Professional Documents
Culture Documents
a. Penyelenggaraan Upacara Bendera dengan jumlah partisipan terbanyak (1995) dan sebagai perusahaan yang paling rutin mengadakan upacara bendera setiap bulan di tanggal 17 (2007). b. Mendesain lebih dari 300.000 motif kain (2007). c. Memproduksi seragam militer untuk 16 negara (2007).
[ARTIKEL 1] SUKOHARJO Limbah yang dihasilkan PT Sritex Sukoharjo masih saja banyak dikeluhkan oleh warga. Komisi III DPRD meminta kepada perusahaan tekstil tersebut untuk memperbaiki penanganan limbahnya.
Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo Sriyanto menegaskan, saat ini warga di sekitar pabrik masih banyak yang mengeluhkan limbah PT Sritex. Khususnya untuk limbah cair yang dialirkan ke Sungai Langsur.Untuk itu, pihaknya kemarin melakukan inspeksi mendadak ke PT Sritex untuk mengetahui apakah alat pemantau limbah yang dipasang BLH masih berfungsi dengan baik atau tidak. Untuk limbah cair memang sudah ada upaya penanganan. Hanya, kami masih sangsi dengan penanganan limbah padatnya, kata Sriyanto saat sidak di PT Sritex kemarin. Wakil Ketua DPRD Sukoharjo Jaka Wuryanta berharap kejadian pada 2008 tidak terulang. Waktu itu PT Sritex membuang limbah padat batu bara ke daerah Grogol.Padahal limbah batu bara masuk kategori bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah B3 sangat membahayakan kesehatan jika sampai bersinggungan dengan warga. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena limbah batubara merupakan limbah B3,kami ingin tahu bagaimana penanganan limbah batu bara oleh PT Sritex,katanya. Dia juga mengakui selama ini masih sering mendapat laporan adanya pembuangan limbah batu bara di daerah tertentu. Dari informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Komisi III untuk melakukan pengecekan ke Sritex meski belum ada bukti yang menyebutkan limbah itu milik PT Sritex. Sementara itu, perwakilan PT Sritex yang menemui Komisi III Agustinus mengatakan selama ini limbah padat batu bara PT Sritex sudah dibawa ke PT Teknotama Lingkungan Internusa (TLI) di Cirebon untuk diolah. Sebelum diangkut ke Cirebon, limbah batu bara tersebut ditampung terlebih dahulu di tempat penampungan yang ada di PT Sritex. Selama ini kami melakukan pengiriman limbah ke PT TLI Cirebon setiap bulan,ucapnya. Menurut Agustinus,selama ini penanganan limbah batu bara sudah dilaporkan ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukoharjo. Dia juga mengaku selama ini
tidak lagi membuang limbah padat batu bara ke wilayah Sukoharjo. Kebutuhan batu bara PT Sritex mencapai 80 ton per hari. Dari batu bara sebanyak itu, menghasilkan limbah padat seberat 6,4 ton dan limbah cair 4 ton per hari. sumarno
[ARTIKEL 2]
Limbah batubara di PT.Sritex termasuk limbah padat B3 yang berdampak negatif, karena senyawa SOx dan NOx berbentuk gas ke udara dan bereaksi dengan uap air membentuk H2SO4 dan HNO3, berakibat hujan asam yang berbahaya terhadap lingkungan dan gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mendaur ulang limbah batubara tersebut menjadi Fly Ash dan bottom ash dimana fly ash digunakan sebagai bahan alternatif pengganti semen pada pembuatan bahan bangunan agar mempunyai sifat fisis dan mekanis lebih baik dan bernilai jual tinggi. Penelitian tahun I yaitu observasi dan identifikasi limbah batubara, dilakukan uji analisis kimia yaitu SiO2 ; Al2O3; FeO; SO3 dan CaO. Dilanjutkan mendesain alat crusher. Variabel penelitian: putaran motor (1.000 dan 1.500 rpm); jumlah pisau pencacah (6 dan 12 buah); sudut pisau pencacah (30 dan 45). Hasil penelitian tahun I, kombinasi Putaran motor;jumlah pisau pencacah;sudut pisau pencacah;Interaksi antara putaran motor dan jumlah pisau pencacah;interaksi putaran motor dan sudut pisau pencacah serta interaksi antara jumlah pisau dan sudut pisau pencacah memberikan sumbangan kontribusi pada kelayakan crusher masingmasing sebesar 35.661%; 9.452%; 5.93%; 5.235%; 8.574% dan 33.946%. Optimasi faktor kelayakan mesin crusher adalah A2B2C1, artinya putaran motor 1.500 rpm, jumlah pisau pencacah 12 buah dan sudut pisau pencacah 30. Output pada tahun I adalah crusher yang efisien. Kata-kata kunci : batu bara, crusher, putaran motor, jumlah pisau,sudut pisau pencacah
http://lppm.uns.ac.id/sirine/penelitian.php?act=detail&idp=2699
[ARTIKEL 3]
Limbah batubara di PT.Sritex termasuk limbah padat B3 yang berdampak negatif karena senyawa SOx dan NOx berbentuk gas ke udara dan bereaksi dengan uap air membentuk H2S04 dan HNO3 berakibat hujan asam yang berbahaya terhadap lingkungan dan gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mendaur ulang limbah batubara tersebut menjadi Fly Ash dan bottom ash dimana fly ash digunakan sebagai bahan alternatif pengganti semen pada pembuatan paving block dan batako agar mempunyai
sifat fisis dan mekanis lebih baik dan bernilai jual tinggi. Metoda experimental diaplikasikan pada pembuatan batako dan pavingbloc di pabrik mitra penelitian. Independent variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah: komposisi fly ash (20% dan 40%); komposisi pasir semen (8:0.75 dan 10:1); pengadukan (4 menit dan 8 menit). Adapun dependent variable yang digunakan adalah kuat tekan dan porositas pada paving block dan batako. . Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi fly ash; komposisi pasir semen; dan pengadukan memberikan surnbangan kontribusi pada kuat tekan paving block masing-masing sebesar 38.969%; 20.336% dan 7.361%. Sedangkan persen kontribusi pada kuat tekan batako masing-masing sebesar 49.976%; :7.861%; dan 15.169%. Persen kontribusi masing-masing variabel terhadap porositas paving blcok adalah 33.379%; 14.76% dan 23.275%. Sedangkan pada porositas batako sebesar 35.567%; 9.447% dan 9.04%. Agar diperoleh produk batako dan paving block yang berkualitas ditinjau dari kuat tekan dan porositas yang optimal maka dapat dilakukan dengan memvariasikan komposisi fly ash 20%, komposisi pasir:semen 8:0.75 dan pengadukan 4 menit
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/259367