You are on page 1of 27

PANDUAN (PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN )PBL FKM UNCEN JAYAPURA

I. A.

PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Transformasi dewasa ini di segala bidang kehidupan bangsa, terjadi perubahan

yang sangat signifikan dalam melihat suatu persoalan, demikian pula halnya pada bidang kesehatan. Paradigma yang mendasar di bidang kesehatan terletak pada pegeseran pemikiran dari sekedar masalah sakit/penyakit dengan upaya kuratif untuk mengobati penyakit menuju pada konsep yang lebih luas secara komprehensif. Persoalan utama dalam bidang kesehatan telah ditempatkan dalam suatu pola pemikiran baru yang disebut paradigma sehat yang menempatkan isu sehat sebagai bagian utama pembangunan kesehatan. Lebih lanjut paradigma baru ini dijabarkan sebagai suatu konsep nasional pembangunan yang disebut pembangunan berwawasan kesehatan. Misi ini memandang bahwa setiap gerak dan langkah pembangunan hendaknya ditujukan untuk kesehatan (all for health) dan bermanfaat bagi kesehatan (health for all). Pada konsep pembangunan ini selanjutnya diharapkan dapat di capai suatu Indonesia Sehat 2015 yang selanjutnya di dukung oleh Provinsi Sehat, Kabupaten sehat, Kecamatan sehat sampai pada Desa sehat yang seterusnya didukung oleh sendi-sendi terkecil dari masyarakat yaitu keluarga yang sehat. Kesemuanya ini sesuai dengan dasar pembangunan nasional yang senatiasa ingin mennciptakan sumber daya manusia (SDM) yang produktif, kreatif, dan sejahtera terwujud dalam suatu masyarakat madani (civil society) dalam Era Indonesia Baru. Hal tersebut sejalan dengan eksistensi Universitas Cenderawasih yang mempunyai strategi dalam upaya mencapai kenggulan yang sinergi dalam peningkatan mutu akademik dan mutu kehidupan kebagsaan. Pembangunan kesehatan harus di dukung oleh seluruh komponen kemasyarakatan. Untuk itu, Universitas Cenderawasih mempunyai kompetennsi yang memadai dalam hal akademik dan pengembangan berbasis masyarakat (social community development). Keberhasilan dalam pembangunan kesehatan harus di dukung oleh perencanaan yang berbasis akademik/kampus yang mempunyai kompetensi mengkaji dan

mengembangkan masyarakat berdasarkan evidence base .

B.

Masalah Kesehatan Masyarakat

Dalam teori Blum (1977) , status kesehatan dipengaruhi oleh 4 (empat) komponen utama, yaitu : lingkungan, pelayanan kesehatan, perilaku, serta genetik. Dari empat komponen tersebut hampir secara bersamaan belum di garap secara maksimal. Indikatorindikator yang digunakan dalam perbaikan status kesehatan masih mencerminkan situasi yang kurang kondusif untuk mewujudkan status kesehatan yang optimal. Pada masalah kesehatan, sementara ini terjadi transisi kesehatan berupa transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gizi, dan transisi perilaku. Transisi kesehatan tersebut memberi beban ganda (double burden) masalah kesehatan. Meningkatnya angka harapan hidup, di sisi lain masalah bayi dan balita masih menumpuk, penyakit menular belum tuntas sementara penyakit kronis semakin meningkat drastis, gizi kurang di mana-mana sedangkan masalah penyakit akibat gizi kurang semakin meningkat. Untuk masalah kesehatan di Indonesia, secara kuantitatif diperkirakan sekitar 15% penduduk mempunyai penyakit, sedangkan mereka yang berada antara sehat dan sakit sekitar 85%. Pada kondisi inilah terjadi ketimpangan pembangunan selama ini. Hampir seluruh alokasi anggaran pemerintah ditujukan kepada kelompok minoritas (15%). Sementara kelompok yang lebih banyak tidak mendapatkan pelayanan promosi dan upaya preventif. Keadaan ini harus diubah, dengan memberikan anggaran dan perhatian yang lebih besar kepada kelompok yang lebih banyak, sebagai suatu upaya penegakan hak asasi manusia dan investasi di bidang kesehatan.

C. 1.

Tujuan Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa (i) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih dapat mengembangan data dasar kesehatan yang berbasis pada komunitas secara menyeluruh.

2. a. b.

Tujuan Khusus Diperolehnya model status kesehatan masyarakat di lokasi PBL. Meningkatnya kemampuan peserta PBL, melaksanakan base line data dan identifikasi masalah kesehatan.

c.

Meningkatnya kemampuan masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.

d. e.

Meningkatnya daya inovasi masyarakat mengembangkan status kesehatan. Meningkatkan kemampuan pesrta PBL melaksanakan intervensi yang berbasis pada base line data.

f.

Dikembangkannya model kesehatan berwawasan lingkungan.

g.

Meningkatkan kemampuan peserta PBL, melaksanakan evaluasi secara sistemik.

D. 1. 2. 3.

Manfaat Masyarakat mampu secara mandiri menyelesaikan masalah kesehatannya. Peserta PBL mampu bekerja secara tim dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Tersedianya data dasar yang berkaitan dengan kesehatan untuk mendukung perencanaan yang tepat.

4.

Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan Dinas Kesehatan dalam pengembangan kebijakan yang berbasis riset.

5.

Upaya aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menumbuhkan minat pengabdian.

II.

PENGEMBANGAN BERBASIS MASYARAKAT Pengembangan berbasis masyarakat (PBM) merupakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) kepada mahasiswa dalam bentuk Pengalaman Belajar Ceramah (PBC), Pengalaman Belajar Praktika (PBP), dan Pengalaman Belajar Diskusi (PBD). Rangkaian berbagai bentuk pengalaman belaajar harus memungkinkan dapat ditumbuhkan serta

dibinanya sikap dan kemampuan peserta didik, sesuai dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan. Pengalaman Belajar Lapangan adalah proses belajar untuk mendapatkan kemampuan profesional kesehatan masyarakat dan merupakan kemampuan spesifik yang harus dimiliki oleh seorang tenaga profesional di bidang kesehatan masyarakat, yaitu : a. Menerapkan diagnosis kesehatan komunikasi yang intinya mengenali, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat. b. Mengembangkan program penanganan masalah kesehataan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif. c. Bertindak sebagai manajer madya yang dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. d. e. Melakukan pendekatan masyarakat. Bekerja dalam tim multidisipliner. Dari kemampuan-kemampuan itu ada 4 (empat) kemampuan yang diperoleh melalui Pengalaman Belajar Lapangan : 1. 2. 3. Menetapkan diagnosis kesehatan masyarakat. Mengembangkan program investasi kesehatan. Melakukan pendekatan masyarakat.

4.

Bekerja dalam tim yang multidisipliner. Untuk mendukung peranan itu diperlukan pengetahuan mendalam tentang masyarakat. Pengetahuan ini antara lain mencakup kebutuhan dan permintaan sumber daya yang bisa dimanfaatkan, angka-angka kependudukan dan cakupan program, serta kerjasama yang bisa digalang. bentuk-bentuk

Dalam rangka ini diperlukan 3 (tiga) data penting :

1. 2. 3.

Data umum (demografi) Data kesehatan Data yang berhubungan dengan kesehatan (health related data). Ketiga data ini harus dianalisis. Data diagnosis kesehatan masyarakat memerlukan pengolahan mekanisme yang panjang dan proses penalaran dalam analisisnya. Melalui PBL ini pengetahuan itu bisa diperoleh dengan sempurna. Dengan demikian, PBL mempunyai peranan yang sangat penting dan stategis dan untuk itu harus dilaksanakan secara benar.

Kegiatan pembinaan keprofesian, yang sangat besar berbentuk Pengalaman Belajar Lapangan (PBL), bertujuan untuk : a. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan profesi kesehatan masyarakat yang berorientasi kesehatan bangsa. b. c. Meningkatkan kemampuan dasar profesi dalam pengembangan dan kebijakan kesehatan. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan mendekati problematika kesehatan masyarakat secara holistik. d. Meningkatkan kemampuan profesi kesehatan masyarakat mengenai permasalahan khusus kesehatan masyarakat. Berkaitan dengan tujuan PBL tersebut dengan bobot kredit PBL sebanyak 2 SKS. Format PBL FKM mengikuti metode Problem Solving dalam masyarakat, dengan skema sebagai berikut : PBL I : Analisis situasi, identifikasi masalah dan membuat prioritas masalah, merencanakan

program intervensi. PBL II : Melaksanakan program intervensi, evaluasi program dan membuat alternatif program. Dalam upaya melaksanakan PBL di FKM terlibat, antara lain : pembekalan kepada peserta PBL, kesiapan pengelola, pembimbing lapangan, pembiayaan, pembagian kelompok, evaluasi akhir dan penerimaan oleh masyarakat. Hal ini akan bermuara kepada pencapaian tujuan yang lebih baik. Praktek Belajar Lapangan I dan II FKM UNCEN menitik beratkan pada orientasi evaluasi program dan membuat alternatif program. sebagai berikut : Rancangan kegiatan pertahap PBL,

b.

A. Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I Tujuannya : Diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengenal dan memahami struktus masyarakat serta organisasinya. Mengenal karakteristik serta norma-norma dalam masyarakat dan lingkungannya. Bekerjasama secara tim dalam kelompok kegiatannya. Mampu menyusun kuisioner pengumpulan data. Mampu mengumpulkan data dasar (base line data). Mampu melakukaan proses pengolahan data, analisis dan menginterpretasi data yang diperoleh. 7. 8. Mampu merumuskan masalah kesehatan dalam masyarakat. Hasil rumusan masalah diseminarkan di lokasi PBL yang dihadiri oleh aparat pemerintah dan masyarakat. 9. Bersama-sama masyarakat menentukan masalah kesehatan setempat dan membuat prioritas masalah saat seminar. 10. 11. 12. 13. Mampu menyusun rencana intervensi bersama-sama masyarakat dan aparat. Membuat laporan PBL untuk menjadi acuan pada PBL II. Peserta PBL I adalah mahasiswa semester IV dengaan bobot SKS 2. Peserta PBL I adalah mahasiswa semester IV dengan bobot SKS 2, pelaksanaannya setelah selesai ujian semester IV.

B.

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II Tujuannya : Diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan :

1. 2.

Melaksanakan program prioritas yang telah ditetapkan bersama-sama masyarakat. Mengaktifkan peran serta masyarakat yang berhubungan dengan pelaksanaan program kesehatan.

3. 4. 5.

Membuat alat ukur untuk evaluasi program. Melaksanakan evaluasi bersama masyarakat.. Menyiapkan alternatif perbaikan program pada kondisi akhir bila program yang dibuat tidak mengenai sasaran.

6. 7.

Membuat Laporan PBL II. Hasil kegiatan diseminarkan di lokasi PBL yang dihadiri oleh aparat pemerintah dan masyarakat.

III. JENIS-JENIS PROGRAM YANG DAPAT DILAKUKAN 1. Bidang Kesehatan Lingkungan:

a. b. c. d. 2. a. b. c. d. 3. a. b. c. d.

Pembuatan jamban Pembuatan sarana air bersih Penjernihan air Dan lain-lain bidang kesehatan lingkungan Bidang Pelayanan Kesehatan Pembuatan posyandu Pelatihan kader kesehatan Pelatihan dokter kecil Pelatihan dan pembuatan pos obat kampung (POK) Bidang Perilaku Melaksanakan penyuluhan berbagai bidang di dalam berbagai metode Melakukan metode demonstrasi dalam berbagai bidang kesehatan. Dan lain-lain

IV. LAPORAN AKHIR DESA/KAMPUNG A. Pembuatan Laporan 1. Laporan akhir desa/kampung dibuat secara bersama-sama oleh koordinator/ketua kelompok dengan seluruh anggota kelompok. 2. a) b) c) d) e) f) 3. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Laporan dibuat sebanyak 6 (enam) rangkap dengan sampul warna ungu : Satu rangkap diserahkan Kepada Panitia Pelaksanaan PBL Satu rangkap diserahkan Kepada Fakultas Satu rangkap diserahkan Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Satu rangkap diserahkan Kepada Kepala Puskesmas setempat Satu rangkap diserahkan Kepada Kepala Distrik setempat Satu rangkap diserahkan Kepada Kepala Kampung Semua laporan harus disetujui/disahkan pembimbing lapangan pada akhir seminar. Laporan Dilampiri Nama peserta PBL disetai dengan tanda tangan Struktur pemerintahan kampung Peta/dena lokasi Rencana program intervensi (POA) Rencana evaluasi Program kegiatan (PBL II) Kuisioner pengumpulan data

8. 9.

Foto-foto kegiatan disertai dengan keterangan Lain-lain yang dianggap perlu

C. Format Laporan Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Bab I A. B. C. Bab II A. B. C. D. PENDAHULUAN Latar belakang Maksud dan tujuan Manfaat GAMBARAN UMUM LOKASI

Keadaan geografi dan demografi Status kesehatan Pendidikan Faktor sosial, ekonomi dan budaya Bab III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. B. C.

Hasil Pelaksanaan dan Evaluasi Pembahasan Faktor Pendukung dan Penghambat Bab IV PENUTUP

A. B.

Simpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran

V. KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN BERBASIS MASYARAKAT Masyarakat madani Pelaksanaan PBL bagi mahasiswa FKM UNCEN merupakan suatu beban studi tersendiri yang harus dirampungkan selama pendidikan di FKM UNCEN, dengan tiap pelaksanaan PBL berbobot 2 SKS selama dua kali pelaksanaan PBL. PBL II Intervensi & Evaluasi kampung sehat Mahasiswa FKM UNCEN Masyarakat Pengembangan berbasis masyarakat distrik sehat PBL I

Base line data, rumusan masalah, & penentuan prioritas masalah kampung sehat

VI. METODE PELAKSANAAN PBL A. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan dalam PBL ini adalah kegiatan akademik yang berada di bawah naungan FKM Uncen, dalam pelaksanaannya keterlibatan masyarakat sangat menetukan pelaksanaan PBL dilakukan dalam 2 tahapan, berdasarkan pengembangan kurikulum serta proses pendidikan masyarakat dibidang kesehatan. B. Lokasi Pelaksanaan Tempat pelaksanaan PBL disesuaikan dengan kondisi kesehatan masyarakat yang ada serta dukungan dari pemerintah setempat. Lokasi pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan II di laksanakan di lokasi yang sama dengan Pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan I, C. 1. 2. 3. a. b. c. d. e. Tugas dan Tanggung Jawab Panitia PBL Bertanggung jawab kepada Dekan FKM terhadap pelaksanaan kegiatan PBL. Menyusun/menyempurnakan kurikulum PBL. Merencanakan/ menyusun kegiatan PBL antara lain: Waktu pelaksanaan PBL Lokasi pelaksanaan PBL Biaya pelaksanaan PBL Materi kegiatan PBL Mengkordinir penyusunan laporan hasil kegiatan PBL untuk disampaikan kepada pemerintah setempat f. g. Menetapkan penilaian akhir terhadap mahasiswa PBL Mengambil keputusan terakhir tentang pelaksanaan PBL di lapangan bila kegiatan tersebut mengalami hambatan-hambatan. Hal ini dilakukan bila tim panitia sedang melaksanakan supervisi lapangan h. Melakukan peninjauan lapangan memperoleh informasi tentang kondisi lapangan serta untuk kepentingan distribusi mahasiswa sesuai keadaan kampung yang ada D. Tugas dan Tanggung Jawab Pembimbing Lapangan

Tugas ini dilaksanakan oleh dosen FKM Uncen :

1.

Bertanggung jawab kepada tim panitia terhadap pelaksanaan kegiatan PBL oleh mahasiswa

2. 3. 4.

Melaksanakan kegiatan kerja PBL yang telah ditetapkan Bertanggung jawab terhadap semua aktiviatas mahasiswa PBL selama di lapangan Membimbing/mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PBL yang telah ditetapkan

5. 6. 7.

Mengintegrasikan kegiatan PBL dilapangan dengan kegiatan pemerintah daerah setempat Memantau semua kegiatan pelaksanaan PBL oleh mahasiswa di lapangan Memberi catatan khusus terhadap mahasiswa yang tidak mentaati kegiatan PBL di lapangan

8.

Mengambil keputusan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama dilapangan setelah dimusyawarakan di antara pembimbing lapangan dan diketahui oleh supervisi

9. VII. A. 1. 2. 3.

Memberi petunjuk tentang pelaksanaan kegiatan PBL di lapangan SUPERVISI Yang berhak melakukan supervisi lapangan adalah : Semua unsur pimpinan FKM (Dekan, Wakil Dekan I, II, dan III) Mereka yang dianggap mempunyai pengalaman khusus dalam kegiatan PBL Mereka yang terlibat di dalam pelaksanaan suatu kegiatan tertentu melalui PBL (donatur kegiatan, proyek, dll)

B. 1.

Tugas dan tanggung jawab supervisi Membantu kegiatan pembimbingan lapangan terhadap pelaksanaan PBL langsung kepada mahasiswa

2. 3. VIII.

Memantau pelaksanaan kegiatan PBL oleh mahasiswa dilapangan Memberi petunjuk/ pengarahan tentang kegiatan PBL bila diperlukan PETUNJUK PENILAIAN MAHASISWA PBL A. Penilaian mahasiswa didasarkan atas:

1. 2.

Kehadiran pada saat pembekalan Kehadiran mahasiswa dilapangan (penilaian utama), mahasiswa diwajibkan berada dilapangan sejak tanggal mulai pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan PBL

a) b)

Penilaian maksimal bila mahasiswa 100% hadir di lapangan Mahasiswa dinyatakan gugur (tidak lulus) bila jumlah kehadiran kurang dari 80% dilapangan

c)

Izin diberikan maksimal 2 hari (kondisi genting)

d)

Bila mahasiswa sakit dan tidak dapat melanjutkan kegiatan 80% dilapangan dianjurkanmengundurkan diri dan mengikuti PBL yang sama pada semester berikut

3.

Keaktifan dalam pelaksanaan program Mahasiswa di nilai berdasarkan jenis kegiatan yang dilaksanakan dan keaktifan mahasiswa

4.

Kerja sama antar mahasiswa, masyarakat dan pembimbing

a) Kerja sama antara mahasiswa di dalam kelompok berjalan dengan baik b) Kerja sama antara mahasiswa dengan masyarakat, aparat pemerintah, dan pembimbing lapangan berjalan dengan baik 5. Inisiatif dan kreatif mahasiswa Dapat memberikan ide atau cara yang terbaik dalam melaksanakan suatu kegiatan, dinilai saat diskusi kelompok dan seminar 6. Kondite Yaitu suatu aturan tata tertib FKM Uncen dan etika masyarakat 7. Sifat kepemimpinan mahasiswa Mahasiswa mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang baik dalam mengorganisasikan kegiatan masyarakat 8. a) b) c) 9. Jurnal/catatan harian Kelengkapan isi dan materi Kebersihan/kerapihan Ketepatan dan kediplinan mengisi Seminar hasil PBL Yang dinilai adalah struktur dan materi laporan serta kemampuan argumentasi pada waktu seminar (disesuaikan dengan tingkatan PBL) 10. Laporan akhir PBL Yang dinilai adalah kelengkapan laporan, sistematika dan kemampuan bahasa serta kemampuan analisis (disesuaikan dengan tingkatan PBL) B. Nilai PBL Nilai mahasiswa yang mengikuti PBL adalah A, B,C, dan E. karena nilai diatas adalah berdasarkan psikomotor. Nilai A : 80 100 Nilai B : 70 79 Nilai C : 60 69 Nilai E : < 60 (tidak lulus)

LEMBAR PENGESAHAN Kegiatan Praktek Belajar Lapangan I yang dilaksanakan di Kampung 16 Distrik Kemtuk Grei & Distrik Namblong Kabupaten Jayapura pada tanggal 11 Juli s/d 25 Juli 2011 oleh Mahasiswa/I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih. Adapun nama-nama peserta kelompok adalah sebagai berikut : : . : . : . :

Ketua Sekretaris Bendahara Anggota 1. 2. 3.

. . Dst. Laporan PBL telah disetujui pada tanggalbulan..........tahun ............

Dosen Pembimbing Lapangan

1. N A M A NIP. 19 2. N A M A NIP. 19

(..............................................)

(..............................................)

Ketua Panitia PBL I,

Kepala Kampung ..............

Dolfinus Y. Bouway, M.Kes,(Epid) NIP. 197706072005011002

S.KM, .

Mengetahui Dekan FKM Uncen, Kepala Distrik,

Drs. A.L M.Kes

Rantetampang,

NIP

NIP. 194904171983031001

JURNAL/ CATATAN HARIAN Nama NIM : . :.

Kelompok / Kampung :.

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

No

HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

No

HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF

DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF

DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF

DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF

DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF

DOSEN

No HARI/TANGGAL

JAM

URAIAN KEGIATAN

PARAF DOSEN

2011 Ketua kelompok, Yang bersangkutan

NIM.

NIM. Mengetahui Kepala Kampung.

You might also like