You are on page 1of 15

MAKALAH KIMIA TERAPAN

INDUSTRI MINYAK BUMI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 : SHERLY (H311 09 273) NURUL WAHYUNINGSIH (H311 09 274) NURHAJRAH (H311 09 275)

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

BAB I PENDAHULUAN

Minyak bumi dalam bahasa inggris yaitu Petroleum, dari bahasa latin yaitu petrus yaitu karang dan oleum yaitu minyak. Minyak bumi juga dijuluki sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada dilapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Minyak bumi akan diproses ditempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia. Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, diantaranya adalah minyak tanah rumah tangga, minyak tanah indutri, pertamax racing, pertamax, pertamax plus, premium, bio premium, bio solar, solar transportasi, solar industri, minyak diesel, dan minyak bakar. Jika dilihat kasar, minyak bumi hanya berisi minyak mentah saja, tapi dalam penggunaan seharihari ternyata juga digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas lainnya. Persentase hidrokarbon ringan didalam minyak mentah sangat bervariasi yaitu 97% dari berat kotor.

Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak mentah, dan terkadang ada juga kandungan gas alam di dalamnya. Karena tekanan dipermukaan bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk campuran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Minyak Bumi Minyak bumi (bahasa inggris: petroleum, dari bahasa latin: petrus yaitu karang dan oleum yaitu minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan, dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses pembuatan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Berdasarkan teori anorganik (abiogenesis) beberapa ahli bependapat mengenai minyak bumi, yaitu : 1. Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. 2. Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi.

Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli lain yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu : 1. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot) Reaksi yang terjadi : Alkali metal + CO2 Karbida + H2O C2H2 C6H6 karbida acetylena komponen-komponen lain

Dengan kata lain bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk acetylena. Acetylena akan berubah menjadi benzene karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi. 2. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyev) Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida yang terdapat di alam.

2.2 Proses Pengolahan Minyak Bumi Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh dan ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus

diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C 1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, di mana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip. Secara umum proses pengolahan minyak bumi digambarkan sebagai berikut :

1. Destilasi Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu 370 oC. minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan tekanan tinggi). Minyak

menyah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan adalah gas, gasoline (bensin), kerosin (minyak tanah), solar, minyak berat, residu. 2. Cracking Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon. Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu : a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah. Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :

b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui

mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :

c.

Hidrocracking Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.

3. Reforming Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Contoh reforming adalah sebagai berikut :

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung. Contoh reaksinya :

4. Alkilasi dan Polimerisasi Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut: RH + CH2=CRR R-CH2-CHRR

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut : M CnH2n Cm+nH2(m+n)

Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

5. Treating Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotorpengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :

Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna. Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.

Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas.

Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang. Shell-Paques untuk Bio-Desulfurisasi aliran gas, proses ini dapat

Proses

menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan mengahsilkan hidrogen sulfide dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses Bio-desulfurisasi. Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :

Dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)

Pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi di mana proses yang memerlukan pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.

Menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi.

Sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging atau blocking) pada pipa

Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi proses.

Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan.

Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine, fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak dapat diproses dengan pelarut.

6. Blending Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambahkan pada proses pengolahannya. Di antara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.

2.3 Komposisi Penyusun Minyak Bumi Minyak bumi adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa-senyawa organik lain. Komponen hidrokarbon adalah komponen yang paling banyak terkandung di dalam minyak bumi. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana, dan sikloalkana, senyawa lain yang terkandung di dalam minyak bumi diantaranya adalah sulfur, oksigen, nitrogen, dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama nikel, besi, dan tembaga. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah adalah : 1. Alkana (parafin) CnH2n + 2, alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang.

Fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah. 2. Sikloalkana (napten) CnH2n, sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 yaitu

siklopentana ataupun cincin 6 yaitu sikloheksana.

siklopentana

sikloheksana

3. Aromatik

CnH2n 6

Aromatik memiliki cincin 6 Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin, karena memiliki harga anti knock yang tinggi dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar. Zat-zat pengotor yang sering terdapat dalam minyak bumi adalah : 1. Senyawa sulfur 2. Senyawa oksigen 3. Senyawa nitrogen 4. Senyawa metalik

2.4 Produk Pengolahan Minyak Bumi dan Manfaatnya Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak dapat berjalan lancar. Di bawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya :

1. Bahan bakar gas Bahan bakar gas terdiri dari LNG (Liquified Natural Gas) dan LGP (Liquified Petroleum Gas). Bahan bakar gas biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Elpiji, LPG (Liquified Petroleum Gas, harfiah : gas minak bumi yang dicairkan), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambahkan tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Bahaya elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila tekanan api dapat menyebabkan kebakaran. 2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri. 3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

4. Kerosin (minyak tanah), biasanya digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu, kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. 5. Minyak solar atau minyak diesel, biasanya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan seperti bus, truk, kereta api, dan trakto. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. 6. Minyak pelumas, biasanya digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin. 7. Residu minyak bumi yang terdiri dari :

Parafin, digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.

Aspal, digunakan sebagai pengeras jalan raya.

BAB III KESIMPULAN

Minyak bumi dijuluki sebagai emas hitam yaitu caian kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan, hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Proses minyak bumi adalah minyak mentah destilasi fraksinasi fraksi berat dan ringan penyimpanan penghilangan garam

proses hidrokarbon (Cracking,reformasi, produk akhir minyak

alkalisasi dan polomerisasi, pemurnian, pencampuran, dan blending) bumi.

Produk olahan minyak bumi adalah bahan bakar gas, naptha atau petroleum eter, gasolin (bensin), kerosin (minyak tanah), minyak solar atau minyak diesel, minyak pelumas, dan residu.

You might also like