You are on page 1of 3

Irigasi Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian.

Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.

Irigasi Permukaan Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu. Manfaat irigasi permukaan Sawah atau lahan pertanian yang ada di sekitar sungai atau asal mula air akan mendapatkan pengairan secara merata dengan air yang terus mengair, tetapi masalah akan terjadi bila sungai yang mengaliri air ke sekitar sawah-sawah atau lahan-lahan pertanian mengalami surut air, sehingga air-air yang akan mengalir tidak akan merata sampai ke sawah atau lahan pertanian yang letaknya di bawah, hanya sebagian atau lahan-lahan pertanian yang bagian atas saja yang akan mengalami perairan.

Sistem Irigasi Permukaan (Surface Irrigation System) Sistem irigasi permukaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu peluapan dan penggenangan bebas (tanpa kendali) serta peluapan penggenangan secara terkendali. Sistem irigasi permukaan yang paling sederhana adalah peluapan bebas dan penggenangan. Dalam hal. ini air diberikan pada areal irigasi dengan jalan peluapan untuk menggenangi kiri atau kanan sungai yang mempunyai permukaan datar. Sebagai contoh adalah sistem irigasi kuno di Mesir. Sistem ini mempunyai efisiensi yang rendah karena penggunaan air tidak

terkontrol. Gambar 1.1 memberi ilustrasi mengenai sistem irigasi dengan peluapan dan penggenangan bebas.

Gambar 1.1 Ilustrasi Sistem Irigasi dengan Peluapan dan Penggenangan bebas (sumber: Sudjarwadi 1990)

Sistem irigasi permukaan lainnya adalah peluapan dan penggenangan secara terkendali. Cara yang umum digunakan dalam hal ini adalah dengan menggunakan bangunan penangkap, saluran pembagi saluran pemberi, dan peluapan ke dalam petakpetak lahan beririgasi. Jenis bangunan penangkap bermacam-macam, diantaranya adalah (1) bendung, (2) intake, dan (3) stasiun pompa. Ilustrasi sistem irigasi permukaan dengan peluapan dan penggenangan terkendali dapat dilihat pada Gambar 1.2

Gambar 2. Ilustrasi Sistem Irigasi dengan Peluapan dan Penggenangan Terkendali (sumber: Sudjarwadi 1990)

You might also like