You are on page 1of 24

EJAAN

Pertama kali bahasa Indonesia memiliki ejaan adalah ejaan yang disusun Mr. Soewandi. Namun tahukah Anda, bahwa sebenarnya cikal bakal tata ejaan untuk bahasa yang kita pakai ini pertama kali disusun pada 1901 dalam Kitab Logat Melayu yang judul aslinya adalah Maleische Spraakkunst? Buku tata bahasa Melayu ini disusun oleh Charles Adrian van Ophuijsen dan dibantu oleh asistennya yang orang Melayu. Ketika itu, bahasa yang digunakan di Nusantara memang masih bahasa Melayu. Akan tetapi, setelah disepakatinya nama dan penggunaan bahasa Indonesia, rakyat Indonesia menyebut bahasa mereka sebagai bahasa Indonesia. Pengertian Ejaan Ejaan adalah suatu keseluruhan system penulisan bunyi-bunyi bahasa yang meliputi: a. Perlambangan fonem dengan huruf (tata bunyi) b. Ketetapan penulisan satuan-satuanbentuk kata misalnya kata dasar, kata ulang, c. kata majemuk dan lain sebagainya. d. Ketetapan cara menulis kalimat dan bagian-bagian dengan menggunakan tanda baca. Adapun ejaan yang pernah berlaku diIndonesia adalah : a). Ejaan Van Ophusyen b). Ejaan Republik / Ejaan Suwandi c). Ejaan Malindo d). Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Ejaan Van Ophusyen ejaan Van Ophusyen disebut juga ejaan balai pustaka. Masyarakat pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai dengan 1947. ejaan ini merupakan karya Ch.A. Van Ophusyen, dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901). Ciri khusus ejaan Van Ophusyen adalah : 1. huruf /u/ ditulis /oe/ 2. koma hamzah /k/ ditulis dengan tanda // pada akhir kata, misalnya bapa, ta 3. jika pada suatu kata berakhiran huruf /a/ mendapat akhiran /i/ maka diatas akhiran itu diberi tanda trema // 4. huruf /e/ yang pelafalannya keras diberi tanda // di atasnya. Contoh pada kata /emek/ ditulis /ema/ 5. kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (dibaca: janda-janda) 6. Kata majemuk ditulis dengan tiga cara : a. dirangkai menjadi satu, misalnya /hoeloebalang, apabila/, dsb b. dengan menggunakan tanda penghubung misalnya /rumah-sakit/,/anak-negeri/ c. dipisahkan, misalnya /anak negeri/ , .rumah sakit/ Ejaan Repulik/Ejaan Suwandi Ejaan Republik dimuat dalam suratkeutusan Menteri P dan K Mr. Soewandi No. 264/Bhs. A tanggal 19 Maret 1947 oleh sebab itu ejaan ini disebut Ejaan Suwandi. System ejaan Suwandi merupakan system ejaan latin untuk Bahasa Indonesia. Pada dasarnya ejaan ini sama dengan Van Ophusyen, hanya saja ada beberapa penyederhanaan dan perubahan.

Cirri khusus ejaan Republik / Suwandi dalah sebagai berikut : a. Huruf /oe/ dalam ejaan Van Ophusyen berubah menanda /u/ b. Tanda trema pada huruf a dan I dihilangkan. c. Koma ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan /k/ misalnya kata menjadi katak. d. Huruf /e/ keras dan /e/ lemah ditulis tidak menggunakan tanda, misalnya ejaan, seekor, dsb. e. Penulisan kata ulang dapat dilakukn dengan dua cara. Contohnya : 1). Berlari-larian 2). Berlair2-an f. Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga cara. Contohnya : 1). Tata laksana 2). Tata-laksana 3). Tatalaksana g. Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan /e/ lemah (pepet) dalam bahasa indoneia ditulis tidak menggunakan /e/ lemah. Misalnya : /putra/ bukan /putera/, /praktek/ bukan /peraktek/ 4. Ejaan Malindo Ejaan Malindo (melayu-indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu danIndonesia. Perumusan ini berangkat dari konggres bahasa Indonesia II tahun 1954 diMedan, Sumatra Utara. Kemudian pada tahun 1959 dirumuskan Ejaan Malindo tersebut. Sayangnya, Ejaan Malindo belum sempat diterapkan dalam kegiatan sehari- hari karena saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia. 5. Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD ) Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan-ejaan sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan RI XXVII, 17 Agustus 1972. kemudian dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. EYD ini hasil kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk pada tahun 1966. Ciri-ciri EYD sebagai berikut : a. Perubahan huruf /j/, /dj/, /nj/, /ch/, /tj/, /sj/ pada ejaan Republik diubah menjadi /y/, /j/, /ny/, /kh/, /c/, /c/, /sy/. Contoh : Ejaan Republik Jang Djadi Njonja Tjepat Chabar Sjarat EYD Yang Jadi Nyonya Cepat Khabar Syarat

b. Kata ulang hanya ditulis dengan satu cara yakni menggunakan tanda hubung (tidak diperkenankan menggunakan tanda angka /2/) contoh : Ejaan Sebelumnya EYD Besar2 Besar-besar Se-besar2-nya Sebesar-besarnya Sayur2-an Sayur-sayuran c. Penulisan kata majemuk harus dipisahkan dan tidak perlu menggunakan tanda hubung. Contohnya : Ejaan Republik Duta-besar Kaya-raya Tata-usaha Kereta api-cepat Luar-biasa EYD Duta besar Kaya raya Tata usaha Kereta api cepat Luar biasa

d. Gabungan kata yang sudah dianggap senyawa (satu kata) ditulis serangkai. Contohnya : Akhirulkalam, Assamualaikum, hulubalang, matahari, dsb e. Kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang dimiliki. Contohnya : kumiliki, dipukul, barangmu, pacarku, pacarnya, dsb.

f. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contohnya : Di Surabaya bukan disurabaya Ke Singapura bukan kesingapura Di kebun bukan dikebun Ke sini bukan kesini Ke sana bukan kesana Di sini bukan disini g. Partikel pun terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pun yang sudah menjadi kelompok kata. Contohnya : Kapan pun Aku tetap menantinya Siapa pun orangnya, boleh meminjam buku ini. Walaupun seribu tahun Aku tetap menunggu. (walaupun adalah kelompok kata)

Meskipun demikian aku tak akan marah. (meskipun merupakan kelompok kata) h. Penulisang si dan sang dipisahkan dari kata yang mengikutinya. Contohnya : Si penjual bakso Si pengirim bukan bukan sipenjual bakso sipengirim

i. Partikel per berarti tiap-tiap dipisahkan dari kata yang mengikutinya. Contohnya : Per orang Per lembar Per kilogram bukan bukan bukan perorang perlembar perkilogram

Berikut ini disajikan beberapa segi yang dirasakan belum mantap mengenai penerapan aturan ejaan seperti yang dikemukakan di dalam pedoman itu, yaitu beberapa hal yang menyangkut pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata dan penulisan unsur serapan.
1. 1. Pemakaian Huruf 1. Abdjad

Di dalam Abjad bahasa Indonesia ada 26 huruf yang digunakan, yaitu sebagai berikut : Huruf A O P Q R S T U Dibaca a o pe ki er es te u Huruf B C D E F G H I Dibaca be ce de e ef ge ha i

V W X Y Z

fe we eks ye zet

J K L M N

je ka el em en

Singkatan kata (termasuk singkatan kata asing) yang dibaca huruf demi huruf dilafalkan menurut bahasa Indonesia. Seperti : Singkatan ABC BBC ICCU IGGI IUD LCC LPG YMCA MTQ TV Dibaca a-be-ce be-be-ce i-ce-ce-u i-ge-ge-I i-u-de el-ce-ce el-pe-ge ye-em-ce-a em-te-ki te-fe Bukan Dibaca e-bi-ci bi-bi-ci a-si-si-yu ai-ji-ji-ai ai-yu-di el-si-si el-pi-ji way-em-si-e em-te-kyu ti-fi

Pemenggalan Kata pada Kata Dasar Hal yang terpenting dalam pemenggalan kata pada kata dasar adalah sebagai berikut : 1) Kalau di tengah kata ada dua buah konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua konsonan itu. Contoh : swas-ta pan-dai Ap-ril cap-lok

2) Kalau di tengah kata ada tiga buah konsonan atau lebih, pemenggalannya dilakukan di antara konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang kedua. Contoh : ul-tra in-stru-men ben-trok bang-krut in-tra

3) Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dipenggal serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. Contoh : pe-nuh-i la-pang-an per-gi-lah pel-a-jar

1. b. Penulisan Nama Diri

Penulisan nama diri (nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya) disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus. Pertimbangan khusus itu menyangkut segi adat, hukum, atau kesejarahan. Contoh : Universitas Padjadjaran

Universitas Gadjah Mada Dji Sam Su CV Oemar bakrie Soetomo Poedjosoeparmo


1. 2. Penulisan Huruf 1. a. Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital

Dalam Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan terdapat tiga belas penuisan huruf kapital. Berikut ini disajikan beberapa hal yang masih perlu diperhatikan : 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam menuliskan ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya : Allah Yang Mahakuasa Bimbinglah hamba-Mu

Quran Injil atas rahmat-Mu (bukan atas rahmatMu)

dengan kuasa-Nya (bukan dengan kuasaNya) dengan izin_ku (bukan dengan izinKu)

Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk menuliskan kata-kata, seperti imam, makmum, doa, puasa, dan misa. Misalnya : Saya akan mengikuti misa di gereja itu. Ia diangkat menjadi imam mesjid di kampungnya. 2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya : Haji Agus Salim Sultan Hasanuddin Imam Hanafi Nabi Ibrahim

Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Benar Ayahnya menunaikan ibadah haji. Sebagai seorang sultan, ia tidak bertindak sewenang-wenang. Salah Ayahnya menunaikan ibadah Haji. Sebagai seorang Sultan, tidak bertindak sewenang-wenang. 3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya : Gubernur Asnawi Mangku Alam Letnan Kolonel Saladin

Presiden Carazon Aquino Gubernur Irian Jaya Rektor Universitas Indonesia Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya : Sebagai seorang gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya. (bukan : Sebagai seorang Gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya.) Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi kolonel. (bukan : Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi Kolonel.) 4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Misalnya : bangsa Indonesia suku Sunda bahasa Inggris Perhatikan pelulisan yang berikut. mengindonesiakan kata-kata asing keinggris-inggrisan kebelanda-belandaan Perlu kita ingat bahwa yang dituliskan dengan huruf kapital hanya nama bangsa; nama suku, dan nama bahasa, sedangkan kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil. Misalnya : Benar bangsa Indonesia Salah Bangsa Indonesia

suku Melayu bahasa Spanyol

Suku Melayu Bahasa Spanyol

5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya : Benar tahun Masehi bulan Agustus hari Natal Perang Candu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 6) Salah Tahun Masehi Bulan Agustus Hari Natal perang Candu proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.

Misalnya : Benar Teluk Jakarta Bukit Barisan Danau Toba Selat Karimata Sungai Mahakam Asia Tenggara Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut. Berlayar sampai ke teluk. Jangan m,andi di danau yang kotor. Salah teluk Jakarta bukit Barisan danau Toba selat Karimata sungai Mahakam Asia tenggara

Mereka menyeberangi selat yang dangkal. 7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. Misalnya : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Undang-undang Dasar 1945 Perhatikan penulisan berikut : Benar Dia menjadi pegawai di salah sebuah departemen. Menurut undang-undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun. Salah Dia menjadi pegawai di salah sebuah Departemen. Menurut Undang-Undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun. 8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Misalnya : Kapan Bapak berangkat ? Apakah itu, Bu? Surat Saudara sudah saya terima. Saya akan disuntik, Dok? Di mana rumah Bu Katarina? Perhatikan penulisan yang berikut . Benar

Kita harus menghormati ayah dan ibu kita. Semua adik dan kakak saya akan berkeluarga. Kami sendang menunggu Pak Guru. Rumah Pak Lurah terletak di tengah-tengah desa. Menurut keterangan Bu Dokter penyakit saya tidak parah. Salah Kita harus menghormati Ayah dan Ibu kita. Semua Adik dan Kakak saya akan berkeluarga. Kami sendang menunggu pak guru. Rumah pak lurah terletak di tengah-tengah desa. Menurut keterangan bu dokter penyakit saya tidak parah. 9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

Misalnya : Benar Tahukan Anda bahwa gaji pegawai negeri dinaikkan? Apakah kegemaran Anda? Salah Tahukan anda bahwa gaji pegawai negeri dinaikkan? Apakah kegemaran anda?
1. b. Penulisan Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan, yang dalam tulisan tangan atau ketikan dinyatakan dengan tanda garis bawah, dipakai untuk (1) karangan, menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam

(2) kata, dan

menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok

(3) menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali kata yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya : Majalah bahan dan Sarana sangat digemari para pengusaha. Sudahkan Anda membaca buku Negara Kertagama karangan Prapanca? Surat kabar Suara dan majalah Massa dapat merebut hari pembacanya. Nama Latin untuk buah manggis adalah Garcinia Mangostana. Sebenarnya, bukan saya yang harus mengerjakan hal itu, melainkan dia. Huruf pertama kata tempe adalah t
1. 3. Penulisan Kata

Mengenai penulisan kata, yang masih perlu kita perhatikan adalah sebagai berikut.
1. Awalan di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

Benar dikelola ketujuh

Salah di kelola ke tujuh

1. Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan unsur terikat ditulis serangkai.

Benar saptakrida sapta-krida subseksi sub-seksi nonkolaborasi

Salah sapta krida

sub seksi

nonkolaborasi

non-kolaborasi
1. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran ditulis serangkaian atau ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur gabungan kata itu.

Benar bertolak belakang Bertolak-belakang tanda tangani tanda-tangani mendarah daging mendarah-daging

Salah bertolakbelakang

tandatangani

mendarahdaging

1. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.

Benar melatarbelakangi melatar-belakangi menghancurleburkan menghancur-leburkan penyebarluasan penyebar-luasan dibumihanguskan dibumi-hanguskan

Salah melatar belakangi

menghancur leburkan

penyebar luasan

dibumi hanguskan

1. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda hubung (-).

Bentuk non-Indonesia

Salah nonIndonesia

non Indonesia non-Afrikanisme non Afrikanisme


1. Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua unsurnya.

nonAfrikanisme

Benar anak-anak undang-undang terus-menerus

Salah anak anak undang undang terus menerus

1. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dri kata yang mengikutinya.

Benar di rumah ke mana

Salah dirumah kemana

1. Kata sandang si ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.

Benar si pengirim si penerima si pemalu si pencuri

Salah sipengirim sipenerima sipemalu sipencuri

1. Partikel per yang berarti tiap dan mulai ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Sebaliknya, per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Benar satu per satu turun dua pertiga

Salah satu persatu turun dua per tiga

1. Singkatan nama gelar sarjana kesehatan, dokter, seringkali dipermasalahkan. Di dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan Dr. untuk dokter (kesehatan) dan DR untuk doktor (purnasarjana). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kaidah karena singkatan Dr. diperuntukkan bagi gelar Doktor, sedangkan DR seolah-olah merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (perseroan terbatas), SD (sekolah dasar). 1. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf kapital, tidak diikuti tanda titik.

Benar DPR PT SMP SD

Salah D.P.R P.T. S.M.P S.D.

1. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.

Benar sda. ttd. yad.

Salah s.d.a. t.t.d. y.a.d.

1. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Benar Salah cm Rp km cm. Rp. km.


1. Akronim nama diri, yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Benar Golkar

Salah GOLKAR

Kowani Bappenas

KOWANI BAPPENAS

1. 4. Penulisan Unsur Serapan

Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasai asing Sansekerta, Arab, Pertugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain. Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu (1) unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan (2) unsur asing yang pengucapan dan penulisannyadisesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Untuk keperluan itu telah diusahakan ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dpat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi. Berikut ini contoh unsur serapan itu. Baku Tidak Baku apotek atlet atmosfer aktif aktivitas arkais arkeologi akhir akhlak advis advokat adjektif apotik atlit atmosfir aktip aktifitas arkhais arkheologi ahir ; akir ahlak adpis adpokat ajektif

asas asasi analisis menganalisis penganalisisan ambulans anggota beranggotakan keanggotaan balans definisi depot diferensial ekspor ekstrover ekuivalen esai formal Februari filologi fisik Foto frekuensi

azas azasi analisa menganalisa penganalisaan ambulan anggauta beranggautakan keanggautaan balan difinisi depo differensial eksport ekstrovert ekwivalen esei formil Pebruari philologi phisik photo frekwensi

film hakikat hierarki hipotesis intensif insaf ikhlas ikhtiar impor intriver istri iktikad ijazah izin ilustrasi jenderal jadwal kartotek komedi konkret karier kaidah khotbah

filem hakekat hirarki hipotesa intensip insyaf ihlas ihtiar import introvert isteri itikad ijasah ijin illustrasi jendral jadual kartotik komidi konkrit karir kaedah khutbah

berkhotbah konsepsional konferensi kreativitas kongres kompleks katalitas kuantum konsekuensi kualifikasi kualitas kuarsa kuitansi kuorum kuota konfrontasi dikonfrontasi konsinyasi dikonsinyasi koordinasi dikoordinasi konduite kategori

berkhutbah konsepsionil konperensi kreatifitas konggres komplek katalisa kwantum konsekuwensi kwalifikasi kwalitas kwarsa kwitansi kworum kwota konfrontir dikonfrontir konsinyir dikonsinyir koodinir, kordinir dikoordinir kondite katagori

dikategorikan konsesi kelas klasifikasi linguistik lazim likuidasi metode motif motivasi masyarakat mantra manajemen manajer massa masalah masal misi November nasihat penasihat nasionalisasi dinasionalisasikan

dikatagorikan konsessi klas kelasifikasi lingguistik lajim likwidasi metoda motip motifasi masarakat mantera managemen manager masa (orang banyak) masaalah massal missi Nopember nasehat penasehat nasionalisir dinasionalisir

operasional objek ons organisasi problem problematik positif produktif produktivitas psikis psikologi paspor putra putri produksi memproduksi proklamasi diproklamasikan profesi keprofesian profesor rasional resistans

operasionil obyek on organisir problim problimatik positip produktip produktifitas psikhis psikhologi pasport putera puteri produsir memprodusir praklamir diproklamirkan professi keprofessian professir rasionil resistan

rezeki risiko sistem sistematika sistematis spesies sintetis spiritual subjek sintesis syakwasangka syukur mensyukuri sah sahih saraf sutera standar standardisas survai sukses teori teoretis

rejeki resiko sistim sistimatika sistimatis spesis sintesa spirituil subyek sintesa ; sintese sakwasangka sukur mensukuri syah syahih syaraf sutra standard standarisasi survei sakses tiori teoritis

telegram telepon tradisional tafsiran tarif teknik teknisi teknologi teleks tripleks terampil keterampilan terap penerapan transpor transportasi teladan keteladanan diteladani tim terjemah varietas wujud

tilgram tilpun tradisionil tapsiran tarip tehnik tehnisi tehnologi telek triplek trampil ketrampilan trap penetrapan transport transportir tauladan ketauladanan ditauladani team terjamah varitas ujud

berwujud perwuudan zaman

berujud perujudan jamah

You might also like