You are on page 1of 7

Pembentukan Muka Bumi

Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Tenaga Endogen
Tengaga Endogaen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah tenaga yangberasala dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses vulkanisme. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer)

Proses Diastropisme
Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.

Proses lipatan
Kalau tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu : puncak lipatan (antiklin) lembah lipatan (sinklin)

Proses Patahan
Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.

Vulkanisme
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan. Istilah-Istilah vulkanisme :
1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi

2. Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang

terdapat di lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar

900 C-1200 C.

3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi.

4.

5. 6. 7. 8.

Erupsi sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisanlapisan batu. Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk batuan intrusiva. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan eksplosif. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur (Bali).

Bentuk-Bentuk Gunungapi Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yang berbeda yaitu :
1. Gunungapi Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk

oleh letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri gunungapi perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawai. 2. Gunungapi Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan padat dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia), Gunungapi Starto (Kerucut) 3. Gunung api Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-ulang dan berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Kerinci, Gejala Vulkanisme Gejala Vulakanik ada dua yaitu :

Pravulkanik

Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi. Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah : 1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi panas)

2. 3. 4. 5.

Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung. Meningkatnya bau belerang yang menyengat Pascavulkanik (postvulcanic) Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau sedang dalam fase istirahat. Gejalanya antara lain : 6. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat) 7. Ditmuaknya gas gunungapi berupa : 8. Uap air (fumarola) 9. Gas belerang (sulfatar) 10. Gas karbondioksida (mofet) 11. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)

Tenaga Eksogen
Proses eksogenmerupakan tenaga dari luar.

Pelapukan
Pelpukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa: 1. 2. 3. 4. 5. Sinar matahari Air Gletser reaksi kimiawi kegiatan makhluk hidup (organisme)

Peroses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu : Pelapukan Mekanik Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu Pelapukan Kimiawi Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan proses hidrolisis. Pelapukan Organik Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).

Erosi
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya

yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi gletser (glasial)'

Tahapan dalam Erosi Air

Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai berikut.
1. Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi. 2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga

kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. warna air yang mengalir berwarna coklat 2. warna air yang terkikis menjadi lebih pucat 3. kesuburan tanah berkurang 3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya aluralur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air 4. 'Erosi 'parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.

Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi

Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan : 1. 2. 3. 4. tebing sungai semakin dalam lembah semakin curam pembentukan gua memperbesar badan sungai

Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk antara lain : 1. Batu jamur 2. Ngarai Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk : 1. 2. 3. 4.
5.

Dinding pantai yang curam relung ( lekukan pada dinding tebing) gua pantai batu layar

Erosi
Relief di permukaan bumi terbentuk karena adanya tenaga di dalam bumi dan di luar Bumi. Proses pembentukan relief bumi dengan tenaga yang berasal dari luar Bumi, disebabkan oleh tenaga eksogen. Tenaga Eksogen yang membantu pembentukan relief bumi salah satunya adalah erosi. Jadi yang dimaksud dengan erosi adalah

6. I. Pengertian Erosi

proses pelepasan partikel batuan secara alamiah oleh tenaga pengangkut di permukaan bumi. Erosi yang berlangsung secara alamiah dapat dikatakan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan karena partikel-partikel tanah yang diendapkan seimbang dengan tanah yang terbentuk di tempat-tempat yang lebih rendah. Zat pengangkutnya adalah air, angin dan gletser. Adapun erosi yang terjadi akibat kesalahan manusia dalam mengelola lahan dapat menimbulkan bencana, misalnya penggundulan hutan dapat mengakibatkan tanah longsor. Mekanisme terjadinya erosi : a. DETACHMENT, pelepasan partikel tunggal dari massa tanah (batuan induk). b. TRANSPORTATION, pengangkutan oleh media erosif. c. SEDIMENTATION, pada kondisi energi tidak lagi cukup mengangkut partikel. II. Jenis Pengikisan Berdasar Pelaku Utama yang Berbeda Berdasarkan tenaga pengikis, erosi dibedakan menjadi empat, antara lain : 1. ABLASI (Pengikisan oleh air) Umum terjadi di wilayah iklim tropik (yang curah hujan sangat tinggi). Bentuk-bentuk ABLASI, antara lain : 1. Erosi Percik (splash erosion) Erosi ini berupa percikan partikel-partikel tanah halus yang disebabkan oleh tetes hujan pada tanah dalam keadaan basah. Tanda-tanda nyata adanya erosi percik pada musim hujan dapat dilihat pada permukaan daun yang terdapat pada partikel tanah, adanya batuan kerikil diatas lapisan tanah. Jadi, jenis erosi ini dapat diamati pada waktu musim hujan.

2. Erosi Lembar (sheet erosion) Erosi ini memecah partikel tanah pada lapisan tanah yang hampir seragam, sehingga erosi ini menghasilkan kenampakan yang seragam. Intensitas dan lamanya hujan melebihi kapasitas infiltrasi. Oleh karena itu, laju erosi permukaan dipengaruhi oleh kecepatan dan turbulensi aliran. 3. Erosi Alur (rill erosion) Erosi ini menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman yang kurang dari 30 cm dan lebar kurang dari 50 cm. Sering terjadi pada tanah-tanah yang baru saja diolah. 4. Erosi Parit (gully erosion) Erosi ini menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman lebih dari 30 cm dan lebar lebih dari 50 cm. 5. Erosi Mudik (headward erosion) Erosi ini menyebabkan lembah parit diperpanjang ke hulu. 6. Erosi vertikal (erosi internal atau subsurface erosion) Erosi ini menyebabkan lembah bertambah dalam.

7. Erosi lateral Erosi ini mengikis di tepi sungai, melebarkan lembah dan menyebabkan meandering. 2. DEFLASI atau KORASI Proses pengikisan batuan atau tanah yang dilakukan oleh angin disebut Deflasi atau Korasi. Erosi oleh tenaga angin banyak terjadi di daerah gurun atau kering. Bentukbentuk lahan yang dapat diamati akibat erosi angin antara lain batu jamur. Contohnya adalah dapat membentuk Mushroom Rock. Berdasarkan teori, adanya gurun pasir karena proses pelapukan mekanis. Proses ini dimulai ketika suhu siang hari yang terik memanasi batuan gurun sampai diatas 80 derajat celcius sehingga batuan itu memuai. Selama beribu-ribu tahun, angin gurun mengeruk batuan yang hancur dan mengangkut butiran- butiran pasir halus. Lama-lama pasir itu menumpuk menjadi bukit pasir yang halus. 3. EKSARASI (GLASIASI) Erosi oleh gletser dan sering disebut erosi glasial, yaitu erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es yang bergerak menuruni lereng dan dapat terjadi di pegunungan tinggi yang tertutup salju, misalnya di Pegunungan Alpen, Pegunungan Himalaya, dan Pegunungan Rocky. Ciri khas bentuk lahannya adalah adanya alur-alur lembah yang arahnya relatif sejajar. Erosi ini yang berlangsung lama dapat membuat lembah-lembah yang dalam dengan bentuk seperti huruf U. Endapan erosi oleh gletser disebut dengan MORAINE. 4. ABRASI Erosi berdampak juga pada perubahan muka Bumi. Abrasi (erosi di pantai) yaitu erosi oleh air laut atau ombak yang dibantu dengan adanya batu-batu kerikil dibawa pecahan ombak akan mengikis daerah sekitar pantai dan kekuatan pengikisan sebanding dengan besarnya gelombang. Kejadian seperti ini pernah terjadi di Jayapura, abrasi di sepanjang pantai di Pulau Biak mencapai 75 m dari garis pantai. Sejumlah karang dan pulau rusak bahkan tenggelam akibat pengikisan. Pulau-pulau yang tenggelam tersebut sebelumnya merupakan objek wisata yang sangat indah di pulau Biak. Jadi, proses abrasi dan erosi oleh tenaga gelombang atau air laut yaitu: a. Abrasi menghasilakan cekungan yang panjang pada garis pantai. b. Kemudian, cekungan tererosi lebih lanjut menjadi gua. c. Erosi lebih lanjut oleh gelombang menyebabkan runtuhnya atap gua ke laut dan terbentuklah cliff (dinding terjal). d. Erosi yang terus-menerus, menyebabkan cliff runtuh. Pada periode waktu yang panjang, proses ini berlangsung terus-menerus menyebabkan terbentuknya platform di kaki cliff. Beberapa bentuk lahan akibat erosi oleh tenaga gelombang antara lain, sebagai berikut : a. Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam sampai tegak. b. Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff. c. Dataran abrasi, yaitu hamparan wilayah yang datar akibat abrasi dan dapat terlihat dengan jelas pada saat pasang surut. III. Menanggulangi Erosi Usaha untuk mencegah erosi di lakukan dengan pengolahan pada tanah. Usaha ini

sering disebut konservasi tanah. Untuk mengetahui cara konservasi tanah, sebelumnya harus mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya erosi dan peranannya. Faktor iklim, terutama curah hujan dapat menyebabkan erosi. Curah hujan yang tinggi dengan intensitas yang lama sangat mendukung terjadinya erosi. Salah satu contoh pengendalian faktor ini dapat dilakukan dengan membuat saluran air, sehingga air hujan yang jatuh dapat diatur dan akan dimanfaatkan untuk irigasi.

You might also like