You are on page 1of 11

BAB II DASAR TEORI

II. 1 Pengertian Koperasi

Kata koperasi secara etimologi berasal dari bahasa asing, yakni: Bahasa Inggris Cooperatives Gabungan 2 kata: Co : Bersama Operation Melakukan pekerjaan (Kerja) Bahasa Belanda Cooperatie Arti : Kerja Bersama :

Menurut UU No. 25 Tahun 1992, pengertian Koperasi adalah: Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Menurut para ahli: 1. Dr. Fay ( 1980 ) Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

2. R.M Margono Djojohadikoesoemo Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3. Margaret Digby Koperasi adalah kerja sama dan siap untuk menolong.

Dari pengertian secara etimologi, Undang-undang, serta para ahli, dapat disimpulkan bahwa koperasi berarti bekerja sama. Koperasi merupakan suatu perkumpulan subyek hukum (orang atau badan hukum) yang memiliki tujuan bersama, yakni memajukan ekonomi berdasarkan asas kekeluargaan.

II. 2 Landasan Koperasi Untuk mendirikan sesuatu, dibutuhkan suatu landasan atau dasar yang kokoh agar tidak goyah, begitupun juga koperasi. Telah diketahui bahwa factor utama yang menentukan koperasi adalah adanya sekelompok orang yang telah seiya sekata untuk mengadakan kerja sama. Oleh karena itu, landasan koperasi terletak pada orang-orang yang tergabung di dalamnya. Ada 3 macam landasan yang dapat dikemukaan terkait dengan koperasi, yakni: 1. Landasan idiil Ideal dalam bahasa Inggris berarti gagasan atau cita-cita. Yang dimaksud landasan idiil koperasi adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha mencapai cita-cita koperasi. Koperasi bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga, tujuan tersebut sama dengan apa yang dicita-citakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Dalam rangka mencapai cita-cita tersebut Koperasi berlandaskan Pancasila. Pancasila adalah falsafah Negara Indonesia. Dengan perkataan lain landasan idiil Koperasi adalah Pancasila. 2. Landasan Strukturiil Strukturil dalam bahasa Inggris berarti susunan. Yang dimaksud landasan strukturil koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan masyarakat di dalam suatu Negara diatur dalam Undang-undang Dasar (UUD). Di Indonesia berlaku UUD 1945. karena koperasi merupakan salah satu bentuk susunan ekonomi di masyarakat, maka landasan strukturil koperasi di Indonesia tidak lain adalah UUD 1945. Di dalam UUD 1945, hal ini diatur dalam pasal 33 ayat 1, yang berbunyi: Perekonomian diatur sebagai usaha bersama didasarkan azas kekeluargaan. Penjelasan pasal 33 UUD 1945: Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi, ekonomi produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota

masyarakat.

Kemakmuran

masyarakatlah

yang

diutamakan,

bukan

kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. 3. Landasan Mental Mental yang baik dapat dilihat dari sikap atau tingkah laku yang mencerminkan isi hati dan buah fikiran seseorang. Dari sikap atau tingkah lakunya, seseorang dapat dikatakan jujur, teliti, rajin ramah tamah, sabar dan sebagainya. Tanpa mengurangi sifat-sifat yang baik tersebut, yang menjadi landasan mental koperasi adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerja sama berdasarkan azas

kekeluargaan. Landasan ini sudah tertanam dalam masyarakat Indonesia dan tercermin dalam kehidupan secara gotong royong. Mental setia kawan akan menjadi landasan untuk menjaga jangan samapai fikiran orang mudah goyah, atah menghndari sebab-sebab lain yang dapat merusak koperasi. Landasan mental setia kawan harus disertai dengan landasan berpribadi, agar koperasi bersifat dinamis.

BAB III PEMBAHASAN

Hakikat

III.1 Tujuan Koperasi adalah lembaga ekonomi rakyat yang menggerakkan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pasal 3 UU NO.25 tahun 1992 tentang perkoperasian Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pengertian koperasi sebagai landasan-landasannya dan kegiatannya sebagai kumpulan orang-orang yang melakukan kerja sama untuk menyelenggarakan dan mencapai kepentiangan bersama. Pengertian kepentiangan disini maksudnya adalah kepentingan orang-orang maupun masyarakat. Adapun tujuan koperasi lainnya sebagai membantu terselenggaranya kepentingan orang seorang baik selaku anggota koperasi maupun selaku anggotam masyarakat. Kesimpulannya pada dasarnya tujuan koperasi sama dengan apa yang dicitacitakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Dimana gerakan koperasi dijamin UUD 45 sebagai organisasi ekonomi rakyat yang hak hidupnya bertujuan mencapai masyarakat adil dan makmur.Jadi koperasi itu merupakan bentuk kerjasama orang-seorang atau badan yangbersamaan kepentingan,dan bukanlah kumpulan modal yang bertujuan memajukan kesejahteraan material anggotanya

dengan memberi pelayanan kepada anggota seadilnya

III.2. Prinsip Prinsip-prinsip koperasi adalah solidaritas, demokrasi, kemerdekaan, sikap memperhatikan kepentingan orang selain kepentingan diri sendiri, keadilan, keadaan perekonomian negara, dan peningkatkan kesejeterahan bersama. Prinsip Rochdale adalah prinsip koperasi pertama kali dikenal dan dirintis oleh Koperasi prinsip Rochdale dibentuk pada tahun 1844. Ia berisi rumus yang disepakati oleh seluruh anggota tentang cara-cara bekerja bagi saatu koperasi komsunsi, yaitu Menjual barang murni, harus asli, dan dengan menggunakan timbangan yang benar,

Menjual secara tunai, Menjual sesuai dengan harga pasar, Seorang anggota berhak memiliki satu suara, Tidak membeda-bedakan aliran politik dan agama anggota, Pengawasan dilakukan secara demokratis, Keanggotaan bersifat terbuka, Bunga atas modal dibatasi, Pembagian sisa hasil usaha sebanding dengan jasa dan pembelian masing-masing anggota, Menyelenggarakan pelatihan kepada anggota dengan prinsip-prinsip anggota ICA sebagai organisasi puncak perkoperasian dunia juga telah merumuskan secara umum tentang prinsip-prinsip koperasi yang sekarang menjadi prasyarat bagi badan-badan koperasi tingkat nasional untuk dapat diterima menjadi anggota ICA. Berdasarkan Kongres ICA tahun 1995 di Manchester, Inggris tahun 1995. ICA

berhasil merumuskan pernyataan tentang jati diri koperasi (Identity Cooperative ICA Statement/ICIS) sebagai pengendalian suara,partisipasi oleh berikut keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, secara demokratis, otonomi satu dan orang satu

anggota-anggota anggota

ekonomi

koperasi,

kebebasan,

pendidikan,pelatihan dan informasi, kerjasama yang erat diantara koperasi-koprasi baik tingkat ditingkat regional, nasional dan internasional, kepedulian terhadap komunitas. Di Indonesia sendiri dalam menerapkan prinsi-prinsip koperasi tidak sematamata mengadopsi langsung prinsip-prinsip tersebut, dikembalikan lagi kepada norma dan nilai yang ada di Indonesia sebelum diterapkan. Pengaturan prinsip koperasi di Indonesia diatur dalam UU No. 25 tahun 1992 Prinsip Koperasi, pasal 5 UU No.25 tahun 1992 1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut : a. b. c. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka pengelolaan dilakukan secara demokratis pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa d. e. usaha masing-masing anggota

pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal kemandirian

(2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut : a. b. pendidikan perkoperasian kerja sama antarkoperasi

prinsip koperasi sendiri merupakan garis-garis penuntun dan pemandu yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam praktik kerjanya.

III.3.Fungsi dan Peran Fungsi dan peran koperasi adalah suatu pedoman dalam organisasi koperasi tersebut Berdasarkan pasal 4 uu No.25 tahun 1992, Fungsi dan peran Koperasi adalah :

a. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;

c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya;

d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Koperasi memiliki peluang untuk membangun pihak-pihaknya dalam bidang kesejahteraan baik perekonomian dan social. Koperasi diharapkan mampu membangun dan mengembangakn potensi dan kemampuan ekonomi beberapa pihak, baik anggota maupun masyarakat luas yang sebagian besar umunya relatif kecil. Jadi diharapkan koperasi dapat membangun dan membantu semua pihak dalam bidang perekonomian. Potensi-potensi dan kemampuan ekonomi yang memiliki kemampuan yang kecil dapat disalurkan oleh koperasi, kemudian dihimpun dan dapat dijadikan kekuatan perekonomian yang besar. Selain itu koperasi dapat menajadi acuan untuk meningktakan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Koperasi dapat juga menajadi wadah kerjasama ekonomi untuk meningkatkan masyarakat. Hanya saja dalam peralisasiannya dibutuhkan lingkungan dan peran aktif masyarakat sekitar.

III.4. Jenis Koperasi Di dalam Koperasi, dikenal dengan pembagian Koperasi menurut jenjang hierarki organisasinya, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder. Koperasi Primer adalah suatu perkumpulan koperasi yang beranggotakan orang atau manusia yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan melakukan kegiatan usaha yang langsung melayani para anggotanya tersebut. Contohnya adalah KUD di desa-desa. Sedangkan koperasi Sekunder adalah suatu perkumpulan koperasi yang

beranggotakan badan-badan hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomis mereka bergabung untuk tujuan efisiensi dan kelayakan ekonomis dalam rangka melayani para anggotanya. Jenjang penggabungan ini dapat bertingkat-tingkat atau hanya setingkat saja. Hal ini didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan kelayakan dan efisiensi usaha dan pelayanan kepada para anggotanya. Contohnya adalah Pusat dan Induk KUD. Koperasi Sekunder dapat bemanfaat dalam memperoleh barang-barang murah yang berasal langsung dari sumber aslinya, dengan membentuk gabungan Koperasikoperasi primer. Gabungan Koperasi-koperasi Primer dapat dengan membeli langsung dari produsen atau mengimpor sendiri, lalu menyalurkan ke koperasikoperasi primer. Menurut T. Soeyanto dalam bukunya yang berjudul Koperasi, Jenis koperasi dapat digolongkan menjadi empat golongan ditinjau dari segi fungsi atau kegiatannya, yakni: 1. Koperasi Konsumsi Koperasi konsumsi adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para anggotanya. Tujuan Koperasi Konsumsi ialah agar anggota-anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak dengan memperpendek jarak antara produsen dan konsumen. Jenis koperasi ini bertindak sebagai penyalur suatu produksi dari beberapa produsen yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi. Selain berfungsi sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan rakyat, koperasi konsumsi juga berfungsi agar harga barang yang sampai di tangan pemakai dapat menjadi lebih murah sehingga ongkos-ongkos penjualan maupun ongkos pembelian dapat dihemat.

Untuk melayani kebutuhan anggota-anggotanya, Koperasi Konsumsi membeli barang-barang dalam jumlah besar sesuai dengan kebutuhan anggota. Jenis barang yang dibeli oleh Koperasi harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anggotanya agar barang-barang tersebut terjual dan tidak terjadi penimbunan. Untuk mendapatkan harga barang yang murah dan ekonomis, maka koperasi Konsumsi berusaha memperoleh serta membeli barang-barang yang dibutuhkan dari pedagang-pedagang besar (grosir_ atau langsung dari importir dan pabrik. Anggota-anggota Koperasi Konsumsi ini biasanya terdiri dari konsumen atau pemakai barang-barang. Oleh karena itu, maka Koperasi Konsumsi sering pula disebut Koperasi Pemakaian. Yang mendirikan Koperasi Konsumsi biasanya para konsumen atau pemakai barang-barang seperti para pegawai negeri, buruh atau karyawan dan anggota-anggotanya ABRI yang berusaha memperoleh barang-barang kebutuhan sehari-harinya dengan mudah dan murah. Umumnya koperasi-koperasi tersebut berdiri sendiri-sendiri dan tak mempunyai hubungan dengan satu sama lain.

2. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan pinjam ialah koperasi yang bergerak dalam usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan secara anggota dengan mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Koperasi kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos atau bunga yang ringan. Namun ongkos atau bunga ditetapkan serendah mungkin agar dirasa ringan oleh para anggotanya. Dengan adanya Koperasi kredit, dapat membantu keperluan kredit para anggota, yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan serta mendidik kepada para anggota, supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri. Koperasi Kredit dapat pula mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari pendapat mereka dan menambah pengetahuan tentang perkoperasian. Fungsi pinjaman di dalam Koperasi adalah untuk memperbaiki kehidupan para anggotanya. Dengan uang pinjaman tersebut, para anggota yang membutuhkan bantuan dapat terbantu dengan mengangsur pinjaman tersebut tiap bulan. Namun,

pengurus koperasi harus memperhatikan pula agar supaya pinjaman tersebut benarbenar dipergunakan untuk hal yang bermanfaat.

3. Koperasi Produksi Koperasi produksi adalah usaha yang bergerak dalam bidang ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. Koperasi produksi terdiri dari kaum buruh atau pengusaha kecil yang mampu menghasilkan sesuatu barang atau jasa. Oleh sebab itu, kita mengenal dua macam Koperasi Produksi, yaitu Koperasi produksi Kaum Buruh dan Koperasi Produksi Kaum Produsen. Koperasi Produksi Kaum Buruh memiliki anggota yang berasal dari orangorang tidak mempunyai perusahaan sendiri. Anggota-anggota dari Koperasi ini terdiri dari kaum buruh yang masing-masing memiliki keterampilan tertentu. Selain bertindak sebagai anggota, buruh tersebut juga merupakan pemilik perusahaan itu, dan dalam rapat anggota mereka berusaha mengambil keputusan-keputusan bersama. Sementara itu, Koperasi Produksi Kaum Produsen mempunyai anggota yaitu orangorang yang masing-masing mempunyai perusahaan sendiri. Mereka umumnya adalah kaum produsen kecil. Sebagai contoh Koperasi Produksi Pertanian yang anggotaanggotanya adalah para petani produsen pertanian. Contoh Koperasi Produksi adalah Koperasi Peternak Sapi Perah, Koperasi Tahu Tempe, Koperasi Pembuatan Sepatu, Koperasi Kerajinan, Koperasi Batik, Koperasi Pertanian dan lain-lain.

4. Koperasi Campuran Koperasi Campuran mempunyai bentuk tertentu dari salah satu jenis di atas, dimana bidang kegiatannya kadang-kadang menjalankan kegiatan jenis koperasi lain. Misalnya ia Koperasi Simpan Pinjam, tetapi pada suatu saat guna mencukupi keperluan anggotanya, ia salurkan barang-barang umpamanya tekstil dan lain-lain. Sedangkan dari masing-masing jenis atau golongan koperasi di atas terdiri bermacammacam koperasi, yang kegiatannya berdiri sendiri. Berbeda dengan T. Soeyanto, Dra Ninik Widiyanti dan Y.W. Sunindhia, S.H. tidak mengklasifikasikan Koperasi Campuran dalam golongan menurut fungsi dan kegiatannya. Melainkan memasukkan Koperasi Jasa dan Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa.

Koperasi Jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Dengan adanya Koperasi Jasa, dapat menghindarkan persaingan dan permusuhan diantara para nggotanya serta mempermudah untuk memperoleh alat-alat atau barang-barang yang dibutuhkan profesi mereka. Di samping itu juga untuk menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari mereka. Macam atau jenis Koperasi ini adalah Koperasi Angkutan, Koperasi Perencanaan dan Konstruksi Bangunan, Koperasi Jasa Audit, Koperasi Asuransi Indonesia dan lain-lain. Koperasi pengangkutan misalnya memberi jasa angkutan barang atau orang. Koperasi Perumahan memberikan jasa dengan cara menyewakan rumah-rumah sehat dengan harga sewa yang cukup rendah atau menjualnya dengan harga ringan. Koperasi Asuransi memberikan jasa jaminan kepada para anggota seperti Asuransi Jiwa, Asuransi Pinjaman dan Asuransi Kebakaran. Sedangkan Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa dikhususkan dalam rangka mengingkatkan produksi dan kehidupan rakyat di daerah pedesaan. Satu Unit Desa terdiri dari beberapa desa dalam satu Kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensial ekonomi. Untuk satu wilayah potensial ekonomi ini dianjurkan membentuk satu Koperasi Unit Desa atau KUD. Namun apabila potensi ekonomi dalam satu kecamatan memungkinkannya dibentuk lebih dari satu KUD. Yang menjadi anggota KUD tersebut adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau yang menjalankan usahanya di wilayah Unit Desa tersebut. KUD bertujuan untuk mengembangkan ideology dan kehidupan perkoperasian, selain itu untuk mensejahterakan anggota dan meningkatkan kemampuan produksi dan daya kreasi usaha anggota. Dengan harapan KUD mampu menjadi pusat pelayanan kegiatan perekonomian pedesaan yang berdaya guna dan berhasil guna. KUD sebagai pusat pelayanan dalam kegiatan perkoperasiaan pedesaan memiliki dan melaksanakan fungsi perkreditan, penyediaan dan penyaluran sarana produksi pertanian dan keperluan sehari-hari, pengolahan serta pemasaran hasil pertanian, dan memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat. Sementara itu, menurut Drs. Parjiman Nurzain dan Drs. Djabaruddin Djohan dalam Buku materi Pokok Perkoperasian menyatakan, menurut sifat kegiatan usahanya, Koperasi dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu Koperasi Tunggal Usaha dan Koperasi Serba Usaha.

Koperasi Tunggal Usaha adalah Koperasi yang mengusahakan hanya satu macam kegiatan usaha, meskipun kebutuhan para anggota dan kesempatan untuk memperluas usaha masih ada. Sedangkan Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya. Koperasi demikian biasanya tidak dibentuk sekaligus untuk melakukan bermacam-macam usaha, melainkan makin luas karena kebutuhan anggota yang makin berkembang dan kesempatan usaha yang terbuka. Contoh dari Koperasi jenis ini adalah KUD, KSU dan Koperasi di lingkungan karyawan.

You might also like