You are on page 1of 5

KEARIFAN LOKAL

1. Kearifan Lokal Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari duakata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia JohnM. Echols dan HassaSyadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom(kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. (Ayatrohaedi, 1986) Menurut Putu Oka Ngakan dalam Andi M. Akhmar dan Syarifudin (2007) kearifan local merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Keraf (2002) menegaskan bahwa kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis

2. Bentuk Kearifan Lokal


Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: Nilai adalah sesuatu yang dianggap penting yang dianut oleh suatu masyarakat,

mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa Etika adalah filsafat moral, ilmu yang mempelajari secara kritis persoalan benar dan salah secara moral, tentang bagaimana harus bertindak dalam situasi konkret Kepercayaan adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yg dipercayai itu benar atau nyata Adat-istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

Hukum adat sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis

Aturan-aturan khusus

3. Peran Masyarakat dan Budaya Keanekaragaman pola-pola adaptasi terhadap lingkungan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun temurun menjadi pedoman dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungannya yang diketahui sebagai kearifan lokal suatu masyarakat, dan melalui kearifan lokal ini masyarakat mampu bertahan menghadapi berbagai krisis yang menimpanya. Maka dari itu kearifan lokal penting untuk dikaji dan dilestarikan dalam suatu masyarakat guna menjaga keseimbangan dengan lingkungannya dan sekaligus dapat melestarikan lingkungannya. Bertahannya kearifan lokal di suatu tempat tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor yang akan mempengaruhi perilaku manusia terhadap lingkungannya. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat menyebabkan kebudayaan berubah dengan cepat pula. Selanjutnya Su Ritohardoyo (2006:42) menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi pada masyarakat yang kebudayaannya sudah maju atau kompleks, biasanya terwujud dalam proses penemuan (discovery), penciptaan baru (invention), dan melalui proses difusi (persebaran unsur-unsur kebudayaan). Perkembangan yang terwujud karena adanya inovasi (discovery maupun invention) dan difusi inovasi mempercepat proses teknologi, industrialisasi dan urbanisasi. Ketiga komponen tersebut secara bersama menghasilkan proses modernisasi dalam suatu masyarakat yang bersangkutan. Teknologi modern secara disadari atau tidak oleh masyarakat, sebenarnya menciptakan keinginan dan harapan-harapan baru dan memberikan cara yang memungkinkan adanya peningkatan kesejahteraan manusia. Percepatan integrasi tersebut telah mengakibatkan berbagai kondisi paradoksal, seperti meningkatnya jumlah pengangguran, kemiskinan, marginalisasi nilai

kemanusiaan, krisis lingkungan, kerusakan dan konflik sumberdaya alam dan lingkungan.

Melihat kenyataan tersebut maka perlu dicari cara bagaimana pengetahuan dan teknologi lokal dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat banyak sehingga kerusakan lingkungan social dan alam pun dapat terhindarkan.

4. Tujuan Kearifan Lokal Sebagai alat untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam. Untuk pengembangan sumber daya manusia Untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan Sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan. Sebagai etika dan moral

5. Contoh Kearifan Lokal Di Kota Tarakan yang terletak di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur, suku asli dari pulau ini adalah suku Tidung. Suku Tidung adalah salah satu jenis atau turunan dari suku Dayak Kalimantan. Para penduduk atau masyarakat asli suku Tidung mempunyai suatu kepercayaan yang menganggap pohon pohon besar khusunya beringin sebagai tempat keramat yang ditinggali oleh para leluhur mereka. Dengan demikian berarti akan membuat orang tidak

merusak tempat tersebut, tetapi memeliharanya dan tidak berbuat sembarangan di tempat tersebut, karena merasa takut kalau akan berbuat sesuatu nanti akan menerima akibatnya. Mereka beranggapan bahwa jika ada yang menebang atau merusak pohon pohon ini, leluhur mereka akan marah dan memberi bencana kepada mereka, seperti banir, tanah longsor, dan sebagainya. Sebab dengan pohon pohon ini , masyarakat Suku Tidung percaya bahwa leluhur mereka menjaga tanah mereka,dan memberi kesuburan. Hal ini sebenarnya merupakan bentuk konservasi juga karena dengan memelihara pohon tersebut berarti menjaga sumber air, dimana beringin akarnya sangat banyak dan biasanya didekat pohon tersebut ada sumber air, serta menjaga agar tanah tidak longsor.

6. Daftar Pustaka Adeney, Bernard T., 1995, Etika Sosial Lintas Budaya, Kanisius, Yogyakarta. Ayatrohaedi, 1986, Kepribadian Budaya Bangsa (local Genius), Pustaka Jaya, Jakarta. Sunarko dan Eddy Kristiyanto, 2008. Menyapa Bumi Menyembah Hyang Ilahi : Tinjauan Teologis atas Lingkungan Hidup. Kanisius, Yogyakarta

TUGAS MKA ETIKA PROFESI

KEARIFAN LOKAL

Oleh:

Ekki Idhamayanto

114080034

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2012

You might also like