You are on page 1of 4

Kelompok 12 Yohan Hadi Meliana Jayanti 080 0904

Nia Kurniawati

090417939

Nilai Saham

1.1 Pendahuluan Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham ada tiga yaitu : a. Nilai buku (book value) merupakan Nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten b. Nilai pasar (market value) merupakan Nilai saham di pasar saham c. Nilai intrinsik (intrinsic value) merupakan nilai sebenarnya dari saham Ketiga konsep nilai ini digunakan untuk mengetahui saham yang bertumbuh (growth) dan yang murah (undervalued) sehingga pertumbuhan perusahaan yang menunjukkan investment opportunity set (IOS) atau kesempatan investasi di masa datang dapat diketahui. Nilai pasar dan nilai intrinsik digunakan untuk mengetahui saham yang murah, tepat nilainya atau yang mahal. Nilai pasar < Nilai intrinsik menunjukkan saham dijual dengan harga yang murah Nilai pasar > Nilai intrinsik menunjukkan saham dijual dengan harga yang mahal

1.2 Nilai Buku dan Nilai-nilai Lain yang Berhubungan Beberapa nilai yang digunakan untuk menghitung nilai buku suatu saham : a. Nilai Nominal Nilai nominal (par value) merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. Nilai nominal ini untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham. Saham yang tidak mempunyai nilai nominal oleh dewan direksi akan menetapkan nilai sendiri (stated value) perlembarnya. Jika tidak ada nilai yang ditetapkan maka yang dianggap sebagai modal secara hukum adalah semua penerimaan bersih (proceed) yang diterima oleh emiten pada waktu mengeluarkan saham.

b. Agio Saham Agio saham merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya. c. Nilai Modal Disetor (paid in capital) Nilai modal disetor merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan penjumlahan total nilai nominal ditambah dengan agio saham. d. Laba Ditahan (retained earnings) Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Laba ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. Laba ditahan di neraca akan menambah total laba disetor dan menambah ekuitas pemilik saham. e. Nilai Buku Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku per lembar saham = Jika perusahaan memiliki dua macam kelas saham yaitu saham preferen dan saham biasa, perhitungannya adalah 1. Hitung nilai ekuitas saham preferen Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar. Jika nilai tebus tidak digunakan maka nilai nominal yang digunakan. Agio saham untuk saham preferen dimasukkan sebagai nilai ekuitas saham biasa. 2. Hitung nilai ekuitas saham biasa Dihitung dengan mengurangi nilai ekuitas dengan nilai ekuitas saham preferen. 3. Nilai buku saham biasa =

1.3 Nilai Pasar Nilai pasar adalah harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentu yng ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.

1.4 Nilai Intrinsik Nilai fundamental atau nilai intrinsik merupakan nilai seharusnya dari suatu saham. Dua macam analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah a. Analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan analisis fundamental banyak digunakan oleh akademisi. Analisis fundamental mencoba menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Ada dua pendekatan untuk menghitung nilai intrinsik saham yaitu 1. Pendekatan Nilai Sekarang Disebut juga dengan metode kapitalisasi laba karena melibatkan proses kapitalisasi nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang.
Po
t 1

Arus Kast (1 k ) t

P0 t k

= nilai sekarang dari perusahaan = periode waktu ke t dari t=1 sampai dengan = suku bunga diskonto atau tingkat pengembalian yang diinginkan

Arus kas merupakan kas yang diterima oleh perusahaan emiten. Alternatif dari arus kas yaitu laba perusahaan juga dapat digunakan untuk menghitung nilai perusahaan yang diperoleh oleh perusahaan dapat ditahan sebagai sumber dan internal atau dividen. Dividen yang merupakan satu-satunya arus pendapatan investor dapat digunakan sebagai pengganti model diskonto arus kas untuk menghitung nilai intrinsik saham. Model diskonto dividen merupakan model untuk menghitung nilai intrinsik dengan mendiskontokan dividen masa depan ke nilai sekarang.
Po
t 1

Dt (1 k ) t

Dt

= dividen yang dibayarkan untuk periode ke t.

Apabila pembayaran dividen tidak teratur dapat digunakan rumus : Po =

Apabila pembayaran tetap sama dari waktu ke waktu atau konstan maka dapat digunakan rumus untuk pembayaran dividen tidak teratus tetapi dapat

disederhanakan menjadi : Po =

Apabila pertumbuhan dividen yang bertumbuh secara konstan yaitu dengan pertumbuhan sebesar g maka : Po =

Akan tetapi tidak semua investor menyukai dividen dan akan memegang saham selamanya. Investor seperti ini biasanya akan mementingkan capital gain yaitu keuntungan penjualan saham akibat selisih harga jual saham dengan harga belinya. Untuk investor seperti ini harga jual akhir perlu diperhitungkan sebagai arus kas yang harus masuk ke dalam rumus model dividen diskonto :

Po =

2. Pendekatan PER Disebut juga dengan pendekatan earnings multiplier. PER menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earnings. Rasio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings. Rumus PER :

Rumus tersebut menunjukkan faktor-faktor yang menentukan besarnya PER, yaitu : PER berhubungan positif dengan rasio pembayaran dividen terhadap earnings (D1 /E1) PER berhubungan negatif dengan tingkat pengembalian yang diinginkan (k) PER berhubungan positif dengan tingkat pertumbuhan dividen (g) b. Analisis teknis banyak digunakan oleh praktisi dengan menggunakan data pasar dari saham untuk menentukan harga saham.

You might also like