pendidikan ayah, jenis kakus dan listrik merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kematian anak.
Follow Up
Rekomendasi yang dapat diajukan berdasarkan penelitian ini, membantu perancang dan pembuat kebijakan untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menurunkan kematian bayi dan anak tidak hanya di daerah penelitian tetapi juga seluruh negara: Baik partisipasi pendidikan laki-laki maupun perempuan perlu ditingkatkan karena dapat membawa perbaikan dalam hal kematian bayi dan anak. Fasilitas sanitasi rumah tangga sebaiknya diperbaiki. Program IEC yang secara langsung dapat memberikan pencerahan kepada para ibu terhadap pelayanan kesehatan anak yang tersedia di daerahnya sebaiknya diperbaiki melalui partisipasi pemerintah, NGOs seperti media massa.
TERIMA KASIH