You are on page 1of 4

Zikir Setelah Shalat

Posted by iloveAllaah.com Editor 04/10/2011 Printer-friendly

Baca Berikutnya

Amalan-amalan di bulan Suci Ramadhan Close

Jangan lupa membagikan artikel ini setelah membacanya

Imam An Nawawi rahimahullah berkata,

Ulama bersepakat bahwa berdzikir setelah shalat merupakan sesuatu yang dianjurkan. Hal ini pun ditunjukkan dalam berbagai hadits yang shahih dengan corak dzikir yang beragam.
(Al Adzkar hal. 161-Asy Syamilah).

Imam Ibnu Rajab rahimahullah juga berkata,

Diantara (waktu) yang ditekankan untuk berdzikir adalah setelah mengerjakan shalat fardlu.
(Jamiul Ulum wal Hikam hal. 450). Telah dimaklumi bersama bahwa berdzikir setelah shalat fardlu merupakan perkara yang disyariatkan. Berikut ini, kami memaparkan kepada sidang pembaca beberapa dzikir yang dapat ditunaikan sesudah shalat fardlu sesuai dengan tuntunan nabi kita yang mulia shallallahu alaihi wa sallam. Kami sajikan kepada anda secara ringkas untuk kita pahami dan amalkan. Hikmah Berdzikir Setelah Shalat Fardlu

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

(Perumpamaan) dzikir yang dilakukan setelah menunaikan shalat fardlu layaknya apa yang diucapkan oleh ibunda Aisyah radliallahu anha, yaitu seperti mengusap kaca setelah mengilapkannya. Shalat seperti cahaya yang membinarkan hati sebagaimana (cahaya) yang mengilapkan cermin. Kemudian dzikir yang dilakukan setelah shalat layaknya mengusap cermin yang telah disinari cahaya tadi (sehingga semakin mengilapkannya).
(Al Fatawa 22/495-Asy Syamilah). Rangkaian Dzikir Setelah Shalat Fardlu Berikut ini rangkaian dzikir yang dapat kita kerjakan apabila selesai menunaikan shalat fardlu. 1. Setelah salam membaca istighfar sebanyak tiga kali kemudian mengucapkan

Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.
(Shahih, HR. Muslim nomor 591) Patut diperhatikan lafadz dzikr di atas tidak boleh ditambah dengan kata-kata:

Hal itu dikarenakan lafadz tersebut tidak berasal dari nabi shallallahu alaihi wa sallam. (Lihat Misykaatul Mashaabih 1/303; Hasyiyah Ath Thahawi alal Maraqiy 2/311). 2. Kemudian mengucapkan

Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.
(Shahih, HR. Bukhari nomor 6862, Muslim nomor 593, An Nasaa-i nomor 1341). 3. Setelah itu, anda bisa mengucapkan tasbih ( ,) tahmid ( ) dan takbir () sebanyak 33 kali kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi seratus dengan mengucapkan,

Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah, rasulullah bersabda,

Barangsiapa yang bertasbih, bertahmid dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardlu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan , maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.
(Shahih, HR. Muslim nomor 597). 4. Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk membaca lafadz tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali, anda bisa juga mengucapkan tasbih, takbir dan tahmid sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadits Abdullah bin Amru radliallahu anhu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Ada dua perkara, setiap muslim yang konsisten melakukannya akan masuk ke dalam surga. Keduanya sangatlah mudah, namun sangat jarang yang mampu konsisten mengamalkannya. (Perkara yang pertama) adalah bertasbih, bertahmid dan bertakbir masing-masing sebanyak sepuluh kali sesudah menunaikan shalat fardlu.
(Shahih, HR. Tirmidzi nomor 3410, Shahihut Tirmidzi nomor 2714). 5. Kemudian membaca ayat kursi serta surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang membaca ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardlu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.
(Shahih, HR. Ath Thabrani dalam Al Mujamul Kabir nomor 7532, Al Jami-ush Shaghir wa Ziyadatuhu nomor 11410). Uqbah bin Amir radhiallahu anhu berkata,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al Muawwidzaat


Ikhlas, Al Falaq dan An Naas) setiap selesai menunaikan shalat.

(Al

(Shahih, HR. Abu Dawud nomor 1523, Shahih Sunan Abi Dawud nomor 1348). Patut diingat, ayat kursi hendaknya dibaca lirih. Syaikhul Islam mengatakan,

Ayat kursi dibaca lirih (ketika selesai menunaikan shalat fardu) dan tidak dibaca dengan keras karena tidak ada riwayat yang menyatakan hal tersebut.
(Al Fatawa Al Kubra 5/331). Dzikir khusus ketika selesai menunaikan shalat Subuh dan Maghrib Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa mengucapkan kalimat sebanyak 10 kali ketika selesai menunaikan shalat dan kaki (kanan) masih ditegakkan, maka dari setiap kalimat dia akan memperoleh sepuluh kebaikan dan akan menghapus sepuluh kesalahan serta mengangkat kedudukannya sebanyak sepuluh derajat. Kalimat itu akan melindunginya dari segala keburukan, godaan setan yang terkutuk. Tidak ada dosa yang mampu merugikannya kecuali kesyirikan. Dia pun akan termasuk sebagai manusia yang utama dalam beramal kecuali terdapat orang lain yang mengucapkan (dzikir) yang lebih utama daripada yang dia ucapkan.
(HR. Ahmad nomor 18019. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini hasan lighairihi). Demikianlah uraian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga uraian ini dapat kita amalkan sehingga bermanfaat bagi kita.

You might also like