You are on page 1of 12

FILSAFAT PANCASILA

OLEH KELOMPOK 1 : 1. Wahyu Prasetyo 2. M. Miftahul Arif 3. Dewi Rara W.S 4. Amalia Andyni

(091910301041) (091910301055) (091910301056) (091910301062)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


PENGERTIAN PANCASILA SECARA FILSAFAT Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh. Ideologi Pancasila adalah keseluruhan prinsip normatif yang berlaku bagi negara Republik Indonesia dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis serta dasar axiologis dari sila-sila Pancasila. Sebagaimana dijelaskan bahwa kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat hierarkhis dan mempunyai bentuk piramidal, digunakan untuk menggambarkan hubungan urutan-urutan luas (kuantitas) dan dalam pengertian inilah hubungan kesatuan sila-sila Pancasila itu dalam arti formal logis. Wawasan filsafat meliputi bidang penyelidikan ontologi, epistemologi, axiologi. Ketiga bidang ini dapat dianggap mencakup kesemestaan.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA


Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk idea dan logos, yang berasal dari bahasa yunani eidos dan logos. Secara sederhana artinya suatau gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran fislafat. Dalam arti kata luas adalah keseluruhan citacita, nilai-niliai dasar n keyakinan-keyakinan yang mau di junjung tinggi sebagai pedoman normatif. dalam arti ini disebut ideologi terbuka dan indonesia negara kita adalh penganut ideologi terbuka, sementara pengertian ideologi dalam arti sempit ialah gagasan dan teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang menyeluruh tentang makna hidup serta nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Pancasila sebagai ideologi negara indonesia dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan negara indonesia yang bersumber dari kebudayaan indonesia. Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai- nilai budaya bangsa indonesia, yaitu cara berfikir dan cara kerja perjuangan.

FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA


Faktor faktor yang mendorong keterbukaan ideologi pancasila andalah sebagai berikut : a) Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat. b) Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku cenderung meredupkan perkembangan diri, seperti bagaimana komunisme ditinggalkan oleh sebagian besar negara-negara Eropa Timur dan Rusia. c) Pengalaman sejarah politik masa lampau, seperti dominasi pemerintah Orde Baru untuk melaksanakan penataran Pedoman Penghayatan Pengalaman Pancasila (P4), yang mana materi penataran P4 itu sesuatu yang dirumuskan oleh kemauan pemerintah, bukan atas keinginan dari segenap komponen masyarakat indonesia, sehingga hasilnya jauh dari harapan yang diinginkan. d) Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.

BATAS-BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA

Sekalipun Pancasila memiliki sifat keterbukaan, namun ada batas-batas keterbukaan itu yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a) b) c) d) e)

Stabilitas nasional yang dinamis. Larangan terhadap ideologi Marxisme, Lennisme dan komunisme. Mencengah berkembanganya paham liberal. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat. Penciptaan norma-norma baru melalui konsensus.

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia. Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan, tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka Bhinneka Tunggal Ika.

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan.Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).

Pancasila sebagai dasar negara dapat disimpulkan berisi:


A. Sila Katuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. B. Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa bangsa lain. C. Sila Persatuan Indonesia Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.

D. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya. E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hakhak orang lain.

SIMPULAN
Seperti yang sudah dijelaskan, mengenai pancasila sebagai sistem filsafat, pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pancasila sebagai dasar negara. Maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa pancasila benar-benar seperti layaknya sebuah akar bagi negara Indonesia, yang menopang kehidpan masyarakat agar terciptanya rasa keadilan, dan kemakmuran. Oleh karena itu, segala aspek yang ada di Indonesia harus sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.

TERIMAKASIH

You might also like