You are on page 1of 4

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL (juga sebagai makhluk polekbudpsiko)

A.

Manusia Sebagai Makhluk Individu

Dalam ilmu social individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya.setiap manusia memiliki perbedaan.pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa factor:
a.

Pandangan nativistik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar factor dari dalam individu sendiri atas factor lingkungan.

b. Pandangan empirik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan c.

Pandangan konvergensi, menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh factor dari individu dan lingkungan.

B.

Manusia Sebagai Makhluk Social

Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak dapat hidup sendiri. Ia menjalani hidupnya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk social atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk social, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk social, karena beberapa alas an, yaitu: a. b. Manusia tunduk pada aturan, norma social Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain

c. d.

Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

C.

Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan makhluk social

Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia. Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat social. Artinya manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam berbagai kelompok social pengaturannya.norma-norma tersebut ialah: a. ini, manusia membutuhkan norma-norma

Norma agama atau religi, yaitu norma-norma yang bersumber dari Alloh yang diperuntukkan bagi umatnya. untuk mengajak pada kebaikandan menjauhi keburukan.

b. Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia

c. d.

Norma klesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma hokum yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan. Manusia sebagai makhluk social memiliki implikasi-implikasi:

a. b. c. d.

Kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri Kesadran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain. Penghargaan akan hak-hak orang lain Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku

Keberadaannya sebagai makhluk social, menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut: a. b. c. Melakukan interaksidengan manusia lain Membentuk kelompok=kelompok social Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.

D.

Manusia Sebagai Makhluk Politik

Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi social merupakan sebuah keharusan. Manusia diberi kemampuan untuk berfikir, dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya.maka dari itu, dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik. Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehiduoan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya. Manusia dan politik merupakan dua jenis identitas yang tidak dapat dipisahkan. Politik adalah sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh makhluk yang bernama manusia. Oleh karena itu, manusia secara etis dituntut untuk membuktikan bahwa dirinya berbeda dengan jenis makhluk lain. Berpolitik adalah salah satu tindakan yang merupakan garis batas pembeda dari kedua jenis makhluk tersebut.

E.

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Manusia adalah makhluk buadaya artinya makhluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai manusia berbudaya, manusia mendaya gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Menurut koentjaraningrat: kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insan. Adapun wujud dari kebudayaan adalah:
1. Ide (gagasan), adalah konsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi adat

istiadat
2. Activity, yaitu kompleks aktivitas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system

social atau pola aktivitas


3. Benda budaya, sebagai hasil aktivitas

F.

Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi

Istilah ekonomi berasal dari kata yunani olkos (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan vo`uos (nomos), atau peraturan, aturan, hokum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Ekonomi merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.

Manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Oleh sebab itu, kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan.kagiatan manusia dalam memenuhi atau mamuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan kedudukan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus). Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma social, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.

G.

Manusia Sebagai Makhluk Psikologi

Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal, unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora. Manusia adalah insane bila dilihat dari sudut pandang psikologinya. Kata insane berasal dari tiga kata: 1. 2. 3. Uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak. Nasa yanusu bermakna terguncang, stress. Nasiya yansa bermakna lupa.

Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa. Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu: 1. 2. Manusia baik Manusia jahat

You might also like