You are on page 1of 8

OLEH :

Anak berkebutuhan khusus (ABK) diyakini mengalami peningkatan. Saat ini, menurut pemerhati anak, Dr Seto Mulyadi, penyandang ABK di Indonesia diperkirakan satu dari 250 kelahiran. Dia mengakui, bagi orang tua, hal yang berat adalah menerima diagnosis anaknya menyandang ABK. Namun, yang paling penting, menurut dia, ABK bisa diterapi.Seto mengatakan, dalam menerapi ABK, perlu kerja sama intersektoral, lalu memberdayakan orang tua dan ABK itu sendiri. Dalam hal ini, ABK bukan hanya dilihat sebagai objek yang dilayani, tapi juga perlu diberdayakan.


Memiliki anak berkebutuhan khusus adalah berkah luar biasa. Karenanya orang tua pun harus belajar banyak untuk menerima kondisi anaknya. Sesama orang tua anak berkebutuhan khusus seharusnya dipertemukan, supaya bisa saling menguatkan. Jika orang tua sudah bisa menerima kondisi anaknya, maka anak bisa kembali jadi prioritas. Inilah kunci pengasuhan anak-anak berkebutuhan khusus. Orang tua yang tak siap bisa punya beban psikologis, yang pada akhirnya berpengaruh ke kondisi anak. Karenanya, pendampingan tak hanya dilakukan, tapi juga sampai ke rumah. Anak berkebutuhan khusus perlu kita mandirikan karena dia punya hak yang sama dengan anak lain. Kita harus maksimal memberikan hak dari anak-anak berkebutuhan khusus.


Belum tersedianya guru pembimbing khusus yang berkualitas di sekolah-sekolah membuat layanan ABK di sekolah reguler tidak maksimal. Meningkatnya populasi ABK di Indonesia dinilai tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lembaga pendidikan yang menanganinya. masih sedikit guru yang memiliki keahlian dalam memperlakukan siswa yang memiliki keterbatasan fisik (anak berkebutuhan khusus).


anak-anak berkebutuhan khusus yang menyandang beragam masalah ketunaan, hingga saat ini baru sekitar 20 persen dari 346.800 anak lebih yang bisa mengenyam pendidikan di sekolahsekolah khusus. layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami ketunaan ataupun yang memiliki kebutuhan khusus lainnya cukup kompleks dan tersebar luas yang hingga saat ini masih belum bisa ditangani pemerintah secara maksimal. Masih banyak anak-anak usia sekolah yang belum terlayani. kurangnya guru-guru yang mampu mengajarkan keterampilanketerampilan yang dikembangkan dalam pendidikan bagi anakanak berkebutuhan khusus di seluruh Indonesia. "Pendidikan kita itu di ujungnya atau hasil lulusannya belum memberikan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk hidup atau belum bisa membuat anak mandiri.


1. 2. 3. 4. 5. Membuat UU yang terkait dengan penyediaan layanan bagi anakanak berkebutuhan khusus. Mengalokasikan dana khusus dari APBN ataupun APBD bagi pendidikan khusus anak berkebutuhan khusus. Memberikan dukungan bagi tersedianya secara lebih luas berbagai informasi untuk para penyandang cacat. Penyediaan sarana umum pendidikan yang dapat diakses secara mandiri oleh anak berkubutuhan khusus misalnya perpustakaan dan gedung kualiah. Mendorong adanya empati bagi para pembuat kebijakan terhadap mereka yang berkebutuhan khusus.


Masa anak-anak merupakan masa tumbuh kembang sekaligus masa yang menyenangkan. Karena, di masa ini seseorang mengalami fase keceriaan tanpa harus terbebani oleh suatu masalah. Namun, tidak semua anak mengalami masa menyenangkan tersebut sebab tidak semuanya dilahirkan dengan keadaan mental dan fisik dengan semestinya. Maka dari itu ABK harus diperhatiakn dan diperlakukan secara baik, karena anak-anak yang lahir dengan kekurangan ini sangat membutuhkan perhatian lebih dari para orangtua dan orang-orang di sekitarnya.

You might also like