You are on page 1of 9

KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS

A.

PENGERTIAN BERFIKIR Berfikir adalah memanipulasi atau mengelola dan menstransformasi

informasi di dalam memori. Sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berfikir secara kritis, membuat keputusan, berfikir kreatif, dan memecahkan masalah. Murid dapat berfikir tentang hal-hal konkrit, seperti liburan ke pantai atau cara menang dalam permainan video game, atau apabila mereka sudah dalam usia sekolah menengah, mereka bisa berfikir tentang hal-hal yang bersifat abstrak, seperti makna kebebasan atau identitas. Mereka dapat berfikir tentang masa lalu (seperti apa yang terjadi pada mereka bulan lalu), dan masa depan (seperti apa kehidupan mereka nanti di tahun 2020). Mereka dapat memikirkan realitas (seperti bagaimana cara mengerjakan ujian besok dengan lebih baik) dan fantasi (seperti apa rasanya Iwan Fals atau bagaimana naik pesawat angkasa luar ke Mars). B. PEMIKIRAN BERFIKIR KRITIS Baru baru ini dikalangan psikolog dan pendidik muncul banyak minat pada pemikiran kritis, walaupun ini bukan ide yang benar benar baru ( Kamin dkk ; 2001). Pendidik terkenal John Dewey (1933) mengusulkan ide yang sama ketika dia bicara tentang pentingnya menyuruh murid untuk berpikir secara reflektif. Psikolog ternama Max Wertheimer (1945) berbicara tentang arti penting dari berpikir produktif, bukan sekedar menebak jawaban yang benar. Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif, dan melibatkan evaluasi bukti. Banyak soal Reflect yang muncul dalam buku ini membutuhkan pemikiran yang kritis. Berikut ini beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk memasukkan pemikiran kritis dalam pengajaran mereka: Jangan hanya tanyakan tentang apa yang terjadi, tetapi tanyakan juga bagaimana dan mengapa?

1 | Model

Pembelajaran

IPA

Kaji dugaan fakta untuk mengetahui apakah ada bukti yang mendukungnya Berdebatlah secara rasional, bukan emosional. Akui bahwa terkadang ada lebih dari satu jawaban atau penjelasan yang baik. Bandingkan berbagai jawaban untuk suatu pertanyaan dan nilailah mana yang benar benar jawaban terbaik. Evaluasi dan kalu mungkin tanyakan apa yang dikatakan orang lain bukan sekadar menerima begitu saja jawaban sebagi kebenaran. Ajukan pertanyaan dan pikirkan dan pikirkan diluar papa yang sudah kita tahu untuk menciptakan ide baru dan informasi baru. Jacqueline dan Martin Brooks (1993,2001) mengeluhkan bahwa hanya

sedikit sekali sekolah yang benar benar mengajar murid untuk berpikir kritis. Menurut mereka, sekolah terlalu menghabiskan waktu untuk mengajar anak memberi satu jawaban yang benar secara imitatif. Kebanyakan sekolah tidak mendorong para murid untuk memperluas pemikiran mereka dengan menciptakan ide baru dan memikirkan ulang yang sudah ada. Kedua peneliti itu percaya bahwa guru lebih sering menyuruh murid membaca, mendefinisikan, mendeskripsikan, menyatakan, dan mendaftar dari pada menganalisis, menyimpulkan, mengaitkan, mensintesiskan, mengkritik, menciptakan, mengevaluasi, memikirkan, dan memikirkan ulang. Brooks dan Brooks menunjukkan bahwa banyak murid yang sukses menyelesaikan tugasnya, mengerjakan ujian dengan baik, dan mendapat nilai baik, tetapi mereka tidak belajar berpikir secara kritis dan mendalam. Keduanya percaya bahwa sekolah hanya menghasilkan murid yang hanya berpikir sangat dangkal, hanya mempelajari kulit luar suatu problem, tidak memperluas pemikiran dan melakukan pemikiran yang mendalam. Daliel Perkins dan Sarah Tishman (1997) bekerjasa dengan para guru untuk memasukkan pelajaran pemikiran kritis dikelas. Berikut ini beberapa ketrampilan berpikir kritis yang mereka gunakan untuk membantu perkembangan murid:
2 | Model Pembelajaran IPA

Berpikiran terbuka. ajak murid menghindari pemikiran sempit dan dorong mereka untuk mengeksplorasi opsi opsi. Misalnya, saat mengajarkan pembelajaran IPA bab magnet. Guru meminta murid untuk menemukan fungsi lain dari magnet selain untuk menarik benda. Misalnya magnet dapat dimanfaatkan untuk ikat pinggang, melempar sesuatu, anting, cincin, gelang.

Rasa ingin tahu intelektual. dorong murid anda untuk bertanya, merenungkan, menyelidiki, dan meneliti. Aspek lain dari keingin tahuan intelektual adalah mengenali problem dan inkonsistensi. Misalnya, murid diajak mempelajari definisi tentang tumbuhan dikotil dan monokotil. (pendapat yang dibaca murid bukan berasal dari orang yang ahli di bidang ipa tetapi pendapat penjual kantin dan cleaning service)

Perencanaan dan strategi bekerja samalah dengan murid anda dalam menyusun rencana, menentukan tujuan, mencari arah, dan menciptakan hasil. Misalnya, guru menyuruh siswa untuk menemukan peamanfaatan energi yang terbaik untuk proses fotosintesis.

Kehati-hatian intelektual. mendorong murid anda untuk mengecek ketidak akuratan dan kesalahan, bersikap cermat dan teratur. Misalnya, saat murid mempelajari tentang tumbuhan, murid juga mempelajari tentang struktur batang, daun, akar dll

C.

BEBERAPA DEFINISI KLASIK DARI TRADISI BERPIKIR John Dewey dan berpikir Reflektif Sesungguhnya, orang sudah berpikir tentang berpikir kritis dan sudah menelaah bagaimana mengajarkannya selama hampir seratus tahun. Ia menamankannya sebagai berpikir reflektif dan mendefinisikannya sebagai: Pertimbangan yang aktif, persistent (terus menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan alasan yang

KRITIS

3 | Model

Pembelajaran

IPA

mendukungnya dan kesimpulan kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya. Edward Glaser, Mengembangkan gagasan Dewey Glaser mendefinisikan berpikir kritis sebagai: (1) Suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah masalah dan hal hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seorang; (2) pengetahuan tentang metode metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan (3) semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan kesimpulan yang diakibatnya Robert Ennis- Definisi yang dipakai secara luas Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan Richard Paul dan berpikir tentang pikiran anda Sendiri Berpikir kritis adalah mode berpikir mengenal hal, substansi atau masalah apa saja di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar standar intelektual padanya.

D.

MENINGKATKAN PEMIKIRAN ANAK Pendidikan seharusnya membantu murid menjadi pemikir yang lebih baik.

Setiap guru akan setuju dengan tujuan ini, namun cara untuk mencapainya tidak selalu tersedia di sekolah. Berikut ini beberapa pedoman untuk membantu murid menjadi pemikir yang lebih baik. 1. Jadilah pemandu dalam membantu murid menyusun pemikiran mereka sendiri. Anda tidak bisa dan tidak boleh mewakili mereka untuk berfikir. Akan tetapi, anda dapat dan seharusanya menjadi pemandu yang efektif dalam

4 | Model

Pembelajaran

IPA

membantu murid untuk berfikir sendiri. Guru yang membantu murid menyusun pemikirannya sendiri (Brooks dan Brook, 1993, 2001): Harus: a. Menghargai pertanyaan murid: Memandang murid sebagai pemikir yang membawa teori baru tentang dunia Memahami sudut pandang murid Memndorong murid melakukan elaborasi jawabannya Memperkuat rasa ingin tahu intelektual murid

Tidak boleh: Memandang pikiran anak sebagai wadah kosong dan menganngap anda berperan sebagai penuang informasi ke pikiran murid Terlalu mengandalkan buku wajib Hanya mencari jawaban yang benar untuk memvalidasi pembelajaran murid

2. Gunakan pertanyaan berbasis pemikiran. Salah satu cara menganalisis strategi pengajaran anda adalah mengetahui apakan anda menggunakan pendekatan berbasis pelajaran, pertanyaan berbasis fakta, atau pertanyaan berbasis pemikiran (Sternborg dan Spear-Swirling, 1996). Dalam pendekatan berbasis pelajaran, guru memberikan informasi dalam bentuk pengajaran. Ini adalah pendekatan yang amat membantu untuk

menyajikan secara cepat sekumpulan informasi, misalnya faktor-faktor yang menyebabkan cicak memutusakan ekornya. Dalam pertanyaan berbasis fakta, guru mengajukan pertanyaan yang di desain agar murid mendeskripsikan informasi faktual. Misalanya, guru bisa bertanya kapan cicak akan memutuskan ekornya? dalam pertanyaan berbasis pemikiran, guru mengajkan pertanyaan yang menstimulasi pemikiran dan diskusi. Misalnya, guru bertanya, bandingkan peristiwa mimikri dan Autotomi. Apa persamaanya? Apa perbedaannya? masukan pertanyaan pertanyaan berbasis pemikiran dalam pertanyaan anda.pertanyaan tersebut akan

5 | Model

Pembelajaran

IPA

membantu murid anda untuk mengkonstruksi pemahaman terhadap suatu topik secara lebih mendalam.

3. Beri model peran pemikir yang positif. Cari di komunitas anda model peran positif yang dapat menunjukkan bagaimana cara berfikir efektif, dan undang mereka ke kelas anda dan bicara dengan murid anda. Juga pikirkan konteks dalam komunitas, seperti museum, akademi, universitas, rumah sakit, pusat bisnis, dimana anda bisa ajak murid ke sana dan mengamati serta berinteraksi dengan para pemikir yang kompeten disana.

4. Sebagai guru, jadilaah model peran peamikir bagi murid anda. Anda harus punya pikiran yang aktif Dan selalu ingin tahu. Karena setiap hari anda beradaa di kelas, murid anda akan menyerap cara anada berfikir. Pelajari tentang apa yag kami bahas tentang berfikir. Jadilah model

berfikir yang positif bagi murid anda dengan melatih strategi-strategi tersebut.

5. Selalu ikuti perkembangan terkini di bidang pemikiran. Teruslah mempelajari perkembangan baru dalam pengajaran murid agar menjadi pemikir yang efektif setelah anda nanti menjadi guru. Selama satu dekade ke depan akan ada program teknologi baru yang dengannya anda bisa meningkatkan keterampilan berfikir murid. Kunjungi perpustakaan dan bacalah jurnal-jurnal pendidikan dan hadiri konferensi profesional yang membahas tentang konferensi pemikiran.

6 | Model

Pembelajaran

IPA

E.

INDIKATOR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Mengidentifikasi masalah, informasi yang relevan dan semua dugaan tentang masalah tersebut. Ini termasuk kesadaran akan kemungkinan adanya lebih dari satu solusi.

Langkah 1

Langkah 2

Mengeksplorasi interpretasi dan mengidentifikasi hubungan yang ada. Ini termasuk mengenali bias/prasangka yang ada, menghubungkan alasan yang terkait dengan berbagai alternatif pandangan dan mengorganisir informasi yang ada sehingga menghasilkan data yang berarti.

Langkah 3

Menentukan

prioritas

alternatif Ini

yang

ada

dan proses

mengkomunikasikan

kesimpulan.

termasuk

menganalisis dengan cermat dalam mengembangkan panduan yang dipakai untuk menentukan faktor, dan mempertahankan solusi yang terpilih. Langkah 4 Mengintegrasikan, memonitor dan menyaring strategi untuk penanganan ulang masalah. Ini termasuk mengetahui

pembatasan dari solusi yang terpilih dan mengembangkan sebuah proses berkelanjutan untuk membangkitkan dan

menggunakan informasi baru. F. SEMBILAN TIPS MENGEMBANGKAN KOMPETENSI

BERFIKIR KRITIS 1. Berpikiran terbuka terhadap ide-ide baru. 2. Mengetahui bahwa setiap orang bisa memiliki pandangan yang berbeda. 3. Memisahkan berpikir dengan perasaan dan berpikir logis. 4. Menanyakan hal-hal yang anda anggap tidak masuk akal. 5. Menghindari kesalahan umum dalam pemberian alasan yang anda buat. 6. Jangan berargumen tentang sesuatu yang anda tidak mengerti. 7. Kembangkanlah kosakata yang tepat untuk penyampaian dan pengertian ide yang lebih baik. 8. Mengetahui ketika anda memerlukan informasi lebih lanjut.
7 | Model Pembelajaran IPA

9. Mengetahui perbedaan antara kesimpulan yang dapat dan harus benar.

G. KETRAMPILAN PENTING DALAM PEMIKIRAN KRITIS Kemampuan berfikir kritis menurut Edward Glaser mendaftarkan kemampuan untuk : a. Mengenal masalah b. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai masalah itu. c. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan. d. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan. e. Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas. f. Menganalisis data. g. Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan h. Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah i. Menarik kesimpulan-kesimpulan yang diperlukan. j. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan yang seseorang ambil k. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan untuk menangani masalah-

pengalaman yang lebih luas. l. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

H. CONTOH DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS 5 SD Mengapa para petani di perkebunan melati menggunakan teknik stek? Dan apa dampaknya bagi pembeli?

8 | Model

Pembelajaran

IPA

I.

PERTANYAAN

Ari Krisnawati ( 091 644 069 ) 1. Berfikir kritis dalam pembelajaran selain dengan soal? Jawab: Berfikir kritis pada dasarnya harus disertai dengan soal. Soal tidak harus berbentuk pilihan ganda atau uraian, siswa dapat diberi suatu permasalahan yang dapat merangsang untuk berfikir kritis. Lia Heryati Putri Utami ( 091 644 215 ) 2. Perbedaan pemikiran kritis dan berfikir kritis? Jawab: Pemikiran kritis adalah hasil dari berfikir kritis Berfikir kritis adalah suatu proses pemikiran Indah Febria C ( 091 644 218) 3. Berfikir kritis untuk usia berapa? Contoh indikator dalam berfikir kritis? Jawab: Berfikir kritis tidak dibatasi oleh usia. Contoh indikator dengan: Standar kompetensi: 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan Kompetensi dasar: 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan Indikator: 2.1.1 Mejelaskan macam-macam tumbuhan hijau 2.2.2 Menjelaskan bagian-bagian dalam tumbuhan 2.2.3 Proses tumbuhan hijau membuat makanan

9 | Model

Pembelajaran

IPA

You might also like