You are on page 1of 19

Oleh

RUDIYANTO *)
*) Dosen PGPAUD UPI Sekretaris Forum PAUD (Pengembangan Anak Usia Dini Indonesia) Jawa Barat Wakil Ketua PW HIMPAUDI Jabar Sekretaris MPW Asisiasi Dosen Indonesia (ADI) Jawa Barat Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Jawa Barat

Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang

menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya (Satori, 2003:1-2 dalam Bahan Ajar PLPG) Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU RI No. 14 Th. 2005, BAB I, Psl. 1).

KARAKTERISTIK JABATAN SEBAGAI PROFESI


(Ornstein & Levine dalam Soetjipto & Kosasi, 2004:15 dalam Bahan Ajar PLPG)

Melayani masyarakat, merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan), 2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai, 3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek, 4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang, 5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masuk (persyaratan khusus yang ditentukan untuk dapat mendudukinya)
1.

Lanjutan
6. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang 7.

8. 9. 10.

lingkup kerja tertentu (tidak diintervensi), Menerima tanggungjawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan (langsung bertanggungjawab dengan apa yang diputuskannya) Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri,

Lanjutan
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit

untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya, 12. Mempunyai kode etik, 13. Mempunyai kepercayaan yang tinggi dari publik dan kepercayaan diri setiap anggotanya, 14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi (idealnya).

PENDIDIK
(Pasal 171 BAB XII PP 17 / 2010)
GURU (pada Satuan PAUD Formal/Nonformal) DOSEN (pada Program Studi PG PAUD/TK/RA) PAMONG BELAJAR (yg membidangi peng PAUD) WIDYAISWARA (pada prog. Diklat PTK TK/PAUD) INSTRUKTUR (pada kursus/pelat. Pendidik PAUD) TUTOR/PAMONG/FASILITATOR (sebagai Pendidik pada Satuan PAUD Nonformal) 7. GURU/PEMBIMBING KHUSUS (pada TK LB/PAUD Inklusi atau prog pembelajaran tertentu co;ekskul) 8. NARA SUMBER TEKNIS (pada pelatihan, orientasi teknis, workshop PAUD)
1. 2. 3. 4. 5. 6.

TENAGA KEPENDIDIKAN
(Pasal 173 BAB XII PP 17 / 2010)
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10.

KEPALA/PENGELOLA (Satuan PAUD) PENGAWAS (TK) PENILIK (PAUD) PENELITI (di bidang PAUD) PENGEMBANG/PEREKAYASA (konsultan program/satuan PAUD) TEKNISI SUMBER BELAJAR/LABORAN (pada lab PG PAUD atau pada satuan PAUD) TENAGA ADMINISTRASI (pada satuan PAUD) PSIKOLOG (yang melayani Anak Usia Dini) PEKERJA SOSIAL (bagi AUD/PAUD) TERAPIS (yang melayani Anak Usia Dini)

PRINSIP PROFESI GURU


(Pasal 7, BAB III, UURI No. 14)
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu

pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas, d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan, f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja,

Lanjutan
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat, h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan , dan i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Landasan Hukum yang berkaitan dengan Profesi Guru


1.
2. 3. 4. 5. 6.

UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan PP RI Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2005 tentang Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru

Lanjutan
7. Permendiknas RI Nomor 58 Tahun 2009 tentang

Standar PAUD 8. Permendiknas RI Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan 9. Permendiknas RI Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan 10. Permen PAN&RB RI Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

HAK GURU
(Bagian Kedua tentang Hak dan Kewajiban , Pasal 14 UU RI No. 14)

a. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup


b.

c.
d. e.

minimum (KHM) dan jaminan kesejahteraan sosial, Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual, Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan,

Lanjutan
Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan, g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas, h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi, i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan
f.

Lanjutan
Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi, dan/atau k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya
j.

Penghasilan diatas KHM sebagaimana pasal 14 ayat (1) huruf a, meliputi; Gaji Pokok, Tunjangan yang melekat pada gaji, Penghasilan lain; tunj. Fungs., tunj. Khus., maslahat tambahan.

Organisasi Profesi dan Kode Etik


(Bag. Kesembilan, Pasal 41 UU RI No. 14)
1)
2)

3) 4) 5)

Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen. Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat. Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi. Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi organisasi profesi guru

PROFESI, KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI

Guru adalah Profesi atau pendidik yang profesional yang wajib memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi, dan Sertifikat Pendidik

Kompetensi
Kompetensi Pedagogik (peng. Kur ./silabus, perancangan pembelajaran, evaluasi hasil bel., dsb.) Kompetensi Kepribadian (berakhlak mulia, arif

dan bijaksana, berwibawa, dsb.) Kompetensi Sosial (kemampuan berkomunikasi, kemampuan bergaul, dsb.) Kompetensi Profesional (menguasai bidang ilmu / teknologi yang diampunya)

Sertifikasi Profesi
Sertifikat pendidik diperoleh melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi LPTK Guru

dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 dapat langsung mengikuti uji kompetensi dalam bentuk portofolio Apabila belum mencapai persyaratan portofolio, guru dalam jabatan (gurjab) diberi kesempatan untuk melengkapi portofolio atau PLPG

Tingkat Jabatan
Jabatan Fungsional
Guru Pratama Tk. I Guru Muda Guru Muda Tk. I Guru Madya Guru Madya Tk. I Guru Dewasa Guru Dewasa Tk. I Guru Pembina Guru Pembina Tk. I Guru Utama Muda Guru Utama Madya Guru Utama

Kualifikasi Jabatan

Guru Guru Pendamping

Pengasuh

You might also like