You are on page 1of 3

Perilaku biaya Perilaku biaya mengacu pada bagaimana biaya tersebut berubah sebagai akibat dari perubahan tingkat

kegiatan. Perilaku biaya yang dipengaruhi oleh volume kegiatan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu (mulyadi, 1992) 1. Biaya teteap biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan batasan-batasan tertentu 2. Biaya variabel Biaya varibel adalah biaya yang jumlah totalnya berfluktasi secara proporsional sebanding dnegan volume kegiatan atau produksi 3. Biaya semi variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan peruvbahan volume kegiatan tetapi perubahannya tidak sebanding dengan volume kegiatan

Pemrogaman linear 1. Pengertian pemograman linear Linear programming merupakan salah satu model dalam pemograman matematis yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal khusus untuk sistem yang bersifat linear. Model ini mencakup perencanaan kegatan-kegiatan utnuk mencapai suatu hasil yang optimal, yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu yang paling baik di antara alternatif-alternatif yang mungkin dengan menggunakan fungsi linear (subagyo dan handoko, 1993) Jadi pemograsi linear adalah suatu perencanaan kegiatan untuk memperoleh hasil yang optimal yaitu hasil yang memberikan nilai tujuan terbaik. Ada 3 unsur dasar yang dimiliki oleh pemrogasi linear yaitu adanya variabel keputusan, fungi kendala dan fungsi tujuan. Agar suatu masalah dapat diselesaikan dengan pemrogasi linear, ada syaratsyarat yang harus dipenuhi yaitu (Manurung, 1991) a. Ada tujuan yang ingin dicapai b. Tersedia beberapa alternatif tujuan c. Sumber daya yang dimiliki hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas
d. Hubungan antara perubahan-perubahan yang dipertimbangkan harus

dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan matematik yang hubungannya linear Adapun asumsi-asumsi dasar dalam pemograsi linear adalah (subagyo dan handoko, 1993): a. Linearitas Fungsi tujuan maupun fungsi kendala harus dapat dibuat dalam suatu set fungsi linear. Asumsi ini menyatakan bahwa perubahan nilai fungsi tujuan (Z) dan penggunaan sumber daya sebanding dengan perubahan kegiatan. Misalnya suatu fungsi tujuan (Z) = 40

X1 + 30 X2 maka setiap pertambahan 1 unit X1 akan menaikkan fungsi tujuan (Z) 40 satuan dan setiap 1 unit X2 akan menaikkan fungsi tujuan (Z) 30 stauan dan seterusnya b. Divisibility Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan dapat berupa bilangan pecahan, demikian pula untuk nilai Z yang dihasilkan c. Additivity Asumsi ini menyatakan bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain d. Deterministik (certainty) Asumsi ini meyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (aij, bij, cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang secra tepat

You might also like