You are on page 1of 9

Materi

Camp/Shelter & Dapur Umum

1. Prinsip Dasar
Memenuhi Syarat/Standard Minimum atau SPHERE STANDARD yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia Pengelolaan , Pembangunan dan Penempatannya menganut pendekatan pada faktor-faktor:
1. Kemudahan Geografis/Medan 2. Kemampuan Dapur Umum/Kapasitas memasak 3. Kemudahan dalam mengendalikan/menjaga kebersihan dari limbah-limbah akibat penampungan atau shelter itu 4. Hygienisitas Hunian

1. Prinsip Dasar (Lanjutan...)


Tidak Boleh Mengganggu Lingkungan/Permukiman yang telah ada Sebelumnya

1. Kemudahan Geografis
Pemilihan Lokasi Harus Tepat dan Mudah Untuk:
1. Dijangkau karena faktor medan (terrain) dan akses jalan/transpotasi yang baik dan relatif baik 2. Setidaknya punya koneksitas masuk dalam sistem jaring ekonomi level kecamatan u/ memudahkan recovery 3. Akan lebih baik bila bisa menempatkan area shelter pada daerah aliran sungai namun pada elevasi dataran di atas 10 meter dari muka sungai dan tanah yang stabil. 4. Tidak mudah banjir dan segera kering setelah hujan. 5. Bukan lokasi yang mudah longsor atau daerah yang mudah tertimbun longsor

2. Kemampuan Dapur Umum


Secara simple cara menentukannya adalah sbb, Misal: Sebuah perangkat kerja dapur umum lapangan memilki kemampuan sbb:
1. Kemampuan memasak dalam tiap kali memasak adalah : 750 Porsi makanan siap saji maka apabila jumlah pengungsi di tempat tersebut: Kurang dari 750 org ~ 1 dapur umum 750 1500 org ~ 2 dapur umum, dst Pengertian 750 org atau 750 porsi u/ sekali memasak matang siap saji, harus sudah termasuk makanan untuk petugas pengurus camp.

Semua aktifitas memasak makanan siap saji harus dilakukan dalam satu kali masak untuk tiap periode waktu makan periode makan adalah : - Sarapan Pagi - Makan Siang - Makan Sore/malam Sedangkan kegiatan memasak diluar periode waktu makan hanya dilakukan untuk: - makanan tambahan bagi lansia dan pekerja ekstra dalam tugas-tugas bencana - makanan u/ balita (Support Facility) - Masak air minum Standard makanan u/ hunian sementara/shelter harus mengacu kepada - Standard SPHERE atau - Standard PMI atau - Standard Depsos atau - Standar BNPB ?

2. Pengaturan hunian dalam tata kelola hunian sementara/shelter/camp pada tahap pengungsian, di Indonesia selalu digunakan sbb: - tenda peleton - tenda regu - tenda rumah dalam mengatur tata kelola hunian sementara menggunakan tenda Peleton maka yang perlu diperhatikan adalah: - Kapasitas tenda (yg layak) dapat diisi 30 orang dgn veltbed / 45 org tanpa velbed menggunakan alas tidur - Tenda regu digunakan u/ kantor sementara/posko

Blok Hunian
1. Blok Hunian terdiri dari: - sepasang tenda 2 x 30-45 org 30-45 org Wanita 30-45 org Pria Jadi misalnya 600 org pengungsi maka bisa menjadi: - dgn Veltbed 600 = 10 blok @ 60 org/blok 30 x 2 - dgn Tikar 600 = 6-7 blok @ 90 org/blok 45 x 2

Blok Hunian (Lanjutan...)


Kalau kita ambil patokan: 600-750 org pengungsi, maka akan terjadi/terdapat 10-12 blok 2 x 30 org/tenda atau 6-7 blok @ 2 tenda x 45 org/tenda

You might also like