Professional Documents
Culture Documents
TUGAS BIOLOGI
2012
Johanes P. Petter
XII IA 01
CONTOH BIOTEKNOLOGI
Mengapa pemanfaatan bioteknologi dianggap sebagai salah satu cara untuk menghadapi permasalahan manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya ? Secara umum bioteknologi dikembangkan untuk kesejahteraan umat manusia. Meningkatnya populasi manusia dan menipisnya sumber daya alam yang ada membuat manusia mau tidak mau harus menciptakan sesuatu yang baru yang dapat dengan cepat diperoleh dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul. Pemanfaatan bioteknologi bagi kehidupan manusia salah satunya digunakan dalam bidang kesehatan, baik bioteknologi konvensional maupun bioteknologi modern memiliki peranan yang sangat besar. Melalui bioteknologi, berbagai produk obatobatan, vaksin, antibodi dan hormon ditemukan, misalnya penicilin dan hormon insulin. Beberapa penyakit menurun atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini dikenal dengan istilahterapi gen. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lainlain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Era bioteknologi generasi pertama = bioteknologi sederhana. Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan. o Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Era bioteknologi generasi kedua. Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril. o Contoh: produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat, pengolahan air limbah, pembuatan kompos Era bioteknologi generasi ketiga. Proses dalam kondisi steril. o Contoh: produksi antibiotik dan hormon Era bioteknologi generasi baru = bioteknologi baru. o Contoh: produksi insulin, interferon, antibodi monoklonal BIOTEKNOLOGI BIDANG PERTANIAN
Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan bioteknologi di bidang pertanian. Beberapa penerapan bioteknologi pertanian sebagai berikut.
BIOTEKNOLOGI DALAM PRODUKSI PANGAN Makanan Bahan Susu Prinsipnya adalah memfermentasi susu menghasilkan asam laktat.
Keju Mikroba : Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa dan tekstur keju. Yoghurt o Lactobacillus bulgaris = pemberi rasa dan aroma o Streptococcus thermophilus = menambah keasaman Mentega Mikroba : Leuconostoc cremoris
Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur "wine", rum), oleh ragi. Kecap, oleh Aspergillus oryzae. Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum. Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi. Cuka, oleh Acetobacter aseti. Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob.
BIOTEKNOLOGI DALAM INDUSTRI 1 Asam Sitrat Mikroba : Aspergillus niger. Bahan : tetes gula dan sirup Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk.
2 Vitamin B1 oleh Assbya gossipii B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas 3 Enzim Amilase. Digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa. Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa. Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa. Mikroba = Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Bacillus subtilis. Protease = Digunakan antara lain dalam produksi roti, bir - protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan campuran deterjen untuk menghilangkan noda protein. Mikroba = Aspergillus oryzae, Bacillus subtilis. Lipase = Antara lain dalam produksi susu dan keju untak meningkatkan cita rasa. Mikroba = Aspergillus niger, Rhizopus sp. Asam Amino. Asam glutamat = bahan utama MSG (Monosodium Glutamat). Lisin = asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak. Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum
PROTEIN SEL TUNGGAL Protein Sel Tunggal (Single Cell Protein = SCP), adalah makanan berkadar protein tinggi, berasal dari mikroorganisme Contoh : 1. Mikoprotein dari Fusarium Substrat: tepung gandum dan ketan 2. Spirulina dan Chlorella Kelebihan SCP : 1. Protein lebih tinggi dari protein kedelai atau hewan 2. Pertumbuhan cepat
1 Vektor, berupa plasmid bakteri atau viral ADN virus. 2 Bakteri, berperan dalam perbanyakan plasmid melalui perbanyakan bakteri. 3 Enzim, terdiri dari enzim Restriksi (pemotong plasmid/ADN) dan enzim Ligase (penyambung ptongan-potongan ADN) BIOTEKNOLOGI DALAM KEDOKTERAN DAN PRODUKSI OBAT 1 Antibodi Monoklonal Adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan 2 Terapi Gen normal Adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen
3 Antibiotik Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum.
Penicillium chrysogenum = memperbaiki penisilin yang sudah ada. Dilakukan dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. Cephalospurium = penisilin N.
4 Interferon Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika. 5 Vaksin Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen. BIOTEKNOLOGI DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PENCEMARAN 1. Pencemaran oleh minyak. Strain-strain Pseudomorms = mengkonsumsi hidrokarbon. Rekayasa genetik membentuk bakteri super yang mengandung empat jenis plasmid pembawa gen untuk konsumsi hidrokarbon. 2. Limbah organik dapat diuraikan oleh bakteri aerob atau anaerob. BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBERANTASAN HAMA Dalam membatasi pemakaian pestisida, dilakukan upaya pemberantasan hama secara biologi antara lain penggunaan musuh alami dan menciptakan tanaman resisten hama.
Bacillus thuringiensis = menghasilkan bioinsektisida yang toksin terhadap larva serangga. Transplantasi gen penghasil toksin pada tanaman menghasilkan tanaman yang bersifat resisten hama serangga. Kristal (racun Bt) diolah menjadi bentuk yang dapat disemprotkan ke tanaman. Racun akan merusak saluran pencernaan serangga.
Baculovirus sp. Virus disemprotkan ke tanaman. Bila termakan, serangga akan mati dengan sebelumnya, menyebarkan virus melalui perkawinan.
BIOTEKNOLOGI DALAM PERBANYAKAN TANAMAN / KULTUR JARINGAN Sifat Totipotensial tanaman, dapat diterapkan untuk kultur jaringan. Kultur jaringan (sel) adalah mengkultur/membiakkan jaringan (sel) untuk memperoleh individu baru. Penemu F.C. Steward menggunakan jaringan floem akar wortel. Skema teknik kultur jaringan sederhana yang dilakukan oleh Steward terhadap tanaman wortel (Daucus carota) Manfaat / Keuntungan Kultur Jaringan 1. 2. 3. 4. Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat. Sifat identik dengan induk. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.
Kajian ilmiah ISIS (GM Food Nightmare Unfolding in the Regulatory Sham) juga menyampaikan tentang bagaimana pengambil kebijakan dan lembaga penasihat seperti European Food Safety Authority telah mengabaikan prinsip kehati-hatian (precautionary principle), menyalahgunakan ilmu, tidak mematuhi hukum, dan membantu mempromosikan teknologi rekayasa genetik dengan fakta yang berlawanan dengan keamanan pangan dan pakan rekayasa genetik. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya : 1 Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen. 2 Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat. 3 Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris. 4 Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat. 5 Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun. 6 Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium. 7 Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia. 8 Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
RESIKO KESEHATAN
Dr. Irina Ermakova menunjukkan bagaimana kedelai rekayasa genetik menyebabkan tikus betina melahirkan bayi kerdil dan tidak normal dengan lebih dari setengahnya meninggal dalam tiga minggu. Ratusan penduduk dan pemetik kapas di India mengalami alergi. Ribuan domba mati setelah merumput di lahan yang mengandung residu kapas Bt, begitu pun kambing dan sapi dilaporkan tahun ini. Protein buncis berbahaya pindah ke kacang polong, ketika diuji coba pada tikus menyebabkan radang paru-paru hebat dan secara umum menimbulkan sensitif makanan.
Sejumlah penduduk di selatan Philipina jatuh sakit ketika lahan jagung sekitarnya berbunga pada tahun 2003, lima meninggal dan sebagian masih sakit hingga sekarang. Sejumlah sapi mati setelah makan jagung rekayasa genetik di Hesse, Jerman dan beberapa lainnya dibunuh karena penyakit misterius. Arpad Pusztai dan rekannya menemukan tomat rekayasa genetik dengan snowdrop lectin merusak setiap sistem organ tikus muda. Jagung rekayasa genetik Mon 863 yang dinyatakan aman seperti jagung non-rekayasa genetik oleh perusahaan dan diterima oleh EFSA, tetapi ketika dianalisa oleh ilmuwan indipenden CriiGen, mereka menemukan tanda keracunan pada liver dan ginjal. Fakta mendorong kita untuk mempertimbangkan bahwa risiko GMO mungkin melekat pada teknologinya, ilmuwan ISIS mengingatkan untuk sepuluh tahun ke depan. RESIKO POTENSIAL 1 Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan. 2 Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik. 3 Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik. 4 Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi. 5 Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit. 6 DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker). 7 Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.
untuk ditanam dengan asumsi yang salah bahwa tanaman rekayasa genetik itu dapat mengimbangi emisi karbon, salah satu syarat dari Clean Development Mechanism (CDM) dari Protokol Kyoto. Industri Bioteknologi secara tidak langsung telah bersiap atas nama biofuel, berharap publik menerima tanaman transgenik. Dalam hal ini, bioteknologi ini juga mengharapkan tindakan pemerintah untuk menyampaikan bahwa keamanan bukan masalah karena tanaman bioenergi rekayasa genetik tidak digunakan sebagai makanan. Tetapi penanaman rekayasa genetik dan tanaman biofuel akan memperburuk masalah dengan meningkatkan kontaminasi rekayasa genetik. Fakta bahwa tanaman rekayasa genetik tidak aman nampak pula dari sistem peradilan. Di antaranya putusan pengadilan terhadap Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) atas kegagalan pelaksanaan kajian dampak lingkungan dan pengeluaran ijin ilegal. Putusan tentang GMO terhadap sebuah badan di negara pengembang rekayasa genetik terbesar di dunia yang telah mempromosikan rekayasa genetik secara agresif.