You are on page 1of 4

PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI Walaupun untuk sebagian kecil orang saham dan obligasi sudah tidak asing

lagi, kami akanmenyuguhkan pengetahuan ini untuk para pemula, para pelajar/mahasiswa barangkali bisadijadikan contekan waktu ujian atau sebagai ancang-ancang sebagai investor. Beberapa perbedaan pokoknya adalah :SAHAM :1. T anda bukti kepemilikan perusahaan2. Jangka waktu tidak terbatas3. Pemegang saham memperoleh penghasilan disebut dividen dengan frekuensi tidak menentu4. Dividen dibayar dari laba perusahaan, potensi laba perusahaan sulit ditaksir 5. Dari sisi perpajakan, dividen merupakan abgian laba perusahaan setelah dikenai pajak 6. Harga saham sangat fluktuatif dan sangat sensitif terhadap kondisi makro dan mikro7. Pemegang saham memiliki hak suara pada perusahaan (RUPS)8. Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) maka pemegang saham memiliki klaimyang inferior (kebagian sisa-sisa hasil pembubaran).OBLIGASI1. Merupakan bukti pengakuan utang2. Jangka waktu terbatas, hari jatuh tempo ditentukan3. T ingkat bunga dan periode pembayaran telah ditetapkan4. Baik perusahaan untukng maupun rugi bunga dan pokok pinjaman wajib dibayar 5. Bunga obligasi terlebih dahulu dikeluarkan sebagai biaya sebelum pajak diperhitungkan6. Harga obligasi relatif stabil namun sensitif terhadap tingkat bunga dan inflasi7. Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara pada perusahaan8. Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) pemegang obligasi memiliki klaimterlebih dahulu terhadap assets perusahaan.Saat ini di Indonesia saham ditransaksikan oleh Perusahaan Efek melalui bursa efek dan sudahmencapai nilai transaksi harian yang cukup tinggi sehingga terbentuknya harga saham sudahrelatif wajar dan teratur karena mekanisme transaksinya berupa lelang (baca konten lain dalam blog ini). Sedangkan obligasi sebagian besar ditransaksikan lewat O

TC sehingga pembentukanharganya belum transparan. Namun demikian anda tidak perlu berkecil hati terhadap pasar obligasi karena toh harga obligasi hanya sensitif terhadap tingkat bunga dan inflasi yangkeduanya mudah dicari angkanya. Jadi anda tidak perlu khawatir terhadap harga obligasiwalaupun tidak setransparan saham.

Perbedaan Saham dan Obligasi1.Saham menggambarkan sebagian dari modal pokok sebuah perusahaan. Pemilik sahamdipandang sebagai pemilik sebagian asset dari perusahaan sesuai dengan kadar saham yang diamiliki. Adapun obligasi dipandang sebagai hutang perusahaan, maka perusahaan berhutangkepada pemilik obligasi tersebut.Obligasi memiliki masa jatuh tempo untuk pelunasan hutang, adapun saham tidak memilikikecuali ketika perusahaan tersebut dinyatakan dilikuidasi.2.Keuntungan ataupun kerugian pemilik saham tergantung dari prestasi perusahaan tersebut,tidak ada batasan khusus bagi keuntungan perusahaan, terkadang untung dengan keuntunganyang besar, dan terkadang rugi dengan kerugian yang besar. Pemilik saham sama-samamengambil bagian dalam untung atau ruginya perusahaan. Terkadang mereka mendapatkankeuntungan yang besar ketika perusahaan mendapatkan laba yang besar. Dan terkadang pulamerek rugi ketika perusahaan itu jatuh. Maing-masing mereka menanggung bagian untung ataurugi.Adapun pemilik obligasi dia memiliki bunga tetap yang dijamin ketika peminjaman, yang dapatdilihat dari surat obligasinya, bunga tersebut tidak bertambah dan tidak berkurang. serta tudak menggambarkan adanya kerugian. Apabila mereka misalnya meminjamkan (membeli obligasi)seharga 3 Junaih (ukuran mata uang mesir) bagi setiap 100 junaih. Kemudian perusahaan ituuntung 10 junaih bagi setiap 100 junaih, maka mereka tidak akan mendapatkan lebih dari bungayang telah ditetapkan baginya. Sedangkan bagi pemilik saham mereka akan mendapatkan 10 junaih dari setiap 100 junaih. Dan begitupun sebaliknya jika perusahaan itu jatuh dan rugi maka para pemilik obligasi akan tetap mendapatkan bunga yang telah ditetapkan baginya, disaat para pemikik saham tidak mendapatkan sedikitpun kuntungan bahkan mereka menanggung bebankerugian.3. Ketika perusahaan dilikuidasi, maka kedudukan tertinggi ada pada pemegang obligasi karenadia merepresentasikan hutang perusahaan. Pemegang saham tidak memiliki hak atas harta perusahaan kecuali setelah ditunaikan semua hutang perusahaan. Bagi pemegang obligasi berhak untuk menuntut pengumuman kerugian perusahaan ketika perusahaan tersebut tidak bisamenunaikan kewajibannya (pailit). http://www.scribd.com/doc/36004852/Perbedaan-Saham-Dan-Obligasi

Perbedaan Obligasi dengan Saham


Untuk lebih mengerti obligasi, akan dibandingkan karalcteristik obligasi dengan saham. Perbandingan ini meliputi jeniaktiva, risiko aktiva, siklus bisnis, term dan kondisinya, serta aspek legalnya. Banyak perusahaan yang akan menerbitkan obligasi selalu membandingkan manfaat dan rugi antara obligasi dan menerbitkan saham. Secara umum perbandingan yang paling prinsip adalah bahwa dengan menerbitkan obligasi berarti pemilik perusahaan (share holder) secara langsung menerbitkan surat utang yang mengandung kewajiban memberikan pembayaran tingkat suku bunga serta pelunasan pokok pinjaman. Sedangkan dengan menerbitkan saham, pemilik perusahaan tidak mempunyai kewajiban pembayaran, hanya porsi kepemilikan sahamnya mengalami penurunan. Jenis risiko aktiva untuk obligasi relatif kecil sedangkan untuk saham relatif cukup besar serta tidak pasti. Jangka waktu instrumen obligasi ada batasnya sedangkan untuk saham tidak terbatas. Yang perlu dicermati, biaya modal untuk obligasi adalah membayar tingkat suku bunga sebelum pembayaran pajak, sedangkan untuk saham diharapkan dividen dibagikan setelah pengenaan pajak. Struktur biaya untuk suku bunga bisa bersifat fixed dan floating yang dialokasikan dari aliran kas perusahaan sedangkan untuk saham adalah persentase dari laba. Untuk proses klaim atas aset perusahaan, pemegang obligasi mempunyai hak yang didahulukan ketimbang pemegang saham, termasuk juga dalam proses pailit atas perusahaan tersebut. Secara prinsip perbedaan karakteristik obligasi adalah bahwa perusahaan harus memikirkan pengembalian dan pinjaman dari hasil penerbitan obligasi tersebut. Hal inilah yang harus dipertimbangkan secara matang. Perusahaan yang tidak mempunyai arus kas yang kuat disarankan untuk lebih memilih menerbitkan saham supaya mendapatkan dana segar tanpa harus memikirkan pengembalian dana. Instrumen obligasi pada dasarnya merupakan alternatif produk investasi yang sangat fleksibel serta sangat prospektif perkembangannya di masa mendatang. Apalagi untuk investor institusional yang menginginkan investasi dengan struktur pendapatan yang begitu variatif maka kehadiran berbagai instrumen obligasi akan sangat diminati. Obligasi (Bond) sebagai salah satu bagian dari produk Fixed Income Securities (Pendapatan Tetap) dikenal sebagai alternatif untuk instrumen pembiayaan/investasi yang memberikan pendapatan bagi investor dengan kondisi nilai pendapatan dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam melakukan investasi, yang paling umum dilakukan pada obligasi adalah bahwa setiap investor baik perorangan ataupun lembaga investasi akan membeli obligasi dalam periode jangka waktu tertentu misalnya 5 tahun atau 8 tahun. Dari pembelian obligasi tersebut, investor akan menerima penghasilan/return berbentuk tingkat suku bunga (coupon) yang akan diterima setiap tahun atau triwulan atau sesuai periode yang ditentukan sebelumnya, ditambah nilai pokok (principal) yang besarnya sama pada saat awal investasi dan akan diterima pada saat jatuh tempo. Untuk investor obligasi yang mempunyai pola investasi jangka pendek serta menjual obligasi sebelum jaruh tempo, pendapatan tambahan yang diperolehnya hanya berbentuk kupon serta

keuntungan atau kerugian dari selisih antara harga beli obligasi tersebut dan harga pada saat menjual obligasi tersebut di pasar sekunder. Sesuai referensi Charles P Johnson (Investment Analysis, 1997) dikatakan bahwa: Bonds are Fixed Income Securities can be describe simply as long term debt instruments representing the issuers contractual obligation, or IOU. The buyer of a newly issued coupon bond is lending money to the issuer who, in turn, aggrees to pay interest on this loan and repay the principal at a stated maturity date Dalam gambar di bawah ini bisa dilihat keuntungan yang akan didapatkan dari investasi pada obligasi dibandingkan dengan investasi pada saham yaitu: Dari tabel tersebut bisa diketahui bahwa pendapatan penghasilan atau aliran kas dari investasi pada instrumen obligasi akan memberikan pemasukan aliran pendapatan tetap, teratur dan stabil. Hal inilah yang banyak diminati oleh investor obligasi, yakni bahwa dengan perhitungan pendapatan penghasilan tetap dari tingkat suku bunga obligasi, investor bisa memprediksikan secara sistimatis berapa besar penghasilan yang akan diperolehnya dalam periode tertentu. Berbeda sekali dengan melakukan investasi pada saham yang sistem pendapatan penghasilannya (return) sangat fluktuatif dan tidak tetap, tergantung kondisi dan kinerja masing-masing perusahaan. Tingkat pendapatan saham baik berbentuk dividen ataupun bonus saham selalu tidal( menentu jumlahnya. Selain itu, potensi kerugian dari fluktuasi harga saham yang bisa turun dari harga belinya sulit dihindarkan dan diprediksi oleh investor. Investasi saham lebih diminati oleh tipe investor yang berkarakter risk taker di mana pola high risk high return dan low risk low return bisa diterapkan. Investor yang punya sifat konservatif cenderung melakukan investasi di pasar obligasi yang cenderung lebih aman dan tidak sangat fluktuatif Pelaku investasi obligasi sekarang ini didominasi oleh lembaga dana pensiun, lembaga asuransi, manajer investasi pengelola reksadana yang lebih mengutamakan keamanan atas dana yang diinvestasikannya. Dalam struktur keuangan perusahaan, obligasi mempunyai urutan lebih diutamakan daripada saham untuk mendapatkan haknya apabila perusahaan melakukan likuidasi. Obligasi mempunyai urutan senioritas ketiga. Urutannya adalah sebagai berikut: pajak pemerintah, utang jangka pendek, obligasi (utang jangka panjang), kemudian preffered stock dan yang terakhir adalah common stock. Oleh karena itu, pemegang obligasi lebih dipentingkan daripada pemegang saham perusahaan publik apabila menuntut hak pembayaran pada saat perusahaan mengalami pailit. http://forfun.imanuelrevelino.com/?p=21 http://www.anneahira.com/perbedaan-saham-dan-obligasi.htm

You might also like