You are on page 1of 9

Konsep Etika Keperawatan dan Asuhan Keperawatan Nutrisi

2.1.1 Definisi Etika Berasal dari bahasa Yunani (Ethikos) : norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia baik secara mandiri maupun bersama-sama. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah.

2.1.2

Definisi Etika Keperawatan Etika keperawatan merupakan fondasi yang sangat kuat dalam pengambilan keputusan terutama yang terkait dengan permasalahan etis. (Sumijatun: 2009) Suatu disiplin yang diawali dengan mengidentifikasi, mengorganisasi, menganalisis, dan memutuskan perilaku yang baik terhadap suatu disiplin yang dihadapi (MacPhail, 1998) Etika keperawatan adalah norma yang dianut oleh perawat dalam bertingkah laku dengan klien, keluarga, kolega atau tenaga kesehatan lainnya disuatu pelayanan keperawatan yang bersifat profesional. Perilaku etis akan dibentuk oleh nilai-nilai klien, perawat dan interaksi sosial dalam suatu lingkungan.

2.2 Pengertian Nutrisi

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Nutrisi sekarang diakui sebagai perawatan penting pada penyakit apapun yang menempatkan klien pada mellitus yang tidak tergantung insulin atau hipertensi ringan, terapi diet menjadi perawatan besar untuk control penyakit.

Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi ogan dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu tubuh, dan untuk menyediakan material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Kebutuhan energi individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kebutuhan energi seseorang ketika istirahat disebut laju metabolism basal yang artinya energi yang diperlukan pada tingkat terendah fungsi seluler. Pada umumnya, ketika kebutuhan energy dipengaruhi lengkap oleh asupan kaloripada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah. Ketika pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan memenuhi kehilangan berat badan. Enam katagori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Yang dimaksud dengan makanan dalam ilmu kesehatan adalah setiap substrat yang dapat dipergunakan untuk proses di dalam tubuh terutama untuk membangun dan memperoleh tenaga bagi kesehatan sel. Agar dapat digunakan dalam reaksibiologis, makanan harus masuk ke dalam sel. Zat makan diperlukan tubuh untuk: membina tubuh, mengatur fungsi tubuh, menggantikan sel-sel yang rusak, membangun protoplasma, menghasilkan energi dan kalor, dan melindungi tubuh dari serangan penyakit. Di dalam sistem percernaan, makanan mengalami perubahan dari bentuk kasar menjadi bentuk halus sehingga dapat diserap oleh usus, perubahan ini terjadi karena pengaruh enzim pencernaan, yaitu zat yang bersifat sebagai pemecah reaksi kimiawi (katalisator). Untuk menghasilkan energi, zat makanan dalam tubuh itu harus dibakar. Dalam proses pembakaran itu, diperlukan oksigen. Jadi pembakan merupakan proses oksidasi karena berlangsung dalam tubuh organisme, maka disebut oksidasi biologis.

Makanan dikatakan bergizi jika mengandung zat makanan yang cukup dalam jumlah dan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Makanan yang kita konsumsi setiap hari dapat dibagi dalam beberapa golongan, yaitu: 2.2.1 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam diet. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori (kkal). Karbohidrat diklasifikasikan menurut unit gula atau sakarida. Monosakarida, seperti glukosa (dektrosa) atau fruktosa tidak dapat dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar. Disakarida seperti sukrosa, laktosa, dan maltosa dibentuk dari monosakrida dan air. Polisakarida seperti glikogen dibentuk dalam air dan dicerna untuk beragam tingkatan. 2.2.2 Protein

Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino esensial dalam kuantitas yang cukup mendukung pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan nitrogen. Protein terdiri dari 16% nitrogen dan merupakan sumber nitrogen satu-satunya. Tubuh berada dalam keseimbangan nitrogen ketika asupan dan haluran nitrogen adalah sama. Meskipun protein memberikan sumber enegi (4 kkal/g), juga penting untuk mensintesis (membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan. Protein dapat digunakan untuk menyediakan energy, tetapi karena peranan protein esensial dalam pertumbuhan, pemeliharan, dan perbaikan, kalori yang cukup harus disediakan dalam diet dari sumber nonprotein. 2.2.3 Lipid

Lipid (lemak) merupakan nutrient padat yang paling berkalori dan menyediakan 9 kkal per gram. Lipid termasuk lemak yang padat pada suhu ruangan. Lipid tersusun dari karbon, hidrogen, dan oksigen, tapi proporsi setiap elemen berbeda dari karbohidrat.

Lipid dasar disususn dari trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan dibentuk oleh tiga asam lemak disususun dari rantai atom karbon dan atom hydrogen dengan kelompok asam pada satu ujung rantai dan kelompok metal pada ujung lain.

2.2.4

Air

Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Air menyusun 60% hingga 70% dari seluruh berat badan. Persentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada jaringan lain kecuali darah. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak lebih dari beberpa jam dipadang pasir atau beberapa hari di lingkungan yang sangat terlindungi. Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat yang tinggi kadar air, seperti buah-buahan segar dan sayuran, dan air yang diproduksi selama oksidasi makanan. Pada individu yang sehat, asupan cairan dari semua sama dengan saluran cairan melalui elimanasi, respirasi, dan berkeringat. 2.2.5 Vitamin

Vitamin merupakan substitansi oganik dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial untuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin dalam jumlah yang banyak dibutuhkan dan bergantung pada asupan diet. Walaupun vitamin terkandung di banyak makanan juga dipengaruhi oleh proses, penyimpanan, persiapan. Kandungan vitamin tertinggi biasanya terdapat pada makanan segar yang digunakan dengan cepat setelah terpapar panas, udara dan air yang mnimal. Vitamin diklasifikasi sebagai yang larut air dan lemak.

2.2.5.1 Vitamin larut air

Vitamin larut air adalah vitamin C dan vitamin B kompleks, yang terdiri dari delapan vitamin. Vitamin yang larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh dan harus tersedia sebagai asupan makanan setiap hari. Ketika terdpat kecukupan vitamin khusus untuk memenuhi kebutuhan katalik, sisa dari penyedian vitamin bertindak sebagai kmia bebas dan menjadi toksik untuk tubuh. 2.2.5.2 Vitamin Larut Lemak Vitamin larut lemak A, D, E,dan K disimpan dalam tubuh. Dengan pengecualian pada vitamin D, yang disediakan melalui asupan diet. Toksisitas dapat dihasilkan dari dosis besar ( yang disengaja atau tidak disengaja) dari vitamin sintetik, jumlah berlebihan pada makanan yang diperkaya, dan diet yang mencakup banyak asupan minyak hati ikan. 2.2.6 Mineral

Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada katalis dalam reaksi biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari-hariadalah 100 mg atau lebih dan elemen renik ketika berkurang dari 100mg yang diperlukan setiap hari. Silikon vanadium, nikel, timah, kadium, arsenic, alumunium, dan boron berperan sebagai yang tidak teridentifikasi dalam nutrisi manusia. Efek toksik dari arsenik, alumunium, dank ad-mium telah diidentifikasi.

Gambar 1.1 Piramida yang menggambarkan jenis-jenis bahan makanan yang diperlukan manusia beserta proporsinya.

Mengacu dari uraian di atas, maka fungsi makanan bagi tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: a. Sebagai bahan penghasil energi yang berguna untuk segala kegiatan hidup

b. Sebagai bahan pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak

c.

Sebagai bahan pelindung dan pengatur kerja fisiologis tubuh agar tetap lancar dan teratur

2.3 Asuhan Keperawatan Nutrisi

A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi. 1. Riwayat makanan Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan rencana makanan untuk masa selanjutnya. 2. Kemampuan makan Beberapa hal yang perlu di kaji dalam hal kemampuan makan, antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain. 3. Pengetahuan tentang nutrisi Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisiadalah penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi. 4. Nafsu makan, jumlah asupan 5. Tingkat aktifitas 6. Pengonsumsian obat 7. Penampilan fisik

Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daerah di atas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah ataupun mengalami pembengkakakn; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik ke bawah sampai di bawah permukaan gigi, gigi tidak berlubang dan tidak berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau tidak terjadi perdarahan yang berleihan, kuku jari kuat dan berwarna merah muda. 8. Pengukuran antropometrik Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/grafik sehingga dapat terlihat pola perkembangannya. Tinggi dan berat badan orang dewasa sering dibandingkan dengan bermacam-macam peta untuk dirinya. Pada umumnya, berat untuk pria lebih dari berat badan seorang wanita walaupun tingginya sama. Ini disebkan pria mempunyai presentase jaringan dan struktur tulang yang berbeda. Seseorang dengan presentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot yang banyak akan terlihat gemuk (over weight). Metode khusus yang sering digunakan untuk mengukur besar tubuh seseorang adalah area kulit yang berada di atas otot trisep. Pada umumnya, wanita mempunyai lipatan kulit yang lebih tebal di daerah ini. Ini disebabkan banyaknya jaringan subkutan pada wanita, sehingga membuat wanita terlihat lebih gemuk. 9. Laboratoriaum

Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.

B. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah: 1) Kekurangan nutrisi, berhubungan dengan: Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupu kanker. Disfagia akibat kelumpuhan serebral. Penurunan absorpsi nutrisi akibat intoleransi laktosa. Penurunan nafsu makan. Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun pengeluaran lainnya. Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya. Kesulitan mengunyah.

2) Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan: Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi. Penurunan fungsi pengecap atau penciuman. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi. Penurunan kebutuhan metabolisme. Kelebihan asupan. Perubahan gaya hidup.

C. Perencanaan Keperawatan Tujuan:

1) Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang. 2) Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi. 3) Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral.

D. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan 1) Pemberian nutrisi melalui oral Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makan/nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada pasien. 2) Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.

You might also like