You are on page 1of 60

BAB I.

PENDAHULUAN

Mengajar bukan hanya ceramah semata, bukan pula sekedar menyampaikan informasi tetapi mengajar adalah menyediakan peluang bagi peserta didik/murid dalam mengikuti kehendak hati untuk menjadi terdidik (Robert Stake 1995). Bila ini terwujud dan tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal maka diyakini guru tersebut dapat dikatakan guru yang hebat. A. Kompetensi yang Diharapkan Melalui kegiatan pelatihan, Guru diharapkan memperoleh kompetensi sebagai berikut ini: 1. Menguasai isi kurikulum mata pelajaran IPS SD, yang meliputi: a. Hakikat dan tujuan mata pelajaran IPS SD b. Standar kompetensi mata pelajaran IPS SD c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS SD 2. Menyusun silabus dan RPP, yang meliputi: a. Menguasai hakikat dan komponen silabus dan RPP b. Terampil menyusun silabus dan RPP mata pelajaran IPS SD 3. Menguasai strategi Pembelajaran IPS SD, yang meliputi a. Model- model pembelajaran IPS SD b. Pendekatan pembelajaran c. Metode- metode pembelajaran IPS SD d. Pemilihan media Pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS SD e. Portofolio/ Penilaian

Melalui pelatihan ini diharapkan para guru dapat mengembangkan kompetensi untuk menguasai konsep-konsep IPS dan aplikasinya dalam pembelajaran mata pelajaran IPS. Guru pada akhirnya diharapkan mampu memahami dan menguasai isi kurikulum mata pelajaran IPS yang meliputi: hakikat dan tujuan mata pelajaran, standar kompetensi lulusan mata pelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Selain itu, guru diharapkan mampu menyusun silabus dan RPP mata pelajaran serta mampu menguasai berbagai strategi dalam pembelajaran IPS. Menyusun Silabus dan RPP dengan memperhatikan komponen dan langkah-langkah penyusunannya, di antaranya: pemilihan materi/ bahan, metode/pendekatan,model , media pembelajaran yang tepat, serta penyusunan evaluasi. Pemahaman dan penguasaan terhadap strategi pembelajaran diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi peserta pelatihan. C. Prasyarat 1. Secara umum, prasyarat dalam pembelajarandan apliksinya 2. Secara khusus, prasyarat materi ini adalah menguasai konsep- konsep dasar pel IPS SD yang meliputi(sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, psikologi sosial) D. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Bacalah secara cermat bahan pelatihan ini pada bagian pendahuluan, terutama mengenai tujuan dan strategi serta kompetensi yang diharapkan sebelum mempelajari bagian selanjutnya. 2. Bacalah bahan pelatihan ini secara cermat sampai Anda merasa betul-betul memahami isinya dan bisa menerapkannya materi ini yakni menguasai strategi

3. Lakukan latihan-latihan dan jawablah soal-soal pada setiap materi pelatihan dengan baik. Kegiatan ini dirancang sebagai bentuk penajaman terhadap materi yang disajikan. 4. Pada bagian akhir Anda akan menjumpai evaluasi. kompetensi yang ditentukan dalam materi pelatihan. E. Tujuan Akhir Agar peserta pelatihan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Menguasai konsep-konsep IPS yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam Pengeahuan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. F. Penguasaan Standar Kompetensi a) Mematuhi aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya. b) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dil ingkungan sekitar. c) menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif. d) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru / pendidikan e) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya f) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan evaluasi

merupakan alat untuk menilai sejauhmana anda memahami dan menguasai

g) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan h) Berkomunikasi secara jelas dan santun. i) Menunjukkan kemampuan mengamat gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar j) mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis bagi peserta pelatihan.

Pembelajaran 1. HAKIKAT DAN TUJUAN IPS SD

1. Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta pelatihan dapat: a.Mendeskripsikan konsep-konsep IPS b.Menjelaskan hakikat serta tujuan pembelaran IPS c.Mengkaji masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat 2. Uraian Materi 2.1. Hakikat IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP/MTs. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negera Indonesia yang demokratis, dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dimasa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta diduk akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Geografi, Sejarah dan Antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran Geografi memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dengan wilayah-wilayah, sedangkan Sejarah memberikan kebulatan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai kepercayaan, struktur sosial, aktivita-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresiekpresi dan spritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu Ekonomi tergolong kedalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Muriel Crosby menyatakan bahwa IPS diidentifikasi sebagai studi yang memperhatikan pada bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana orang memecahkan masalah-masalah, bagaimana orang hidup bersama, bagaimana orang mengubah dan diubah oleh lingkungannya (Leonard S. Kenworthi, 1981:7). IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Interaksi antar individu dalam ruang lingkup lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara dan dunia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan IPS adalah disiplin ilmu-ilmu sosial ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial. Pendidikan IPS di SD telah mengintegrasikan bahan pelajaran tersebut dalam satu bidang studi. Materi pelajaran IPS merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi dalam tema-tema tertentu.

2.2. Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala programprogram pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998): a) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan mastarakat. b) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. c) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. d) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. e) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. Menurut Noman Sumantri bahwa tujuan Pendidikan IPS pada tingkat sekolah adalah: a) b) Menekankan tumbuhnya nilai kewarganegaraan, moral, Menekankan pada isi dan metode berfikir ilmuwan. ideologi negara dan agama.

3.Rangkuman IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Pendidikan IPS di sekolah dasar adalah disiplin ilmu-ilmu sosial seperti yang disajikan pada tingkat menengah dan universitas, hanya karena pertimbangan tingkat kecerdasan, kematangan jiwa peserta didik, maka bahan pendidikannya disederhanakan, diseleksi, diadaptasi dan dimodifikasi untuk tujuan institusional didaksmen (Sidiharjo, 1997) Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. 4. Tugas a. Berikan contoh konsep-konsep IPS yang meliputi sejarah, ekonomi, geografi, antrpologi, sosiologi serta psykologi sosial yang anda temui dalam kehidupan dimasyarakat. b. Uraikan Permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat yang meliputi masalah lokal, Nasional serta global dan bagaimana pemecahanya.

PEMBELAJARAN 2 KURIKULUM IPS SD 1. Tujuan Setelah mempelajari materi peserta pelatihan dapat: a. Mengkaji kurikulum IPS SD b. Mendeskripsikan perkembangan kurikulum SD

2.Uraian Materi a. Pengertian Kurikulum Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, curir yang berarti pelari dan curera yang artinya tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari

dunia olah raga pada zaman Rumawi kuno di Yunani yang mengandung makna suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari Secara terminologis, istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian semula sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk mencapai suatu tingkatan atau ijazah. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peledakan informasi dan jumlah penduduk, berdampak pada tugas sekolah yang semakin bertambah berat, maka pengertian kurikulum pun berkembang menjadi luas. Pengertian kurikulum tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran, tetapi juga semua kegiatan yang dilakukan peserta didk dalam rangka belajar. Kegiatan belajar ini baik dilakukan di kelas maupun di luar kelas. Misalnya, mengikuti ceramah, membaca di perpustakaan, memperingati hari-hari besar nasional atau keagamaam, kegiatan yang dlakukan oleh organisasi siswa, dan sebaganya. Pengertian lebih luas lagi, yaitu ditambah dengan semua kegiatan yang berpengaruh terhadap pembentukkan pribadi peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Sementara itu Tanner dan Tanner (dalam Ali, 1992:6-7) mengungkapkan bahwa pengertian kurikulum mencakup berbagai pengetahuan yang terorganisasi, modus-modus pikiran, pengalaman ras, pengalaman terpadu, suatu lingkungan belajar yang terencana, isi dan proses kognitif/afektif, rencana pengajaran, tujuan dan hasil pengajaran, dan suatu sistem teknologi produksi. Berikutnya, Ali (1992:16) mengkategorikan pengertia kurikulum ke dalam tiga kelompok, yaitu: (1) kurikulum sebagai rencana pembelajaran, (2) kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan (3) kurikulum sebagai rencana belajar, Satratemeyer, Forkner, dan McKim (dalam Ali, 1992:5) mengartikan kurikulum dalam tiga cara, yaitu: (1) mata pelajaran dan kegiatankegiatan lain di kelas, (2) seluruh pengalaman belajar, baik yang diperoleh dari dalam kelas maupun dari luar kelas, yang diprakarsai sekolah, dan (3) seluruh pengalaman peserta didik. Saylor, Alaxander, dan Lewis (dalam Ali, 1992:2) merumuskan pengertian kurikulum dalam empat kategori, yaitu: a) Kurikulum sebagai rencana tentang mata pelajaran

10

b) c) dicapai, dan d)

Kurikulum sebagai rencana pengalaman belajar kurikulum sebagai rencana tujuan pendidikan yang hendak kurikulum sebagai rencana kesempatan belajar.

Nah, bagaimana menurut Anda? Mana yang dipilih? Diskusikanlah dalam kelompok belajar Anda! Menurut penulis rumusan Ali lebih sederhana, tetapi mempunyai cakupan yang luas. Kategori kelompok pertama mengartikan kurikulum sebagai rencana pelajaran atau bahan-bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik selama mengikuti pendidikan di suatu sekolah atau perguruan tinggi, sebagai syarat untuk memperoleh ijazah. Kategori kelompok kedua menjelaskan kurikulum sebagai seluruh pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di sekolah, baik diperoleh di dalam maupun di luar sekolah, atas prakarsa sekolah. Kelompok ketiga memaknai kurikulum sebagai rencana belajar di suatu sekolah yang disusun dengan mempertimbangkan teori-teori psikologi, belajar dan psikologi perkembangan. b. Kriteria Memilih Isi Kurikulum Saudara, sebenarnya banyak aspek yang dapat dibicarakan tentang kurikulum, namun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu Anda dapat memilih bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, maka sajian subunit ini kita fokuskan pada kriteria memilih isi kurikulum. Penentuan isi kurikulum didasarkan pada tingkat pengembangannya. Kurikulum tingkat sekolah tidak sama dengan tingkat bidang studi, dan berbeda dengan tingkat pengajaran, pada tingkat sekolah berisi, mata pelajaran-mata pelajaran yang akan dajarkan. Pada tingkat mata pelajaran/bidang studi, isi kurikulum berupa topiktopik yang diajaran tercakup pada bidang studi yang bersangkutan. Pada tingkat pengajaran kurikulum berisis bahan-bahan pelajaran atau pokok-pokok bahasan dari masing-masing topik. Berkaitan dengan kriteria ini Taba (dalam Ali, 1992:96) mengungkapkan kriteria ini kurikulum, sebagai berikut:

11

a) b) c) d) e) f) peserta didik.

Isi kurikulum harus sahih dan terpercaya Isi kurikulum harus berpegangan pada kenyataan sosial. Kedalaman dan keluasan kurikulum harus seimbang. Isi kurikulum harus meliputi ranah pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan dan menarik pengalaman peserta didik

Selanjutnya, mari kita pelajari pendapat Tyler (dalam Ali, 1992:98-99) sebagai berikut. a) Isi kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktikkan jenis perilaku yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Umpamanya, jika tujuan agar peserta dapat menulis paragraf dengan baik, maka pengalaman harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menulis paragraf. b) dengan tujuan. c) d) e) Pengalaman belajar harus dalam batas kemungkinan peserta Pengalaman belajar hendaknya diseleksi, pilih yang paling Pengalaman belajar diupayakan dapat mencapai suatu jenis didik dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. tepat dilaksanakan. perilaku dan dapat mengembangkan kemampuan lain. Pengalaman belajar harus dapat memberikan kepuasan kepada peserta didik melalui pelaksanaan atau penampilan perilaku yang sesuai

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn.

12

KELAS I, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Mengaharpkan 1.1.Menjelaskan perbedaan jenis hidup rukun dalam perbedaan kelamin, agama, dan suku bangsa 1.2.Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah 1.3.Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah 2. Membiasakan tertib di rumah dan di sekolah 2.1. Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah 2.2. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah KELAS I, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Menerapkan hak anak di 3.1. Menjelaskan hak anak rumah dan di sekolah untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya 3.2. Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah 4. Menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah 4.1. Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah 4.2. Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat

KELAS II, SEMESTER 1

13

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Membiasakan hidup bergotong 1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, royong saling berbagi dan tolong menolong. 1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah Standar Kompetensi 2. Menampilkan sikap cinta lingkungan Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbu-han dan dunia hewan 2.2. Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam

KELAS II, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Menampilkan sikap 3.1. Mengenal kegiatan demokratis bermusyawarah 3.2. Menghargai suara terbanyak (mayoritas) 3.3. Menampilkan mau menerima kekalahan. 4. Menampilkan nilai- nilai pancasila 4.1. Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan seharihari 4.2. Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kegiatan sehari- hari KELAS III, SEMESTER 1

14

Standar Kompetensi 1.Mengenalkan makna sumpah pemuda

Kompetensi Dasar 1.1. Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. 1.2. Mengamalkan nilai- nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan seharihari.

2.Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat

2.1. Mengenal aturan- aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. 2.2. Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar 2.3. Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar

KELAS III, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3.Memiliki harga diri sebagai 3.1. Mengenal pentingnya memiliki individu harga diri 3.2. Memberi contoh bentuk harga diri. Seperti menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dll. 3.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri. 4.Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia 4.1. Mengenal keikhasan bangsa Indonesia, seperti kebinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan 4.2. Menampilkan rasa bangga sebagai

15

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar anak Indonesia

KELAS IV, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Memahami sistem 1.1. Mengenal lembaga- lembaga pemerintahan desa dan dalam susunan pemerintah kecamatan 1.2. Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintahan kecamatan 2.Memahami sistem pemerintah 2.1. Mengenal lembaga- lembaga kabupaten, kota, dan provinsi dalam susunan 2.2. Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi

KELAS IV, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3.Mengenal sistem pemerintahan 3.1.Mengenal lembaga- lembaga tingkat pusat negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK dll. 3.2.Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri 4.Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya 4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya 4.2. Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan

16

internasional 4.3. Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi dilingkungannya KELAS V, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Memahami pentingnya 1.1. Mendeskripsikan Negara Kesatuan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Republik Indonesia (NKRI) 1.2. Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2.Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah 2.2. Memberikan contoh peraturan peundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.

KELAS V, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3.Memahami kebebasan 3.1.Mendeskripsikan pengertian berorganisasi organisasi 3.2.Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat 3.3.Menampilkan peran serta dalam

17

memilih organisasi di sekolah 4.Menghargai keputusan bersama 4.1. Mengenal bentuk- bentuk keputusan bersama 4.2. Mematuhi keputusan bersama

KELAS VI, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Menghargai nilai- nilai juang 1.1. Mendeskripsikan nilaidalam proses perumusan nilai juang dalam proses Pancasila sebagai dasar negara perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara 1.2. Menceritakan secara singkat nilai kebersamaam dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara 1.3. Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari 2.Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia 2.1. Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada 2.2. Mendeskripsikan lembagalembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen 2.3. Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah

18

KELAS VI, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Memahami peran 3.1. Menjelaskan pengertia kerjasama Indonesia dalam lingkungan negara- negara Asia Tenggara negara- negara di Asia Tenggara 3.2. Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara- negara di Asia Tenggara 4. Memahami peranan 4.1. Menjelaskan politik luar negeri politik luar negeri Indonesia era Indonesia yang bebas aktif globalisasi 4.2. Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS KELAS I, SEMESTER I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Memahami identitas diri dan 1.1. Mengidentifikasi identitas diri keluarga, serta sikap saling keluarga, dan kerabat menghormati dalam kemajemukan keluarga 1.2. Menceritakan pengalaman diri 1.3. Menceritakan kasih sayang antar anggota keluarga 1.4. Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga

KELAS I, SEMESTER II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.Mendeskripsikan lingkungan 2.1. Menceritakan kembali peristiwa penting rumah yang dialami sendiri di lingkungan keluarga

19

2.2. Mendeskripsikan letak rumah 2.3. Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah KELAS II, SEMESTER I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Memahami peristiwa penting 1.1. Memelihara dokumen dan koleksi dalam keluarga secara kronologis benda berharga miliknya 1.2. Memanfaatkan dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita 1.3. Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis KELAS II, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.Memahami kedudukan dan 2.1. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan peran anggota keluarga lingkungan tetangga 2.2. Menceritakan pengalamannya dalam anggota keluarga 2.3. Memberi contoh bentuk- bentuk kerjasama di lingkungan tetangga KELAS III, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami lingkungan dan 1.1. Menceritakan lingkungan alam dan melaksanakan kerjasama di buatan di sekitar rumah dan sekolah. sekitar rumah dan sekolah 1.2. Memlihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah 1.3. Membuat denah dan peta lingkungan

20

rumah dan sekolah 1.4. Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa

KELAS III, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Memahami jenis pekerjaan 2.1.Mengenal jenis- jenis pekerjaan dan penggunaan ruang 2.2.Memahami pentingnya semangat kerja 2.3.Memahami kegiatran jual beli di lingkungan rumah dan sekolah 2.4.Mengenal sejarah uang 2.5.Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan KELAS IV, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Memahami sejarah, 1.1. Membaca peta kenampakan alam, dan lingkungan setempat keragaman suku bangsa di (kabupaten/kota, provinsi) lingkungan kabupaten/kota dan dengan menggunakan skala provinsi sederhana. 1.2. Mendeskripsikan kenampakkan alan di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya. 1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.

21

1.4. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi). 1.5. Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kotam provinsi) dan menjaga kelestariannya. 1.6. Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya.

KELAS IV, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.Menganal sumber daya alam, 2.1. Mengenal aktivitas ekonomi yang kegiatan ekonomi, dan kemajuan berkaitan dengan sumber daya teknologi di lingkungan alam dan potensi lain di kabupaten.kota dan provinsi. daerahnya. 2.2. Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. 2.4. Mengenal permasalahan sosial daerahnya KELAS V, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Menghargai berbagai 1.1. Mengenal makna peninggalanpeninggalan dan tokoh sejarah peninggalan sejarah yang berskala yang berskala nasional pada masa nasional dari masa. Hondu-Budha dan Islam,

22

keragaman kenampakkan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia

1.2. Menceriatakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia 1.3. Mengenal keragaman kenampakkan alam dan buatan serta pembagian wailayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya. 1.4. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia 1.5. Mengenal jenis- jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.

KELAS V, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.Menghargai peranan tokoh 2.1. Mendeskripsikan perjuangan para pejuang dan masyarakat dalam tokoh pejuang pada masa mempersiapkan dan penjajahan Belanda dan Jepang. mempertahnkan kemerdekaan Indonesia 2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.3. Menghargai jasa dan perenan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan 2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

23

KELAS VI, SEMESTER 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Memahami perkembangan 1.1. Mendeskripsikan perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan sistem administrasi wilayah alam dan keadaan sosial negaraIndonesia negara di Asia Tenggara, serta benua-benua 1.2. Membandingkan kenampakkan alam dan keadaan sosial n egaranegara tertinggal 1.3. Mengidentifikasi benua- benua

KELAS VI, SEMESTER 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.Memahami gejala alam yang 2.1. Mendeskripsikan gejala (peristiwa) terjadi di Indonesia alam yang terjadi di Indonesia dan negara- negara 2.2. Mengenal cara- cara menghadapi bencana alam 3.Memahami peranan Indonesia di era global bangsa 3.1. Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia 3.2. Mengenal manfaat eksport dan import di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa

24

SILABUS Nama sekolah : SD.................................. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : IV/2 Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu
Materi Pokok / Pembelajaran
Perkembangan teknologi, produksi, komunikasi dan transportasi

: 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya : 12 x 35 menit
Indikator
Membandingka n jenis-jenis teknologi untuk produksi yang digunakan oleh masyarakat pada masa lalu dan masa sekarang Membuat diagram alur tentang proses produksi dari kekayaan alam yang tesedia

Kegiatan Pembelajaran
Mencari hubungan cara memproduksi tahu Kediri pada masyarakat masa lalu dan masa kini

Penilaian
Tes tertulis: Uraian tentang perkembangan teknologi produksi

Alokasi Waktu
4 x 35 menit

Sumber Belajar
Ganbar produksi tahu Pabrik tahu Buku IPS kelas IV semester 2 Majalah/koran/ media elektronik alat

Membuat dan membaca diagram/grafik tentahg proses memproduksi tahu Kediri dari kekayaan alam yang tersedia Menganalisis bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa jenis tahu Kediri Melakukan pengamatan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat Kediri pada masa lalu dan masa kini Memberikan contoh/mendemonstrasika n cara-cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang Memberikan contoh jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini

Menganalisis bahan baku untuk produksi barang

Menunjukkan cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang

Non tes: Lembar pengamatan

3 x 35 menit

Gambar-gambar alat komunikasi Buku IPS kelas IV semester 2 Majalah/koran/ media elektronik

Membandingka n jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang

Tes tertulis: bentuk uraian tentang teknologi transportasi

3 x 35 menit

Gambar-gambar alat transportasi Buku IPS kelas IV semester 2

25

Materi Pokok / Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Melakukan pengamatan jenis-jenis teknologi transportasi di Kediri pada masa lalu dan masa kini Mendiskusikan perbedaan jenis-jenis teknologi tranportasi pada masa lalu dan masa kini Bercerita tentang pengalaman menggunakan teknologi transportasi

Indikator

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar
Majalah/koran/ media elektronik Lingkungan sekitar

Menceritakan pengalaman menggunakan teknologi transportasi

Catatan : Pengambilan materi disesuaikan dengan karakteristik daerah 4. Rangkuman Pengertian kurikulum menurut Tanner dan Tanner (dalam Ali, 1992:6-7) mengungkapkan bahwa kurikulum mencakup berbagai pengetahuan yang terorganisasi, modus-modus pikiran, pengalaman ras, pengalaman terpadu, suatu lingkungan belajar yang terencana, isi dan proses kognitif/afektif, rencana pengajaran, tujuan dan hasil pengajaran, dan suatu sistem teknologi produksi. Berikutnya, Ali (1992:16) mengkategorikan pengertia kurikulum ke dalam tiga kelompok, yaitu: (1) kurikulum sebagai rencana pembelajaran, (2) kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan (3) kurikulum sebagai rencana belajar, Satratemeyer, Forkner, dan McKim (dalam Ali, 1992:5) mengartikan kurikulum dalam tiga cara, yaitu: (1) mata pelajaran dan kegiatankegiatan lain di kelas, (2) seluruh pengalaman belajar, baik yang diperoleh dari dalam kelas maupun dari luar kelas, yang diprakarsai sekolah, dan (3) seluruh pengalaman peserta didik. Saylor, Alaxander, dan Lewis (dalam Ali, 1992:2) merumuskan pengertian kurikulum dalam empat kategori, yaitu: e) f) Kurikulum sebagai rencana tentang mata pelajaran Kurikulum sebagai rencana pengalaman belajar

26

g) dicapai, dan h)

kurikulum sebagai rencana tujuan pendidikan yang hendak kurikulum sebagai rencana kesempatan belajar.

Kriteria g) h) i) j) k) l)

pemilihan

kurikulum

menurut

Taba

(dalam

Ali,

1992:96)

mengungkapkan, sebagai berikut: Isi kurikulum harus sahih dan terpercaya Isi kurikulum harus berpegangan pada kenyataan sosial. Kedalaman dan keluasan kurikulum harus seimbang. Isi kurikulum harus meliputi ranah pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan dan menarik pengalaman peserta didik peserta didik.

5. Tugas Kajilah Kurikulum IPS/PKN SD serta kerjakan latihan dibawah ini

27

LATIHAN 1. Setelah Anda membaca uraian di atas, secara brainstorming kemukakan pokokpokok pikiran yang ada dalam kurikulum NO 1 2 3 4 Dst POKOK- POKOK PIKIRAN ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ .......................................................................................................... 2. Mengkaji kurikulum tingkat satuan pelajaran merupakan kegiatan meneliti, mempelajari, dan menjabarkan isi kurikulum. Komponen apa sajakah yang perlu Anda jabarkan?

28

Kemukakan NO 1 2 3 4 Dst

secara

brainstorming

komponen-

komponen/isi

penting

kurikulum (KTSP) yang perlu dijabarkan. POKOK- POKOK PIKIRAN ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ .......................................................................................................... 3. Setelah Anda memahami komponen-komponen/isi kurikulum (KTSP), buatlah kelas menjadi 5 kelompok! Diskusikan kegiatan-kegoatan yang dilakukan dalam mengkaji dan menjabarkan komponen-komponen/isi kurikulum! Hasil diskusi bisa Anda laporkan secara bergantian. NO 1 2 3 4 Dst POKOK- POKOK PIKIRAN ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ..........................................................................................................

29

4. Buatlah kelas menjadi 3 kelompok! Setiap kelompok mengkaji dan menjabarkan isi kurikulum sbb: Kelompok I : mengkaji dan menjabarkan kurikulum PKn/ IPS SD kelas 1 dan kelas 2. Kelompok II: mengkaji dan menjabarkan kurikulum PKn / IPS SD kelas III dan kelas IV kelompok III: mengkaji dan menjabarkan kurikulum PKn / IPS SD kelas V dan kelas VI. Hasil kajian kurikulum tersebut, bisa dituangkan dalam format seperti di bawah ini Mata Pelajaran Jenjang Kelas Aspek
Tema Kompetensi Dasar

: : : :

Standar kompetensi :
Indikator Materi Pokok / Uraian Kegiatan Belajar Penilaian Alokasi Waktu Alat/Sumber/ Bahan

30

PEMBELAJARAN 3. PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR 2. Tujuan Setelah mempelajari pokok behasan ini peserta pelatihan diharapkan dapat: a) b) memahami petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan peserta pelatihan akan dapat mengajar lebih baik, tanpa dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. 3. URAIAN MATERI a. Apa itu SILABUS? Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup stndar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran stndar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. b. SILABUS Menjawab Pertanyaan a) Apa kompetensi yang harus dikuasai siswa? b) Bagaimana cara mencapainya? c) Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya? c. Tahapan Pengembangan SILABUS a) Perencanaan

31

b) Pelaksanaan c) Perbaikan d) Pemantapan e) Penilaian Pelaksanaan d. Landasan Pengembangan SILABUS a) b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) Standar Nasional Pendidikan pasal 20 e. Pengembangan Silabus a) b) c) d) Guru kelas/mata pelajaran, atau Kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau Kelompok kerja guru (PKG/MGMP), atau Dinas Pendidikan

f. Komponen Silabus a) b) c) d) e) g) h) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok/Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Alokasi Waktu Sumber Belajar

f) Penilaian

Format 1. SILABUS SILABUS

32

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi


Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembljrn

: ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................


Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Kegiatan Pembelajaran

..... ...

..... ...

..... ...

...... ...

..... ...

...... ...

..... ...

Format 2 SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu


Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembljrn

: ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................


Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

..... ...

..... ...

..... ...

...... ...

..... ...

...... ...

..... ...

8. Prinsip Pengembangan SILABUS

33

a. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan. b. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta pelatihan. c. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. d. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian. e. Memadai Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. f. Aktual dan kontekstual Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. g. Fleksibel Keseluruhan kompetensi silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta pelatihan, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. h. Menyeluruh

34

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). g. Langkah- Langkah Pengembangan SILABUS a) b) c) d) e) g) h) Mengisi kolom identitas sekolah Mengkaji dan menentukan standar kompetensi Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran Mengembangkan kegiatan pembelajaran Menentuka jenis penilaian Menentukan alokasi waktu

f) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

i) Menentukan sumber belajar h. Pengembangan SILABUS Berkelanjutan a) b) c) Dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindak lanjuti oleh masing-masin guru Dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan

masukan

pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran. 3.Rangkuman Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup stndar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Prinsip Pengembangan silabus adalah Ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual(konstektual), fleksibel, dan menyeluruh.

35

4.Tugas Pilihlah salah satu materi ajar yang ada pada silabus IPS/PKN SD kemudian susunlah RPP

Setelah anda memahami komponen-komponen RPP, selanjutnya bentuklah kelas menjadi empat kelompok: a) Kelompok 1 menyusun RPP untuk aspek antropologi b) Kelompok 2 menyusun RPP untuk aspek geografi c) Kelompok 3 menyusun RPP untuk aspek sejarah d) Kelompok 4 menyusun RPP untuk aspek social Hasilnya tukarkan dengan kelompok lain untuk dinilai.

PEMBELAJARAN 4. STRATEGI PEMBELAJARAN IPS DI SD 1.. Tujuan Setelah mempelajari pokok bahasan ini peserta pelatihan diharapkan dapat: a) mengembangkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa ( Student centered ) agar siswa terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b) Memotivasi siswa berpartisipasi secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan agar kualitas proses pembelajaran IPS lebih memadai. 2.. URAIAN MATERI

36

Proses pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan tahapan pembelajaran yang mendasar bagi seorang anak, karena menjadi dasar bagi tahapan pembelajaran lanjutan seperti SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Maka pada tahapan dasar tersebut menuntut profesionalisme dan keterampilan guru yang berkualitas sesuai dengan tuntutan profesi. Kualitas dan profesionalisme ini amat ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru Sekolah Dasar.

1. Model-Model Pembelajaran IPS Sejumlah model pendekatan pembelajaran, masing-masing mengedepankan keunggulan dalam mengupayakan pencapaian sasaran yang diyakini oleh setiap pengembangannya, namun untuk penerapan praktis di tempat yang sangat mungkin berbeda, harus dikalkulasikan dengan berbagai aspek kondisional yang tentu tidak sama. Sekurang-kurangnya dimana, oleh, atau dengan dan terutama untuk siapa proses pembelajaran dilakukan. Khusus berkaitan dengan kebutuhan pembelajaran pada anak usia pertumbuhan, dari sejumlah model tersebut tentunya dapat dirujuk model pendekatan yang menjadi rujukan di atas dengan sebutan model Cognitive Emotion and Social Development. Dasar pandangannya adalah anak merupakan produk berbagai pengaruh, mulai dari keluarganya, kesehatan, kondisi sosial ekonomi dan sekolah. Bahwa masing-masing pendekatan pada pandangan teoritis berkenaan dengan stressingnya, dalam praktisnya dapat terjadi saling berkait antara satu pendekatan dengan pendekatan lain secara bersamaan. Untuk itu, memenuhi keperluan teknis operasional dalam mengembangkan pembelajaran Pengetahuan Sosial berbasis pendekatan nilai khususnya, berikut dipetikan langkah teknis sejumlah model pilihan yang dipandang mewakili tuntutan karakteristik materil, peserta didik dan setting sosial yang menjadi lingkungan kultur dan belajar SD/MI umumnya di tanah air. Beberapa dari sejumlah pendekatan yang menjadi rujukan tersebut, secara parsial terliput dalam

37

kerangka teknis model pilihan berikut, antara lain: Model Inkuiri, VCT, Bermain Peta, ITM (STS), Role Playing, dan Portofolio. 1) Model Inkuiri a) Makna Pembelajaran Inkuiri Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan kepada pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis, dan kreatif. Inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang dipandang modern yang dapat dipergunakan pada berbagai jenjang pendidikan, mulai tingkat pendidikan dasar hingga menengah. Pelaksanaan inkuiri di dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial dirasionalisasi pada pandangan dasar bahwa dalam model pembelajaran tersebut, siswa didorong untuk mencari dan mendapatkan informasi melalui kegiatan belajar mandiri. Model inkuiri pada hakekatnya merupakan penerapan metode ilmiah khususnya di lapangan Sains, namun dapat dilakukan terhadap berbagai pemecahan problem sosial. Savage Amstrong mengemukakan bahwa model tersebut secara luas dapat digunakan dalam proses pembelajaran Social Studies (Savage and Amstrong, 1996). Pengembangan strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandang sanagt sesuai dengan karakteristik materil pendidikan Pengetahuan Sosial yang bertujuan mengembangkan tanggungjawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagai anggota masyarakat dan warganegara. b) Langkah-langkah Inkuiri Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam model inkuiri pada hakekatnya tidak berbeda jauh dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang dikembangkan oleh John Dewey dalam bukunya How We Think. Langkah-langkah tersebut antara lain: Langkah pertama, adalah orientation, siswa mengidentifikasi masalah, dengan pengarahan dari guru terutama yang berkaitan dengan situasi kehidupan seharihari.

38

Langkah kedua hypothesis, yakni kegiatan menyusun sebuah hipotesis yang dirumuskan sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah diajukan. Langkah ketiga definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan dalam forum diskusi kelas untuk mendapat tanggapan. Langkah keempat exploration, pada tahap ini hipotesis dipeluas kajiannya dalam pengertian implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut. Langkah kelima evidencing, fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan atau pengujian bagi hipotesa tersebut. Langkah keenam generalization, pada tahap ini kegiatan inkuiri sudah sampai pada tahap mengambil kesimpulan pemecahan masalah (Joyce dan Weil, 1980). 2) Model Pembelajaran VCT a) Makna Pembelajaran VCT VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pancapaian pendidikan nilai. Djahiri (1979: 115) mengemukakan bahwa Value Clarification Technique, merupakan sebuah cara bagaimana menanamkan dan menggali/ mengungkapkan nilai-nilai tertentu dari diri peserta didik. Karena itu, pada prosesnya VCT berfungsi untuk: a) mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai; b) membina kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun yang negatif untuk kemudian dibina kearah peningkatan atau pembetulannya; c) menanamkan suatu nilai kepada siswa melalui cara yang rasional dan diterima siswa sebagai milik pribadinya. Dengan kata lain, Djahiri (1979: 116) menyimpulkan bahwa VCT dimaksudkan untuk melatih dan membina siswa tentang bagaimana cara menilai, mengambil keputusan terhadap suatu nilai umum untuk kemudian dilaksanakannya sebagai warga masyarakat. b) Langkah Pembelajaran Model VCT

39

Berkenaan dengan teknik pembelajaran nilai Jarolimek merekomendasikan beberapa cara, antara lain: 1. Teknik evaluasi diri (self evaluation) dan evaluasi kelompok (group evaluation). Dalam teknik evaluasi diri dan evaluasi kelompok pesertadidik diajak berdiskusi atau tanya-jawab tentang apa yang dilakukannya serta diarakan kepada keinginan untuk perbaikan dan penyempurnaan oleh dirinya sendiri: 1) Menentukan tema, dari persoalan yang ada atau yang ditemukan peserta didik 2) Guru bertanya berkenaan yang dialami peserta didik 3) Peserta didik merespon pernyataan guru 4) Tanya jawab guru dengan peserta didik berlangsung terus hingga sampai pada tujuan yang diharapkan untuk menanamkan niai-nilai yang terkandung dalam materi tersebut.

2. Teknik Lecturing Teknik lecturing, dilalukan guru gengan bercerita dan mengangkat apa yang menjadi topik bahasannya. Langkah-langkahnya antara lain: 1) Memilih satu masalah / kasus / kejadian yang diambil dari buku atau yang dibuat guru. 2) Siswa dipersilahkan memberikan tanda-tanda penilaiannya dengan menggunakan kode, misalnya: baik-buruk, salah benar, adil tidak adil, dsb. 3) Hasil kerja kemudian dibahas bersama-sama atau kelompok kalau dibagi kelompok untuk memberikan kesempatan alasan dan argumentasi terhadap penilaian tersebut. 3. Teknik menarik dan memberikan percontohan Dalam teknik menarik dan memberi percontohan (example of axamplary behavior), guru membarikan dan meminta contoh-contoh baik dari diri peserta didik ataupun kehidupan masyarakat luas, kemudian dianalisis, dinilai dan didiskusikan. 4. Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan

40

Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan, dalam teknik ini peserta didik dituntut untuk menerima atau melakukan sesuatu yang oleh guru dinyatakan baik, harus, dilarang, dan sebagainya. 5. Teknik tanya-jawab Teknik tanya-jawab guru mengangkat suatu masalah, lalu mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sedangkan peserta didik aktif menjawab atau mengemukakan pendapat pikirannya. 6. Teknik menilai suatu bahan tulisan Teknik menila suatu bahan tulisan, baik dari buku atau khusus dibuat guru. Dalam hal ini peserta didik diminta memberikan tanda-tanda penilaiannya dengan kode (misal: baik - buruk, benar tidak-benar, adil tidak-adil dll). Cara ini dapat dibalik, siswa membuat tulisan sedangkan guru membuat catatan kode penilaiannya. Selanjutnya hasil kerja itu dibahas bersama atau kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap penilaian. 7. Teknik mengungkapkan nilai melalui permainan (games). Dalam pilihan ini guru dapat menggunakan model yang sudah ada maupun ciptaan sendiri. 3) Model Bermain Peta Keterampilan menggunakan dan menafsirkan peta dan globe merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial. Keterampilan menginterpretasi peta maupun globe perlu dilakukan peserta didik secara fungsional. Peta dan globe memberikan manfaat, yaitu: a) siswa dapat memperoleh gambaran mengenai bentuk, besar, batas-batas suatu daerah; b) memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai istilah-istilah geografi seperti: pulau, selat, semnanjung, samudera, benua dan sebagainya; c) memahami peta dan globe, diperlukan beberapa syarat yaitu : (a) arah, siswa mengerti tentang cara menentukan tempat di bumi seperti arah mata angin, meridian, paralel, belahan timur dan barat; (b) skala, merupakan model atau gambar yang lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya; (c) lambang-

41

lambang, merupakan simbo-simbol yang mudah dibaca tanpa ada keterangan lain; (d) warna, menggunakan berbagai warna untuk menyatakan hal-hal tertentu misalnya: laut, beda tinggi daratan, daerah, negara tertentu dsb. 4) Pendekatan ITM (Ilmu-Teknologi dan Masyarakat) a) Kebermaknaan Model Pendekatan ITM Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat) atau juga disebut STS (Science-Technology-Society) muncul menjadi sebuah pilihan jawaban atas kritik terhadap pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang bersifat tradisional (texbook), yakni berkisar masih pada pengajaran tentang fakta-fakta dan teori-teori tanpa menghubungkannya dengan dunia nyata yang integral. ITM dikembangkan kemudian sebagai sebuah pendekatan guna mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan lingkungan nyata dengan cara melibatkan peran aktif peserta didik dalam mencari informasi untuk meemcahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan kesehariannya. Pendekatan ITM menekankan pad aktivitas peserta didik melalui penggunaan keterampilanproses dan mendorong berpikir tingkat tinggi, seperti; melakukan kegiatan pengumpulan data, menganalisis data, melakukan survey observasi, wawancara dengan masyarakat bahkan kegiatan di laboratorium dsb. Oleh karena itu, permasalahan tentang kemasyarakatan sebagaimana adanya tidak terlepas dari perkembangan ilmu dan teknologi, dapat dijawab melalui inkuiri. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik menjadi lebih aktif dalam menggali permasalahan berdasarkan pada pengalaman sendiri hingga mampu melahirkan kerangka pemecahan masalah dan tindakan yang dapat dilakukan secara nyata. Karena itu, pendekatan ITM dipandang dapat memberi kontribusi langsung terhadap misi pokok pembelajaran pengetahuan sosial, khusus dalam mempersiapkan warga negara agar memiliki kemampuan: a) memahami ilmu pengetahuan di masyarakat, b) mengambil keputusan sebagai warga negara, c) membuat hubungan antar pengetahuan, dan d) mengingat sejarah perjuangan dan peradaban luhur bangsanya. b) Langkah Pendekatan ITM

42

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran pendekatan ITM antara lain: 1. Menekankan pada paham kontruktivisme, bahwa setiap individu peserta didik, telah memiliki sejumlah pengetahuan dari pengalamannya sendiri dalam kehidupan faktual di lingkungan keluarga dan masyarakat. 2. Peserta didik dituntut untuk belajar dalam memecahkan permasalahan dan dapat menggunakan sumber-sumber setempat (nara sumber dan bahan-bahan lainnya) untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. 3. Pola pembelajaran bersifat kooperatif (kerja sama) dalam setiap kegiatan pembelajaran serta menekankan pada keterampilan proses dalam rangka melatih peserta didik berfikir tingkat tinggi. 4. Peserta didik menggali konsep-konsep melalui proses pembelajaran yang ditempuh dengan cara pengamatan (observasi) terhadap objek-objek yang dipelajarinya. 5. Masalah-masalah aktual sebagai objek kajian, dibahas bersama guru dan peserta didik guna menghindari terjadi kesalahan konsep. 6. Pemilihan tema-tema didasarakan urutan integratif. 7. Tema pengorganisasian pokok dari sejumlah unit ITM adalah isu dan masalah sosial yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. c) Tahapan Metode Pendekatan ITM 1. Tahap Eksplorasi, Kegiatan eksplorasi merupakan tahap pengumpulan data lapangan dan data yang berkaitan dengan nilai. Peserta didik dengan bantuan LKS secara berkelompok melakukan pengamatan langsung. Eksplorasi dilakukan guna membuktikan konsep awal yang mereka miliki dengan konsep ilmiah. 2. Tahap Penjelasan dan Solusi. Dari data yang telah terkumpul berdasarkan hasil pengamatan, diharapkan peserta didik mampu memberikan solusi sebagai alternatif jawaban tentang persoalan lingkungan. Peserta didik didorong untuk menyampaikan gagasan, menyimpulkan, memberikan argumen dengan tepat, membuat model, membuat poster yang berkenaan dengan pesan lingkungan,

43

membuat puisi, menggambar, membuat karangan, serta membuat karya seni lainnya. 3. Tahap Pengambilan Tindakan. Peserta didik dapat membuat keputusan atau mempertimbangkan alternatif tindakan dan akibat-akibatnya dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya. Berdasar pengenalan masalah dan pengembangan gagasan pemecahannya, mereka dapat bermain peran (Role Playing) membuat kebijakan strategis yang diperlukan untuk mempengaruhi publik dalam mengatasi permasalahan lingkungan tersebut. 4. Diskusi dan Penjelasan. Berikutnya guru dan peserta didik melakukan diskusi kelas dan penjelasan konsep melalui tahapan sebagai berikut: Masing-masing kelompok melaporkan hasil temuan pengamatan lingkungannya. Guru memberikan kesempatan kepada anggota kelas lainnya untuk memberikan tanggapan atau informasi yang relevan terhadap laporan kelompok temannya. Guru bersama peserta didik menyimpulkan konsep baru yang diperoleh kemudian mereka diminta melihat kembali jawaban yang telah disampaikan sebelum kegiatan eksplorasi. Guru membimbing peserta didik merkonstruksi kembali pengetahuan langsung dari objek yang dipelajari tentang alam lingkungannya. 5. Tahap Pengembangan dan Aplikasi Konsep Guru bertanya pada peserta didik tentang hal-hal yang diliahat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan aplikasi konsep baru yang telah ditemukan. Guru dan peserta didik mendiskusikan sikap dan kepedulian yang dapat mereka tumbuhkan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan konsep baru yang telah ditemukan.

44

6. Tahap Evaluasi. Guru memperlihatkan gambar suasana lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan yang terpelihara dan yang tidak terpelihara. Kemudian menggunakan pertanyaan pancingan pada peserta didik sehingga mampu memberikan penilaian sendiri tentang keadaan kedua lingkungan tersebut. 7. Kegiatan Penutup, merupakan kegiatan penyimpulan yang dilakukan guru dan peserta didik dari seluruh rangkaian pembelajaran. Sebagai bagian penutup, guru menyampaikan pesan moral. 5) Model Role Playing a) Kebermaknaan Penggunaan Model Role Playing Role Playing adalah salah satu model pembelajaran yang perlu menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam konteks pembelajaran Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan didalamnya. Sebagai langkah teknis, role playing sendiri tidak jarang menjadi pelengkap kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dengan stressing model pendekatan lainnya, seperti inkuiri, ITM, Portofolio, dan lainnya. Secara komprehensif makna penggunaan role playing dikemukakan George Shaftel (Djahiri, 1978: 109) antara lain: 1) untuk menghayati sesuatu/hal/kejadian sebenarnya dalam realitas kehidupan; 2) agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu serta bagaimana akibatnya; 3) untuk mempertajam indera dan perasaan siswa terhadap sesuatu; 4) sebagai penyaluran/pelepasan tensi (kelebihan energi psykhis) dan perasaan-perasaan; 5) sebagai alat diagnosa keadaan; 6) ke arah pembentukan konsep secara mandiri; 7) menggali peran-peran dari pada dalam suatu kehidupan/kejadian/keadaan; menggali dan meneliti nilai-nilai (norma) dan peranan budaya dalam kehidupan; 9) membantu siswa dalam mengklarifikasikan (memperinci) pola berpikir, berbuat dan keterampilannya dalam membuat/ mengambil keputusan menurut caranya sendiri; 10) membina siswa dalam kemampuan memecahakan masalah. b) Langkah-langkah Role Playing

45

Adapun langkah-langkahnya, Djahiri (1978: 109) mengangkat urutan teknis yang dikembangkan Shaftel yang terdiri dari 8 langkah dalam tabel berikut.
No. Urutan Langkah 1. Penjelasan umum Kegiatan dan Pelakunya 1.1. Mencari atau mengemukakan permasalahan (oleh guru atau bersama siswa). 1.2. Memperjelas masalah/ topik tersebut (guru). 1.3. Mencari bahan-bahan, keterangan atau penjelasan lebih lanjut, dengan menunjukan sumbernya (guru & siswa). 1.4. Menjelaskan tujuan, makna dari role playing. 2.1. Menganalisis peran yang harus dimainkan (guru bersama siswa). 2.2. Memilih para pelakunya (dibantu guru). 3. 4. Menentukan Observer Menentukan jalan cerita 3.1. Menentukan observer dan menjelaskan tugas dan peranannya (guru & siswa). 4.1. gariskan jalan ceritanya. 4.2. tegaskan peran-peran yang ada didalamnya. 4.3. berikut gambaran situasi keadaan cerita tersebut (guru + siswa). 5.1. Mulai melakonkan permainan tersebut 5.2. Menjaga agar setiap peran berjalan. 5.3. Jagalah agar babakan-babakan terlihat jelas. 6.1. Telaah setiap peran, posisi, dan permainan. 6.2. diskusikan hal tersebut berikut saran perbaikannya. 6.3. Siapkan permainan ulangan.

2.

Memilih para pelaku

5.

Pelaksanaan (bermain)

6.

Diskusi dan permainan

7.

Permainan ulang dan diskusi7.1. Seperti sub 5 dan sub 6 serta penelaahan

46

8.

Mempertukarkan pengalaman dan kesimpulan

pikiran,8.1. membuat

Setiap pelaku mengemukakan perasaan dan pendapatnya.

pengalaman,

8.2. Observer mengemukakan penilaian pendapatnya. 8.3. Siswa dan guru membuat kesimpulan dan merangkainya dengan topik / konsep yang sedang dipelajarinya.

3,Rangkuman

4.Tugas Pilihlah salah satu model penbelajaran dan susunlah RPP dengan memilih topik p yamg ada pada materi IPS/ PKN 2. Pendekatan dalam Pembelajaran IPS Pendekatan pembelajaran merupakan landasan sikap dan persepsi guru tentang bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan. Landasan sikap dan persepsi guru ini akan menjadi dasar bagi tindakan guru dalam melaksanakan aktifitas proses pembelajaran. Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPS yang bisa menjadi landasan sikap dan persepsi tersebut, sebagai berikut: a. Pendekatan lingkungan b) Pendekatan konsep c) Pendekatan inkuiri

47

d) Pendekatan keterampilan proses e) Pendekatan pemecahan masalah f) Pendekatan induktif-deduktif g) Pendekatan nilai h) Pendekatan komunikatif i) Pendekatan kesejarahan j) Pendekatan tematik Dalam pendekatan lingkungan, IPS sebagai mata pelajaran yang

membelajarkan siswa untuk bermasyarakat, perlu memperhatikan lingkungan sebagai topik kajian, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik. Pendekatan ini bisa diawali dari lingkungan siswa yang paling dekat yaitu keluarga, untuk menanamkan nilai moral dan aktifitas bermasyarakat. Guru perlu mencermati lingkungan sebagai aspek yang berperan dalam membentuk perilaku siswa, seperti: lingkungan kauman, lingkungan perdagangan, lingkungan pertanian dsb. Pendekatan konsep, menekankan bahwa pemahaman konsep sangat mempengaruhi perilaku siswa. Konsep tentang keadilan, kesejahteraan, demokrasi, kerjasama, tanggung jawab, dsb. merupakan konsep-konsep yang harus dipahami siswa, bukan sekedar diketahui atau dihafalkan. Pemahaman ini akan membimbing siswa untuk bisa menghayati yang pada akhirnya mampu mengamalkan dalam perilaku sehari-hari. Pendekatan inkuiri, diawali dengan suatu pertanyaan atau permasalahan yang mengajak siswa untuk ikut berfikir dalam memecahkan permasalahan. Dalam proses inkuiri, akan tumbuh dan berkembang secara spontan rasa ingin tahu dan berpartisipasi dalam pemecahan masalah melalui tanya jawab yang didesain oleh guru. Dalam kegiatan berinkuiri bisa menghasilkan suatu gagasan, ide, solusi, atau menemukan sesuatu yang dicarinya. Pendekatan keterampilan proses, bertujuan menumbuhkan keterampilan yan berkaitan dengan sutu proses tertentu yang perlu dilatihkan. Menanamkan perilaku

48

tertentu biasanya perlu dilatih dan dibiasakan sehingga nanti akan muncul perilaku yang diharapkan dalam bermasyarakat. Keterampilan proses bisa dimulai dari mencari informasi sampai nanti bisa menginformasikannya. Sumber-sumber menumbuhkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPS antara lain peta, globe, gambar atau foto, grafik, diagram dsb. Pendekatan pemecahan masalah, akan mengenalkan siswa pada masalahmasalah dalam kehidupan di masyarakat. Misalnya masalah lingkungan hidup yang tidak bersih, tata tertib di sekolah yang belum dipatuhi, masalah narkoba, kenakalan remaja, kemiskinan dan sebagainya, bisa kenalkan pada siswa dan untuk mengungkap bagaimana respon siswa terhadap permasalahan yang ada dalam masyarakat. Pendekatan induktif , diawali dari mengemukakan kenyataan-kenyataan yang ada di dalam masyarakat berikut fakta dan datanya. Guru dapat mengangkat contohcontoh kongkrit, dan kenyataan yang ada di dalam masyarakat, kemudian ditarik generalisasinya dari fakta dan data tersebut menjadi sebuah konsep. Misalnya tentang kemiskinan, korupsi, lapangan pekerjaan, kesejahtaraan dsb. Pendekatan deduktif, diawali dari konsep-konsep yang telah dipahami oleh siswa kemudian dicarikan contoh-contoh fakta dan data pendukungnya di masyarakat. Pendekatan induktif dan deduktif menjadi saling menunjang untuk menanamkan konsep pada siswa. Untuk siswa Sekolah Dasar, pembelajaran bisa dimulai dari yang kongkrit menuju abstrak, dari yang sederhana menuju kompleks, dari yang mudah menuju sulit dan dari yang dekat menuju ke yang jauh. Pendekatan nilai, dikembangkan untuk menumbuhkan sikap dan toleransi siswa dalam berperilaku dimasyarakat, menumbuhkan kepekaan dan rasa tanggung jawab sosial dengan didasari oleh pengetahuan dan keterampilan sosial. Sikap demokratis dan semangat bekerjasama maupun berkompetisi perlu ditumbuhkan sejak dini. Pendekatan komunikatif, mengutamakan efektifitas komunikasi guru dan siswa. Pendekatan ini memperhatikan tingkat kematangan kognitif siswa dan sekuensial materi atau istilah bahasa yang digunakan guru adalah bahasa yang dapat

49

dimengerti dan dipahami oleh siswa. Bahasa dan istilah-istilah yang digunakan guru haruslah dimengerti dan dipahami sehingga tidak terjadi miskonsepsi atau salah pengertian. Pendekatan kesejarahan, mengungkap peristiwa masa lalu yang bisa dijadikan contoh ( baik maupun tidak baik ) bagi siswa, sehingga siswa bisa mengambil makna dan hikmahnya dari peristiwa masa lalu tersebut. Belajar dari nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan maupun peristiwaperistiwa lain dimasa lalu perlu dikembangkan untuk menjadi contoh pengalaman dan pedoman bagi masa mendatang. Pendekatan tematik, dikembangkan untuk memberikan wawasan siswa yang komprehensif terhadap tema yang ditampilkan. Misalnya tema lingkungan hidup, hasil pembangunan, demokratisasi dan sebagai bisa dikembangkan pada pemahaman siswa yang lebih komprehensif. Pendekatan-pendekatan tersebut bisa dipilih dan diterapkan guru dengan pengemasan rencana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAIKEM ). Hal ini sesuai dengan UUSPN No. 20 / 2003 yang mengisaratkan bahwa pembelajaran harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruaang yang cukup bagi prakasa, kreatifitas dan kemandirian, sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Paradigma pembelajaran konvensioanl yang selama ini dilaksanakan perlu dirubah dengan model pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran inovatif ini perlu diterapkan, karena: a. Jumlah informasi dan salurannya semakin banyak. b) Tidak semua potensi siswa bisa dikembangkan dengan satu cara saja. c) Orientasi target materi pembalajaran hanya untuk jangka pendek. d) Proses pembelajaran seharusnya berangkat dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

50

3. Metode Pembelajaran IPS Metode merupakan salah satu komponen pembelajaran yang cukup berperanan selain komponen-komponen yang lain. Kegiatan pembelajaran yang berkualitas tentu akan mempertimbangkan penerapan metode sesuai dengan karakteristik topik kajian dan materi pelajaran yang akan disampaikan. Metode adalah cara atau teknik yang dianggap efisien dalam menyampaikan bahan atau materi pembelajaran kepada siswa. Oleh karena itu, hendaknya guru mampu memilih dan menentukan metode pembelajaran yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Perlu disadari bahwa tidak ada satupun metode yang sempurna dan efektif serta efisien untuk semua topik kajian. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, oleh karena itu dalam setiap proses pembelajaran IPS diperlukan penerapan metode yang bervariasi. Macam-macam metode pembelajaran dalam IPS menurut Azis Wahab ( 1997: 186 ) antara lain sebagai berikut: a. Metode ceramah b) Metode Tanya jawab. c) Metode diskusi d) Metode simulasi e) Metode penugasan f) Metode permainan ( game ) g) Metode cerita h) Metode karya wisata atau studi lapangan i) Metode sosio drama j) 10.Metode bermain peran ( role playing ) k) Metode pameran ( eksposisi ) l) Metode proyek

51

Pemilihan dan penerapan metode pembelajaran perlu mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut: a. Sesuai dengan karakteristik topik kajian yang akan disampaikan. b) Ditunjang oleh sarana dan prasarana yang ada. c) Sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan siswa. 3.Rangkuman 4.Tugas 4. Media dalam pembelajaran IPS Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan keunggulan masingmasing maka diharapkan guru dapat memilih dan menentukan macam-macam media sesuai dengan topik bahasan dan karakteristik materi pelajaran. Agar pemilihan dan penentuan media tersebut bisa efektif, maka perlu mempertimbangkan beberapa kriteria, antara lain: a. Obyektifitas. Dalam memilih media perlu meminta saran atau pendapat dari teman sejawat, bukan berdasar kesenangan pribadi guru. b. Program pembelajaran, Penentuan media bisa menunjang pencapaian tujuan program pembelajaran atau sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan. c. Sasaran program, Sasaran program ini adalah siswa yang mengikuti proses pembelajaran, pada usia tertentu mereka memiliki kemampuan intelektual tertentu pula. d. Situasi dan kondisi, Situasi dan kondisi ini berkaitan dengan sarana dan prasarana sekolah atau kelas (ukuran ruangan, bangku, ventilasi dll ) dan situasi kondisi siswa ( jumlah siswa,motivasi, dll ) e. Kualitas teknik, Kualiats teknik ini berkaitan kualitas gambar, rekaman audio maupun visual suara, atau alat Bantu lainnya.

52

f. Efektifitas dan efisiensi penggunaan. Keefektifan menyangkut penyerapan informasi yang optimal oleh siswa, sedangkan efisiensi berkaitan dengan pengeluaran tenaga, waktu dan biaya seberapa mampu mencapai tujuan yang optimal. Media pembelajaran memiliki ragam dan bentuk yang bermacam-macam, namun berdasarkan perkembangannya, media dapat digolongkan menjadi: ( Suhanaji dan Waspodo, 2003 : 170 ) a) Media yang bersifat umum dan tradisional. Contohnya: papan tulis, buku teks, majalah, buku rujukan dan lain lain. b) Media yang bersifat canggih. Contohnya: radio, TV, VCD, tape recorder, OHP, LCD, dan lain lain. c) Media yang bersifat inovatif. Contohnya: komputer, internet, permesinan yang memungkinkan belajar mandiri. Sedangkan jenis-jenis media bisa dikelompokkan sebagai berikut: a) b) c) d) lain-lain. e) Media audio-visual. Contohnya: Televisi, VCD, film suara. f)Masyarakat sebagai sumber belajar.. Contohnya: Nara sumber, tokoh masyarakat, dinamika kehidupan dalam masyarakat. 3. Rangkuman Alat pengajaran. Contohnya: papan tulis, papan pamer, mesin Media cetak. Contohnya: Buku, majalah, surat kabar, jurnal, bulletin, Media visual. Contohnya: Transfaransi, slide, film strip, grafik, chart, Media audio. Contohnya: Tape recorder, pita suara, piringan hitam dan pengganda. pamflet dan lain-lain model dan realia, gambar, foto, peta, globe dan lain-lain.

4. Tugas

53

Pilimlah salah atu materi IPS atau PKN dan Buatlah medianya

5. Penilaian Portofolio A. Pengertian Portofolio Portofolio berasal dari bahasa Inggris port folio yang artinya dokomen atau surat- surat. Porto folio secara sederhana dapat juga diartikan sebagai bukti- bukti pengalaman belajar peserta didik yang dikumpulkan sepanjang waktu, misalnya selama satu semester atau satu tahun. Dalam konteks penilaian, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Dokumen yang dikumpulkan, berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari baik di kelas maupun di lua kelas termasuk di luar sekolah. Tugas guru adalah membuat peseta didik mengumpulkan sebanyak mungkin dokumen yang diperlukan dalam satu kurun waktu tertentu. Portofolio dapat pula digunakan oleh guru untuk mendokumentasikan semua bahan dan sumber yang digunakan dalam proses pembelajaran, yang berfungsi untuk mengevaluasi diri dan juga mengevaluasi pesrta didik. Semakin rajin seorang guru mencari bahan- bahan dan sumber- sumber yang dipakai dalam proses pembelajaran, semakin lengkap dokumen portofolio yang dimiliki. Portofolio seperti ini disebut juga portofolio guru. Portofolio seseorang dapat digunakan sebagai alat penilaian, dimana portofolio dapat menyajikan jendela kedunia luar sebagai bahan latihan, prosedur, dan hasil, yang mungkin lebih baik dibandingkan dengan pengukuran tradisional, yaitu tes yang selama ini dilakukan oleh guru. Oleh karna itu portofolio sebagai alat peniaian haruslah direncanakan. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, penilaian portofolio menjadi salah satu yang disarankan untuk dilakukan oleh guru.

54

B. Bagian- Bagian Portofolio Portofolio umumnya terdiri atas beberapa bagian, antara lain daftar isi dokumen, isi dokumen, bendel dokumen, batasan dokumen, dan catatan guru dan orang tua. a. Daftar Isi Dokumen Pada halaman depan bendel portofolio tertulis nama peserta didik yang bersangkutan berikut daftar evidence atau dokumen yang ada didalamnya seperti terlihat pada tabel berikut ini: Contoh Portofolio Peserta didik TANGGAL 4 Sepetember 2010 20 September 2010 b. Isi Dokumen isi portofolio terkadang dinamakan evidence atau dokumen yang berupa kumpulan atau tugas yang berisi pekerjaan peserta didik (foto, video, audio, penilaian tertulis, penugasan hasil karya praktek, catatan, disket, atau fotocopy) selama waktu tertentu yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian kinerja yang onjektif, yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang dalam lingkungan dan susasana kerja yang alamiah, bukan dalam lingkungan dan suasana kerja yang dibuat- buat. Evidence juga menjadi uluran seberapa baik tugas- tugas yang diberikan kepada peserta didik telah dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. Setiap kegiatan belajar yang menghasilkan suatu karya merupakan sumber isi portofolio. Seperti: nilai ulangan harian dan ulangan umum, catatan observasi guru, tanggapan tertulis peserta didik, daftar buku- buku yang dibaca peserta didik, sinopsis/ ringkasan, laporan kunjungan, praktekum peserta didik, laporan peserta didik. c. Bendel Dokumen NAMA/ JENIS EVIDENCE Ringkasan satu bab dari Peristiwa Proklamasi Lembar Kerja Peserta didik KETERANGAN Membuat ringkasan dst

55

kumpulan semua dokumen peserta didik baik evidence, worksheet, amupun lembaranlembaran informasi dan lembar kerja siswa yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran dimasukkan ke dalam bendel dokumen portofolio d. Batasan Dokumen Dokumen- dokumen portofolio perlu dikelompokkan, misalnya berdasarkan mata pelajaran sehingga mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas misalnya denga kertas berwarna. Batasan tersebut sangat berguna untuk memisahkan antara dokumen kelompok satu denga yang lain. e. Catatan Guru dan Orang Tua pada setiap dokumen yang relevan dan baik yang berupa lembar kerja, evidence, maupun kumpulan evidence yang dipelajari peserta didik terutama yang berupa tugas dari guru harus terdapat catatan/ komentar/ nilai dari guru dan tanggapan dari orang tua. Akan lebih baik lagi jika terdapat catatan/ tanggapan peserta didik yang bersangkutan. Catatan guru dan orang tua dapat langsung dituliskan pada dokumen yang ada, atau ditulis secara terpisah di kertas kecil yang ditempelkan atau disatukan pada dokumen. Contoh komentar guru dan orang tua terhadap hasil penilaian portofolio PENILAIAN PORTOFOLIO KOMPETENSI DASAR NAMA PESERTA DIDIK : TANGGAL : PENILAIAN INDIKATOR JELEK JELEK SEDANG BAIK
SEKALI

BAIK SEKALI

Menjelaskan peristiwa alam yang terjadi di sekitar Memberikan tanggapan/saran Dst...

56

Dicapai Melalui : Pertolongan guru Seluruh kelas Kelompok kecil Sendiri

Komentar Guru: Andi masih kurang baik menjelaskan dan kurang mampu memberikan tanggapan dan saran terhadap tulisannya. Komentar orang Tua: Andi Masih banyak latihan, tapi hasil ini memuaskan orang tua.

C. Bahan- Bahan Portofolio Kebanyakan guru masih bingung menentukan bahan apa saja yang dapat dimasukkan dalam porotofolio. Hal- hal yang dapat dijadikan sebagai bahan portofolio di sekolah antara lain: 1. penghargaan tertulis, misalnya sertifikat atau sejenisnya. 2. penghargaan lisan 3. daftar ringkasan hasil pekerjaaan 4. catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok 5. contoh terbaik hasil pekerjaan 6. catatan/ laporan dari pihak lain yang relevan 7. hasil rekapitulasi daftar kehadiran 8. hasil ulangan harian/ semester 9. prosentase dari tugas- tugas yang telah dikerjakan siswa 10. catatan pribadi 11. catatan tentang masalah siswa 12. audio visual 13. video 14. disket D. Pengumpulan bahan portofolio Setelah ditentukan dan dipastikan bahwa setiap peserta didik telah membuat dan memilih berkas portofolio, selanjutnya perlu ditentukan cara mengumpulakan dan

57

menyusunnya dalam berkas porotofolio yang telah disediakan, kemudian menentukan dimana dan bagaimana menyimpannya.

DAFTAR PUSTAKA 2007 Panduan Lengkap KTSP Pustaka Yustisia Jakarta Dakir, 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Rineke Cipta Yogyakarta Dahar, Ratna Wilis, 1989 Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga De Poter, Bobbi dkk. 1999 Quantum Learning. Bandung: Kaifa Ibrahim, Muslin, dkk 2000 Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Unesa Darli dkk, 2007 Implementasi KTSP Dalam Model-Model Pembelajaran. Generasi Info Media: Jakarta Muslich Mansur 2007 KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Nur, Mohamad 2000, Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Surabaya: UNESA

58

Rooijakssssssssssssssskers, 1982 Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Gramedia Solihatin 2007 Cooperative Leraning. Analisis Model Pembelajaran IPS Bumi Aksara: Jakarta

59

114

You might also like