You are on page 1of 4

Air liur atau saliva ini diekskresikan oleh tiga kelenjar, yaitu kelenjar parotid, kelenjar submandibular, dan

kelenjar sublingual. Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil, terletak di bawah lidah bagian depan. Kelenjar submandibular atau disebut juga kelenjar submaksilar terletak di belakang kelenjar sublingual dan lebih dalam. Kelenjar parotid ialah kelenjar saliva paling besar dan terletak di bagian atas mulut di depan telinga. TUJUAN Percobaan bertujuan menentukan sifat dan susunan air liur dan menentukan pH serta suhu optimum bekerjanya enzim. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ialah penangas air, penangas es, dan alat-alat gelas. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ialah air liur, akuades, kanji 1%, pereaksi iod, pereaksi Benedict, HCl, asam asetat, dan natrium karbonat 1%. PROSEDUR PERCOBAAN Pengaruh suhu pada aktivitas amilase air liur dilakukan dengan cara disediakan empat buah tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 2 ml air liur dan 2 ml akuades, keempat tabung tersebut dikocok dengan baik. Tabung pertama diletakkan pada penangas es yang bersuhu 10oC, tabung kedua diletakkan pada suhu kamar (25oC), tabung ketiga diletakkan pada penangas air bersuhu

37oC, dan tabung keempat diletakkan pada penangas air bersuhu 80oC selama 15 menit. Setelah itu ditambahkan pada setiap tabung 2 ml larutan kanji 1%, dikocok dengan baik dan diletakkan pada masingmasing kondisi suhu selama 10 menit. Isi tabung dibagi menjadi dua, sebagian diuji dengan pereaksi yodium sedangkan sebagian lainnya diuji dengan pereaksi Benedict. Pengaruh pH pada aktivitas amilase air liur dilakukan dengan cara disediakan empat tabung reaksi dan masing-masing iisi dengan 2 ml HCl, 2 ml asam asetat, 2 ml akuades, dan 2 ml natrium karbonat 0,1 %. Masing-masing nilai pH dari tiap larutan 1, 3, 6, dan 9. Setelah itu pada masing-masing tabung ditambahkan 2 ml larutan kanji 1% dan 2 ml air liur, dan dikocok dengan baik lalu diletakkan pada penangas air 37oC selama 15 menit. Isi tabung dibagi menjadi dua, bagian pertama diuji dengan pereaksi yodium sedangkan bagian yang lainnya diuji dengan pereaksi Benedict. Hidrolisis pati oleh amilase air liur dilakukan dengan cara1 ml air liur diencerkan menjadi 5 ml kemudian diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu, ditambahkan 5 ml larutan pati atau kanji 1% dan dikocok. Kemudian disimpan pada suhu 37oC. Dicatat kapan terlihatnya opelesan dan berubahnya

kekentalan. Setiap selang waktu 2 menit pindahkan satu tetes ke papan porselen dan ditetesi dengan pereaksi iodium. Dicatat pada menit ke berapa timbulnya warna biru, warna kecoklatan, dan kapan tidak memeperlihatkan perubahan warna lagi. Hidrolisis pati mentah oleh amilase air liur dilakukan dengan cara dimasukkan tepung pati ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 ml akuades lalu dikocok. Ditambahkan 1 ml amilase (air liur) dan disimpan pada temperatur 37oC selama 20 menit. Setelah itu disaring, pada filtratnya dilakukan uji iod dan uji Benedict (filtrat dibagi menjadi dua). HASIL PERCOBAAN Tabel 1 Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Amilase Suhu (oC) Uji Iod Uji Benedict Hasil Warna Hasil Warna Suhu es (10oC) - Tidak berwarna + Hijau Suhu ruang (25oC) - Tidak berwarna + Hijau 37oC - Tidak ada perubahan warna + Hijau 80oC + Biru ungu - Biru Tabel 2 Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim Amilase pH Uji Iod Uji Benedict Hasil Warna Hasil Warna HCl (1) ++ Biru ungu - Biru CH3COOH (3) ++++ Biru pekat - Biru Akuades (6) - Kuning muda + Hijau Natrium karbonat (9) + Biru pudar + Hijau Tabel 3 Hidrolisis Larutan Pati Matang Menit ke- Uji Iod Uji Benedict Hasil Warna Hasil Warna 2 +++ Biru pekat 4

++ Biru kecoklatan +++ Merah bata 6 ++ Biru kecoklatan 8 10 12 14 + + + - Coklat kekuningan Coklat kekuningan Coklat kekuningan Coklat kekuningan PEMBAHASAN SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Poedjiadi A. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press

http://obstetriginekologi.com/artikel/praktikum+enzim +amilase.html

You might also like