You are on page 1of 24

Peran perpustakaan Sekolah Dalam mencerdaskan siswa

Disusun Oleh :

Nama : Rendi Rinaldi NPM : 07540008

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI 2010

BAB I PENDAHULUAN Diperoleh temuan, bahwa secara umum kondisi perpustakaan tidak terkecuali perpustakaan sekolah, mulai dari gedung, personalia, koleksi dan alat perlengkapan, serta sistemnya adalah sangat rendah dan memerlukan penanganan segera. Dari pernyataan diatas dapatlah digaris bawahi bahwa keadaan perpustakaan sekolah di Indonesia masih belum berkembang dan memerlukan penanganan dengan segera. Terutama perpustakaan SMA (Sekolah Menengah Atas). Hal ini karena siswa SMA akan memasuki pendidikan tinggi dimana kemandirian seorang siswa sangat menentukan berhasil tidaknya pendidikan mereka di tingkat pendidikan tinggi. SISTEM PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI INDONESIA Perpustakaan sekolah pada umumnya di Indonesia memiliki sistem yang baku. Seperti diterangkan di atas bahwa keadaan perpustakaan di Indonesia pada umumnya masih jelek. Begitu pula perpustakaan SMA. Walaupun ada beberapa perpustakaan yang dapat kita sebut lumayan di Jakarta, tetapi belum mencerminkan keadaan perpustakaan SMA di Indonesia. Perpustakaan sekolah memberikan layanan kepada anggota masyarakat di sekolah yaitu guru, murid, kepala sekolah dan staf administrasi lainnya, dan juga memberikan layanan kepada orang tua murid. Pada perpustakaan sekolah fungsi edukasi harus diutamakan. Karena itu layanan perpustakaan harus diusahakan untuk mensukseskan proses belajar mengajar di sekolah yang harus dilayani terutama guru dan murid.Guru terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mengembangkan ilmu sesuai dengan apa yang mereka ajarkan. Pengetahuan umum mereka harus tinggi dibandingkan dengan orang kebanyakan. Hal ini bisa

meningkatkan kewibawaan mereka di depan murid. Guru harus menunjukkan rasa ingin tahu terhadap suatu masalah, apalagi mengenai bidang yang mereka ajarkan. Guru harus meningkatkan minat atau kebiasaan membaca di perpustakaan. Kalau minat membaca mereka sudah tinggi, dan mereka biasa di perpustakaan, mereka tidak canggung lagi mengajar, mantap dalam mendidik siswa dan bisa mengerahkan siswa mereka untuk meramai-ramai mempergunakan perpustakaan,. Guru harus menjadi contoh dalam menggunakan perpustakaan. Dengan menyediakan bahan pustaka dan ruang untuk membaca, diskusi dan berbagai kegiatan guru untuk mengembangkan pengetahuan dapat dilaksanakan dengan batik. Dengan demikian dapat diharapkan guru akan mampu berpenampilan yang batik dan lebih berwibawa. Kalau mereka sudah perpustakaan minded mereka akan dapat mengajar mengajak anak didik mereka, dalam menggunakan dan mencari informasi di perpustakaan. Untuk perpustakaan sekolah, yang harus diberikan prioritas layanan kepada guru terlebih dahulu. Dengan para guru inilah pustakawan harus bekerjasama. Baru setelah guru digarap kemudian pelayanan diberikan kepada murud-murid, staf administrasi dan kalau perlu orang tua murid. Pemerintah sudah menetapkan beberapa keputusan tentang pembinaan perpustakaan sekolah termasuk perpustakaan SMA yaitu, Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/1981 Pokok-pokok kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan di Indonesia. Keputusan ini memberi dasar bagi pengembangan Perpustakaan Sekolah secara nasional. Menurut SK tersebut, Perpustakaan Sekolah mengemban fungsi : a. sebagai pusat kegiatan belajar mengajar,

b. pusat penelitian sederhana c. pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan, d. tempat rekreasi

MASALAH YANG DIHADAPI OLEH PERPUSTAKAAN SEKOLAH Bidang Perpustakaan Sekolah Pusat Pembinaan Perpustakaan telah mengadakan suatu penelitian tentang keadaan perpustakaan di Indonesia. Dari penelitian tersebut diperoleh : 1. Banyak sekolah belum menyelenggarakan perpustakaan 2. banyak perpustakaan sekolah yang belum menyelenggarakan layanan secara semestinya, dan hanya merupakan tempat penyimpanan buku belaka 3. Ada sejumlah kecil perpustakaan sekolah yang telah terselenggara secara memadai, tetapi belum jelas mengaitkannya dengan kegiatan belajar mengajar 4. Keberadaan dan kegiatan perpustakaan sekolah sangat tergantung dari sikap Kepala Sekolah, karena beliaulah yang memegang kebijaksanaan dalam pendanaan 5. Tidak adanya tenaga pustakawan yang tetap, kebanyakan perpustakaan dikelola oleh seorang guru yang setiap saat dapat dimutasikan 6. Pekerjaan pustakawan kurang disukai, dan bahkan dianggap lebih rendah dari tugas guru. Ada perpustakaan yang pengelolaannya diserahkan kepada petugas tata usaha 7. Koleksi perpustakaan sekolah umumnya sangat lemah dan belum terarah 8. Layanan perpustakaan belum dilaksanakan dengan ketentuanketentuan,

karena kurangnya tenaga yang terdidik 9. Sumber dana yang sangat terbatas 10.Banyak sekolah tidak mempunyai ruangan khusus untuk perpustakaan Selanjutnya Perpustakaan Sekolah hendaknya membuat murid dan guru untuk pandai membaca. Pandai menggunakan waktu senggangnya untuk membaca. Sebab sebenarnya membaca itu membuat kita menjadi cerdas dan memberikan banyak pengalaman yang sangat berharga. Kepandaian membaca bisa meningkatkan pengetahuan kita dan memperlancar jalannya pendidikan yang kita tempuh. Biasanya anak atau orang yang tidak bisa membaca akan mendapatkan kesukaran dalam sekolah atau peningkatan memasyarakatan. Murid yang demikian ini kalau di Barat mendapatkan apa yang disebut dengan remedial reading. Atau kalau disini perlu dibimbing belajar. Dewasa ini kita dihadpakn kepada sebuah situasi yang aneh. Kalau kita tinggal diam saja di rumah tidak mau melihat apa yang terjadi di luar, seakan dunia ini sudah demikian saja berlalu tanpa terasa kekuarangan suatu apa. Tetapi jika kita mau melihat keluar sejenak, maka kita akan melihat kemajuan dunia yang berputar semakin pesat, teknologi semakin maju dan pembangunan yang maha hebat telah dikerjakan oleh sementara orang. Kalau kita hanya mengikuti yang pertama, kita akan sangat ketinggalan dan lebih dari itu kita akan digilas oleh pembangunan, tahu-tahu rumah kita digusur atau sudah jadi abu, karena akan dibangun sebuah usaha atau industri yang bermanfaat bagi kita. Karena itu kita harus memilih untuk mau menengok keluar, agar bisa melihat laju pembangunan. Bukan sekedar menjadi objek pembangunan, tetapi menjadi subjek pembangunan. Memalui profesi perpustakaan kita ikut ambil bagian,

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan adalah masalah teknologi, dan teknologi adalah masalah informasi. Sedangkan informasi adalah masalahnya perpustakaan. Demikianlah yang dapat kami simpulkan, tidak mungkin kita memiliki teknologi canggih kalau kita tidak memiliki informasinya. Dalam hal ini kita akan menyorot lebih dalam mengenai salah satu jenis perpustakaan, yaitu perpustakaan sekolah. Jenis perpustakaan ini menjadi penting untuk disorot, karena lembaga ini akan memberikan dasar dari segala dasar. Mengapa demikian ? dari perpustakaan sekolah diharapkan kita bisa menemukan kembali mutu pendidikan dasar kita, yang notabene akan menjadi dasar bagi pendidikan berikutnya atau menjadi bekal utama kita dalam menempuh kehidupan ini. Kita sering mendengar mutu guru yang sudah demikian merosot, mutu tersebut akan bisa kita tingkatkan kalau kita mau menengok ke perpustakaan. Dari perpustakaan sekolah ini diharapkan guru mau belajar lagi membaca apa yang berhubungan dengan masalah belajar mengajar. Di perpustakaan sekolah anak dapat mengembangkan minat mereka mencari bacaan dan memperkaya pengalaman melalui bacaan yang tersedia. Melalui perpustakaan sekolah diharapkan anak dapat mengembangkan keterampilan untuk mencari informasi untuk keperluan mereka secara mandiri. Mereka kita berikan wawasan mengenai era informasi. Kita jelaskan menegnai era globalisasi. Kita beri tahu cara mengatasi hidup dalam kedua era tersebut. Bagaimana perpustakaan bisa menjawab kedua tantangan tersebut. Untuk keperluan itu marilah kita tengok apa yang menjadi fungsi dan tugas perpustakaan sekolah.

TUGAS DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Tugas dan fungsi perpustakaan sekolah tidak boleh menyimpang dari tugas dan fungsi sekolah di mana perpustakaan bernaung. Cepatnya perkembangan ilmu pemgetahuan di segala bidang dewasa ini membuat manusia sadar bahwa tugas sekolah tidak cukup melatih ingatan dan kemahiran dalam beberapa mata pelajaran saja. Isi pelajaran tidak dapat lagi dibatasi kepada si buku pelajaran dan metoda mengajar tidak cukup berdasarkan hafalan dan ingatan. Pendidikan bukan hanya menyampaikan pengetahuan dari guru dan buku pelajaran kepada anak didik, tetapi juga memberi kesempatan kepada anak didik untuk ikut aktif dalam usaha memperkaya pengetahuannya dengan usaha sendiri. Pendidikan di zaman sekarang menginginkan agar mata pelajaran sebanyak mungkin di integrasikan. Batas-batas antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain makin kabur, dan terkadang hilang. Kurikulum tidak lagi dianggap sebagai seri mata-mata pelajaran yang mempunyai batas isi antara yang satu dengan yang lain. Isi pelajaran haruslah lebih mendekati pengalaman-pengalaman hidup yang sebenarnya agar tiap-tiap anak lebih mampu lagi mempersipakan diri untuk hari kemudian. Pelajaran harus mengikuti arah perkembangan anak didik dan dikendalikan oleh daya intelektualnya.Pelajaran dalam pendidikan modern lebih banyak memperhatikan bakat-bakat individual anak-anak. Tetapi ada beberapa bidang pengetahuan dan kemahiran yang dianggap wajib dikuasai oleh tiap-tiap anak dan sekolah-sekolah harus mengajarkan mata-mata pelajaran inti ini kepada tiap anak. Setelah para pelajar makin tinggi kelasnya masingmasing sebaiknya sudah mampu memupuk bakat-bakat tertentu yang mereka miliki dan memperluas pengetahuan di bidang yang sesuai dengan bakat masing-masing. Kurikulum yang hidup dinamis, serta proses belajar yang berdasarkan integrasi dan koordinasi ini memerlukan

sumber-sumber pengetahuan yang luas dan beraneka : buku pelajaran, buku perpustakaan, berkala, famflet, gambar, peta, guntingan surat kabar (clippings) dan bahan-bahan audio visual. Perpustakaan sekolah diadakan bukan hanya sekedar melayani selera para pelajar untuk membaca bukubuku penglipur lara. Perpustakaan itu harus dapat membantu para pelajar mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kecekatan. Perpustakaan itu harus dapat membantu anak-anak dalam aktivitas-aktivitas yang kurikuler dan extra-kurikuler. Dengan kata lain perpustakaan sekolah merupakan satu kesatuan integral (terpadu) dengan alat-alat pendidikan yang lain. Secara garis besar tugas dan fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai pusat belajar mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya pengetahuan. 2. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan 3. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri 4. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya 5. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan, Kemudian anak mencari informasi dalam perpustakaan akan

menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya 6. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi 7. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi muridmurid Koleksi yang lengkap serta variasi yang cukup, memperluas kesempatan pada pemakainya untuk menambah cakrawala pengetahuannya. Sebuah perpustakaan yang batik, dapat memberikan latihan kepada pelajar cara-cara mencari dan menemukan informasi dalam perpustakaan yang walau bagaimana besarnya, mereka akan mendapat keterampilan menemukan, menjaring, dan menilai informasi, kemampuan merekamenarik kesimpulan yang tepat akan terbina. Keterampilan-keterampilan ini sangat berguna bagai anak didik di hari kemudian. Kebiasaan belajar sindiri memakai buku, majalah dan pustaka lainnya akan membawa manfaat besar dalam hidupnya. Dunia yang cepat maju menginginkan agar orang jangan berhenti belajar setelah meninggalkan bangku sekolah. Penemuan-penemuan baru tiap tahun menambah pengetahuan manusia dan ikut merubah hidupnya dan kita mau tidak mau harus berusaha agar dapat, bukan saja mengikuti perubahan-perubahan itu, tetapi juga ikut sumbangan terhadap kemajuanmanusia. TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan sebagain tergantung pada tenaga pengelolanya. Tersedianya tenaga pengelola yang terampil, bertanggung jawab serta penuh dedikasi memungkinkan berhasilnya penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Pengelola perpustakaan sekolah bukanlah orang yang sekedar menjaga buku tetapi seorang pustakawan. Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu antara

lain menguasai teknik mengelola perpustakaan dan mampu mengintegrasikan kurikulum sekolah dengan kegiatan perpustakaan.

PUSTAKAWAN SEKOLAH Seorang pustakawan sekolah hendaknya mampu menyebarluaskan isi dan pencapaian tugas perpustakaan membina dan mengembangkan minat baca anak. Sekolah merupakan alat untuk meletakkan dasar-dasar dan citra yang sebenarnya mengenai perpustakaan. Sekolah juga merupakan tempat pesemian minat dan kebiasaan membaca yang sangat potensial bagi anak-anak. Besar kecilnya hasil yang dapat dicapai oleh perpustakaan sangat tergantung dari sifat-sifat guru yang tugaskan memegangnya. Perpustakaan dapat memberi kesan hidup bila petugasnya mencintai pekerjaannya, tahu seluk beluknya, mengerti peranannya dalam pendidikan modern, dapat menyelami jiwa anak-anak, dapat membuat guru dan murid merasa bahwa perustakaan itu ada di sekolah untuk melayani keperluan-keperluan intelektual, moral dan kultural mereka. Guru pustakawan sekolah seharusnya mengetahui rencana pelajaran sekolah, agar ia dapatmembantu guru-guru dan pelajar-pelajar. Ia harus menanamkan kebiasaan membaca buku-bukui lmiah dan juga harus pandai menanamkan kebiasan membaca buku-buku, baik yang bersifat hiburan, pelajaran sekolah, maupun buku penunjang kurikulum. Ia juga harus pandai menciptakan suasana yang menyenangkan dengan ruangan perpustakaan yang dapat membuat para pengunjungnya merasa senang membaca dan belajar didalamnya. Perlu sekali ia pandai bertindak sebab sebuah perpustakaan menginginkan ketertiban. Tetapi terlalu keras melaksanakan peraturan-peraturan itu dapat membuat orang takut

memakai fasilitas-fasilitas perpustakaan. Dengan kebijaksanaan, petugas perpustakaan haruslah pandai menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak-anak agar mereka ikut bekerjasama menjaga agar aturan-aturan itu jangan dilanggar. BAB II DASAR PEMBINAAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA PERPUSTAKAAN SEKOLAH LANDASAN KONSEPSIONAL 1. Hakikat 1) Perpustakaan Sekolah merupakan usaha pendidikan Secara aktif dan positif Perpustakaan sekolah menyelenggarakan pendidikan yaitu membangkitkan kegemaran dan minat baca, meningkatkan selera minat baca, membangkitkan minat terhadap hal-hal baru melalui buku-buku referensi, indeks, biografi dan lain sebagainya. Selanjutnya Perpustakaan Sekolah mendidik kerapihan, ketertiban disiplin dan tanggung jawab dalam menggunakan fasilitas yang tersedia 2) Perpustakaan Sekolah merupakan usaha penyedia jasa Perpustakaan mengadakan, mengolah, menyiapkan sampai siap pakai mengedarkan serta menyimpan dan memelihara bahan pustaka dan mengupayakan kegiatan membaca, berdiskusi, konsultasi, dan lain sebagainya 3) Perpustakaan sekolah merupakan usaha menyediakan sumber-sumber informasi. Perpustakaan sekolah menyediakan media informasi dalam bentuk karya tulis, cetak dan terekam, seperti naskah, buku, terbitan berkala, surat kabar, brosur, folder, foto film, piringan hitam, pita

rekam dan barang sejenis lainnya 4) Perpustakaan Sekolah merupakan tempat membaca untuk belajar Para murid, batik secara perorangan, kelas maupun kelompok dapat membaca untuk belajar, untuk konsultasi, penelitian dan kegiatan sejenis lainnya.

2. Fungsi Perpustakaan Sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan yang merupakan bagian yang terpadu dalam sistem kurikulum mempunyai tugas : a. Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar dan mengajar; b. Mewujudkan suatu wadah pengetahuan dengan administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya; c. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi bagi pengajar dan pelajar; d. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekreatif yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera, mengembangkan daya kreatif; e. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi terbiasa dalam menggunakan perpustakaan

LANDASAN DAN SASARAN 1. Tujuan

a. Umum Perpustakaan Sekolah diselenggaralkan sebagai suatu perangkat kelengkapan pendidikan untuk bersama dengan kelengkapankelengkapan yang lain guna meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan sistem pendidikan yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 b. Khusus Secara khusus Perpustakaan Sekolah diselenggarakan untuk : 1) Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan dalam sektor kehidupan 2) Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi 3) Mendidik murid agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil guna 4) Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri 5) Memupuk minat dan bakat 6) Menumbuhkan aspirasi terhadap pengalaman imajinatif 7) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri 2. Sasaran

a. Terwujudnya Perpustakaan Sekolah yang berdaya guna dan berhasil guna perlu ditiap sekolah, suatu perpustakaan sekolah yang menjadi pusat kegiatan belajar dan mengajar. Disamping itu diharapkan agar dapat membantu pengembangan bakat dan minat para pelajar dan para pengajar serta dapat menyediakan bahan pustaka dalam jumlah dan mutu yang memadai di seluruh Indonesia. b. Terbinanya anak didik sehingga gemar membaca, biasa membaca, terampil, merasa perlu selalu membaca dan meningkatkan gairah belajar dan mampu belajar secara mandiri, sehingga tercapai citacita pendidikan seumur hidup c. Tercapainya tujuan pendidikan nasional LANDASAN OPERASIONAL

Untuk pembinaan dan pengembangan disebutkan dan dipetikkan beberapa langkah yang telah diambil Pemerintah sebagai berikut : 1. Basic Memorandum Pendidikan menteri P dan K tertanggal 25 November 1970 Halaman 3. a. Sekolah itu hendaknya merupakan bagian integral dari masyarakat sekitarnya. Sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup sekolah itu mempunyai dwifungsi : mampu memberikan pendidikan formal dan pendidikan informal, batik untuk para pemuda maupun untuk orang dewasa 2. Keputusan Presiden No. 44 tahun 1974 tertanggal Jakarta, 26 Agustus 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Depertemen 3. Keputusan Presiden No. 45 tahun 1974 tertanggal Jakarta, 26 Agustus 1975 tentang Susunan Organisasi Departemen 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0103/0/1981

tertanggal Jakarta 11 Maret 1981. Mengenai Pokok-pokok Kebijakan Pembinaan dan Pengmbangan Perpustakaan di Indonesia 5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 2627/C/T.81, tertanggal 21 April 1981 tentang Pembinaan Perpustakaan Sekolah dan surat edaran/instruksi yang diterbitkan berikutnya 6. Buku Perpustakaan Sekolah terbitan Proyek Pengembangan Perpustakaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981 7. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah : Dasar, Menengah Pertama dan Menengah Atas, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sarana Pendidikan, Proyek Pembakauan Sarana Pendidikan tahun 1983 POLA PELAKSANAAN

1. Perpustakaan Sekolah didirikan pada setiap jenis dan jenjang sekolah 2. Sebelum adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur Pembentukan Susunan Organisasi dan tatakerja Perpustakaan Sekolah, pendirian / penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No. 2627/C/T.81, tertanggal 21 April 1981, dan dikuatkan dengan Keputusan Kepala Sekolah 3. Pembinaan di daerah dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan setempat 4. Perpustakaan Daerah di tiap Ibu Kota Propinsi sebagai pemegang pelimpahan wewenang dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berkewajiban membina bidang perpustakaan dan pendidikan tenaga.

ORGANISASI DAN TATALAKSANA Organisasi dan tata laksana Perpustakaan Sekolah menggambarkan kedudukan Perpustakaan Sekolah sebagai : 1. Perangkat Pendidikan di sekolah : a. merupakan bagian integral dari sekolah b. berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan rekreasi sehat c. sejajar dengan sarana pendidikan di sekolah seperti laboratorium, keterampilan, olah raga dan kesehatan dan lain-lain. 2. Unit pelaksana teknis pendidikan sekolah : a. Perpustakaan Sekolah dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari ia dapat dibantu oleh satu atau dua orang tenaga b. Perpustakaan Sekolah melaksanakan tugas kegiatan : 1. Teknis : Yang mencakup: pengadaan, pengolahan (pembuatan katalog, penyelesaian) penyusunan buku dan kartu katalog 2. Layanan : Layanan sirkulasi, layanan buku rujukan, dan layana membaca 3. Mata rantai dalam sistem nasional layanan perpustakaan Dalam rangka meningkatkan kemampuan menyediakan dan menyebarluaskan informasi perpustakaan dapat melakukan kerjasama dengan : - Perpustakaan Daerah

- Perpustakaan Umum - Perpustakaan Keliling - Guru-guru bidang studi - Organisasi masyarakat - OSIS, Pramuka, PMR dan PKS - Perpustakaan sekolah lain - Perpustakaan Nasional Kerjasama tersebut dilaksanakan berdasarkan tata laksana dan prosedur tyang disetujui bersama

BAB III LAYANAN PERPUSTAKAAN PENDAHULUAN Layanan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi semua warga sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka. Agar dapat melaksanakan layanan dengan baik perpustakaan sekolah hendaknya oleh kepala perpustakaan atau petugas perpustakaan yang aktif. Berbagai aktifitas layanan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut : 1. Meminjamkan buku-buku 2. Melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas 3. Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru perorangan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan murid atau guru tentang berbagai jenis sekolah 4. Sekolah yang mempunyai perpustakaan yang dikelola dengan batik ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar dengan mobiler yang

memadai dapat mengadakan Jam Perpustakaan 5. Mendidik anak untuk dapat mencari informasi secara mandiri 6. Melatih anak untuk mahir dalam menggunakan bahan perpustakaan : memakai kamus, ensiklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru. Mengenai fungsi perpustakaan untuk meminjamkan buku-buku dan untuk mengadakan Jam Perpustakaan dibawah ini kita uraikan lebih lanjut. PEMINJAMAN Sebaiknya perpustakaan mempunyai peraturan tentang peminjaman yang mencakup hal-hal seperti dibawah ini : Hari Peminjaman Menentukan hari-hari peminjaman diserahkan kepada kebijaksanaan masing-masing sekolah. Sebaiknya kesempatan meminjam diberikan pada setiap hari kerja. Kalau tidak mungkin sebaiknya paling sedikit 2 x seminggu. Waktu istirahat mungkin tertalu singkat untuk keperluan ini. Dalam hal ini kepala perpustakaan dan anak-anak yang membantu sebaiknya bersedia mengorbankan waktu mereka, misalnya setelah jam pelajaran selesai, perpustakaan di buka selama setengah jam Hari peminjaman ini bila perlu diatur berganti menurut kelas, agar ruangan perpustakaan tidak terlalu penuh dengan murid-murid. Lama Peminjaman Bila buku perpustakaan banyak jumlahnya, seorang murid dapat diberi izin meminjam 2 atau lebih buku-buku sekaligus. Peraturanperaturan mengenai : waktu peminjaman, lama peminjaman, jumlah buku yang boleh dipinjam sekaligus, kecuali diumumkan dengan lisan, juga dibuat tertulis dan di tempel di papan pengumuman sehingga tiap murid dapat membacanya. Kalau mungkin buatkan brosur atau pamflet yang

bisa dibagi-bagikan kepada pengunjung yang memerlukannya. Sanksi Perpustakaan Tindakan-tindakan yang perlu dilaksanakan terhadap hal-hal yang dapat terjadi pada buku-buku yang dipinjamkan, seperti keterlambatan mengembalikan buku, buku hilang, buku rusak dan lain-lain. Kebiasaan disetipa perpustakaan, pengunjung tidak diperkenankan membawa tas masuk ke dalam ruang perpustakaan. Semua tas dititipkan kepada petugas bagian pelayanan sebelum masuk ruang perpustakaan. Hal ini dilakukan untuk keselamatan bahan pustaka. Agar penitipan ini tertib dan dapat menghindari kekeliruan maka disediakan nomor tempat penitipan tas dibuat berkotak-kotak ditempatkan dibelakang meja pinjaman. Sistem Peminjaman Banyak sistem yang dapat dipakai untuk meminjamkan dan mengembalikan buku, tergantung dari besar kecilnya koleksi buku sesuatu perpustakaan dan jumlah pembaca (murid) yang dilayani. Pada dasarnya setiap sistem peminjaman dan pengembalian buku harus mengandung hal-hal berikut : - dapat dijalankan dengan mudah dan tidak makan waktu yang lama - sejauh mungkin dapat menghindarkan kemungkinan buku hilang

PROSEDUR PEMINJAMAN BUKU Setiap kali seorang murid meminjam buku, lakukanlah hal-hal seperti dibawah ini : - Ambillah kartu buku dari kantong buku. Tuliskan tanggal buku itu harus

dikembalikan pada lajur tanggal kembali. Mintalah kantong pinjaman beserta kartu buku itu. - Catatlah tanggal buku itu harus kembali dalam lembar pengembalian yang ditempelkan pada buku. Catatan ini merupakan peringatan bagi murid yang meminjam buku itu, tanggal berapa ia harus mengembalikan buku itu. - Setelah jam peminjaman selesai susunlah kantong-kantong peminjam dalam kotak karton yang telah disediakan. Penyusunan dilakukan menurut tanggal buku kembali. Sususnan itu baiknya memakai kartu penunjuk untuk bulan dan tanggal. Kartu penunjuk ini harus dibuat lebih tinggi dari kartu buku, sehingga angka-angka yang ditulis diatasnya menonjol di atas buku. Kantong kartu buku-buku yang sedang di jilid, diperbaiki, hilang, dipinjam perpustakaan lain harus ditagih dan sebaiknya dibuatkan juga kotak-kotak tersendiri seperti kotak untuk kartu-kartu buku yang sedang dipinjam. Dengan demikian semua buku yang keluar dari perpustakaan, kartunya terkumpul dalam kotak-kotak. Sistem peminjaman ini memungkinkan kita dapat mengetahui beberapa hal, diantaranya : - kita dapat mengetahui buku-buku yang harus kembali pada tanggaltanggal tertentu. Kija terlambat kita dapat menegur peminjam bersangkutan. - Pada kartu buku kita dapat melihat apakah sesuatu buku dapat dibaca atau tidak, kalau kebetulan buku batik, tetapi peminjamannya tidak banyak, buku itu harus diperkenalkan kepada murid-murid.

PROSEDUR PENGEMBALIAN BUKU Kalau seorang peminjam mengembalikan buku, ambilah tindakan sebagai berikut : a. Ambillah kartu buku dari kotak ke kantong buku. Kantong peminjam dikembalikan kepada pemiliknya b. Coretlah tanggal catatan harus kembali pada lembar pengembalian jika buku terlambat C. Setelah a dan b dilakukan, kembalikanlah buku kedalam rak secepat mungkin. Catatan : Mengembalikan buku ke dalam rak harus dilakukan oleh guru pustakawan atau pelajar-pelajar yang khusus membantu di perpustakaan dan jangan oleh peminjam sendiri.

JAM PERPUSTAKAAN Sekolah-sekolah yang telah mempunyai perpustakaan yang diselenggarakan dengan batik dan ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar dengan alat-alat mobiler yang memadai dapat mengadakan Jam Perpustakaan. Ruang perpustakaan harus besar, sebab pada jam ini murid-murid satu kelas mengadakan kegiatan di perpustakaan. Karena itu ruang harus dapat menampung mereka. Murid-murid diharuskan secara klasikal mengadakan penyelidikan-penyelidikan tentang berbagai seni subjek yang berhubungan dengan kurikulum sekolah, misalnya sekali seminggu.

Jam perpustakaan baiknya diisi dan diatur sebagai berikut : - Vulkanisme (gunung berapi) - Erosi tanah - Produksi besar di Indonesia dan di negara-negara lain - Pengolahan karet menjadi berbagai jenis barang - Jenis trannsport air - Sajak-sajak angkatan 45 Topik-topik tersebut diatas termasuk dalam pelajaran-pelajaran yang diajarkan di dalam kelas seminggu sebelumnya. Setelah menerima daftar itu, kepala perpustakaan memeriksa sember-sumber bahan yang ada di perpustakaan dan menyediakannya agar para pelajar mudah menemukannya. Setelah masuk dalam perpustakaan para pelajar dibagi dalam kelompok-kelompok sebanyak jumlah subyek yang akan diselidiki. Jumlah anggota tiap-tiap kelompok haruslah kira-kira berimbang. Misalnya 40 orang murid dalam kelas. Pembagiannya adalah sebagai berikut : - 7 orang menyelidiki gunung berapi - 7 orang menyelidiki erosi tanah - 7 orang menyelidiki sejarah padi dan produksi - 7 orang menyelidiki pengolahan karet menjadi berbagai jenis barang - 6 orang menyelidiki transport air - 6 orang menyelidiki sajak-sajak angkatan 45 Hasil-hasil karya mereka, terlebih kalau ilustrasi yang baik dapat dipakai untuk menambah koleksi perpustakaan.

BIMBINGAN MINAT BACA Sesuai dengan fungsi dan tujuannya, perpustakaan sekolah memegang peranan penting dalam peningkatan bimbingan minat baca.

Perpustakaan membantu mendorong dan mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. Untuk itu perlu fasilitas dan pelayanan yang batik dari perpustakaan yaitu : - Koleksi Perpustakaan Dalam meningkatkan bimbingan minat baca, tentu kita tidak terlepas dari bahan bacaan itu sendiri yang dalam hal ini adalah koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan hendaknya lengkap, berimbang, sesuai dengan tingkat anak, jenjang dan jenis sekolah, dan terselektif dengan baik

Kesimpulan dan saran


Siswa dapat memperoleh berbagai ilmu bila ada perpustakaan sekolah adapun koleksi perpustakaan sekolah berhubungan dengan mata pelajaran yang mereka pelajari dalam lingkungan sekolah. Staff karyawan sekolah juga bisa memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai temu kembali informasi yang ada di perpustakaan sekolah
Layanan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi semua warga sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka. Agar dapat melaksanakan layanan dengan baik perpustakaan sekolah hendaknya oleh kepala perpustakaan atau petugas perpustakaan

yang aktif.

You might also like