You are on page 1of 9

I.

PENDAHULUAN

1. Dasar Teori Apabila Anda mendengar kata Keanekaragaman, dalam pikiran anda mungkinakan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna,bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Katakeanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macamsuatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Keanekaragaman ataukeberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaanwarna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. (Scribd, 2010). Setiap hari kita menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada disekitar kita, miisalnya semut. Semut ada beberapa jenis, ada yang berwarna merah dan hitam, ada yang besar, ada yang kecil. Ukuran, perilaku, da kebiasaan semut hidup tidak sama. Begitu pula jenis makan dan tempat hidupnya tidak sama. (Sudjadi, 2005). Contoh di atas menunjukkan bahwa dalam organisme hidup dijumpai berbagai macam dan tipe keragaman. Keanekaragaman itulah yang dikenal dengan istilah variasi. Genetika adalah ilmu yang mempelajari apakah keragaman sifat suatu organisme itu diwariskan atau tidak, atau mempelajari apa yang menyebabkan timbulnya keragaman/variasi. Menurut tolak ukurnya, variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti tinggi, berat, dsb. tinggi seseorang bervariasi dengan selisih melimeter. Karena itu sifat kuantitatif bersifat kontinum (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti, golongan darah, warna kulut,dsb. Kualitatif disebut juga diskontium. Dalam genetika, kareakter yang berbeda secara kuantitatif biasanya ditentukan oleh banyak gen (=poligeni) dan karakter yang berbeda secara kualitatif biasanya ditentukan oleh satu gen (=monogeni). (Penuntun, 2007). Variasi kualitatif adalah variasi tolak ukur (indicator) nya tidak kontinum melainkan diskrit, terpisah antara. Misalnya warna, sedangkan Variasi kualitatif bersifat kontinum (berturut), contoh tinggi tanaman. (Muslim, 2005) Baik sifat kuantitatif maupun diskrit (sangat berbeda) memberikan sumbangan terhadap variasi di dalam suatu populasi. Sebagian besar variasi yang dapat diwariskan terdiri dari sifat kuantitatif yang bervariasi disepanjang suatu kesatuan

rangkaian dalam satu populasi. Sebagai contoh, tinggi tumbuhan bisa bervariasi dalam bunga liar rekaan manusia, dari individu yang sangat pendek sampai yang tinggi. (Campbell, 1999). Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991)

2. Tujuan Praktikum Mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman.

II.

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

1. Bahan dan Alat Biji serealia (padi, jagung, sorgum) Biji kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau) Bunga (Asoka) Alat Ukur Pembesar

2. Cara Kerja : 1. Diamati biji-bijian yang tersedia dan bunga yang kami bawa sendiri. 2. Dicari dan didapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/kerakter. 3. Telah dicatat dalam bentuk tabel keragaman.

III.

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Keragaman Bunga Asoka (Saraca asoca) No. 1. Jenis Tanaman Asoka Merah Tipe Keragaman - Warna Anther - Warna Kelopak - Bentuk Kelopak - Bentuk Daun - Ukuran Tangkai - Bentuk Batang 2. Asoka Kuning - Warna Anther - Warna Kelopak - Bentuk Kelopak - Bentuk Daun - Ukuran Tangkai - Bentuk Batang 3. Asoka Orange - Warna Anther - Warna Kelopak - Bentuk Kelopak - Bentuk Daun - Ukuran Tangkai - Bentuk Batang Merah Merah Runcing unjungnya Besar memanjang Kecil, bulat Bulat, kecil Orange Kuning Bulat Bulat, kecil Panjang, bulat Panjang bulat Orange Orange Bulat, Kecil Panjang, lonjong Besar, bulat Panjang bulat Keterangan

Tabel 2. Keragaman biji Padi (Oryza satifa) No. Varietas 1. Padi gogo Tipe Keragaman - Warna Philum - Warna biji - Bentuk biji - Ujung biji 2. Padi sawah - Warna Philum - Warna biji - Bentuk biji - Ujung biji Keterangan Putih Coklat keemasan Bulat, pendek Lancip Putih Kuning, pucat Panjang, kecil Tumpul

Tabel 3. Keragaman biji jagung (Zea mays) No. 1. Varietas Jagung manis Tipe Keragaman - Warna Philum - Warna biji - Bentuk biji - Ukuran 2. Jagung lokal - Warna Philum - Warna biji - Bentuk biji - Ukuran 3. Pop corn - Warna Philum - Warna biji - Bentuk biji - Ukuran Putih Kuning Keriput Sedang Putih Kuning Bulat, pipih Besar Putih Kuning, Pucat Bulat Kecil Keterangan

Tabel 4. Keragaman biji kedelai (Glycine max) No. 1. Varietas Kedelai Import Tipe Keragaman - Warna phylum - Warna biji - Bentuk biji 2. Kedelai UNIB 4 - Warna phylum - Warna biji - Bentuk biji 3. Kipas Putih - Warna phylum - Warna biji - Bentuk biji 4. Tanggamus - Warna phylum - Warna biji - Bentuk biji 5. Cikuray - Warna phylum - Warna biji - Bentuk biji Hitam Kuning kecoklatan Bulat, lonjong Hitam Kuning kecoklatan Bulat, pipih Coklat Kuning, Pucat Bulat, Lonjong Hitam Kuning Kecolatan Bulat, pipih Putih Hitam Bulat, pipih Keterangan

IV.

PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini, kita menemukan banyak sekali keragaman (variasi) seperti jagung, padi, bunga asoka dan biji kedelai yang kita amati, terdapat perbedaan yang signifikan mulai dari yang kuantitatif dan kualitatif. Pada bunga asoka terdapat beberapa perbedaan yaitu pada warna bunga, tinggi tanaman, dan jumlah kelopak. Hal yang dapat dihitung secara kontinum seperti tinggi dan jumah adalah Variasi Gen Kuantitatif, sedangkan warna bunga itu merupakan kualitatif. Dalam percobaan ini kebanyakan variasi menunjuk fenotip kontinum, tidak diskrit, dengan kata lain variasi lebih bersifat kuantitatif tidak kualitatif. Variasi gen kualitatif disebabkan oleh gen tunggal yang pewarisannya mengikuti hukum mendel, seperti contoh bahan yang kita amati. Pada jagung juga terjadi perbedaan yang kualitatif dan kuantitatif, selain itu pada kedelai juga seperti itu, banyak variasi yang beragam disebabkan oleh variasi genetic. Terjadinya variasi atau keragaman bukan hanya dari factor gen, tetapi juga bisa terpengaruh dari lingkungan seperti pH, Kelembapan, Intensitas cahaya, temperature dan kesuburan tanah. Dalam percobaan tersebut, jika kita buat genotipnya, pasti hampir sama tetapi fenotip berbeda, itu disebabkan oleh factor genetic lingkungan tersebut. Keanekaragaman tersebut memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. Factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda. Keragaman diatas yang kita amati itu bisa dipengaruhi juga oleh : 1. Pengaruh suhu 2. Pengaruh Nutrisi 3. Pengaruh masa (tempo) Ekspresi gen 4. Pengaruh lingkungan eksternal (Muslim, 2005)

V.

KESIMPULAN

Keanekaragam dari bentuk, warna dan lainnya memunculkan sebuah variasi Variasi genetic bisa dilihat secara kualitatif dan kuantitatif Factor lingkungan yang berinteraksi dengan genotip tanaman yang sama mempengaruhi fenotipnya, maka dari itu terjadi keragaman jika lingkungan berbeda

Sifat kuantitatif cenderung lebih banyak dari pada kualitatif Pengaruh perlakuan, pemberian nutrisi, dan kesuburan juga mempengaruhi keragaman

Dalam setiap spesies terdapat berbagai macam varietas dan itulah yang disebut suatu keragaman

JAWABAN PERTANYAAN 1. Apa pentingnya keragaman? Jawab: Karena dengan adanya keragaman kita dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tingkah laku, bentuk interaksi, 2. Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetic? Berikan contoh yang spesifik Jawab: Karena adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi. Contohnya pada kedelai, kedelai banyak sekali varietasnya, fenotipnya pun berbeda-beda, karna terjadinya keragaman gen yang memnyebabkan factor genotip dan fenotip berbeda maka terjadi keragaman kualitatif dan kuantitatif, muali dari ukuran, warna, rasa dan lainnya 3. Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa keragaman adalah karena genetic atau lingkungan? Jawab: Karena keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Kalau lingkungan mempengaruhi keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah, dan lainnya. Contohnya sebuah nangka yang ditanam ditanah masam dan di tanah yang mengandung kaya unsure hara, nangka yang ditanam di tanah masam buahnya cenderung kecil, dan pendek pohonnya, sedangkan pada yang satunya buahnya besar dan pohonnya besar, factor lingkungan memacu adanya perubahan fenotip.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell et al. 1999. Biology Fourt Edition. Erlangga : Bandung

Muslim, Choirul. 2005. Ilmu tentang gen. UNIB Press: Bengkulu


Scribd.com. 2010. http://www.scribd.com/doc/9680540/Konsep-Keanekaragaman-Hayati.

didownload tanggal 14 maret 2012 pukul 20.30 WIB Sudjadi, Bagod. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira Suryati, Dotti. 2008. Penuntun Pratikum Genetika. Laboratorium Agronomi. Universitas Bengkulu: Bengkulu Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga. Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN

You might also like