You are on page 1of 8

1.

LATAR BELAKANG Saat perubahan keterbukaan ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sebuah

tradisi dari kultur masyarakat sehari-hari, dengan terciptanya sebuah dan transparansi di berbagai bidang, yang terutama di bidang

Teknologi Informasi (IT). Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk didalamnya dunia bisnis. Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web,

menyebabkan munculnya penggunaan internet mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis. Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan

teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan menggunakan persaingan electronic bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan berbagai

commerce

(e-Commerce)

untuk memasarkan

macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologi-teknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai. perkembangan dunia Radio Control Model di Indonesia ini dan berawal dari keberadaan milis RC Indonesia di Yahoo! Groups sejak 15 November 2001 sebagai cikal bakal. mempersatukan seluruh penghobi dan pemerhati Radio Control Model dan diharapkan pula hobi dan olah raga ini akan terus tumbuh berkembang di tanah air Indonesia. Namun selain itu juga pangsa pasar penjualan remote control ini cukup signifikan melihat dari persaingan yang ada, baik itu merk, model dan harga semua bersaing secara sehat dan ketat, namun dibalik itu dari sisi stategi pemasaran yang dilakukan cukup kurang memuaskan sehingga banyak konsumen yang meragukan keasliannya.

Objek yang di jadikan sudut pandang permasalahan yaitu RC (remote control) karena menurut kami objek ini salah satu dari ribuan mainan yang bisa menarik banyak penghobi RC di Indonesia maupun di luar Indonesia, terlebih lagi RC sendiri merupakan terobosan baru dibidang technology yang memafaatkan sensor jarak jauh, yang sering di pakai adalah RC helicopter karena RC helicopter di pakai untuk memantau kemacetan lalu lintas di batas ketinggian standard itu dari sisi objeknya, namun dari sisi penjualannya kami cukup terkesan karena jarang penjualan RC di Indonesia baru di kaskus dan website resmi yang menawarkan RC nya kepada konsumen, namun tidak menutup kemungkinan RC dijual secara konvensional, maka dari itu kami menganalisis proses bisnis dan kejadian bisnisnya terhadap kekuatan kompetitif pada pasar RC (remote control) ini. 2. KEKUATAN KOMPETITIF

Jika dikaji secara sungguh-sungguh, perkembangan dari implementasi konsep ebusiness di sebuah industri atau negara sangat ditentukan oleh desakan faktor dari luar (external driving forces). Paling tidak ada empat faktor desakan yang saling berkonvergensi satu dengan lainnya yang secara signifikan akan menentukan percepatan implementasi konsep e-business, yaitu masing-masing: customer expectations,

competitive imperatives, deregulation, dan technology. Dalam meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi, aplikasi e-commerce dapat digunakan untuk meningkatkan proses supply chain suatu organisasi. Saat ini di Indonesia sudah banyak organisasi yang mulai memanfaatkan aplikasi e-commerce B2C (Business to Consumer) dalam memasarkan produknya. Kami menganalisa dari sisi SWOT prodak dan pemasaranya : STRENGTHS (Kekuatan) : produk yang dipasarkan masih terbilang langka

dan unik, sehingga pecinta/penghobi RC dengan mudah mendapatkan produk yang mereka inginkan WEAKNESSES (Kelemahan) : karena produk kami masih barang impor maka

yang menjadi kendala adalah proses pengiriman dari luar yang cukup susah karena izin dan yang lainnya OPPORTUNITIES (Peluang) : strategi dalam pemasaran produk ini cukup

bisa mewakili peluang untuk bisa mendapatkan konsumen yang banyak, sehingga dipasanglah di setiap cabang di pasar konvensional tentunya produk yang di unggulkan.

THREATS (Ancaman)

: Kepercayaan terhadap pengiriman barang

selalu menjadi ancaman, karena menyangkut masalah kepuasan pelanggan/ konsumen. Adapun lima macam kekuatan kompetitif atau five forces, yaitu : a. Daya tawar pelanggan (Customers), agar bisnis perusahaan tetap baik maka perlu menjaga pelanggan untuk tidak berpindah ke pesaing yang lain yang mungkin menawarkan harga yang lebih murah. Kasus : RC online ini menawarkan beberapa fasilitas yang memberikan informasi tentang detail produk yang di pasarkan, tidak seperti pasar lainnya yang hanya menjual produk tanpa mencantumkan keterangannya sehingga pelanggan sulit untuk berubah ke pesaing lainnya. b. Daya tawar pemasok (Suppliers), memegang peranan penting dalam proses produksi perusahaan. Kasus : menjaga hubungan baik dengan suppliyer menjadi sebuah manfaat yang harus tetap dijaga, karena itu merupakan kerjasama antara RC online dengan supplyer, terlebih lagi mengurangi keterlambatan pengiriman produk. c. Ancaman Substitusi, Kasus : Bermunculnya pasar konvensional yang menjual mainan-mainan yang sama, munculnya grosir-grosir mainan yang menyebabkan persaingan pasar akan semakin nyata. d. Daya rival kompetitor/pesaing, Kasus : Munculnya ruko-ruko baru yang menyediakan berbagai produk luar dan dalam, serta munculnya portal-portal baru di internet yang memasarkan produk yang sama. e. Ancaman pendatang Baru, Didalam persaingan usaha pastinya banyak yang baru dan inovasi baru tentunya, itulah yang akan menjadi pesaing produk yang di unggulkan sekarang ini, karena kemajuan teknologi akan terus berkembang seiring laju perekonomian.

3. ANALISIS PROSES BISNIS Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. Davenport (1993) mendefinisikan proses bisnis sebagai: aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada bagaimana pekerjaan itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek apa. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan output. Definisi dari Hammer dan Champys (1993) bisa dianggap merupakan turunan dari definisi Davenport. Mereka mendefinisikan proses sebagai kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output yang bermanfaat/bernilai bagi pelanggan Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah: 1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. 2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang. 3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses. 4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.

5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi. 6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi. Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis. Apapun jenis barang/jasa yang disediakan, setiap organisasi paling tidak memiliki tiga macam proses bisnis, yaitu: Acquisition/payment process (Proses perolehan/ pembayaran) Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan, memelihara, dan membayar sumber-sumber daya yang diperlukan organisasi. Conversion process (Proses perubahan) Tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah sumber-sumber daya yang telah diperoleh menjadi barang/jasa yang diperlukan pelanggan. Pada proses ini, bahan baku diubah menjadi barang jadi atau jasa Sales/collection process (Proses penjualan/pengumpulan) Adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mengantarkan barang/jasa kepada parapelanggan untuk mendapatkan pembayaran. Tujuan dari proses ini adalah untuk menjual dan menyerahkan barang/jasa kepada pelanggan, mengumpulkan pembayarannya. Penjelasan lebih real terhadap objek yang diteliti : a. Proses Perolehan / Pembayaran Hanya memesan produk yang di butuhkan oleh pelanggan Hanya menerima produk yang dipesan oleh pelanggan lalu

Hanya membayar produk yang telah diterima dengan catatan Down payment (DP) telah dibayarkan sesuai perjanjian. Memelihara dengan baik produk yang telah diperoleh

b. Proses Perubahan Proses perubahan sangat beraneka ragam, tergantung pada barang/jasa yang diproduksi, teknologi dan sumber daya yang digunakan, peraturan yang berlaku, pemerintahan, lingkungan, atau pelanggan. Sangatlah sulit untuk menggambarkan suatu proses perubahan yang umum. Pada dasarnya, proses perubahan adalah serangkaian aktivitas yang mengubah barang/jasa yang diperoleh menjadi barang/jasa bagi para pelanggan.

c. Proses Penjualan/Pengumpulan Adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mengantarkan barang/jasa kepada para pelanggan untuk mendapatkan pembayaran. Pada dasarnya, proses penjualan/pengumpulan merupakan cerminan dari proses bisnis perolehan/pembayaran. Ketika suatu entitas memperoleh barang/jasa serta membayarnya, maka ada entitas lainnya yang menjual barang/jasa serta mengumpulkan pembayaran.

4. KEJADIAN PROSES BISNIS Suatu proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu proses bisnis dapat terdiri dari beberapa aktivitas. Kejadian (event) merupakan suatu aktivitas tunggal yang terdapat pada sebuah proses bisnis. Setiap proses bisnis dapat dibagi ke dalam tiga jenis kejadian yang berbeda, yaitu:

Kejadian-kejadian Operasional (Operating Events) Adalah aktivitas-aktivitas operasional yang dilakukan dalam suatu proses bisnis saat menyediakan barang/jasa bagi pelanggan Kejadian-kejadian Informasi (Information Events) Pada kejadian-kejadian informasi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: o Mencatat data tentang kejadian-kejadian operasional. o Memelihara data yang penting bagi organisasi. o Melaporkan informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan. Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan (Decision/Management Events) Adalah aktivitas-aktivitas di mana para pimpinan membuat keputusan tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian proses- proses bisnis. Contoh: Pimpinan memutuskan untuk membuat produk baru.

Penjelasan terhadap objek yang diteliti :

a. Kejadian-Kejadian Operasional di RC Online Menerima pemesanan suku cadang RC Menerima pembelian secara online Menerima pemesanan melalui email,facebook dan twitter Menerima pembayaran dari konsumen secara pay pal Mengemas produk untuk dikirim ke pelanggan/konsumen Memberikan produk ke pelanggan sesuai pesanan

b. Kejadian-Kejadian Informasi Memproses pesanan pelanggan/konsumen Menghitung total pesanan. Menandai pesanan yang sudah dibayar. Mengirim form-form pesanan ke bagian akuntansi Menghitung total penjualan Memprediksi modal awal

c. Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan Membuat laporan analisa pelanggan/konsumen Membuat laporan penjualan berdasarkan jenis produk RC Membuat analisa keuntungan kotor (gross margin). Membuat laporan kerugian penjualan akibat jaminan telat pengiriman

5. KETERKAITAN ANTAR KEJADIAN PROSES BISNIS Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan akan menentukan dan memicu kejadiankejadian operasional. Menjalankan kejadian-kejadian operasional akan memicu kejadian-kejadian informasi untuk mencatat dan memelihara data bisnis. Kejadiankejadian keputusan/pengelolaan juga memicu kejadian-kejadian informasi, yaitu saat para pimpinan meminta informasi sebelum mengambil keputusan.

Kejadian2 keputusan/pengelola an

Kejadian Operasional

Kejadian informasi

You might also like