You are on page 1of 8

Arti Lambang Kepolisian Republik Indonesia ( Polri )

Lambang polri Lambang Polri terdiri dari : 1. 3 bintang diatas logo polri bernama Tri Brata adalah pedoman hidup Polri. 2. Perisai bermakna pelindung rakyat dan negara. 3. Tiang dan nyala obor bermakna penegasan tugas Polri, disamping memberi sesuluh atau penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar akan perlunya kondisi kamtibmas yang mantap. 4. Pancaran obor yang berjumlah 17 dengan 8 sudut pancar berlapis 4 tiang dan 5 penyangga bermakna 17 Agustus 1945, Hari proklamasi kemerdekaan. 5. Padi dan kapas menggambarkan cita-cita bangsa menuju kehidupan adil dan makmur, sedang 29 daun kapas dengan 9 putik dan 45 butir padi merupakan suatu pernyataan tanggal pelantikan Kapolri pertama 29 September 1945 yang dijabat oleh Jendral Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Arti Lambang TNI AU

Lambang TNI AU berwujud burung Garuda yang sedang merentangkan kedua sayapnya dengan gagah perkasa dan mencengkram lima buah anak panah di atas perisai yang berlukiskan peta Indonesia. Posisi kepala Burung Garuda menoleh ke arah timur (arah peta dalam perisai) menyandang pita horisontal yang bertuliskan motto Swa Bhuwana Paksa. Burung Garuda tersebut dilingkari oleh dua untai manggar atau bunga kelapa yang kedua pangkalnya bertemu di bawah perisai di mana pada kiri dan kanan perisai terdapat jilatan api atau lidah api, selanjutnya akan diuraikan secara berturut-turut sebagai berikut : 1. Figur Burung Garuda. Burung Garuda adalah seekor burung atau mahluk udara yang kondisi maupun struktur tubuhnya kuat, gagah, anggun dan memiliki keberanian yang melebihi burung-burung lainnya bahkan sering dikatakan sebagai rajanya burung. Sifat yang demikian sering digunakan sebagai lambang keperwiraan, kejantanan, keberanian, kegagahan, dan sebagainya, atau dengan kata lain sebagai lambang kekuatan di udara. Sifat-sifat tersebut tidaklah meleset sedikitpun dari sifat-sifat yang demikian oleh TNI AU dalam hubungannya dengan tugas dan fungsinya sebagai penegak kedaulatan di udara yang memiliki ciri khas yaitu kecepatan, jarak capai dan kemampuan manuver. Di samping itu dari segi sejarah maupun warisan budaya nenek moyang kita burung garuda dengan kondisi dan struktur tubuh seperti tersebut di atas telah diagungkan dan digunakan pula sebagai lambang keperkasaan, yaitu pada jaman Raja Airlangga di mana identitas pemerintahannya menggunakan lambang Garuda dalam bentuk Cap Garuda Muka. Oleh karena itu pilihan Burunq Garuda sangatlah tepat sebagai lambang TNI AU dengan tulisan motto Swa Bhuwana Paksa. 2. Pita. Pita bertulisan motto Swa Bhuwana Paksa berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti sayap tanah air. Kata sayap disitu diartikan pula sebagi pelindung, jadi semboyan sayap tanah air atau Swa Bhuwana Paksa dalam Bahasa Sansekerta merupakan proyeksi dari pada tugas TNI AU, yaltu mewujudkan pertahanan nasional di udara untuk melindungl keamanan, kemerdekaan, kedaulatan, integritas maupun kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Anak Panah. Burung Garuda pada lambang TNI AU digambarkan sedang mencengkeram lima buah anak panah, dalam warisan budaya nenek moyang, panah merupakan salah satu senjata utama bagi seorang ksatria dan tidak pernah Iepas dari yang tangannya di saat melaksanakan tugas di medan perang. Secara analog, lima anak panah di sini melambangkan lima tiang negara atau dasar Negara Pancasila. Kondisi ini menunjukkan adanya suatu perpaduan erat antara sistem senjata TNI AU dengan lima dasar negara kita. Dengan demikian tersiratlah bahwa Garuda mencengkram lima buah anak panah tersebut adalah melambangkan keterkaitan/ keterpaduan TNI AU serta alut sista udaranya dengan Pancasila. Gambaran Burung Garuda mencengkeram lima buah anak panah tersebut melambangkan atau mempunyai makna bahwa TNI AU dengan alut sista udaranya, dalam melaksanakan tugas selalu berpegang teguh pada lima dasar negara yaitu Pancasila. Perisai. Pada masa yang silam perisai merupakan alat pelindung diri bagi setiap prajurit/ksatria dalam melaksanakan tugas pertempuran di medan perang. Perisai bergambarkan peta Negara Kasatuan Republik Indonesia dalam lambang TNI AU menggambarkan/ mengandung makna TNI-AU sebagai pelindung pertahanan negara. Pada rancangan awal lambang TNI AU perisai berlukisan Sang Dwi Warna adalah Negara Republik Indonesia yang berbenderakan Merah Putih. Untuk mempertegas bahwa yang dilindungi adalah Negara Kesatuan RI maka gambar Sang Dwi Warna diganti dengan peta Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian perisai bergambarkan Peta Indonesia melambangkan bahwa TNI AU adalah sebagai perisai negara yang mempunyai tugas mempertahankan keamanan nasional di udara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lidah Api. Api melambangkan semangat, sedang lidah api melambangkan kobaran semangat. Lidah api berjumlah 4 dan 5 di sebelah kanan dan kiri perisai melambangkan angka keramat tahun 45 yang melambangkan dan mempunyai makna arti bahwa negara yang dilindungi adalah negara Kesatuan RI yang lahir di dalam kancahnya api perjuangan (revolusi) 45 yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. 4. Manggar (Bunga Kelapa). Dalam kehidupan sehari-hari, pohon kelapa yang merupakan pohon yang serba guna dari daun sampai akarnya. Misalnya dalam aspek warisan budaya nenek moyang, daun dan bunga kelapa berperan penting dalam segala upacara adat. Dalam upacara adat ini kedudukan manggar atau bunga kelapa dianggap sebagai pengganti atau sama dengan bunga pinang yang disebut mayang. Kata mayang biasa dihubungkan dengan kata bejo kemayangan kondisi yang menunjukkan keberuntungan. Atas dasar ini bunga kelapa (manggar) maupun mayang biasa dimaksudkan sebagai lambang keberuntungan atau kesejahteraan. Dalam lambang Swa Bhuwana Paksa ini yang dimaksud dengan manggar adalah sebagai perlambang kemakmuran, kesejahteraan bangsa Negara Republik Indonesia.

Arti dan Makna Logo Depag (Departemen Agama)

LAMBANG DEPARTEMEN AGAMA MAKNA ISI LAMBANG 1. Bintang bersudut lima yang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila, bermakna bahwa karyawan Departemen Agama selalu menaati dan menjunjung tinggi norma-norma agama dalam melaksanakan tugas Pemerintahan dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. 2. 17 kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan 45 butir padi bermakna Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, menunjukkan kebulatan tekad para Karyawan Departemen Agama untuk membela Kemerdekaan Negara Kesatuan republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. 3. Butiran Padi dan Kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna bahwa Karyawan Departemen mengemban tugas untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata. 4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi antara kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, materil dan spirituil dengan ridha Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. 5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis dari Kitab Suci. 6. Kalimat Ikhlas Beramal bermakna bahwa Karyawan Departemen Agama dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan niat beribadah dengan tulus dan ikhlas. 7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksudkan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama RI yang berdasarkan Pancasila dilindungi sepenuhnya sesuai dengan UndangUndang Dasar 1945 8. Kelengkapan makna lambang Departemen Agama melukiskan motto : Dengan Iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan mengamalkan Pancasila yang merupakan tuntutan dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, karyawan Departemen Agama bertekad bahwa mengabdi kepada Negara adalah ibadah.

Lambang Departemen Luar Negeri

Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.058/OT/IV/2001/01 Tahun 2001 telah menetapkan Lambang Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang bernama CARAKA BHUWANA, terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: 1. Bola dunia atau Bhuwana berwarna biru laut yang dikelilingi oleh Mata rantai berwarna kuning berjumlah 45 buah; Padi berwarna kuning berjumlah 19 buah; Kapas berwarna putih dan kelopaknya berwarna hijau berjumlah 8 buah. Ketiga-tiganya melambangkan sejarah berdirinya Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada tanggal 19 Agustus 1945, dan sekaligus melambangkan kesejahteraan. 2. Burung Merpati berwarna kuning yang terletak di atas bola dunia yang melambangkan perdamaian. 3. Delapan Pilar berwarna kuning yang terletak ditengah-tengah bola dunia yang melambangkan Gedung Pancasila sebagai Gedung Perjuangan. 4. Pita berwarna kuning bertuliskan semboyan Caraka Bhuwana berwarna hitam dan terletak melintang di bawah bola dunia yang mempunyai arti sebagai utusan atau duta bangsa. Lambang Kementerian digunakan dalam hal sebagai berikut: Panji Kementerian Luar Negeri;Surat Penghargaan dan Ijazah Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri; Surat dinas yang ditandatangani oleh pejabat Eselon I dan atau Eselon II di unit kerja Kementerian Luar Negeri; Vandel; Kartu Tanda Pengenal Pegawai; Kartu nama dan Kartu Ucapan untuk pejabat eselon I,II,III dan IV; Penggunaan di lingkungan Kementerian Luar Negeri yang bersifat nirlaba dan sesuai dengan tujuan diadakannya lambang ini.

Lambang Departemen Pertanian

Lambang Departemen Pertanian terdiri dari :


1. Tunas menggambarkan pengertian Biologis dari pada seluruh kegiatan yang dilola oleh Departemen Pertanian. Kecuali manusia, sebagai benda hidup. Warna Hijau muda melambangkan pengertian kehidupan 2. Lingkaran berwarna merah, melambangkan pengertian kesatuan 3. Lingkaran yang bersudut lima buah berwarna coklat, melambangkan pengertian dari pada unsur pelaksana utama (tugas-tugas pokok Departemen Pertanian) 4. Warna dasar baik untuk Panji, maupun Vandel, serta bentuk lainnya adalah KUNING EMAS sebagai lambang kemegahan. 5. Air berwarna biru muda, mempunyai pengertian sebagai lambang keagungan. 6. Tulisan DEPARTEMEN PERTANIAN, berwarna Putih/Hijau daun.

Lambang Departemen Pekerjaan Umum

Lmbang Departemen Pekerjaan Umum terdiri dari : BALING-BALING Menggambarkan D I N A M I K A.


Berdaun 3 yang merupakan segitiga berdiri tegak lurus menggambarkan STABILITAS Secara keseluruhan menggambarkan DINAMIKA YANG STABIL dan STABILITAS YANG DINAMIS.

BAGIAN DAUN BALING-BALING YANG MENGARAH KEATAS. Melambangkan PENCIPTAAN RUANG. BAGIAN LENGKUNGNYA DARI DAUN BALING-BALING. Memberikan perlindungan untuk ruang kerja tempat tinggal bagi manusia. BAGIAN DAUN BALING-BALING YANG MENGARAH KE KIRI DENGAN BAGIAN LENGKUNGNYA YANG TELUNGKUP. Menggambarkan penguasaan bumi da alam dan pengusahaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk pembukaan dan pembinaan daerah. BAGIAN DAUN BALING-BALING YANG MENGARAH KE KANAN DENGAN BAGIAN LENGKUNGNYA YANG TERLENTANG. Menggambarkan usaha pengendalian dan Penyaluran untuk dimanfaatkan bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk pembukaan dan pembinaan daerah.

BALING-BALING DENGAN 3 DAUN INI MENGGAMBARKAN : Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum. Tirta, Wisma (Cipta) dan Marga. Trilogi Departemen Pekerjaan Umum, Bekerja keras, Bergerak cepat, Bertindak tepat. WARNA Warna kuning sebagai warna dasar melambangkan keagungan yang mengandung arti KeTuhanan Yang Maha Esa, Kedewasaan dan Kemakmuran. Warna biru kehitam-hitaman, mengandung arti Keadilan Sosial, Keteguhan hati, Kesetiaan pada tugas dan ketegasan bertindak. LAMBANG P.U. Menggambarkan fungsi dan peranan Departemen Pekerjaan Umum dalam pembangunan dan Pembinaan prasarana guna memanfaatkan bumi dan air serta kekayaan alam bagi kemakmuran rakyat, berlandaskan Pancasila.

You might also like