Professional Documents
Culture Documents
Mandala Tengah, urut-urutan stratigrafi dari muda hingga tua sebagai berikut : Endapan alluvium, Endapan teras (Kuarter), Batuan tufa (Pliosen Kuarter), Batuan sedimen termetamorfose rendah dan batuan metamorf yang keduanya termasuk Formasi Tinombo (Kapur Atas Eosen Bawah), Batuan gunungapi (Kapur Atas Oligosen Bawah) yang menjemari dengan Formasi Tinombo, Batuan intrusi granit (Miosen Tengah Miosen Atas) ditemukan menerobos batuan malihan Formasi Tinombo. Mandala Timur, Sesar Lasolo yg merupakan sesar geser membagi lembar daerah Kendari menjadi dua lajur, yaitu: Lajur Tinondo, yang menempati bagian barat daya. Lajur Tinondo merupakan himpunan batuan yang bercirikan asal paparan benua. Lajur Hialu yang menempati bagian timur laut daerah ini. Lajur Hialu merupakan himpunan batuan yang bercirikan asal kerak samudera (Rusmana dan Sukarna, 1985). Batuan yang terdapat di Lajur Tinondo adalah Batuan Metamorf Paleozoikum, dan diduga berumur Karbon.
b. Geologi Regional Maluku Pada artikel ini akan dibahas mengenai regional pulau Halmahera (Maluku Utara). Berdasarkan Peta Geologi lembar Ternate, Maluku Utara yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, fisiografi Pulau Halmahera dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, yaitu Mendala Halmahera Timur, Halmahera barat, dan Busur Kepulauan Gunung Api Kuarter.
Fisiografi Pulau Halmahera a. Mendala Fisiografi Halmahera Timur Mendala Halmahera Timur meliputi lengan timur laut, lengan tenggara, dan beberapa pulau kecil di sebelah timur Pulau Halmahera. Morfologi mendala ini terdiri dari pegunungan berlereng terjal dan torehan sungai yang dalam, serta sebagian mempunyai morfologi karst. Morfologi pegunungan berlereng terjal merupakan cerminan batuan keras. Jenis batuan penyusun pegunungan ini adalah batuan ultrabasa. Morfologi karst terdapat pada daerah batugamping dengan perbukitan yang relatif rendah dan lereng yang landai. b. Mendala fisiografi Halmahera Barat Mendala Halmahera Barat bagian utara dan lengan selatan Halmahera. Morfologi mendala berupa perbukitan yang tersusun atas batuan sedimen, pada
Nama: Suci Adzani Fitriyana NIM: 111.090.024 Plug: 7
batugamping berumur Neogen dan morfologi karst dan dibeberapa tempat terdapat morfologi kasar yang merupakan cerminan batuan gunung api berumur oligosen. c. Mendala busur kepulauan gunung api kuarter Mendala ini meliputi pulau-pulau kecil di sebelah barat pulau Halmahera. Deretan pulau ini membentuk suatu busur kepulauan gunung api kuarter. Sebagian pulaunya mempunyai kerucut gunung api yang masih aktif.
Pulau Halmahera dan pulau-pulau disekitarnya yang ada di Indonesia bagian Timur termasuk ke dalam sistem pertemuan 3 (tiga) lempeng yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Samudera Philipina (Hamilton, 1979). Bagian Utara Halmahera merupakan lempeng Samudera Philipina yang menunjam di bawah Philipina sepanjang palung Philipina yang merupakan suatu konfigurasi busur kepulauan sebagai hasil tabrakan lempeng di bagian barat
Nama: Suci Adzani Fitriyana NIM: 111.090.024 Plug: 7
Pasifik. Pulau ini dicirikan dengan Double Arc System dibuktikan dengan adanya endapan vulkanik di lengan barat dan nonvulkanik di lengan timur. Secara geologi dan tektonik Halmahera cukup unik, karena pulau ini terbentuk dari pertemuan 3 lempeng, yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia yang terjadi sejak zaman kapur. Di selatan Halmahera pergerakan miring sesar Sorong kea rah barat bersamaan dengan Indo-Australia struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin terlihat jelas pada Formasi Weda yang berumur Miosen Tengah-Pliosen Awal. Sumbu lipatan berarah Utara-Selatan, Timur Laut - Barat Daya, dan Barat Laut-Tenggara. Struktur sesar terdiri dari sesar normal dan sesar naik umumnya berarah Utara-Selatan dan Barat Laut-Tenggara. Kegiatan tektonik dimulai pada Kapur Awal dan Awal Tersier, ketidakselarasan antara batuan berumur Paleosen-Eosen dengan batuan berumur Eosen-oligosen Awal, mencerminkan kegiatan tektonik sedang berlangsung kemudian diikuti kegiatan gunung api. Sesar naik akibat tektonik terjadi pada jaman Eosen-Oligosen. Tektonik terakhir terjadi pada jaman Holosen berupa pengangkatan terumbu dan adanya sesar normal yang memotong batugamping.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.dlese.org/geologi-regional-sulawesi/ 2. http://www.scribd.com/doc/40123792/formasi-geologi-sulawesi 3. http://www.scribd.com/doc/38149343/Geologi-Regional-Halmahera